Ekonomi wilayah dan kota

Kode MK

:

PL-35312

Nama MK

:

Ekonomi Wilayah dan Kota

Smt

:

V

T.A

:


2009/2010

SKS

:

4 (empat)

Waktu

:

Jumat, 07.00 – 08.30
Sabtu, 10.00 – 11.30

Ruangan

:


4607

Pengajar

:

Dr.Ir. Lia Warlina, M.Si.

TUJUAN
Tujuan pengajaran mata kuliah Ekonomi Wilayah dan Kota (4 sks) adalah
memberikan pemahaman tentang struktur dan proses tumbuh kembangnya
perekenomian wilayah dan kota.

Sehingga mahasiswa mampu untuk

menganalisis suatu kebijakan dan dapat memberikan

intervensi untuk

memperbaiki perekonomian wilayah dan kota.


POKOK-POKOK PERKULIAHAN


Ruang lingkup ekonomi regional



Pendapatan regional



Teori basis ekonomi



Teori pertumbuhan ekonomi wilayah




Analisis potensi relatif perekonomian wilayah



Analisis input output

1

MATERI PERKULIAHAN
Minggu ke

Materi

Bahan Bacaan

1.

Pendahuluan

1


2.

Ekonomi Spasial

1

3.

Ekonomi secara umum

1,9

Pentingnya pendekatan ekonomi untuk analisis
keruangan (spasial analisis)

1,9

Pertumbuhan dan Perkembangan Kota
Pertumbuhan Kota


4.

5.
6.
7.

Aglomerasi Ekonomi

3,4,5

Prinsip Keunggulan Komparatif

1,3,4

Lokasi dan kegiatan ekonomi kota

3,4,5

Perubahan ekonomi dan konversi lahan rural-urban


3,4,5

Central Place Theory

3,4,5

Teori Lokasi

3,4,8

Kota sebagai sistem

3,4

Penggunaan lahan dan pemilihan lokasi

3,4

Pertumbuhan dan struktur kota

8.

3,4

3,4,5

UTS
Pembahasan Soal UTS, pemberian tugas makalah

9.

10.
11.
12.
13.
14.

15.

Analisis dan Kebijakan Ekonomi Regional

Model basis ekonomi

1,2

Identifikasi sektor basis dan non basis

1,2

Impact Analysis

1,5,6

Analisis Input-Output

1,2,5

Analisis Input-Output

1,2,5,6


Pertumbuhan regional

1,5

Perdagangan inter-regional

2,5

Peran kota dalam perkembangan regional

2,5

Perkembangan regional

2,5

Strategi dalam pengembangan regional

2,5


Peran pusat pertumbuhan

2,5

Shift-share analisis dengan komponen
pertumbuhan regional

2,5

Presentasi
Presentasi

16.

Presentasi
UAS
2

BAHAN BACAAN
1. Mc Cann, Philip. (2001). Urban and Regional Economics. Oxford University
Press. Oxford.
2. Balchin, Paul N. & Gregory H. Bull. (1987). Regional and Urban Economics.
Harper & Row Publisher. London.
3. Hirch, Werner Z. (1984). Urban Economics. Macmillan Publishing Company.
New York.
4. Leavy, William H., David L. Mc. Kee & Robert D. Deany (editors). (1970).
Urban Economics. Theory, Development and Planning. The Free
Press. New York.
5. Hoover, Edgar M. & Frank Giarratani. (2002). An Itroduction to Regional
Economics.
The
Web
Book
of
Regional
Science.
http://www.rri.wvu.edu/WebBook/Giarratani/contens.htm. [31/08/02].
6. Schaffer, William A. (1999). Regional Impact Models. Regional Research
Institute, West Virginia University.
7. Richadson, Harry W. (2001). Dasar-dasar Ilmu Ekonomi Regional. Edisi
Revisi 2001.
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia.
8. Djojodipuro, Marsudi. (1992). Teori Lokasi.
Ekonomi Universitas Indonesia.

Lembaga Penerbit Fakultas

9. Djojodipuro, Marsudi. (1994). Pengantar Ekonomi untuk Perencanaan.
Penerbit Universitas Indonesia.

BOBOT PENILAIAN


Kehadiran dan disiplin



Ujian Tengah Semester : 30 %



Ujian Akhir Semester

: 30 %



Paper & Presentasi

: 30 %

: 10 %

3

EKONOMI WILAYAH DAN KOTA (4 SKS)
Kuliah 1.
Ekonomi Secara Umum

Definisi Ekonomi (Djojodipuro, 1994) :


Membahas hubungan antar manusia dalam memenuhi kebutuhan
material yang dinamik dengan sarana yang terbatas dan mempunyai
kegunaan alternatif.

Homo economicus : manfaat setinggi-tingginya, pengorbanan serendahrendahnya.
Pengelolaan perekonomian
Adanya hak milik pribadi : faktor produksi



Liberal (hak pribadi penuh) – pemerintah sebagai polisi (penjaga)
Sosialis (tidak diakui adanya hak pribadi) – pemerintah pengatur

Manusia → kebutuhan (needs), keinginan (wants) → usaha untuk
memenuhi kebutuhan (barang, jasa).
Kemampuan barang untuk memenuhi kebutuhan : faedah
Terdapat barang berlimpah, tidak memerlukan pengorbanan untuk
memperolehnya udara, air (di pegunungan, mata air) → barang bebas
(public goods)
Barang ekonomi : bukan barang bebas, tetapi langka (relatif terhadap
kebutuhan atau permintaan), untuk memperolehnya
perlu pengorbanan (harus membeli)

4

Permintaan : berbagai jumlah barang tertentu yang diminta pada berbagai
tingkat harga
Penawaran : keseluruhan penawaran (kolektif dari produsen) yang ada di
pasar
Keseimbangan Pasar (grafik)
Perekonomian
Arus lingkar dalam perekonomian
Dalam perekonomian suatu negara terdapat arus lingkar (circular flow)
dari pengeluaran dan pendapatan :
Î Konsumen memerlukan barang konsumsi untuk memenuhi kebutuhan
akan pangan, sandang, papan → diperoleh dari produsen melalui
pasar.
Î Konsumen mengadakan pengeluaran konsumsi (C) dalam bentuk
uang yang diterima oleh produsen.
Î Terdapat arus pengeluaran yang mengalir dari konsumen ke produsen
Î Untuk dapat memproduksi barang-barang, produsen harus
memperkerjakan tenaga kerja, menyewa tanah dan sebagainya.
Semua itu merupakan pendapatan rumah tangga masyarakat
konsumen.
Î Tidak semua pendapatan masyarakat dibelanjakan, sebagian di
tabung/ saving (S) pada lembaga keuangan
Î Tabungan mengalir keluar → dipinjamkan oleh bank kepada investor
(I) masuk ke dalam arus pengeluaran.
Î Pemerintah memungut pajak, mengurangi arus pendapatan (pajak
merupakan aliran keluar dari arus pendapatan).
Î Pemerintah mengadakan pembelian
Î Pemerintah memberikan subsidi, pensiun (transfer payment)→
menambah arus pendapatan
Transfer payment : pengeluaran yang tidak memberikan imbalan
Î Terdapat hubungan dengan luar negeri untuk memenuhi kebutuhan
yang tidak dapat dipenuhi oleh produksi dalam negeri → pembelian
produk luar negeri, impor (M) → tambahan pengeluaran
Î Penjualan ke luar negeri, ekspor (X) → penambahan arus pendapatan

5

→ Pengeluaran : Konsumsi (C), Investasi (I), Pengeluaran Pemerintah,
impor netto (X-M) (grafik)

6

EKONOMI WILAYAH DAN KOTA (4 SKS)

Kuliah 2.

