Menggunakan ETAP 4.0.0C, dimana proses pertama dimulai hingga keluaran program. Proses Flowchart penggunaan ETAP 4.0.0C sesuai Gambar
3.1 adalah: 1.
Membuat one-line diagram sistem yang akan dibahas, dalam tulisan ini adalah Sistem distribusi 20 KV PT. PLN PERSERO Cab. Payakumbuh Ranting
Lima Puluh Kota. 2.
Data power grid, lumped load, kapasitor, transmisi, pengaman, dan bus dapat dimasukan ke dalam program setelah one-line diagram dibuat.
3. Menentukan sebuah power grid, setelah data, transmisi, pengaman, lumpe
load, CB dan bus dimasukan. 4.
Masukan data studi kasus yang ditinjau. 5.
Jalankan program ETAP 4.0.0C dengan memilih icon load flow analysis pada toolbar. Program tidak jalan error apabila terdapat kesalahan, data yang
kurang, dan power grid sehingga data dapat dimasukan kembali. 6.
Keluaran studi aliran daya dapat diketahui setelah program dapat dijalankan. Untuk melihat hasil keluaran aliran daya di load flow report manager yang
terdapat di toolbar sebelah kanan program.
3.3 Prinsip Dasar Pengoperasian ETAP 4.0.0C
Simulasi yang biasa dilakukan pada sistem distribusi adalah simulasi beban puncak sehingga data-data yang di-input adalah data jaringan dan peralatan
saat beban puncak. Selanjutnya, untuk perhitungan keekonomian investasi maka Benefit beban puncak yang diperoleh pada simulasi ini perlu dijadikan Benefit
rata-rata, dengan cara mengalikannya dengan Faktor Beban sistem LF.
Universitas Sumatera Utara
Berikut ini prinsip langkah kerja di dalam ETAP 4.0.0C: 1.
Menginstal software ETAP 4.0.0C. 2.
Mengklik icon ETAP 4.0.0C Power station. 3.
Mengisi ID Project dan LOG ON User dan Access Level. 4.
Menyeting pada Tab Project informasi 5.
Membuat one-line diagram dimulai dari supply berupa : a.
Power Grid Gardu Induk GI, bus sebagai titik pengukuran penghubung antar peralatan, konduktor transmission line.
b. Beban trafo distribusi atau model beban LUMPED feeder, PLTD
+ trafo pembangkit.
Gambar 3.3 One-line diagram pada ETAP 4.0.0C 6.
Melakukan setting ID, rating dan pembebanan komponen 7.
Memasukkan ke Mode Simulasi Aliran Daya, dengan menekan Tombol Load Flow Analysis sehingga tampilan toolbar editing berubah menjadi
Toolbar Simulasi LF 8.
Menekan tombol ‘Run Load Flow’, setelah dilakukan maka jika tidak ada error pada one-line diagram maka akan ditampilkan aliran daya P, Q, S, I,
PF di setiap cabang bus.
Universitas Sumatera Utara
3.4 Setting Parameter Jaringan Dan Peralatan Distribusi 3.4.1 Bus
Bus pada one-line diagram ETAP 4.0.0C tidak hanya berarti fisik rel, tetapi lebih diperluas lagi untuk keperluan pengukuran atau hasil simulasi dan
meletakkan atau menghubungkan peralatan-peralatan. Cukup lakukan setting ID dan Nominal kV, biasanya 20 kV, kecuali pada primer trafo pembangkit di PLTD
disesuaikan dengan tegangan nominal keluaran generator.
