LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 20162017
Pada dasarnya energi listrik yang dimasukkan ke transformator tidak sama dengan energi listrik yang dikeluarkan dari transformator tesebut. Hal ini dikarenakan
adanya rugi-rugi yaitu adanya arus yang hilang saat melewati trafo tersebut. Rugi- rugi daya dapat dibagi menjadi dua yaitu rugi inti P
i
dan rugi tembaga P
cu
. Pada kondisi beban nol, rugi-rugi yang terjadi hanyalah rugi inti. Rugi inti tidak
berpengaruh dengan adanya perubahan beban. Besarnya rugi inti dari beban nol sampai beban penuh nilainya sama, dengan asumsi tegangan primer tidak berubah
atau kosntan. Ermawanto, 2013
Rugi-rugi inti P
i
dapat di golongkan kepada dua bagian yaitu rugi histerisis dan rugi eddy current arus pusar. Jadi rugi inti dapat dituliskan dalam persamaan:
P
i
= P
h
+ P
e
............................................................................................. 2-17
Dimana : P
i
= rugi inti watt
P
h
= rugi histerisis P
e
= rugi eddy current
1. Rugi Histerisis P
h
Rugi histerisis adalah rugi yang disebabkan oleh fluks Φ bolak-balik pada inti besi Ermawanto, 2013. Pada besi yang mendapat fluks bolak-balik, rugi histerisis
per cycle berbanding dengan luas lup jerat histerisis Sulasno, 2009. Rugi histerisis dapatdituliskan dalam bentuk persamaan sebagai berikut:
P
h
= K
h.
f.B
n m
watt .................................................................................. 2-18 Dimana:
K
h
= konstantahisterisis
MENTARI SEPROLITA 03041181320044
Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 20162017
f = frekuensi Hz
B
m
= kerapatan fluks maksimum Tesla Rugi ini disebabkan oleh arus yang terinduksi di inti. Adapun arus pusar ini
ditentukan oleh tegangan induksi pada inti yang menghasilkan perubahan fluks magnetik. Pada dasarnya induksi tegangan di besi ini sama seperti pada trasnformator
dapat dianggap bahwa tiap lempeng besi adalah sekunder yang terhubung singkat, maka emf induksi di inti akan berbanding dengan fluks e = 4,44 fnØm.
Impedansi dari inti yang di aliri arus dapat dianggap konstan untuk laminasi yang tipis dan tidak tergantung pada frekuensi, untuk frekuensi rendah atau frekuensi
daya
listrik, jadi: P
e
= K
e
f
2
B
m 2
watt .................................................................................. 2-19 Dimana:
P
e
= rugi eddy current K
e
= konstanta
Jadi rugi-rugi inti adalah:
P
f
= P
h
+ P
e
= K
h
f B
m n
+ K
h
f
2
B
m 2
......................................... 2-20
Dimana :
P
f
= rugi total inti watt. Antonious, 2009
Dikutip dari http:repository.uin-suska.ac.id318912013_2013193TE.pdf
pada tanggal 19 September 2016
4. PERCOBAAN
MENTARI SEPROLITA 03041181320044
Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 20162017
4. 1. PROSEDUR PERCOBAAN Percobaan 2.1
Gambar 2.2 Rangkaian pengujian percobaan 2.1
Gambar 2.3 Diagram pemasangan percobaan 2.1
Pertanyaan 1 Sebutkan pengertian Transformator beserta contoh dan penjelasannya dan jelaskan prinsip dasar suatu transformator
MENTARI SEPROLITA 03041181320044
Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 20162017
Pertanyaan 2 Mengapa transformator harus menggunakan sumber tegangan AC? Coba jelaskan menurut pendapat saudara.
Pertanyaan 3 Sebutkan dan jelaskan kehilangan – kehilangan pada transformator yang mempengaruhi tingkat efisiensinya
Pertanyaan 4 Apakah yang dimaksud dengan Autodan trafo dan jelaskan cara kerjanya?
Pengujian Rugi Inti Besar
1. Setting circuit breaker pada posisi ON 1 2. Tekan dan lepaskan tombol “power” pada panel depan. Lampu indicator hijau
pada tombol seharusnya menyala. 3. Sesuaikan resistor variable 100 ohm untuk memberikan rangkaian primer 0,4 A
pada multimeter A1. 4. Pada wattmeter, amati pembacaan daya primer lihat cara menggunakan
wattmeter pada halaman 3-3-4 dan masukan ke dalam contoh table 3-3-1 bagian table hasil.
5. Pada mutimeter A2, amati arus sekunder dan masukkan pada table 3-3-3 6. Setting circuit breaker ke posisi OFF 0
7. Tekan dan lepaskan tombol “power”. Lampu indikator padam