Observasi Wawancara Teknik Pengumpulan data

Benny Mahendra, 2015 PEMBELAJARAN MUSIK KINTUNG BERBASIS KREATIVITAS PADA PESERTA DIDIK DI DAPUR THEATER KALIMANTAN SELATAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. InstumenPenelitian

Penelitian ini dilakasanakan dengan dua kriteria yang berbeda. Pertama penelitian yang berparadigma kualitatif untuk menggali data-data kesenian musik kintung yang dilaksanakan di Desa Kelampayan Kecamatan Astambul Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan dimana musik kintung lahir dan berkembang, guna mencari data tentang kondisi objektif musik kintung . Kedua penelitian yang bersifat kuantitatif untuk melakukan kegiatan eksperimen dalam menerapkan musik kintung melalui kegiatan pembelajaran di Dapur Theater Kalimantan Selatan guna mengimplementasikan pembelajaran musik kintung berbasis Kreativitas. Untuk memudahkan proses pengumpulan data penelitian dibuat baberapa instrumen penelitian yang mengacu pada pedoman obsevasi, wawancara, dokomentasi dan test angket. Data-data Instrumen kualitatif bersifat fleksibel dapat berkembang setelah terjun ke lapangan, akan tetapi data dari hasil tes angket divalidasi dan hasilnya secara perhitungan statistika yang bersifat realibel. Instrumen penelitian tersebut dapat dilihat pada bagian lampiran.

E. Teknik Pengumpulan data

Pengumpulan data dalam penelitian ini bermaksud untuk memperoleh bahan- bahan, keterangan, atau informasi yang benar dan dipercaya. Teknik pengumpulan dan alat pengumpulan yang tepat memungkinkan data yang obyektif, Arikunto 1998 hlm. 142. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan empat metode antara lain:

1. Observasi

Teknik observasi digunakan dalam penelitian ini adalah obsevasi partisipatif yaitu peneliti terjun langsung ke dalam obyek penelitian,Peneliti langsung memperhatikan, mengamati, dan berpartisipasi dalam aktivitas obyek yang akan diteliti. Hal tersebut sesuai dengan dengan pernyataan Susan Stain back Sugiyono 2014, hlm. 311 yaitu, ‘ in participant obsevation, the researcher observer what people do, listen to what thay say, and participates in their activities’. dalam obsevasi partisipatif, peneliti mengamati apa yang dikerjakan Benny Mahendra, 2015 PEMBELAJARAN MUSIK KINTUNG BERBASIS KREATIVITAS PADA PESERTA DIDIK DI DAPUR THEATER KALIMANTAN SELATAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu orang, mendengarkan apa yang mereka ucapkan, dan dan berpartisipasi dalam aktivitas mereka. Dalam penelitian ini obsevasi dilaksanakan di Desa Kelampayan Ilir Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan, observasi dilakukan selama minggu yaitu pada tanggal 10 sampai 24 Maret 2015. Adapun Obyek dan kegiatan yang diamati atau diobservasi meliputi: a. Kondisi sosial budaya masyarakat desa yang meliputi pendidikan, mata pencaharian masyarakat, kehidupan seni dalam masyarakat, dan kehidupan keagamaan. Proses observasi dimulai dengan melakukan survey awal yaitu melakukan pengamatan langsung terhadap masyarakat desa Kalampayan Ilir dan dilanjutkan dengan kegiatan pengumpulan subyek yang berkaitan dengan obyek atau sasaran penelitian. b. Pembuatan alat musik kintung dengan para pengerajin alat dan bentuk penyajian musik kintung dengan para seniman musik kintung kab. Banjar Kalimantan Selatan di Desa Kelampaiyan serta karakteristik dan nilai-nila budaya yang terkandung di dalam musik kintung untuk disosialisasikan melalui pembelajaran musik berbasis kearifan lokal di dalam pendidikan luar sekolah.

2. Wawancara

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan tanya jawab secara langsung kepada orang yang dianggap dapat memberikan informasi tentang musik kintung informan . Model wawancara yang digunakan adalah model wawancara bersifat terstuktur dan tidak terstruktur. Dalam wawancara ini peneliti berpedoman pada instrumen penelitian yang telah disusun, akan tetapi dalam implemetasinya instrumen tersebut bisa dikembangkan fleksibel sesuai dengan kodisi di lapangan. Sedangkan wawancara tidak terstruktur merupakan waawancara yang bebas diamana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap dalam pengumpulan data. Dalam wawancara tidak terstuktur peneliti lebih banyak mendengarkan apa yang diceritakan oleh narasumber. Untuk memudahkan proses wawancara penulis menggunakan alat bantu seperti catatan, alat tulis, dan alat rekam audio visual. Benny Mahendra, 2015 PEMBELAJARAN MUSIK KINTUNG BERBASIS KREATIVITAS PADA PESERTA DIDIK DI DAPUR THEATER KALIMANTAN SELATAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Proses wawancara tersebut dilaksanakan di dua tempat yaitu di Desa Kelampayan Ilir Kecamatan Astambul Kabupaten Banjar Kalimantan Selatanpada tanggal 10 sampai 24 Maret 2015 dan di Dapur Theater Kaliamatan Selatan yang Bertempat di Taman Budaya Kalimantan Selatan pada dari tanggal 18 sampai dengan 29 April 2015. Wawancara secara khusus ditujukan kepada informan penelitian, yaitu: a. Muhammad sebagai kreator atau pembuat alat Musik Kintung di Kalampayan Ilir Kecamatan Astambul Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan b. Badri sebagai seniaman atau pemain alat musik Tradisional Kintung di Desa Kalampayan Ilir Kecamatan Astambul Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan. c. Syarifudi anggota Dapur Theater Kalamantan Selatan d. Ebbar anggota Dapur Theater Kalimantan Selatan. Berikut adalah bukti visual di saat peneliti sedang mewawancarai narasumber tentang sejarah, bentuk pertujukan, fungsi, dan pembuatan alat musik kintung . Foto: 3.2 Wawancara dengan narasumber musik kintung dok Benny Mahendra, 2015

3. Dokumentasi