Tujuan Batasan Masalah PENDAHULUAN

SK SNI 03-2002 disusun dengan sepenuhnya berdasarkan pertimbangan tersebut. Sehingga Panitia Penyusun memandang perlu untuk menggunakan acuan peraturan-peraturan dan standar dari berbagai negara, terutama ASTM, guna menyesuaikan dengan penguasaan teknologi mutakhir tetapi tetap tanpa meniggalkan pertimbangan kondisi teknologi di dalam negeri. Semua Peraturan dan Pedoman Standar tersebut diatas diterbitkan oleh Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia dan diberlakukan sebagai peraturan standar resmi. Dengan sendirinya apabila suatu dokumen mencantumkannya sebagai peraturan resmi yang harus diikuti, maka sesuai dengan prosedur yang berlaku peraturan tersebut berkekuatan hukum dalam pengendalian perencanaan dan pelaksanaan bangunan beton bertulang lengkap dengan segala yang diberlakukan.

I.2 Tujuan

Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah agar dapat mengetahui efisiensi dan efektifitas dari hasil perencanaan konstruksi beton bertulang dengan mengunakan SK SNI T-15-1991-03 dan SK SNI 03-2002.

I.3 Batasan Masalah

Yang menjadi batasan masalah dalam tugas akhir ini adalah: 1. Model struktur bangunan yang ditinjau adalah model bangunan perkantoran 6 lantai. 2. Data-data yang digunakan untuk analisis struktur adalah sebagai berikut: a. Konstruksi beton bertulang yang terdiri dari 6 enam lantai dengan panjang 24 m, lebar 12 m dan tinggi 21 m. Dengan dimensi-dimensi yang ditetapkan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara • Balok = 20 x 50 cm • Kolom = 50 x 50 cm • Plat lantai = 12 cm • Plat atap = 10 cm b. Dalam perencanaan ini digunakan material beton dengan mutu beton fc’ : 30 Mpa dan material baja dengan mutu baja fy : 400 Mpa. c. Beban-beban yang bekerjamuatan yang disesuaikan dengan peraturan yang berlaku yakni peraturan SK SNI 03 – 2487 – 2002. a. Beban mati Dalam menentukan besarnya beban mati tersebut, harus digunakan berai isi untuk bahan-bahan bangunan tersebut, diantaranya: • Beton bertulang = 24 KNm • Pasangan batu bata = 17 KNm • Plafond = 0,17 KNm b. Beban hidup Sesuai peraturan yang ditetapkanberlaku di Indonesia, beban hidup pada lantai untuk gedung yang difungsikan untuk perkantoran ditetapkan sebesar 250kgm 2 . Untuk beban hidup atap = 150 kgm 2 c. Beban gempa Universitas Sumatera Utara • Direncanakan bangunan gedung perkantoran dari beton bertulang dibangun di wilayah gempa zone 4 diatas tanah lunak. Dengan Faktor Keutamaan I untuk gedung perkantoran adalah 1,50. Untuk system rangka pemikul momen menengah digunakan faktor reduksi gempa R adalah 5,5. Universitas Sumatera Utara Gambar 1.1 Denah Gedung Universitas Sumatera Utara Gambar 1.2 Potongan Melintang I-I Universitas Sumatera Utara Gambar 1.3 Potongan Melintang II-II Universitas Sumatera Utara 4. Komponen struktur yang dibandingkan hanyalah balok dan kolom. 5. Analisis gaya gempa menggunakan analisis statik ekivalen menurut SK SNI 03-1726-2002. 6. Analisa yang digunakan adalah analisa kekuatan batas Ultimite Design. 7. Perletakan struktur gedung adalah jepit-jepit.

I.4 Metode Penulisan