KONSTRUKSI BERITA CALON GUBERNUR JOKOWI-AHOK PADA PILKADA DKI JAKARTA 2012 PUTARAN KEDUA DI MEDIA ONLINE (Analisis Framing Berita Jokowi-Ahok di detik.com dan okezone.com Tanggal 19-24 Juli 2012)

KONSTRUKSI BERITA CALON GUBERNUR JOKOWIAHOK PADA PILKADA DKI JAKARTA 2012 PUTARAN
KEDUA DI MEDIA ONLINE
(Analisis Framing Berita Jokowi-Ahok di detik.com dan okezone.com
Tanggal 19-24 Juli 2012)

SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Malang
Sebagai Persyaratan untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

Oleh:
Suci Rosowulan
NIM : 08220114

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012

ABSTRAKSI
Suci Rosowulan, 08220114

Konstruksi Berita Calon Gubernur Jokowi-Ahok Pada Pilkada DKI
Jakarta 2012 Putaran Kedua di Media Online
(Analisis Framing Berita Jokowi-Ahok di detik.com dan okezone.com
Tanggal 19-24 Juli 2012)
Pembimbing: Nurudin, M.Si dan Dra. Frida Kusumastuti, M.Si
(211 halaman + 10 lampiran)
Bibliografi : 29 buku dan 7 non buku
Kata Kunci: Framing, Media Online
Berita mengenai Pilkada selalu menarik perhatian media. hadirnya pendatang
baru yakni Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama (Jokowi-Ahok) juga telah menarik
perhatian banyak media. Tidak terkecuali media massa online detik.com dan
okezone.com yang selalu memberitakan sosok Jokowi-Ahok pada Pilkada DKI Jakarta
2012 putaran kedua. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti
tentang pemberitaan Jokowi-Ahok di media detik.com dan okezone.com. Rumusan
masalahnya yakni bagaimana detik.com dan okezone.com mengonstruksi berita tentang
Jokowi-Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta 2012 putaran kedua, serta bagaimana
perbandingannya. Tujuan penelitian ini ingin mengetahui bagaimana media massa online
detik.com dan okezone.com mengonstruksi berita tentang Jokowi-Ahok pada Pilkada
DKI Jakarta 2012 putaran kedua, serta ingin mengetahui perbandingannya.
Penelitian ini menggunakan metode analisis framing. Pada dasarnya metode ini

ingin membedah cara atau ideologi media saat mengonstruksi fakta. Analisis ini
mencermati strategi seleksi, penonjolan fakta ke dalam bentuk berita agar lebih
bermakna, menarik dan lebih diingat untuk menggiring interpretasi khalayak sesuai
perspektif media.
Penelitian ini menggunakan analisis framing model Pan dan Kosicki yang
merupakan modifikasi dari dimensi operasional wacana Van Dijk. Perangkat yang
digunakan analisis framing adalah sintaksis, skrip, tematis, dan retoris. Jumlah berita
yang dianalisis adalah 10 berita dengan rincian lima berita dari detik.com dan lima berita
dari okezone.com. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mendokumentasikan berita
dari kedua media, kemudian dianalisis secara interpretatif oleh peneliti dengan
menggunakan perangkat framing yang ada dan disajikan secara deskriptif.
Hasil penelitian dari dua media massa online ini berbeda. Hal ini tentunya
berkaitan dengan ideologi, karakter, dan kepentingan masing-masing media. Frame
detik.com dalam mengonstruksi sosok Jokowi-Ahok dalam berita-beritanya yakni tidak
mencitrakan Jokowi-Ahok sebagai sosok yang luar biasa. Detik.com memaknai sosok
Jokowi-Ahok sebagai orang yang biasa-biasa saja dan sosok yang bukan fenomenal.
Sementara okezone.com mengonstruksi sosok Jokowi-Ahok sebagai sosok yang luar
biasa, yakni dicitrakan sebagai figur yang jujur, rendah hati, dan tegas. Dengan kata lain,
okezone.com mengonstruksi Jokowi-Ahok sebagai sosok pemimpin yang ideal.
Meskipun berbeda, kedua media tersebut memiliki kesamaan yakni sama-sama tidak

lugas. Pemakaian kata yang digunakan juga banyak yang tidak sesuai Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD).