Ekonomi Spasial
Fenomena ekonomi terdapat pada ruang geografis → isu ekonomi → melibatkan
tempat spesifik untuk kegiatan tertentu.

Contoh:
Î Komoditas, diperdagangkan di berbagai lokasi pasar untuk
mencapainya perlu pengiriman (transport)
Î Aktivitas jasa : di lokasi tertentu, informasi yang dibutuhkan berkaitan
dengan jasa
Î Mengapa ada pasar tertentu di lokasi tertentu ???

Dahulu sekali…. Spatial questions (pertanyaan keruangan) diabaikan oleh
pakar ekonomi dan pengambil keputusan/ kebijakan

Î Urban economist
Î Regional scientists
Î Economics geographer

Peduli pada fenomena ekonomi spasial → kompetisi antar individual
region → negara,
Kompetisi internasional : kompetisi region tertentu → dalam negaranegara yang berbeda (antar negara).

Analisis ekonomi spasial
Î Urban economics (ekonomi kota) :


alam (nature) dan working (kerja) ekonomi dari kota.
1



Model dan teknik analisis dalam single city (1 kota)

Î Regional economics (ekonomi wilayah) :
• Lebih luas dari 1 kota
• Model dan teknik analisis yang dikembangkan, mencerminkan
perspektif spasial yang lebih luas

Sistem ekonomi : dinamik → perubahan mempengaruhi kehidupan
individu → masyarakat (sosial)

Ekonomi Spasial

What

is

where

Jenis aktivitas ekonomi : pabrik, pertanian, pertambangan, dan jenis
usaha, rumah tangga, institusi pribadi atau publik.

Lokasi → berhubungan dengan kegiatan ekonomi lain → proximity
(kedekatan), konsentrasi, dispersi, persamaan (similarity),
perbedaan (disparity)

3 asas dalam lokasi dari kegiatan ekonomi :
1. Imperfect factor mobility :


Distribusi tidak merata dari natural features

2. Imperfect divisibility


Adanya konsentrasi spasial

3. Imperfect mobility of goods and services


Perlu biaya transport

2

PEREKONOMIAN NASIONAL

EKONOMI WILAYAH

Perekonomian nasional :


Antar negara



Keunggulan komparatif absolut



Pertimbangan politik



Kebijakan full-employment secara nasional



Xenophobia (ketakutan akan barang asing)



Masalah kurs



Pajak, quota

Ekonomi Wilayah :


Antar wilayah



Lebih terspesialisasi



Tingkat perdagangan tinggi sehingga bebas mengalir :


Barang



Tenaga kerja



Ide



teknologi

Secara fundamental : komponen dan jenis hubungan antar komponen hampir
sama, pada praktek beda.
Nasional :
GNP : Gross National Product (Produk Nasional Bruto) berdasarkan
pengeluaran :


domestic consumption spending : pengeluaran untuk konsumsi domestik



private domestic investment spending



domestic government spending



selisih export-import

pengeluaran ↑↑ pendapatan ↑↑


income multiplication



multiplier effect

multiplikasi pendapatan : < perekonomian wilayah
3

Î Dalam mengamati faktor-faktor yang menentukan perubahan dalam level
pengeluaran dan faktor yang menentukan nilai multiplier → perbedaan nyata
antara perekonomian secara nasional + wilayah.
Î Di banyak negara konsumsi domestik ditentukan sebagian besar oleh berapa
banyak penduduk yang mengeluarkan (spending) dan seberapa mau
(kesediaan)/ willingness untuk belanja barang-barang domestik.
Î Di dalam wilayah faktor penyebab utama adalah kesediaan untuk membeli
produk yang diproduksi dalam wilayah
Ò Di banyak negara investasi swasta ditentukan oleh :


Ketersedian modal domestik



Kemenarikan relatif untuk berinvestasi

Ò Di banyak wilayah investasi tergantung kemenarikan relatif untuk
berinvestasi.
Ï Pengeluaran pemerintah secara nasional ditentukan oleh sistem internal
otoritas.
Ï Leakage (pajak dan tabungan) dalam perekonomian nasional tidak hilang
tetapi akan kembali sebagai government spending atau investment pada
tahun berikutnya.
Ï Pengeluaran wilayah dapat ditentukan oleh otoritas di luar wilayah.

IMPLIKASI UNTUK PENGEMBANGAN WILAYAH
1. Perencanaan wilayah yang realistis memerlukan pemahaman dari hubungan
wilayah dengan lingkungan nasional, karena wilayah merupakan bagian dari
negara, dan terdapat pertalian/ hubungan (linkages) antara keduanya,
interaksi ini selalu ada dalam wilayah.
2. Apa yang tampak baik di negara tidak tidak berarti menjadi baik juga di
wilayah dalam negara tsb, dan apa yang baik di suatu wilayah berarti seluruh
negara baik.

Contoh :
4

Suatu pabrik untuk memproses hasil pertanian didirikan di wilayah pedesaan,
yang biasanya dikirim ke suatu kota (cukup jauh) untuk diproses. Pabrik tersebut
menyerap tenaga kerja non-pertanian, dan meningkatkan multiplier dengan tidak
mengimpor “proses” dari wilayah lain. → secara regional : efek manfaat dengan
meningkatnya level pendapatan wilayah.
Secara nasional mengurangi GNP, karena diplacement dari tenaga kerja bergaji
tinggi dari urban pindah ke pedesaan.
Dalam perencanaan pengembangan wilayah : pertimbangan nasional perlu
dilakukan.
3. Institusi di tingkat wilayah (administrasi kebijakan dan otoritas) adakalanya
berbeda antara wilayah dan nasional.
Kebijakan : insentif dan pengurangan biaya untuk kegiatan tertentu, kurang
efektif di tingkat regional.

5

DINAMIKA MULTIPLIKASI PADA PENDAPATAN & LAPANGAN KERJA
Ekonomi wilayah harus dimengerti secara agregat sebagai entitas dengan hakhaknya dan sebagai unsur dari perekonomian nasional yang kompleks, karena
itu harus difahami pula sebagai suatu kesatuan dari tempat-tempat (sub-region)
yang salang berkaitan (berhubungan = interkoneksi).
Contoh :
Untuk menciptakan lapangan kerja di wilayah miskin, insentif disediakan agar
merangsang investor untuk mendirikan pabrik sepeda. Untuk alasan efisiensi,
pabrik didirikan di pusat kota terbesar dalam wilayah tersebut. Tempat ini
merupakan terkoneksi dengan baik dengan seluruh negara. Kota kedua muncul
tempat berkumpulnya penduduk yang tidak terserap lapangan kerja. Komponen
sepeda ini didatangkan dari luar wilayah, dan keuntungan bertambah untuk
pemilik pabrik, yang tinggal di ibukota negara. Pengeluaran dari pabrik hanya
sebagian, misalnya 40% yang dikeluarkan dalam wilayah, terutama untuk upah
para pegawai pabrik. Sisanya 60% keluar sebagai pembayar komponen impor
dan ditransfer pada investor.
Pada kota kedua terdapat kota-kota kecil, pasar pada kota-kota kecil tersebut
membutuhkan produk pertanian. Perencana wilayah menyarankan investor
untuk mendirikan fasilitas cold-storage (gudang/lemari pendingin) untuk produk
pertanian yang akan menghasilkan keuntungan yang sama. Hanya sekitar 15%
keluar sebagai upah dan biaya operasi, dan 75% membayar produksi pertanian
untuk disimpan dan kemudian dijual kembali ke grosir di ibu kota. 10 % keluar
dari wilayah sebagai profit dari owner. Meskipun cold storage ini menyerap
sedikit tenaga kerja bila dibandingkan dengan pabrik sepeda, tetapi 75% yang
keluar adalah untuk produksi pertanian yang akan dibelanjakan dalam pasar di
kota-kota kecil tersebut dan terutama akan masuk ke petani di wilayah tersebut.
Petani akan lebih banyak mengeluarkan pendapatannya di wilayah tersebut bila
dibandingkan dengan pekerja di pusat kota. Kemampuan cold storage untuk
mengembangkan pasar efektif untuk produksi pertanian sehingga pendapatan
pertanian (farm) di wilayah tersebut meningkat. Adanya cold-storage ini
mengakibatkan penduduk dapat memperoleh produk yang bukan musimnya
yang biasanya di-impor dari wilayah lain.

