Gina Soprannia Pebrianti, 2012 Pemenuhan Air Bersih Berdasarkan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Dayeukolot
Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air merupakan salah satu sumberdaya alam yang mengisi 75 dari muka bumi dan memiliki peranan yang penting dalam kehidupan seluruh makhluk hidup
baik flora, fauna maupun manusia sendiri dan bahkan 75 dari tubuh manusia adalah air. Bagi manusia sendiri air sangat menunjang berbagai sisi kehidupan dan
tidak hanya untuk keperluan tubuh tetapi juga air dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan seperti pembangkit listrik, transportasi, industri, dan lain sebagainya.
Menurut LIPI dalam Riswandi 2008 : 94 mengemukakan bahwa : Indonesia termasuk dalam 10 negara dengan cadangan air terbesar yaitu
15.500 m
3
kapitatahun, sedangkan cadangan air dunia berada pada angka 8000 m
3
kapitatahun, Jika mengacu pada angka di atas, Indonesia tidak seharusnya kekurangan cadangan air. Tapi faktanya, terutama Pulau Jawa
mengalami krisis air yang terjadi pada setiap tahun. Ketersediaan air di Pulau Jawa sebesar 1.750 m
3
kapitatahun,, di bawah standar kecukupan minimal yaitu 2000 m
3
kapitatahun. Pada tahun 2020 jumlah ini akan diperkirakan akan semakin menurun hingga 1.200 m
3
kapitatahun. Pada tahun 2019 diperkirakan jumlah penduduk perkotaan mencapai 150,2 juta
jiwa dengan konsumsi perkapita sebesar 125 liter, sehingga kebutuhan akan air mencapai 18, 775 miliar literhari. Kebutuhan air untuk industri akan
melonjak sebesar 700 pada 2025.Untuk perumahan naik rata-rata 65 dan untuk produksi pangan naik 100.
Air sebagai materi yang penting dalam kehidupan tampak dari kebutuhan
terhadap air untuk keperluan sehari-hari. Kebutuhan air berbeda di setiap tempat, setiap kehidupan, semakin tinggi taraf kehidupan seseorang semakin meningkat
pula kebutuhan manusia akan air.
Gina Soprannia Pebrianti, 2012 Pemenuhan Air Bersih Berdasarkan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Dayeukolot
Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Air merupakan faktor penting dalam pemenuhan kebutuhan vital bagi mahluk hidup, diantaranya sebagai air minum dan keperluan rumah tangga
lainnya. Air yang digunakan harus bebas dari kuman penyakit dan tidak mengandung bahan beracun. Sumber air minum yang memenuhi syarat sebagai
air baku air minum jumlahnya makin lama makin berkurang sebagai akibat ulah manusia sendiri, baik sengaja maupun tidak disengaja.
Misalnya karena pertumbuhan industri.
Ketersediaan air di dunia ini sangat melimpah, tetapi yang dapat dikonsumsi oleh manusia untuk keperluan air minum sangatlah sedikit. Menurut Effendi
2003:11 “pertumbuhan penduduk yang pesat disertai dengan pola hidup yang semakin menuntut penggunaan air semakin berlebihan, maka semakin menambah
tekanan terhadap kualitas air yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat, serta kualitas air untuk keperluan domestik terus menurun
khususnya untuk air minum”. Pemakaian air oleh manusia digolongkan ke dalam tiga golongan yaitu, pemakaian domestik, pemakaian industri, dan pemakaian
pertanian. Secara global pemakaian air untuk rumah tangga sebesar 8, pemakaian air oleh industri sebesar 23, dan pemakaian air oleh pertanian
sebesar 69 dari pemakaian air total oleh manusia. Air bersih adalah air yang yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang
kualitasnya memenuhi syarat-syarat kesehatan. Ketergantungan manusia terhadap air semakin besar sejalan dengan bertambahnya penduduk. Kecenderungan yang
terjadi sekarang ini adalah berkurangnya ketersediaan air bersih dari hari ke hari. Semakin meningkatnya jumlah penduduk, semakin besar pula kebutuhan akan air.