ABSTRACT
Suci Rosowulan, 08220114
News Construction of Governor Candidate Jokowi-Ahok at Regional
Election (Pilkada) DKI Jakarta 2012 for the Second Round in Online
Media
(Framing Analysis on Jokowi-Ahok News in detik.com and
okezone.com during July 19-24, 2012)
Advisors: Nurudin, M.Si dan Dra. Frida Kusumastuti, M.Si
(211 pages + 10 attachments)
Bibliography: 29 books and 7 non books
Key Words: Framing, Online Media
News on Pilkada always attracts attention from media. Joko Widodo and Basuki
Tjahaja Purnama (Jokowi-Ahok) as newcomer has also attracted the attention from many
media. Unexceptionally, the online media like detik.com and okezone.com which always
reports on the figure of Jokowi-Ahok at Pilkada DKI Jakarta 2012 on the second round.
Based on those reasons, the writer is interested in analyzing on Jokowi-Ahok news
coverage in detik.com and okezone.com media. The research problems are on how

detik.com and okezone.com construct the report about Jokowi-Ahok at Pilkada DKI
Jakarta 2012 on the second round as well as its proportion. The purpose of study is to
know on how the online mass-media detik.com and okezone.com construct the report on
Jokowi-Ahok at Pilkada DKI Jakarta 2012 on the second round as well as to know its
proportion.
This research used framing analysis method. Basically, this method was intended
to discover the way and ideology of media when constructing the fact. This analysis
focused on selection strategy, fact accentuating in the form of news to have meaning,
pulling the readers what is more pursuing the public according to media perspective.
This research used framing analysis on Pan Kosicki model that was the
modification from operational dimension of Van Dijk discourse. The components used in
framing analysis were syntactic, script, thematic, and rhetoric. The total news analyzed
were 10 which five of them taken from detik.com and the five others were taken from
okezone.com. Data collection was done by documenting the news from the two media,
then, those were analyzed interpretatively by the writer using framing component and
presented descriptively.
The results from the two online mass-media were different. Certainly, it had the
relation with ideology, character, and necessity from each media. The news frame from
detik.com in constructing the figure of Jokowi-Ahok did not project their image as
remarkable figure. Detik.com interpreted the figure of Jokowi-Ahok as being mediocre

and not a phenomenal figure. Meanwhile, okezone.com constructed the figure of JokowiAhok as remarkable figure. The figure was imaged as the one who was honest, humble,
and firm. In other words, okezone.com constructed Jokowi-Ahok as ideal figure.
Although different, those two media were not equally straightforward. Furthermore, many
of the used words did not fit the Language’s Improved Spelling Guide (EYD).

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah perjalanan studi selama kurang lebih empat tahun yang
penuh liku berhasil menghantarkan penulis untuk menyelesaikan tugas akhir
sebagai syarat kelulusan. Maka, untaian puji syukur yang tak terhingga penulis
panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberi jalan kemudahan bagi
penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
Penelitian ini ingin menunjukkan bagaimana sebuah realitas yang ada
dalam masyarakat seperti peristiwa pemilihan kepala daerah DKI Jakarta tahun
2012 putaran kedua di konstruksi oleh media massa, khususnya media massa
online. Mengingat media bukanlah sekadar alat penyalur informasi yang pasif,
tetapi sebaliknya yakni media aktif membentuk berita. Artinya, fakta-fakta
ditampilkan melalui proses konstruksi dengan ideologi masing-masing media.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini tak lupa penulis mengucapkan
syukur dan terima kasih serta penghargaan yang tiada ternilai yakni kepada:
1. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Malang sebagai pelindung sivitas akademika UMM.
2. Dr. Wahyudi, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Muhammadiyah Malang yang telah memberi kemudahan, sehingga skripsi
selesai.
3. Bapak Nurudin M.Si, selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi sekaligus
sebagai pembimbing skripsi penulis yang telah membimbing penulis selama
proses pengerjaan skripsi.
4. Dra. Frida Kusumastuti, M.Si, selaku dosen pembimbing skripsi yang dengan
penuh kesabaran dan ketulusan bersedia meluangkan waktunya untuk