1

Awalnya kasus cold-storage ini mempunyai manfaat lebih kecil bila dibandingkan
dengan pabrik sepeda pada kota, karena dari perspektif kota usaha ini
memperkerjakan lebih sedikit orang dan leakagenya 85%. Tetapi dari perpektif
regional, leakagenya hanya 10%, dan peningkatan income dan multipler
pengeluran regional lebih tinggi bagi petani, bersamaan dengan multiplier adalah
substitusi impor, akibatnya income jadi lebih tinggi. Pada akhirnya, lapangan
pekerjaan akan tercipta di kota-kota utama akibat multipler effek antar wilayah.
Hasil yang diperoleh dari penciptaan income “baru” dan lapangan kerja (melalui
penjualan ekspor regional) → hasil dari pertumbuhan ekonomi wilayah.
Multiplier regional yang lebih besar memperbaiki dinamika pertumbuhan regional.
Proses multiplikasi income dan employment terjadi antar farm dan kota (towns)
dan antar kota (towns) dalam wilayah, sebagaimana juga dalam kota. Sehingga
interaksi inter regional sama pentingnya pada proses pengembangan wilayah
dan pada interaksi antara wilayah dengan daerah lain.
Kurva keunggulan komparatif
Ekonomi skala :
Keuntungan ekonomi dengan mengadakan kegiatan ekonomi skala besar,
karena rata-rata biaya produksi per unit dalam jumlah sedikit tinggi, akan
menjadi jauh lebih rendah bila jumlah produksi tinggi.
Spesialisasi produksi + ekonomi skala mendukung pasar barang + jasa (bila
tidak ada) → tidak menguntungkan.
Jumlah produsen meningkat : pilihan semakin banyak → consumption
diversity : memenuhi preferensi masyarakat urban.
3 prinsip dalam produksi (aspek suplai) yang memicu urbanisasi :
-

minimum threshold (ambang minimum) : volume penjualan minimal
dibutuhkan untuk mendukung perluasan pabrik. Sampai dengan
masyarakat dikelilingi oleh pasar efektif untuk menjamin produksi agar
tidak perlu impor. Jika batas ini tercapai & menjadi keunggulan komparatif
2

masyarakat → akan menguntungkan untuk membangun / memperluas
pabrik. → pasar meluas untuk menjamin ekspor yang besar.
-

Initial advantage-ratchet effect : keputusan diambil oleh masyarakat kota
sendiri → apa yang akan ditawarkan. Kota industri yang mapan,
infrastruktur yang lengkap merupakan daya penarik untuk industri yang
baru.

-

Circular & cumulative causation : pertumbuhan industri + perubahan kota
merupakan proses yang saling berkaitan.

3

PERTUMBUHAN KOTA DAN URBANISASI
Blessing

curse

Anugrah

kutukan

Ï Employment

drugs abuse (narkoba)

Ï Variety of culture

crime

Ï Different life style

kekerasan (violence)

(kriminalitas)

Proses???
Kekuatan yang mempertahankan ???
Urban Economics (ekonomi kota) : aspek spasial dari kegiatan ekonomi :
-

Distance (jarak) →Dimana kegiatan ekonomi bekerja dan harus berlokasi
dimana.

-

Non distance : proximity and density (kedekatan dan kerapatan).

Urban dicirikan oleh :
- Kerapatan yang tinggi dari tempat untuk perumahan dan perkantoran.
-

Kepadatan yang tinggi dari populasi / penduduk dan ketenagakerjaan.

-

Ratio yang tinggi dari input modal dan tenaga kerja dengan input lahan.

Di perkotaan lahan menjadi faktor pembatas karena harga lahan dan biaya sewa
yang lebih tinggi dibandingkan dengan bukan di perkotaan.
Urbanisasi
Perubahan proses ekonomi pedesaan, populasi jarang dan menyebar → tenaga
kerja intensif
Ï Urbanisasi
Ï Densitas tinggi
Ï Spesialisasi dari produksi barang + jasa
Ï Ketergantungan yang kuat antar dan dalam households, perusahaan,
pemerintahan
Ï Teknologi tinggi
Ï Innovation
Ï Entrepreneurship

1

Urbanisasi secara alamiah : konsentrasi secara spasial + proximity dari pelaku
ekonomi → spesialisasi produksi
Interdependensi + ekternalitas (efek positif + negatif).
Kondisi yang memicu urbanisasi :


Aspek suplai (dipicu oleh produksi)



Dipicu oleh demand



Aspek suplai : produksi, merupakan kombinasi dari :
-

Comparative cost advantage (keunggulan biaya komparatif)

-

Spesialisasi produksi

-

Ekonomi skala (scale economies)

Comparative cost advantage terdiri dari :
-

Tersedianya transportasi yang efisien dan reliable

-

Akses terhadap mineral dan sumberdaya alam lain

-

Iklim yang baik

-

Tenaga kerja yang produktif dan beragam

Berdasarkan sejarah : kota-kota berlokasi di pusat-pusat transportasi alamiah
(sungai, danau, pelabuhan) → transportasi buatan (jalan, KA, bandara).


Dipicu oleh demand :

Populasi penduduk + pertumbuhan income → demand lokal → produksi lokal +
pertumbuhan.
Adanya pertumbuhan → level aktivitas usaha meningkat → menciptakan demand
untuk input material + jasa sehingga menjamin produksi lokal, menurunkan
impor.

Peningkatan demand disebabkan oleh in-migration otomatis :
-

push factor (lari karena tertekan di daerah asal)

-

pull factor (pensiun, keluarga, kesejahteraan).

2

3

4

Comparative Advantage
David Ricardo, awal abad ke 19.
Lihat Tabel di bawah ini
Negara
Inggris

Gandum
Biaya per Unit (man hours)
15

Anggur
Biaya per Unit (man hours)
30
5

Portugal

10

15

Dari tabel di atas :
Di Inggris : Biaya untuk 1 unit anggur = biaya untuk 2 unit gandum
Produksi dari tambahan 1 unit anggur = tambahan 2 unit gandum (opportunity
cost dari 1 unit anggur = 2 unit gandum).
Di Portugal: Biaya untuk 1 unit anggur = biaya 1,5 unit gandum (opportunity cost
1 unit anggur = 1,5 gandum).
Bila Inggris memiliki 270 man hours dan Portugal memiliki 180 man hours untuk
produksi.
Maka :
Negara
Inggris
Portugal
Total

Produksi
Gandum
8
9
17

Anggur
5
6
11

Bila Inggris hanya memproduksi gandum dan Portugal memproduksi anggur
maka : ------------Æ SPESIALISASI
Negara

Produksi
Gandum

Anggur

Inggris
Portugal
Total

Kesimpulan : ……………………………………….
Asumsi :
- Tidak ada biaya transpor
- Biaya konstan tanpa ekonomi skala
- Hanya ada dua ekonomi dan memproduksi 2 barang
- Perdagangan homogen
- Faktor produksi perfect mobile
- Tidak ada tariff dan barrier
- Pengetahuan konsumen sempurna