Gambar 3.4 Data Bus pada program ETAP 4.0.0C
Universitas Sumatera Utara
3.4.2 Transmission Line Saluran Udara Tegangan Menengah SUTM
Saluran Udara Tegangan Menengah SUTM PLN biasanya ber- konfigurasi horizontal, dengan spacing antar phasa 80cm. Karakteristik dan
impedansi berdasarkan luas penampang SUTM, sebagai berikut: Tabel 3.1 Data-data transmisi pada jaringan distribusi
35mm2 A3C
Resistansi dc = 0.831 ohmkm GMR = 0.095 inch
Dia = 0.263 inch Z1 = 0.9217 + j0.379 ohmkm
Z0 = 1.07 + j1.6665 ohmkm
70mm2 A3C
Resistansi dc = 0.4155 ohmkm GMR = 0.135 inch
Dia = 0.372 inch Z1 = 0.4608 + j0.3572 ohmkm
Z0 = 0.6088 + j1.6447 ohmkm
150mm2 A3C
Resistansi dc = 0.1939 ohmkm GMR = 0.206 inch
Dia = 0.544 inch Z1 = 0.2162 + j0.3305 ohmkm
Z0 = 0.363 + j1.618 ohmkm
Gambar 3.5 Data transmisi pada program ETAP 4.0.0C
Universitas Sumatera Utara
Langkah-langkah memasukkan data-data transmisi pada ETAP 4.0.0C : 1.
Membuat master setting untuk setiap ukuran penampang SUTM yang ada misal 35, 70, 150, 240mm2, untuk SUTM dengan luas penampang yang
sama . Tinggal dicopy-paste kemudian cukup diganti ID dan kms. 2.
Mengisi ID Misalnya : SUTM1 3.
Mengisi panjang jaringan atau Length dalam kms 4.
Memilih konfigurasi “Horizontal” dan isi Spacing antar konduktor 80cm 5.
Meng klik Characteristics dan isi Jumlah Konduktor per Phasa 1, Tipe material Alumunium, Resistansi, GMR dan Diameter lihat pada Tabel
3.1. 6.
Grounding tidak diisi, karena di SUTM tidak ada ground wire. 7.
Mengisi impedansi untuk arus urutan positif dan urutan nol Z1 Z0 lihat pada tabel 3.1.
8. Reliability – default ETAP 4.0.0C.
3.4.3 Load Beban
Pada ETAP 4.0.0C Beban terbagi 3 bagian, yaitu sebagai berikut : 1. Beban Static Impedance Constant selain motor
2. Beban Motor Power Constant motor 3. Beban Lumped kombinasi beban static motor
Pada simulasi sistem distribusi Tegangan Menengah, beban berupa trafo distribusi atau outgoing feeder, dimana pada keduanya ada porsi beban static dan
porsi beban motor, tetapi apabila tidak diketahui berapa persentasenya, bisa kita asumsikan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
a. Pada beban yang mensuplai industri : static 20 motor 80
b. Pada beban di perkotaan kantoran : static 50 motor 50
c. Pada beban di pedesaan : static 80 motor 20
Gambar 3.6 Data beban pada program ETAP 4.0.0C Langkah-langkah memasukkan data Load atau beban pada ETAP 4.0.0C:
1. Mengisi ID
2. Memilih satuan kVA, isi kVA beban dan persen PF cos phi.
3. Mengeset bar persentase komposisi beban static dan motor.
4. Short-circuit – default ETAP 4.0.0C, kecuali rubah koneksi ke Y dan tipe
pentanahan Solid. 5.
Reliability – default ETAP 4.0.0C.
Universitas Sumatera Utara
3.4.4. Trafo avr
Trafo pada simulasi jaringan distribusi biasanya untuk Trafo Pembangkit dan model AVR autotrafo berupa 2-Winding Transformer.