memberikan arahan dan kritikan yang membangun dalam penyusunan skripsi
ini.
5. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
khususnya dosen Jurusan Ilmu Komunikasi atas bekal ilmu yang berharga.
6. Bagian dokumentasi detik.com dan okezone.com yang telah memfasilitasi
penulis untuk mencari data pendukung skripsi.
7. Teman-teman seperjuangan di mana tempat berbagi suka duka saat kuliah,
Hamidah, Shinta, Nurul, Ijank, Ganjar, Haze. Aku selalu berharap kita bisa
menjadi manusia yang sukses dunia akhirat.
8. Seluruh kru Koran Kampus UMM Bestari yang selalu mendukung penulis

menyelesaikan skripsi ini.
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Terkhusus untuk Ayah dan Ibu tercinta yang selalu berdoa demi
kesuksesan perjalanan hidup ananda. Terima kasih ananda haturkan atas semua
yang Ayah dan Ibu berikan. Ayah dan Ibuku tercinta, akhirnya ananda bisa
menempuh ujian untuk mewujudkan impian dan harapan kalian untuk menjadi
sarjana.
My lovely family, Mas Irawan dan Adek Ari, terima kasih atas dukungan
dan doa yang kalian berikan sehingga memperlancar perjalanan studi hingga bisa
lulus S1.
Spesial untuk calon pendamping hidupku “Akh Mirza Alief Syahrial”,
thanks a lot for everything. Terima kasih selama lima tahun ini selalu menjadi
penyemangatku dalam menjalani studi maupun kehidupan. Dukungan dan doa,

serta motivasi yang tak kenal lelah telah berhasil menghantarkanku menyelesaikan
tugas akhir ini.
Berkat bimbingan, dorongan, dan bantuan mereka semua dan dengan
kehendak Allah SWT, akhirnya selesailah tugas akhir ini. Selanjutnya kritik dan
saran penulis butuhkan karena penulis menyadari skripsi ini masih ada
kekurangan-kekurangannya.


Penulis

berharap

semoga

skripsi

ini

dapat

bermanfaat. Amin.

Malang, 05 November 2012
Penulis,

Suci Rosowulan


DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN……………………………………………….

ii

LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………..

iii

PERNYATAAN ORISINALITAS………………………………………...

iv

BERITA ACARA BIMBINGAN………………………………………….

v

ABSTRAKSI……………………………………………………..................

vi


KATA PENGANTAR……………………………………………………...

viii

BAB I

BAB II

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………….

1

1.2 Rumusan Masalah…………………………………….

9

1.3 Tujuan Penelitian……………………………………..


9

1.4 Manfaat Penelitian……………………………………

10

1.4.1. Manfaat Akademik…………………………..

10

1.4.2. Manfaat Praktis……………………………...

10

TINJAUAN PUSTAKA
2.1

Media Massa dan Konstruksi Realitas Politik……….

11

2.1.1. Media Massa Baru (New Media)…………….

11

2.1.2. Media sebagai Agen Konstruksi Realitas……

12

2.1.3. Realitas……………………………………….

16

2.1.4. Strategi Media Massa Melakukan Konstruksi
Realitas………………………………………..

19

2.1.5. Objektivitas dalam Media Massa……………

20

2.2

Wartawan dan Efek Pembingkaian Berita………….