6

Kuliah ke 5

Ekonomi Wilayah & Kota

Aglomerasi = agglomeration (Ing.)→ pengelompokan, pengumpulan
2 industri berlokasi berdekatan, produksi menjadi lebih efisien. Adanya suatu
industri menurunkan biaya industri lainnya.
Produktivitas lebih tinggi bila banyak perusahaan memproduksi tingkat (stages)
berbeda dari jenis barang dari industri tertentu yang sama berlokasi di kota yang
sama, karena tingkat produksi yang berbeda mempunyai ekonomi skala yang
berbeda.
Contoh :
Pembuatan kancing dan pembuatan pakaian, pembuatan kancing mempunyai
ekonomi skala yang lebih besar daripada pembuatan pakaian, karena industri
pakaian tergantung oleh trend fashion. Tetapi produsen pakaian perlu membeli
kancing, dua perusahaan akan lebih produktive bila berdekatan.
Belanja lebih produktif bila beragam penjual berlokasi berdekatan. Setiap
keberadaan penjual meningkatkan permintaan untuk barang dari penjual lain.
Contoh :
- shopping mall

Ekonomi aglomerasi
Urbanisasi berkembang terus menerus → comparative cost advantage +
spesialisasi produksi + ekonomi skala → ekonomi aglomerasi
Pemilihan lokasi → berbeda setiap R, perusahaan, pemerintah
Ekonomi aglomerasi mendapat manfaat dari cost efektif pengiriman jasa publik di
wilayah urban karena kota merupakan kumpulan dari budaya, pengetahuan,
usaha dan inovasi.
Ekonomi aglomerasi RT dirangsang oleh keunggulan budaya + pendidikan → RT
memberikan kewiraswastaan dan dasar inovasi untuk aglomerasi perusahaan &
industri.
Perusahaan mendapat manfaat dari aglomerasi yang disebabkan keunggulan
yang disediakan oleh pertukaran informasi & kedekatan suplier, customer +
fasilitas transport.
Manfaat dari aglomerasi dapat diinternalisasikan oleh perusahaan besar yang
berlokasi di kota kecil, sebagian besar produsen skala kecil + menengah dapat
merealisasikan penghematan biaya karena kedekatan. Contoh : industri
perbankan, keuangan, asuransi. (kota face to face).
Bukan hanya bisnis yang berkumpul di kota, tetapi juga pemerintah : aglomerasi
untuk memenuhi tugas melayani rumah tangga, perusahaan.
1

Informasi:
Urbanisasi dan pertumbuhan kota → memperbaiki penyebaran informasi → ↑↑
urban growth.
Intensifikasi komunikasi & pengetahuan + kendali (control) → berkorelasi tinggi
dengan pertumbuhan kota.
Komunikasi berperanan penting dalam memperbaiki efisiensi ekonomi, karena
manusia sebagai konsumen/ produsen dari informasi hanya dalam 1 tempat
dalam 1 waktu. Saluran informasi dalam masyarakat urban :
- Yang tertulis
- Yang diucapkan (lisan)
- Secara visual
- Berdasarkan pada indera rasa, bau, sentuhan
Biaya informasi:
- Kemungkinan adanya pembeli atau penjual
- Antrian dari pembeli
- Provisi untuk kestabilan harga
- Iklan
- Window display
- Broker
- Katalog
Informasi bagi konsumen memperbesar pilihan dari barang + jasa
Informasi → suplai tenaga kerja
↑ kompetisi : employee + employer
Di wilayah urban informasi kaya (rich) → ↑ efisiensi ekonomi, kompetisi ↑
sejalan dengan me↑ permintaan produk karenanya perlu peningkatan dalam
entrepreunership, penemuan, teknologi, modal.

2

JAWAB PERTANYAAN DI BAWAH INI
DENGAN RINGKAS TETAPI JELAS DAN TULISAN TANGAN YANG RAPI (TERBACA).
1. Apa perbedaan yang nyata dari perekonomian nasional dan regional?
2. Apa perbedaan PDRB atas dasar harga berlaku dan harga konstan?
3. Apa yang dimaksud dengan Nilai Tambah?
4. Apa yang dimaksud dengan Biaya Antara?
5. Bila seorang petani yang mengusahakan 2 hektar tanah untuk menanam kacang kedele.
Biaya-biaya yang diperlukan adalah :
Beli bibit 100 kg @ Rp. 10.000

100 x Rp. 10.000

Sewa traktor

Rp. 1.000.000
Rp. 500.000

Tenaga kerja 80 HOK @ Rp. 10.000

80 x Rp. 10.000

Rp. 800.000

Pupuk 250 kg @ Rp. 4.000

250 x Rp. 4.000

Rp. 1.000.000

Pestisida 20 liter @ Rp. 50.000

20 x Rp. 50.000

Rp. 1.000.000

Total Pengeluaran

Rp. 4.300.000

Hasil produksi adalah 4000 kg @ Rp. 2.000,-.
a. Keuntungan = Rp. ?
b. Biaya antara = Rp. ?
c. Nilai Tambah = Rp.?
d. Bila petani menyewa tanah seharga Rp. 500.000, apakah Nilai Tambah berkurang?
Jelaskan!
6. Jelaskan:
a. Apa yang dimaksud dengan sektor basis?
b. Apa yang dimaksud dengan sektor non basis?
c. Mengapa sektor pariwisata dianggap basis?
d. Mengapa asrama militer dianggap sektor basis?
7. Apa yang dimaksud dengan rasio basis?
8. Hitung rasio basis dari suatu wilayah yang terdapat 10.000 lapangan kerja, dengan lapangan
kerja basis 2500 unit.
9. Bila pada tahun berikutnya ekspor meningkat, sehingga lapangan kerja basis meningkat 1000,
berapa tambahan lapangan kerja non basis?
10. Bila nilai pengganda basis lapangan kerja adalah 4. Pada suatu wilayah dengan lapangan
kerja sektor basis 1000, berapa total lapangan kerja?

3

BASIC STATISTICAL COMPENDIUM
(RANGKUMAN STATISTIK DASAR)
Data yang dikumpulkan untuk analisis wilayah perlu perhatian, karena
membutuhkan waktu, tenaga, biaya. Agar efisien maka → perlu framework.
Merencanakan framework (kerangka acuan) untuk metode analisis
membutuhkan pengetahuan dasar wilayah yang cukup dalam menentukan tools
analisis agar menghasilkan informasi yang berharga untuk perencanaan
pembangunan.
Rangkuman statistik : Tabel statistik yang dilengkapi dengan diagram, grafik,
peta dan teks penjelasan yang meliputi data pokok wilayah.
Fungsi:
Profil wilayah dlm bentuk ikhtisar statistik memenuhi banyak fungsi:
• Dapat membantu dinas (kantor) dari pemerintah pusat, & sumber potensial
untuk mendapat bantuan dari luar wilayah
• Untuk pimpinan sebagai buku pegangan / informasi dari karakter wilayah
untuk bahan dasar dari potensi dan masalah wilayah
• Untuk pemerintah sebagai informasi kemajuan pembangunan wilayah
• Untuk staf perencanaan sebagai bahan untuk studi lebih lanjut dalam
merencanakan kerangka kerja analisis wilayah → menetapkan prioritas
perencanaan
• Sebagai buku sumber dari data untuk metode analsis ekonomi wilayah
Komponen:
1. Rubrik Analitis secara keseluruhan: sejumlah besar informasi tercakup dalam
compendium & tergambarkan dalam seksi/ divisi (bagian/ subbagian)
2. Judul tabel : jenis tertentu dari informasi yang tercakup dalam setiap rubrik
analitis & tergambar dalam judul tabel
3. Judul kolom: menunjukkan data tertentu yang terpilih untuk menjelaskan
yang berkaitan dengan setiap tabel.
4. Row headings: menunjukkan daftar aea geografis yang ditunjukkan oleh
setiap judul kolom tersebut.
Tidak harus seperti format Fig. 4.1.
Contoh : salah satu badan di USA mengangkat tema kesejahteraan kaum miskin
dan aktivitas pengembangannya, diterbitkan panduan untuk lokal statistical
compendium (ringkasan statistik lokal) yang disebut dengan compendium
division dengan rubrik analitis:
• Profik kaum miskin
• Karakteristik demografis secara umum
• Karakteristik geografis
Contoh lain dengan tema pengangguran dan pengembangan masyrakat maka
rubrik analitisnya:
• Karakterteristik kaum pengangguran






