13
Prinsip penambangan minyak adalah
high cost, high risk
, dan juga seharusnya
high technology
, demikian juga dalam pembukaan sumur-sumur tua juga membutuhkan dana yang tidak sedikit dan juga resiko yang besar karena ada
kemungkinan kegagalan dan kecelakaan kerja Dwiyanto 2007.
2.1.1. Pengusahaan Sumur Tua
Berdasarkan Peraturan Menteri ESDM No. 01 Tahun 2008, untuk mengusahakan sumur tua harus mengajukan permohonan kepada kontraktor
dengan tembusan menteri, dirjen, dan BP migas dengan melampirkan dokumen administratif dan teknis. Permohonan tersebut didasarkan atas rekomendasi dari
pemerintah kabupatenkota dan disetujui oleh pemerintah propinsi. Untuk dokumen administratif meliputi :
1. Akte pendirian KUDBUMD dan perubahannya yang telah mendapatkan
pengesahan dari instansi yang berwenang. 2.
Surat Tanda Daftar Perusahaan. 3.
Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP. 4.
Surat Keterangan Domisili. 5.
Rekomendasi dari pemerintah kabupatenkota dan disetujui oleh pemerintah propinsi setempat.
6. Surat pernyataan tertulis di atas materai mengenai kesanggupan memenuhi
ketentuan perundang-undangan. Sedangkan untuk dokumen teknis meliputi :
1. Peta lokasi sumur tua yang dimohonkan.
2. Jumlah sumur yang dimohonkan.
3. Rencana memproduksikan minyak bumi termasuk usulan imbalan jasa.
4. Rencana program keselamatan dan kesehatan kerja serta pengelolaan
lingkungan hidup termasuk penanggung jawab pelaksanaan. 5.
Kemampuan keuangan.
14
Jangka waktu perjanjian untuk memproduksikan minyak bumi paling lama 5 tahun dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu paling lama 5 tahun.
Perjanjian memproduksikan minyak bumi ini paling sedikit memuat : 1. Jumlah dan lokasi sumur tua yang akan diproduksi.
2. Imbalan jasa memproduksi minyak bumi. 3. Jangka waktu, perpanjangan dan pengakhiran perjanjian.
4. Alat bantu mekanik dan teknologi yang digunakan. 5. Tenaga kerja.
6. Mutu dan spesifikasi minyak bumi. 7. Titik penyerahan minyak bumi.
8. Aspek keselamatan dan kesehatan kerja serta pengelolaan lingkungan hidup.
9. Penyelesaian perselisihan.
Untuk pengelolaan sumur tua terdapat dua jenis, yang membedakan jenis pengelolaan ini adalah teknologi yang mendukungnya Sulaksono 2008, yaitu :
1. Teknologi Konvensional Teknologi konvensional yang sekarang ini digunakan seperti pada sumur-
sumur tua adalah metode sumur timba manual dan mekanis. Metode sumur timba manual merupakan teknologi yang paling sederhana yang
dapat digunakan untuk memproduksikan fluida dari sumur-sumur tua. Metode ini tidak memerlukan biaya investasi yang besar dan sangat mudah
dalam pengoperasiannya. Akan tetapi disamping kesederhanaan dan kemurahan dalam investasi, teknologi ini memiliki beberapa kekurangan
dimana produksi akan sangat terbatas karena sangat bergantung pada tenaga kerja manusia dan memerlukan ruang untuk dapat menarik
kabelkawat baja yang menarik timba sampai kepermukaan sumur sepanjangsejauh kedalaman sumur.
Metode sumur timba mekanis merupakan modifikasi dari metode sumur timba manual dimana tenaga kerja manusia diganti dengan mesin.
15
Kelebihan teknologi ini adalah kinerja produksi tidak tergantung kekuatan tenaga kerja manusia dan tidak memerlukan ruangspace untuk menarik
kabel baja karena kabel baja tidak perlu ditarik sejauh kedalaman sumur akan tetapi diubah menjadi digulung oleh mesin. Metode ini memerlukan
biaya investasi tambahan berupa mesin penarik yang dapat berupa mesin mobiltruk yang memiliki kekuatan sebesar beban penimbaan.
2. Teknologi Tepat Guna Metode sumur
Jet Pump
merupakan modifikasi alternatif metode yang dapat digunakan dengan beberapa kelebihan yaitu produksi dapat
dilakukan secara terus menerus sehingga dapat diharapkan produksi menjadi lebih tinggi dan kontinyu sepanjang waktu. Teknologi ini
digunakan untuk mengatasi keterbatasan teknologi konvensional yang saat ini masih sederhana. Meskipun demikian, diperlukan investasi yang cukup
besar untuk aplikasinya. Dengan teknologi ini sebenarnya masih dimungkinkan proses peningkatan produksi lanjutan menggunakan
pembersihan sumur
acidizing
. 2.1.2.
Prosedur Pemanfaatan Sumur Tua
Berikut adalah prosedur pemanfaatan sumur tua : a. Pemilihan sumur yang akan dibuka
b. Persiapan lokasi c. Pelaksanaan pembersihanpembukaan sumur
d. Pengurasan e. Produksi
Pemilihan sumur yang akan dibuka
Pemilihan sumur ini berdasarkan pada data geologi dan data sumur yang ada, meliputi :
a. Sejarah produksi masa lalusebelum ditinggalkan b. Kedalaman sumur
c. Profil sumur d. Kendala yang ada kondisi sumur terakhir
16
Persiapan lokasi
Setelah dilakukan pemilihan sumur, dilakukan persiapan lokasi antara lain: a. Pembersihan lokasi sumur
b. Pembuatan jalan menuju lokasi sumur c. Pembuatan cellar
d. Pembuatan bak penampung minyak hasil produksi
Pelaksanaan pembersihanpembukaan sumur
Kondisi sumur tua yang ada dalam kondisi tertutup tanah, batu, maupun benda-benda lain seperti pipa, besi, dll, sehingga perlu dibersihkan agar
kondisi sumur seperti kondisi semula.
Pengurasan
Setelah pembersihan sumur, tahap selanjutnya adalah pengurasan, tujuan pengurasan adalah untuk membersihkan cairan lumpur dan air yang ada di
dalam sumur. Pengurasan ini dilakukan sampai fluida keluar dari dalam sumur.
Produksi
Setelah pengurasan selesai dan minyak mulai ikut terproduksi, maka tahap selanjutnya adalah produksi minyak. Untuk teknologi konvensional proses
produksinya adalah dengan cara cairan minyak dan air dimasukkan ke dalam bak pemisah sekaligus sebagai penampung minyak, yang
selanjutnya dipompa dengan menggunakan pompa alcon ke truk tangki untuk dibawa ke PPM pusat penampungan minyak. Alat yang digunakan
pada tahap produksi ini adalah: a. Truk
b. Timba c. Seling timba
d. Bak pemisahpenampung e. Pompa Alcon
17
2.2. Dasar Hukum Sumur Tua dan Pengelolaan Lingkungan