Gambar 3.7 Data transformator pada program ETAP 4.0.0C
Gambar 3.8 Data rating transformator pada program ETAP 4.0.0C
Universitas Sumatera Utara
Setting biasanya berupa ID dan rating beban trafo dan beban max dalam kVA. Apabila data bisa diambil dari nameplate trafo yang bersangkutan maka
tinggal memasukan ke dalam field pada diaglog box Transformer Editor. Apabila data isian tidak diketahui maka bisa digunakan Typical Data dengan mengklik
tombolnya. Rating
: Sesuai nameplate Impedance
: Sesuai nameplate XR
: Typical data Connection
: Δ-Y sesuai nameplate Ground Sec
: Solid Tap, harmonic reliability – default ETAP 4.0.0C
Tabel 3.2 Data-data AVR pada jaringan distribusi TP1 – STRAKSTORM
1500KVA; 206.3KV; 43.3137.5A Imp. = 9.1; ONAN; Isc = 0.48KA
dlm 4s
Tap 5: 21, 20.5, 20, 19.5, 19KV per 6.3KV
TP2 315KVA Out of Duty, NA
TP3 – TRAFINDO 315KVA; 3ph; 50Hz; 200.4KV;
11.64577A Imp. 4
Tap. 5 21, 20.5, 20, 19.5, 19KV per 0.4KV
TP4 – TRAFINDO 800KVA; 3ph; 50Hz; 200.38KV;
23.091215A Imp. 4.5
Tap. 5 21, 20.5, 20, 19.5, 19KV per 0.4KV
TP5 – TRAFINDO 800KVA; 3ph; 50Hz; 200.38KV;
23.091215A Imp. 4.5
Tap. 5 21, 20.5, 20, 19.5, 19KV per 0.4KV
TP6 – MITSUBISHI 215KVA
NA
Universitas Sumatera Utara
3.4.6 Kapasitor
Pada PLN Cabang Payakumbuh kapasitor Bank sedang menjadi trend solusi untuk mengeliminasi losses AVR dan meng-OFF-kan PLTD. Kapasitor
Bank adalah peralatan di jaringan yang berfungsi untuk : a.
Koreksi faktor daya, dimana daya reaktif yang diserap bebanjaringan akan disupply oleh kapasitor, tidak lagi dari sumber, sehingga arus dan
kVA yang ditarik dari jaringan menjadi lebih kecil. Hal ini berarti drop tegangan jaringan akan lebih kecil dan kapasitas peralatan jaringan lebih
aman. b.
Menaikkan tegangan, jaringan yang kapasitif akan menaikan tegangan di sisi ujung, efek ini sama halnya dengan jaringan Saluran Udara Tegangan
Tinggi SUTT atau Saluran Udara Tegangan Extra Tinggi SUTET yang bersifat kapasitif sehingga tegangan di ujung biasa lebih tinggi daripada di
pangkal. Rating kapasitor di pasaran dinyatakan perphasa, contoh misalnya 3x300
kVAR. Sedangkang tampilan aliran daya di ETAP 4.0.0C dinyatakan per daya 3 phasa, sehingga misalnya apabila kita ingin mengkompensasi daya reaktif di
simulasi ETAP 4.0.0C yang ditampilkan dalam format pengukuran : S = 2300 + j1100 kVA 2300 kW + 1100 kVAR
Maka kapasitor yang ideal untuk dipasang adalah : Kapasitor 3x400 kVAR
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.9 Data kapasitor pada program ETAP 4.0.0C Langkah-langkah memasukkan data kapasitor pada ETAP:
1. Mengisi ID dan set connection 3 phasa.
2. Mengeset rating tegangan 20kV, kVARBank 400 bila butuh kompensasi
3x400kVAR, jumlah bank 3, dan Max kV 24. 3.
Secara otomatis kalkulator ETAP 4.0.0C akan menghitung kVAR, A, uF dan ohm.
3.4.7 Circuit Breaker
CB - merupakan model untuk VCBOCB GI-GH dan recloser LVCB - merupakan model low voltage CB pada keluaran generator
Fuse - model FCO Switch - model LBSDS manual ataupun motorized
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.10 Memasukkan data Circuit Breaker pada program ETAP 4.0.0C
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISA PEMASANGAN KAPASITOR SHUNT PADA
FEEDER DANGUNG-DANGUNG MENGGUNAKAN ETAP POWER STATION 4.0.0 C
4.1 Umum