Fasilitas masyarakat
Karakter kependudukan secara umum
Struktur dan aktivitas ekonomi
Sumberdaya fisik

Untuk wilayah yang sangat tergantung pada industri yang menghasilkan bahan
baku, rubrik analitisnya sbb:
• Sumberdaya manusia
• Sumberdaya institusi
• Sumberdaya energi
• Sumberdaya mineral
• Sumberdaya kayu
Fig 4.1. Tabel Compendium dan Komponennya
Fig. 4.2 : Pendekatan HINCO : tabel disusun berdasarkan sumberdaya manusia,
institusi, sda, modal dan komponen lain.
Fig. 4.3. : Model berdasarkan pendekatan aktivitas populasi-aktivitas.
Merupakan rangkuman dari data setiap divisi untuk membangun deskripsi
regional secara komprehensif.
Tabel 4.1. Ilustrasi dari pembandingan berdasarkan waktu dan tempat

Kuliah 7

INCOME MEASURES, INCOME AND PRODUCT ACCOUNT

Pengukuran
pendapatan
regional
: penting
karena
menunjukkan indikasi kesejahteraan masyarakat + individu.
Analisis
berdasarkan income (income-based analysis)
mempunyai keterbatasan bila digunakan sebagai indikator
tingkat kesejahteraan.
Karena: fakta bahwa analisis berdasarkan pendapatan ini
diturunkan (diperoleh) dari produk ekonomi, atau perdagngan
barang dan jasa di pasar.
Padahal manfaat dari barang dan jasa tidak diperdagangkan di
pasar seringkali tampak nyata di level dari kesejahteraan
individu, keluarga, masyarakat.
Contoh status rumah, kesehatan, kesempatan rekreasi, nutrisi,
kepuasan bekerja, lingkungan fisik dan alami, dan banyak
faktor kesejahteraan lainnya tidak digambarkan dalam
pendapatan regional.
Struktur Pengukuran Pendapatan Dasar
Gross Regional Product : nilai total pada harga pasar dari
barang dan jasa final yang diproduksi pada tahun ybs. Final :
mengandung arti barang dan jasa tidak dibeli untuk diproses
atau dijual lagi.

1

GRP :
penjumlahan dari :
• Pengeluaran untuk konsumsi pribadi dalam wilayah
• Investasi swasta dalam wilayah
• Pengeluaran pemerintah lokal dan pusat
• Seluruh penjualan dari produk = jasa dalam wilayah untuk
pembeli dari luar, (ekspor regional)
dikurang dengan;
• Nilai dari barang dan jasa dibeli dari luar wilayah dan dijual
kembali dalam wilayah atau digunakan sebagai input (impor)
Merencanakan Pendapatan Wilayah dan Product Account
Region Z dengan karakteristik: :








Penduduk pertanian, pendapatan seluruhnya dari pertanian
Pasar pembeli dari luar wilayah
Pembelian dari pasar luar tsb
Nilai total produk = 20 juta monetary unit
25% produk digunakan sendiri
10% digunakan untuk membeli/memperbaiki mesin
tidak ada tabungan

Fig. 5.1. Struktur pengukuran pendapatan secara konseptual
Fig. 5.2 – 5.6 : Pendapatan regional dan akun produk untuk
wilayah Z
Fig. 5.7. Contoh Akunting Regional untuk Wilayah Q

2

3

4

5

6

7

Kuliah 9

BALANCE OF PAYMENTS STATEMENT, LINKAGE AND
FLOW
Balance of Payment (BOP) = Neraca Pembayaran
BOP secara regional : nilai analitis mendasar sejumlah informasi
kunci (penting) :
• Pengembalian ke ekspor
Income multiplication
• Kebocoran impor
• Dapat menganalisis perubahan regional dalam perdagangan
• Merupakan wawasan ke expor dan impor → tren pertumbuhan
regional dan prospek
Tujuan laporan neraca pembayaran adalah untuk mencatat nilai
uang yang masuk (inflow) dan keluar (outflow) dari wilayah.
Laporan ini dapat berkaitan dengan satu atau lebih jenis aliran
komoditas / jasa atau seluruh aliran.
Karena laporan ini dapat menggambarkan kondisi keuangan dari
transaksi antar wilayah maka analis perlu menghitung seluruh
transaksi, agar diperoleh BOP tahun ybs.
Fig 6.1. Ilustrasi dari Prinsip Akunting Aliran Barang
Contoh : Ekspor dari 50 mu grain (biji-bijian) dalam bentuk cash
Inflow

Outflow

Cash (penerimaan penjualan) mu 500

Biji-bijian

mu 500

Contoh : Ekspor dari 50 mu grain (biji-bijian) dalam bentuk barter
untuk mesin jahit (berdasarkan pada harga pasar biji-bijian)
Inflow
Mesin jahit

Outflow
mu 500 Biji-bijian

mu 500

Contoh : Ekspor dari 50 mu grain (biji-bijian) dalam bentuk
pertukaran dengan surat pinjaman
Inflow
pinjaman jangka pendek

Outflow
mu 500

Biji-bijian

mu 500
1

Contoh : Ekspor dari 50 mu grain (biji-bijian) dalam bentuk cash,
sebuah mesin jahit dan surat pinjaman senilai mu 200
Inflow
Cash (penerimaan penjualan) mu 100
Mesin jahit
mu 200
pinjaman jangka pendek
mu 200

Outflow
Biji-bijian

mu 500

Format BOP mengandung 4 judul (headings) :
1. Current account : nilai uang dari barang dan jasa serta transfer
yang mengalir dari dan ke wilayah selama tahun akunting.
2. Capital account : hutang jangka panjang dan jangka pendek dan
equity yang dibeli/ dijual selama tahun ybs.
3. Cash movement : keluar-masuk uang
4. Error and omission : catatan inflow/ outflow tidak pernah lengkap.
Fig 6.3. Contoh BOP
Item

Current Account
Grain
Sewing Machine
Total on current
account
Capital account
Short-term loan
Total on capital
account

Export and
Payment
Inflow
(1)

Import and
Payments Outflow
(2)

500
0

0
200

+500

-200

0

200

0

-200

Cash movement (residual imbalance)
Error and omission

Net
(1)-(2)

+300

-200

+100
0

2

Investigasi Linkage Produksi
Tujuannya untuk identifikasi hubungan keterkaitan ekonomi utama,
terutama hubungan produksi antara wilayah dengan daerah lain.
Dua jenis prinsip hubungan produksi antar wilayah
• Linkage produksi ke depan : melibatkan pemrosesan selanjutnya
dari input ke produk jadi.
• Linkage produksi kebelakang : melibatkan supai dari input ke
proses produksi
Linkage antar wilayah memerlukan investigasi :
• Persebaran, yang mendapat kesempatan di lokasi wilayah dalam
jaringan transportasi antar wilayah
• perdagangan dan jasa publik melalui wilayah dihubungkan
dengan pasar konsumen yang lebih besar dan area perdagangan
jasa yang meluas sampai diluar batas dari wilayah.
Informasi yang dicari untuk jenis aktivitas ekonomi atau proses
produksi yang diselidiki → analis harus mengembangkan jawabanjawaban pertanyaan melalui survey.
Tentang output :
• apa yang spesifik dari output
• untuk apa digunakannya
• bagaimana dipasarkan
• berapa harganya dan faktor-faktor apa yang menentukan harga
• berapa jumlahnya, kemana dan bagaimana dikirim
• bila barang merupakan barang setengah jadi (intermediate
goods), mengapa tidak diolah di wilayah ini
• apa kompetitor untuk pasar yang sama
Tentang input:
• apa input utama
• untuk apa digunakannya
• bagaimana suplier diidentifikasi
• berapa harga dan apa yang menentukan harga
• berapa jumlah dan darimana dan bagaimana dikirim
• mengapa tidak diproduksi di wilayah ini
• substitusi (pengganti) yang dapat diterima secara teknologi.