20

2.3

Berita sebagai Hasil Konstruksi Media………………

23

2.4

2.5

2.6

2.3.1. Nilai Berita……………………………………

23

2.3.2. Pembentukan Berita………………………….

26

2.3.3. Bahasa dalam Membentuk Realitas………..

31

Hubungan Media Massa dan Politik………………..

34

2.4.1. Karakteristik Berita Politik……………………

35

2.4.2. Berita Pilkada sebagai Berita Politik………….

38

Sistem Pilkada di Indonesia………………………….

39

2.5.1. Sejarah Pilkada di Indonesia………………….

39

2.5.2. Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2012……….

40

Analisis Framing……………………………………..

42

2.6.1. Konsep Framing………………………………

43

2.6.2. Analisis Framing sebagai Studi Alternatif Teks
Media………………………………………….
2.6.3. Model Framing Zhongdan Pan dan Gerald M.
Kosicki………………………………………...
2.7

BAB III

Penelitian Terdahulu

46

50
55

METODE PENELITIAN
3.1

Jenis Penelitian……………………………………….

59

3.2

Fokus Penelitian……………………………………..

59

3.3

Sumber Data…………………………………………

60

3.4

Teknik Pengumpulan Data………………………….

60

3.5

Teknik Analisis Data…………………………………

61

BAB IV

PROFIL DETIK.COM DAN OKEZONE.COM
4.1

4.2

BAB V

Profil Media Massa Online detik.com……………….

66

4.1.1. Visi dan Misi detik.com………………………

70

4.1.2. Struktur Organisasi……………………………

71

4.1.3. Alamat Redaksi………………………………

76

Profil Media Massa Online okezone.com

77

4.2.1. Susunan Organisasi…………………………..

78

4.2.2. Alamat Redaksi……………………………….

81

ANALISIS DATA
5.1

5.2

5.3

Frame Teks Berita Jokowi-Ahok pada Pilkada DKI
Jakarta di detik.com………………………………….

83

5.1.1. detik.com, 20 Juli 2012……………………….

83

5.1.2. detik.com, 21 Juli 2012……………………….

103

5.1.3. detik.com, 23 Juli 2012……………………….

113

5.1.4. detik.com, 24 Juli 2012……………………….

122

5.1.5. detik.com, 23 Juli 2012……………………….

131

Frame Teks Berita Jokowi-Ahok pada Pilkada DKI
Jakarta di okezone.com…………………………….

143

5.2.1. detik.com, 20 Juli 2012……………………….

143

5.2.2. detik.com, 20 Juli 2012……………………….

153

5.2.3. detik.com, 23 Juli 2012……………………….

162

5.2.4. detik.com, 22 Juli 2012……………………….

173

5.2.5. detik.com, 24 Juli 2012……………………….

186

Perbandingan Frame detik.com dan okezone.com
dalam Mengonstruksi Realitas……………………….

200

BAB VI

PENUTUP DAN SARAN
6.1

Kesimpulan…………………………………………..

206

6.2

Saran………………………………………………….

210

6.2.1. Akademisi……………………………………..

210

6.2.2. Praktisi………………………………………...

210

6.2.3. Kritik Sosial…………………………………...

211

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR TABEL

Tabel 1.

Objek Penelitian …………………………………………….

37

Tabel 2.

Instrumen Penelitian untuk detik.com ..…………………….

63

Tabel 3.

Instrumen Penelitian untuk okezone.com .………………….

64

Tabel 4.

Strategi Berita detik.com “Jokowi vs Foke, Bagaimana
Golput di Putaran Kedua?”………………………………….

Tabel 5.

Struktur Berita detik.com “Jokowi vs Foke, Bagaimana
Golput di Putaran Kedua?”………………………………….

Tabel 6.

149

Struktur Berita okezone.com “Masyarakat Menengah Lebih
Memilih Golput” ……………………………………..…….

Tabel 16.

