SIFAT-SIFAT BRIKET BIOARANG PARAMETER DALAM PEMBUATAN BRIKET BIOARANG

2. Porositas dapat diatur untuk memudahkan pembakaran 3. Mudah dipakai sebagai bahan bakar. Beberapa aspek di bawah ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penggunaan energi biomassa menurut Gan Thay Kong 2010, yaitu : 1. Aspek ketersediaan biomassa dan nilai kalorinya. 2. Aspek kandungan kelembapannya, abu dan zat terbangnya. 3. Aspek kandungan unsur klorin 4. Aspek rantai suplai biomassa

2.7.1 SIFAT-SIFAT BRIKET BIOARANG

Sifat-sifat briket yang baik adalah sebagai berikut, yaitu : 1. Tidak berasap dan tidak berbau pada saat pembakaran. 2. Mempunyai kekuatandaya tekan tertentu sehingga tidak mudah pecah sewaktu diangkat dan dipindah-pindah. Dari pengalaman, briket dengan kekuatan tekan 6 kgcm 2 , cukup kuat dan tidak mudah pecah pada saat briket dibawa, diangkat dan diangkut. 3. Mempunyai suhu pembakaran tetap, dengan jangka waktu nyala yang relatif lama 8-10 jam. 4. Setelah pembakaran dan ada sisa, masih mempunyai kekuatan tekan sehingga mudah dikeluarkan dari dalam tungku atau dipindahkan ke tempat lain. Hasil pembakaran tidak mengandung gas karbon monoksida dengan kadar tinggi. Syarat briket yang baik adalah briket permukaannya halus dan tidak meninggalkan bekas hitam ditangan. Selain itu, sebagai bahan bakar, briket juga harus memenuhi kriteria mudah dinyalakan, tidak mengeluarkan asap, emisi gas hasil pembakaran tidak mengandung racun, tidak berjamur bila disimpan pada waktu lama, menunjukkan laju pembakaran dan suhu pembakaran yang baik. Universitas Sumatera Utara

2.7.2 PARAMETER DALAM PEMBUATAN BRIKET BIOARANG

Beberapa parameter yang perlu diperhatikan dalam pembuatan briket adalah sebagai : 1. Ukuran butir. Makin kecil ukuran butir bahan baku pembuatan briket, makin kuat daya rekat antar butir apabila padanya telah ditambah bahan perekat. 2. Tekanan mesin pencetak. Diusahakan agar briket yang dihasilkan kompak, tidak rapuh dan tidak mudah pecah apabila dipindah-pindah. Di samping itu diusahakan padanya masih terdapat pori-pori yang memungkinkan udara dalam hal ini oksigen masih ada di dalamnya. Keberadaan oksigen dalam briket sangat penting, karena akan mempermudah proses pembakaran. 3. Kandungan air, akan berpengaruh ada nilai kalorpanas yang dihasilkan. Apabila kandungan airnya tinggi, maka sebagian kaloripanas yang dihasilkan briket akan dipergunakan terlebih dahulu untuk menguapkan air yang terdapat dalamnya. Kalori sisa, baru dapat dimanfaatkan sebagai penghasil panas, baik dengan cara pemanasan kontak langsung ataupun cara pemanasan kontak tidak langsung.

2.7.3 TAHAPAN PEMBUATAN BRIKET BIOARANG