3

Studi Aliran Komoditi
• Untuk mengidentifikasi asal dan tujuan komoditas dan jumlah
yang mengalir ke dan dari wilayah.
• Analisis data berdasarkan studi aliran komoditi dapat
menggambarkan dasar untuk meneliti friksi jarak relatif dari
komoditas yang diekspor oleh wilayah dan petunjuk untuk
kombinasi komoditas dan pasar yang paling potensial.
Friction Analysis
Bertujuan untuk menentukan faktor kunci yang menghambat aliran
ekonomi (yang menguntungkan) atau kesempatan untuk
memfasilitasi interaksi yang lebih menguntungkan antara wilayah
dan daerah lain.
Untuk menganalisis faktor penghambat titik awalnya adalah gravity
study.
Gravity study berdasarkan dalil bahwa intensitas dari interaksi
potensial diantara dua tempat beragam secara langsung dari
gabungan massanya dan secara terbalik dengan jarak diantara
mereka.
Pengaruh dari friksi jarak dari A ke B =
Proporsi aktual dari perjalanan dari A ke B
Proporsi hipotesis dari perjalanan dari A ke B
Ratio = 1/20 berarti proporsi aktual dari perjalanan dari A ke B hanya
1/20 dari apa yang diharapkan berdasarkan pada massa sendiri.
Massa dalam hal ini (regional analisis) dapat berupa penduduk,
employment, gross product, unit of market space dsb.

4

Kuliah 9
ECONOMY COMPOSITION ANALYSIS
Mix and Share Analysis
Perubahan relatif dari employment regional terhadap
perubahan employment nasional selama waktu tertentu dapat
dipandang sebagai gabungan dari tiga pengaruh:
• Pengaruh pertama : dampak terhadap wilayah dari
perubahan dalam total employment secara nasional selama
waktu tertentu, national growth effect.
• Pengaruh ke dua : berasal dari industry mix dalam wilayah
yaitu sebaran dari employment diantara jenis aktivitas
ekonomi relatif terhadap sebaran yang berlaku secara
nasional.
• Pengaruh ke tiga : akibat dari perubahan regional share dari
total national employment dari setiap industri.
Rumus :
R=N+M+S
R = total perubahan dalam employment regional
N = perubahan national growth
M = perubahan industry mix
S = perubahan regional share

1

2

Tabel 7.1. Perubahan dalam Employment Regional dan
Nasional, di region Z tahun (19xx-19yy), dalam
ribuan
Employment

Perubahan employment,
19xx-19yy

Industri

Nasional
Pertanian
Manufaktur
Jasa
Pemerintah
Total Nasional
Region Z
Pertanian
Manufaktur
Jasa
Pemerintah
Total Region Z

19xx

19yy

Absolut

Persen

(1)

(2)

(3)

(4)

10.000
5.000
6.000
3.000

10.000
10.000
9.000
7.000

000
5.000
3.000
4.000

00
+100
+50
+133

24.000

36.000

12.000

+50

150
50
50
10

120
80
95
20

-30
+30
+45
+10

-20
+60
+90
+100

260

315

+55

+21

Tabel 7.2. Efek National Growth, Region Z, 19xx-19yy

Industry

Pertanian
Manufaktur
Jasa
Pemerintah
Total Region Z

Employment
19xx

N = (1) X
National Growth
Rate of 50%

R = actual
growth

(1)

(2)

(3)

R-N = M+S
Net relative
Change to be
accounted for
(4)

150
50
50
10

+75
+25
+25
+5

-30
+30
+45
+10

-105
+5
+20
+5

260

+130

+55

-75

3

Tabel 7.3. Efek Industry Mix, Region Z, 19xx-19yy
Distribusi total 19xx
employment (%)

Deviation
industry
growth rate
minus
national
growth rate
(%)
(3)

Industry
National

Regional

(1)

(2)

Pertanian
Manufaktur
Jasa
Pemerintah
Total
Region Z

Employment1
9xx

M=
(3) X (4)

(4)

(5)

42
21
25
12

58
19
19
4

-50
+50
0
+83

150
50
50
10

-75
+25
0
+8

100

100

0

260

-42

Tabel 7.4. Employment dan komponen dari perubahan
emloyment, Region Z, 19xx-19yy
Komponen dari perubahan
employment

R
Industry

19xx

(1)

19yy

(2)

Change
19xx19yy

(3)

N

M

S

National
growth
effect

Industry
Mix effect

Regional
Share
effect

(5)

(6)

(4)

Pertanian
Manufaktur
Jasa
Pemerintah

150
50
50
10

120
80
95
20

-30
+30
+45
+10

+75
+25
+25
+5

-75
+25
0
+8

-30
-20
+20
-3

Total
Region Z

260

315

+55

+130

-42

-33

4

LOCATIO
ON QUOT
TIENT
Merupaka
an cara un
ntuk meng
gukur spe
esialisasi rrelatif dari suatu
w
wilayah
pada kateg
gori industri tertentu
u atau sekktor. Unitt yang
b
biasa
digu
unakan ad
dalah emp
ployment..

F 7.2.
Fig

Em
mployment in
i
a
agriculture

T
Total emplo
oyment
(reference variable)
v

R
Region
Z

1
150

260

N
Nasional

10.0
000

24.000

L = (150/2
LQ
260)/ (10.000/24.000) = 0,58/0,42 = 1,38
LQ > 1 wila
L
ayah lebih terspesialisa
asi dibanding dengan nasional pada
s
sektor
ybs
L < 1 wila
LQ
ayah kurang
g terspesialisasi diban
nding denga
an nasionall pada
s
sektor
tsb
L = 1 regio
LQ
on dan nasio
onal tingkat spesialisasin
s
nya sama

5

ECONOMIC BASE ANALYSIS
Merupakan teori ekonomik base (economic base theory)→
pertumbuhan ekonomi dari suatu wilayah tergantung oleh demand
dari luar wilayah tersebut.
Teori ekonomik base memandang aktivitas ekonomi wilayah sebagai
basik dan non basik (basic and non basic).
Ekspor dari barang dan jasa (export industries) merupakan
ekonomic base → basic sector dari suatu wilayah. Sedangkan
aktivitas pendukungnya merupakan non basic sector.
Basic sector : sektor yang performancenya tergantung terutama oleh
kondisi ekonomi eksternal terhadap ekonomi lokal.
Non basic sector : dibuat oleh sektor yang performancenya terutama
tergantung pada ekonomi lokal.
Basic employment + Non basic employment = total employment
Ratio basic employment/non basic employment= economic base
ratio= base ratio
Contoh:
Untuk setiap pekerja dalam sektor basic ada 2 pekerja dalam sektor
non basic, sehingga base rationya 1:2
Sedangkan economic base multipliernya (base multiplier) = 3.
Jika employment basic meningkat dengan 1 pekerjaan, maka
terhadap total akan bertambah menjadi 3 pekerjaan baru.
Base multiplier merupakan jumlah dua komponen dari base ratio bila
komponen basic adalah 1 (satu).
Total employment
Base multiplier = Basic employment