Gina Soprannia Pebrianti, 2012 Pemenuhan Air Bersih Berdasarkan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Dayeukolot
Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Sehingga ketersediaan air bersih pun akan semakin berkurang sedangkan potensi atau cadangannya sangat terbatas, maka suatu ketika akan terjadi ketimpangan
antara kebutuhan manusia dengan ketersediaannya. Indonesia merupakan negara yang kaya akan air. Meskipun Indonesia
ketersediaan airnya masih cukup aman bila dibandingkan dengan negara lainnya, tetapi kualitas air di Indonesia kini cukup memprihatinkan. Rawannya
ketersediaan air antar waktu dan wilayah pada musim kemarau menyebabkan pasokan air terganggu, baik untuk keperluan domestik, industri dan pertanian.
Sebaliknya pada musim hujan, tingginya curah hujan dan rusaknya Daerah Aliran Sungai DAS menyebabkan hanya sebagian kecil saja volume air hujan yang
dapat ditampung melalui infiltrasi dan intersepsi, sedangkan yang sebagian lainnya ditransfer menjadi aliran permukaan.
Kebutuhan akan sumber daya air terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, terutama kebutuhan akan air bersih. Konsumsi
air bersih yang bervariasi sangat berkaitan erat dengan jumlah penduduk di setiap daerahnya. Hal ini sebagaimana Direktorat Penyehatan Ditjen Cipta Karya DPU
Tahun 1982 seperti pada Tabel 1.1 berikut.
Tabel 1.1 Kebutuhan Air Rata-rata Orang Di Indonesia
No Kategori Kota Jumlah Penduduk
Standar Kebutuhan AirOranghari
1. Metropolitan 1.000.000
120 liter 2. Kota Besar
500.000 – 1.000.000
100 liter 3. Kota Sedang
100.000 – 500.000
90 liter 4. Kota Kecil
20.000 – 100.000
60 liter 5. Kota Urban
3.000 – 20.000
45 liter
Sumber: Ditjen Cipta Karya, DPU Tahun 1982
Gina Soprannia Pebrianti, 2012 Pemenuhan Air Bersih Berdasarkan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Dayeukolot
Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Dari Tebel 1.1 dapat dilihat bahwa kebutuhan air berbeda tiap daerahnya tergantung pada kategori kota. Untuk Kecamatan Dayeuhkolot sendiri yang
menjadi daerah dalam penelitian ini berdasarkan jumlah penduduknya sebesar 101.554 jiwa dan jika dikategorikan termasuk pada kota sedang dengan kebutuhan
rata-rata air per orang yaitu sebesar 90 literorang. Kecamatan Dayeuhkolot merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di Kabupaten Bandung. Luas
wilayah Kecamatan Dayeuhkolot yaitu 1.125 ha
2
. Terdiridari 5 desa dan 1 kelurahan yaitu Desa Cangkuang Kulon dengan luas sekitar 234,05 ha, Desa
Cangkuang Wetan dengan luas wilayah 216,64 ha, Desa sukapura dengan luas wilayah 171,15 ha, Desa Citeureup dengan luas wilayah sekitar 188,71 ha, Desa
Dayeuhkolot dengan luas wilayah sekitar 91,22 ha, dan Kelurahan Pasawahan dengan luas wilayah sekitar 201,15 ha.
Berdasarkan kategori kota, Kecamatan Dayeuhkolot tingkat kebutuhan air bersihnya yaitu 2.426.048.900 litertahun. Hasil tersebut diperoleh dari jumlah
penduduk dikalikan dengan standar kebutuhan air yaitu 90 literhari. Melihat jumlah tersebut yang tidak sedikit, tentunya perlu dilakukan suatu penelitian guna
mengetahui dan mengidentifikasi pemenuhan air bersih di Kecamatan Dayeuhkolot, apakah sudah sesuai standar yang ditentukan atau belum. Oleh
karena itu saya tertarik untuk mengambil judul “Pemenuhan Air Bersih Berdasarkan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat di Kecamatan Dayeuhkolot
Kabupaten Bandung”.
Gina Soprannia Pebrianti, 2012 Pemenuhan Air Bersih Berdasarkan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Dayeukolot
Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
B. Rumusan Masalah