PENGGUNAAN KEADAAN KAHAR 1 Pengguna jasa mempunyai hak intervensi atas pelaksanaan sub

b Kesepakatan tiga pihak 1. Penyedia jasa masih bertanggung jawab atas seluruh pekerjaan sesuai ketentuan kontrak. 2. Pengguna jasa menetapkan pihak ketiga sebagai penyedia jasa yang akan menyelesaikan sisa pekerjaan atau atas usulan penyedia jasa. 3. Pihak ketiga melaksanakan pekerjaan dengan menggunakan harga satuan kontrak. Dalam hal pihak ketiga mengusulkan harga satuan yang lebih tinggi dari harga satuan kontrak, maka selisih harga menjadi tanggungjawab penyedia jasa. 4. Pembayaran kepada pihak ketiga dapat dilakukan secara langsung. 5. Kesepakatan tiga pihak dituangkan dalam berita acara dan menjadi dasar pembuatan amandemen kontrak.

34. PERPANJANGA

N WAKTU PELAKSANAAN

34.1 Perpanjangan waktu pelaksanaan dapat diberikan oleh pengguna jasa

atas pertimbangan yang layak dan wajar, yaitu untuk : a. Pekerjaan tambah; b. Perubahan disain; c. Keterlambatan yang disebabkan oleh pengguna jasa; d. Masalah yang timbul di luar kendali penyedia jasa; e. Keadaan kahar.

34.2 Penyedia jasa mengusulkan secara tertulis perpanjangan waktu

pelaksanaan dilengkapi alasan dan data kepada pengguna jasa. Pengguna jasa menugaskan panitia peneliti pelaksanaan kontrak P3K dan direksi teknis untuk meneliti dan mengevaluasi usulan tersebut. Hasil penelitian dan evaluasi dituangkan dalam berita acara dilengkapi dengan rekomendasi dapat atau tidaknya diberi perpanjangan waktu.

34.3 Berdasarkan berita acara hasil penelitian dan evaluasi perpanjangan

waktu pelaksanaan dan rekomendasi, maka pengguna jasa dapat menyetujuitidak menyetujui perpanjangan waktu pelaksanaan.

34.4 Apabila perpanjangan waktu disetujui, maka harus dituangkan di

dalam amandemen kontrak.

34.5 Perhitungan penyesuaian harga sesuai dengan Pasal 47.1 didasarkan

atas amandemen kontrak Pasal 23.1.

35. KERJASAMA

ANTARA PENYEDIA JASA DAN SUB PENYEDIA JASA

35.1 Penyedia jasa golongan non usaha kecil wajib bekerjasama dengan

penyedia jasa golongan usaha kecil termasuk koperasi kecil, yaitu dengan mensubkontrakan sebagian pekerjaan yang bukan pekerjaan utama.

35.2 Bagian pekerjaan yang disubkontrakan harus disetujui oleh pengguna

jasa dan tetap menjadi tanggung jawab penyedia jasa.

35.3 Pengguna jasa mempunyai hak intervensi atas pelaksanaan sub

kontrak meliputi pelaksanaan pekerjaan dan pembayaran.

36. PENGGUNAAN

PENYEDIA JASA USAHA KECIL 36.1 Apabila penyedia jasa yang ditunjuk adalah penyedia jasa usaha kecilkoperasi kecil, maka pekerjaan tersebut harus dilaksanakan sendiri oleh penyedia jasa yang ditunjuk dan dilarang diserahkan atau SK - 14 TERMASUK KOPERASI KECIL disubkontrakan kepada pihak lain. 36.2 Apabila penyedia jasa yang ditunjuk adalah penyedia jasa bukan usaha kecilkoperasi kecil, maka : a. Penyedia jasa wajib bekerja sama dengan penyedia jasa usaha kecilkoperasi kecil, dengan mensubkontrakan sebagian pekerjaan; b. Bentuk kerja sama tersebut hanya untuk sebagian pekerjaan, dilarang mensubkontrakan seluruh pekerjaan; c. Penyedia jasa yang ditunjuk tetap bertanggungjawab penuh atas pelaksanaan keseluruhan pekerjaan; d. Apabila ketentuan tersebut di atas dilanggar, maka kontrak akan batal dan penyedia jasa dimasukan dalam daftar hitam selama 2 dua tahun. 36.3 Penyedia jasa bukan usaha kecil yang terbukti menyalahgunakan fasilitas dan kesempatan yang diperuntukan bagi usaha kecil termasuk koperasi kecil dikenakan sanksi sesuai ketentuan dalam syarat-syarat khusus kontrak. 37. KEADAAN KAHAR 37.1 Yang dimaksud keadaan kahar adalah suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak para pihak sehingga kewajiban yang ditentukan dalam kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi. 37.2 Yang tergolong keadaan kahar adalah : a. Peperangan; b. Kerusuhan ; c. Revolusi; d. Bencana alam: banjir,gempa bumi, badai, gunung meletus, tanah longsor, wabah penyakit, dan angin topan; e. Pemogokan; f. Kebakaran.; g. Gangguan industri lainnya. 37.3 Keadaan kahar ini tidak termasuk hal-hal yang merugikan yang disebabkan oleh perbuatan atau kelalaian para pihak. 37.4 Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang diakibatkan oleh karena terjadinya keadaan kahar tidak dapat dikenai sanksi. 37.5 Tindakan yang diambil untuk mengatasi terjadinya keadaan kahar dan yang menanggung kerugian akibat terjadinya keadaan kahar, ditentukan berdasar kesepakatan dari para pihak. 37.6 Bila terjadi keadaan kahar, maka penyedia jasa memberitahukan kepada pengguna jasa selambat-lambatnya dalam waktu 14 empat belas hari kalender setelah terjadinya keadaan kahar. 37.7 Bila keadaan sudah pulih normal, maka secepat mungkin penyedia jasa memberitahukan kepada pengguna jasa bahwa keadaan telah kembali normal dan kegiatan dapat dilanjutkan, dengan ketentuan: a. Jangka waktu pelaksanaan yang ditetapkan dalam kontrak tetap mengikat. Apabila harus diperpanjang, maka waktu perpanjangan sama dengan waktu selama tidak dapat melaksanakan pekerjaan akibat keadaan kahar. b. Selama tidak dapat melaksanakan pekerjaan akibat keadaan kahar, penyedia jasa berhak menerima pembayaran sebagaimana ditentukan dalam kontrak dan mendapat penggantian biaya yang wajar sesuai yang telah dikeluarkan selama jangka waktu tersebut untuk melaksanakan tindakan yang disepakati; c. Bila sebagai akibat dari keadaan kahar penyedia jasa tidak dapat SK - 15 melaksanakan sebagian besar pekerjaan selama jangka waktu 30 tiga puluh hari kalender, maka salah satu pihak dapat memutus kontrak dengan pemberitahuan tertulis 14 empat belas hari kalender sebelumnya dan setelah itu penyedia jasa berhak atas sejumlah uang yang harus dibayar sesuai dengan ketentuan pemutusan kontrak Pasal 41.8. 38. PERINGATAN DINI 38.1