Struktur spasial ekonomi kota
Bagaimana manusia dan aktivitasnya tersebar dalam ekonomi kota →
pertanyaan penggunaan lahan perkotaan : mengapa orang/ kelompok atau
aktivitas industri menempati lahan pada lokasi tertentu di dalam ekonomi kota.
Ada dua sifat secara umum dari perilaku urban ekonomi :
- Harga lahan cenderung turun dengan semakin jauhnya dari pusat kota
- Lahan yang ditempati oleh rumah tangga/ perusahaan ↑ dengan ↑ jarak dari
pusat kota.
→ alokasi lahan dalam kota : hubungan antara lokasi dan harga lahan → berapa,
orang/ perusahaan bersedia membayar untuk menempati lahan di lokasi tertentu.
→ Model :
- Von Thunen Model
- Bid-rent Model
Model Von Thunen
Asumsi:
- Ada titik pasar M, tempat perdagangan barang pertanian
- Lahan dimiliki oleh pemilik absentee
Lahan (1 ha) digunakan untuk menanam gandum hasil 1 ton.
Input Non-lahan (TK, modal, mesin dsb) dianggap tetap.
Harga di pasar M, 1 ton gandum = $100, harga angkutan adalah $1 per km.

INPUT OUTPUT ANALYSIS
Input Output Analisis berfokus pada komponen yang dibelanjakan
dari non basic sector.
Total produk suatu ekonomi berdasarkan pada income dan produk
akunting merupakan gabungan nilai barang yang diproduksi
(penjualan final= final sales) selama 1 tahun.
Total output : merupakan nilai penjualan (bukan hanya penjualan
final) selama 1 tahun.
Total output >> total produk karena total output mencakup penjualan
industri antara (interindustry sales) dari produk intermediate yang
dijual sebagai input untuk proses produksi.
IO Analysis membagi komponen dalam 2 komponen besar yaitu
suplier dan purchaser (pembeli).
Dua tipe suplier :
1. Intermediate suplier : yang membeli input untuk diproses menjadi
output yang bisa mereka suplai. Mereka menjual produknya
kepada suplier intermediate lain atau pembeli final.
2. Suplier primer : yang tidak perlu membeli input untuk apa yang
disupai.
Dua jenis purchaser (pembeli):
1. Intermediate purchaser : yang membeli output dari suplier untuk
digunakan sebagai input untuk proses lebih lanjut
2. Final purchaser: yang membeli output dari suplier dalam bentuk
akhir dan untuk penggunaan akhir.

IO Analysis menggunakan tiga tabel :
1. Tabel transaksi : berisi data dasar mengenai aliran barang + jasa
diatara suplier + pembeli.

1

2. Tabel direct requirement : diturunkan dari tabel transaksi dan
menunjukkan input yang dibutuhkan secara langsung dari suplier
yang berbeda oleh setiap intermediate purchaser untuk setiap
unit output yang diproduksi oleh pembeli tersebut.
3. Tabel requirement total : diturunkan dari tabel direct requirement
dan menggambarkan seluruh pembelian dari input langsung dan
input tak langsung (input untuk produksi dari input) yang
dibutuhkan sepanjang kegiatan ekonomi per unit output ke
penjual final oleh setiap suplier intermediate.
• Bayangkan suatu pulau terisolasi, tidak ada impor, ekspor,
pemerintah, investasi, tabungan, penyimpanan.
• Segala sesuatu dibeli, diproses, dijual, dikonsumsi, di dalam
periode tertentu.
• Hanya ada satu jenis final purchaser yaitu households
(rumahtangga) dan hanya ada suplier primer juga RT. RT
mensuplai input primer seperti TK, manajemen, kepemilikan dsb.
Ada dua industri intermediate yaitu pertanian dan industri
kerajinan (manufacture)
Tabel 9.1.
• Pertanian menjual total 100.000 mu. Penjualan ke pembeli final
adalah 60.000 (RT) dan ke pembeli intermediate adalah 40.000.
Dari 40.000 ini agriculture menjual 30.000 untuk memproduksi
manufaktir dan sisanya 10.000 untuk pertanian sendiri.
• Kolom 1 : untuk memproduksi 100.000 output, agriculture harus
membeli 10.00 mu dari produknya sendiri, 5000 dari manufacture
(service), dan 85.000 mu dari input primer (TK, self-employ-earn)
dari RT.
• Total output dari suplier primer (110.000 mu) = total final
purchaser.
Karena total input untuk setiap industri = total output dari industri,
pembagian setiap kolom pembeli intermediate dengan totalnya akan
menggambarkan sebaran dari requirement input langsung per unit
(kolom final purchaser dihilangkan dahulu).
Tabel 9.2.
Input langsung (lain dengan input final) harus diproduksi,
produksinya akan membutuhkan input tambahan, indirect input
terhadap produk final. Darimana indirect input datang?
Memproduksinya akan lebih membutuhkan lebih banyak indirect
input. Kejadian (pola) perputaran terus menerus ini, output dari
2

setiap tahap menciptakan demand untuk input untuk disuplai oleh
tahap selanjutnya.
Kasusnya sama dengan multiplier
Input langsung dapat dianggap sebagai input tahap 1 dari suplai
input.
Tahap 1 dari input tidak langsung yang dibutuhkan untuk
menghasilkan input langsung dapat dianggap sebagai tahap ke dua
dari suplai input. Berikutnya dari input tidak langsung, untuk
menghasilkan tahap kedua akan merupakan tahap ke 3 dari suplai
input dan seterusnya.
Bayangkan pulau terisolasi tadi. Terdapat eksplorer yang
menemukan pulau tsb. Sehingga populasi bertambah. Penjualan
dari produk agriculture ke penjual final menjadi 200.000 mu dan dari
manufacture 100.000mu akan dibeli oleh konsumen final.
Input Output total requirement computation.

3

4

Contoh analisis shift and share
Data

Sektor 
  
  
Pertanian 
Penggalian 
Industri 
Listrik, gas, air 
Bangunan 
Perdagangan 
Pengangkutan & 
komunikasi 
Keuangan/jasa 
perusahaan 
Jasa sosial/ perorangan 
Lainnya 
Jumlah 
  
  

Sumut 
1995

Deli Serdang 
2000

1995

Er,i,t‐n  Er,i,t 

2,352,250 2,550,659
19,964
19,738
258,981
348,611
9,841
14,483
114,820
147,059
447,908
592,201

323,827
2,695
67,672
2,288
32,307
70,587

354,126 
2,677 
91,229 
3,387 
41,491 
93,810 

23,254

29,781 

158,298

201,685

  

2000 

EN,i,t‐N  EN,i,t 

EN,i,t 
/EN,i,t‐n 

Proy eksi 
Sumut 

2005   
2,733,658 1.084348602
19,262 0.988679623
463,214 1.346087165
21,040
1.47170003
185,923
1.28077861
772,893 1.322148745
253,654

1.274084322

20,124
24,452
2,418
2,960 
29,330 1.215066587
473,953
547,928
76,031
86,542 
625,288 1.156080877
559
418
55
40 
310 0.747763864
3,856,698 4,447,234 601,134 706,043  5,106,577 11.88673843
  
  
  
  
  
  
1.15312   
  
  
  
  

1

National Share

Sektor 

Er,I,t‐n 

  
  
Pertanian 
Penggalian 
Industri 
Listrik, gas, air 
Bangunan 
Perdagangan 
Pengangkutan & 
komunikasi 
Keuangan/jasa perusahaan 
Jasa sosial/ perorangan 
Lainnya 
Jumlah 

(a) 
  
323,827
2,695
67,672
2,288
32,307
70,587

EN,t/EN,t‐
National 
( c ) 
Share 
 
n
(b) 
(a) X (b)  c ‐ a 
  
  
  
  
  
1.15312 373,411
49,584    
1.15312
3,108
413    
1.15312
78,034
10,362    
1.15312
2,638
350    
1.15312
37,254
4,947    
1.15312
81,395
10,808    

23,254
2,418
76,031
55
601,134

1.15312
1.15312
1.15312
1.15312
11.5312

26,815
2,788
87,673
63
693,179

3,561 
370 
11,642 

92,045 

 

  
  
  
  
  

Propotional Shift

Sektor 
  
  
Pertanian 
Penggalian 
Industri 
Listrik, gas, air 
Bangunan 
Perdagangan 
Pengangkutan & komunikasi 
Keuangan/jasa perusahaan 
Jasa sosial/ perorangan 
Lainnya 
Jumlah 

Er,I,t‐n 
(a) 
  
323,827
2,695
67,672
2,288
32,307
70,587
23,254
2,418
76,031
55
601,134

EN,t /EN,t‐
EN,I,t 
/EN,I,t‐n 

(b) 
(c ) 
  
  
1.084349 1.15312 
0.98868 1.15312 
1.346087 1.15312 
1.4717 1.15312 
1.280779 1.15312 
1.322149 1.15312 
1.274084 1.15312 
1.215067 1.15312 
1.156081 1.15312 
0.747764 1.15312 
11.88674 11.5312 

(d) 

Proposional shift 

(b) ‐ ( c)  a x d 
  
  
‐0.06877 
‐22269.90121
‐0.16444 
‐443.1656987
0.192968 
13058.502
0.31858 
728.9120576
0.127659 
4124.280097
0.169029 
11931.26125
0.120965 
2812.913977
0.061947 
149.7878495
0.002961 
225.149954
‐0.40536 
‐22.29456469
0.355543 
10,295

2

Differential Shift

Sektor 
  
  
Pertanian 
Penggalian 
Industri 
Listrik, gas, air 
Bangunan 
Perdagangan 
Pengangkutan & komunikasi 
Keuangan/jasa perusahaan 
Jasa sosial/ perorangan 
Lainnya 
Jumlah 

Er,i,t 

EN,i,t 
/EN,I,t‐n Er,i,t‐n 

  
(a) 
354,126
2,677
91,229
3,387
41,491
93,810
29,781
2,960
86,542
40
706,043

(b) 
( c ) 
  
  
1.084349 323,827
0.98868
2,695
1.346087
67,672
1.4717
2,288
1.280779
32,307
1.322149
70,587
1.274084
23,254
1.215067
2,418
1.156081
76,031
0.747764
55
11.88674 601,134

(d) 
D shift 
(b) X ( c )  (a) ‐ (d) 
  
  
351141.4 
2,985
2664.492 
13
91092.41 
137
3367.25 
20
41378.11 
113
93326.51 
483
29627.56 
153
2938.031 
22
87897.99 
‐1,356
41.12701 
‐1
703474.8 
2,568

Hasil

Total Pertambahan lap kerja 
Kab Deli Serdang 
  
(lap kerja 200 ‐ lap kerja 1995)  104,909
Total Natioal Share 
92045
Total Prop Shift 
10,295
Total Dif Shift 
2568
  
104909

3

Analisis Shift and Share 
 
Data Lapangan kerja di Kab Deli Serdang dan Provinsi Sumatera Utara tahun 1995, 2000 
dan 2005 (hasil proyeksi). 
 
Proy eksi 
Sektor 
Sumut 
Deli Serdang 
Sumut 
2010 
  
1995
2000
1995
2000 
  
Pertanian 
Penggalian 
Industri 
Listrik, gas, air 
Bangunan 
Perdagangan 
Pengangkutan & 
komunikasi 
Keuangan/jasa 
perusahaan 
Jasa sosial/ perorangan 
Lainnya 
Jumlah 

EN,i,t‐N  EN,i,t 

Er,i,t‐n  Er,i,t 

2,352,250 2,550,659
19,964
19,738
258,981
348,611
9,841
14,483
114,820
147,059
447,908
592,201

323,827
2,695
67,672
2,288
32,307
70,587

158,298

201,685

23,254

20,124
24,452
473,953
547,928
559
418
3,856,698 4,447,234

2,418
76,031
55
601,134

EN,i, t+m

354,126  2,733,658
2,677 
19,262
91,229 
463,214
3,387 
21,040
41,491 
185,923
93,810 
772,893
29,781 

253,654

2,960 
29,330
86,542 
625,288
40 
310
706,043  5,106,577

 
Perhitungan National Share 
 
Sektor 
  
  
Pertanian 
Penggalian 
Industri 
Listrik, gas, air 
Bangunan 
Perdagangan 
Pengangkutan & 
komunikasi 
Keuangan/jasa perusahaan 
Jasa sosial/ perorangan 
Lainnya 
Jumlah 
 
 

Er,I,t‐n 

EN,t/EN,t‐n 

( c ) 

(a) 
(b) 
(a) X (b) 
  
  
  
  
323,827
1.15312 373,411
2,695
1.15312
3,108
67,672
1.15312
78,034
2,288
1.15312
2,638
32,307
1.15312
37,254
70,587
1.15312
81,395
23,254
2,418
76,031
55
601,134
 

1.15312
26,815
1.15312
2,788
1.15312
87,673
1.15312
63
11.5312 693,179

National 
Share 
c ‐ a 
49,584 
413 
10,362 
350 
4,947 
10,808 
3,561 
370 
11,642 

92,045 

Perhitungan Proportional Shift 
 
Sektor 

Er,I,t‐n 

EN,i,t 
/EN,I,t‐n 

EN,t 
/EN,t‐n 

(a) 

(b) 

(c ) 

  
  
Pertanian 
Penggalian 
Industri 
Listrik, gas, air 
Bangunan 
Perdagangan 
Pengangkutan & komunikasi 
Keuangan/jasa perusahaan 
Jasa sosial/ perorangan 
Lainnya 
Jumlah 

  
323,827
2,695
67,672
2,288
32,307
70,587
23,254
2,418
76,031
55
601,134

(d) 

  
  
1.084349 1.15312 
0.98868 1.15312 
1.346087 1.15312 
1.4717 1.15312 
1.280779 1.15312 
1.322149 1.15312 
1.274084 1.15312 
1.215067 1.15312 
1.156081 1.15312 
0.747764 1.15312 
11.88674 11.5312 

Proposional 
shift 

(b) ‐ ( c) 
  
  
‐0.06877 
‐0.16444 
0.192968 
0.31858 
0.127659 
0.169029 
0.120965 
0.061947 
0.002961 
‐0.40536 
0.355543 

a x d 

 
Perhitungan Differential Shift 
 

Sektor 
  
  
Pertanian 
Penggalian 
Industri 
Listrik, gas, air 
Bangunan 
Perdagangan 
Pengangkutan & komunikasi 
Keuangan/jasa perusahaan 
Jasa sosial/ perorangan 
Lainnya 
Jumlah 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Er,i,t 
(a) 
354,126
2,677
91,229
3,387
41,491
93,810
29,781
2,960
86,542
40
706,043

EN,i,t 
/EN,I,t‐n Er,i,t‐n 
(b) 

( c ) 

  
  
1.084349 323,827
0.98868
2,695
1.346087
67,672
1.4717
2,288
1.280779
32,307
1.322149
70,587
1.274084
23,254
1.215067
2,418
1.156081
76,031
0.747764
55
11.88674 601,134

(d) 
D shift 
(b