140

Strategi Berita okezone.com “Masyarakat Menengah Lebih
Memilih Golput” ………………………………………….

Tabel 15.

139

Struktur Berita detik.com “Kegiatan Jokowi-Ahok & FokeNara di Bulan Puasa Harus Diawasi” …...………………….

Tabel 14.

128

Strategi Berita detik.com “Kegiatan Jokowi-Ahok & FokeNara di Bulan Puasa Harus Diawasi” …...………………….

Tabel 13.

127

Struktur Berita detik.com “Di Posko Jokowi, 4 Tokoh
Perempuan Deklarasi Gerakan Birokrasi Bersih”…………..

Tabel 12.

121

Strategi Berita detik.com “Di Posko Jokowi, 4 Tokoh
Perempuan Deklarasi Gerakan Birokrasi Bersih”…………..

Tabel 11.

119

Struktur Berita detik.com “Tim Jokowi-Ahok Laporkan
Kampanye SARA ke Polisi”………………………………...

Tabel 10.

111

Strategi Berita detik.com “Tim Jokowi-Ahok Laporkan
Kampanye SARA ke Polisi”………………………………...

Tabel 9.

110

Struktur Berita detik.com “Timses Jokowi-Ahok: Bagi-Bagi
Duit Memang Ada, Tapi Bukan Kami”……………………..

Tabel 8.

100

Strategi Berita detik.com “Timses Jokowi-Ahok: Bagi-Bagi
Duit Memang Ada, Tapi Bukan Kami”…….……………….

Tabel 7.

99

151

Strategi Berita okezone.com “Dugaan Politik Uang Jokowi
Terbantahkan”………………………………………………

159

Tabel 17.

Struktur Berita okezone.com “Dugaan Politik Uang Jokowi
Terbantahkan”………………………………………………

Tabel 18.

Strategi Berita okezone.com “Ustadz Sudutkan JokowiAhok Saat Ceramah Salat Tarawih”………………………...

Tabel 19.

Strategi Berita okezone.com

Tabel 24.

182

Strategi Berita okezone.com “Safari Ramadan Dianggap
Kampanye, Jokowi-Ahok Tak Sepakat”………………….

Tabel 23.

181

Struktur Berita okezone.com “Deklarasikan GPP-BBM,
Kaum Perempuan Ingin Jokowi Pimpin DKI” ………….

Tabel 22.

171

“Deklarasikan GPP-BBM,

Kaum Perempuan Ingin Jokowi Pimpin DKI”…………..
Tabel 21.

169

Struktur Berita okezone.com “Ustadz Sudutkan JokowiAhok Saat Ceramah Salat Tarawih”………………………...

Tabel 20.

160

195

Struktur Berita okezone.com “Safari Ramadan Dianggap
Kampanye, Jokowi-Ahok Tak Sepakat”…………………….

197

Perbandingan Struktur Berita detik.com dan okezone.com

202

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.

Model Hierarchy of Influence ……………………………….

28

Gambar 2.

Kerangka Hubungan antara Bahasa, Realitas, dan Budaya ....

33

Gambar 3.

Kerangka Kerja Teori Studi Liputan Politik ...………………. 37

DAFTAR LAMPIRAN

1. Berita detik.com, 20 Juli 2012/ 15.57 WIB
2. Berita detik.com, 21 Juli 2012/ 08.53 WIB
3. Berita detik.com, 23 Juli 2012/15.31 WIB
4. Berita detik.com, 24 Juli 2012/19.46 WIB
5. Berita detik.com, 24 Juli 2012/19.46 WIB
6. Berita okezone.com, 20 Juli 2012/ 15.58 WIB
7. Berita okezone.com, 20 Juli 2012/23.39 WIB
8. Berita okezone.com, 23 Juli2012/15.12 WIB
9. Berita okezone.com, 22 Juli 2012/01.01 WIB
10. Berita okezone.com, 22 Juli 2012/01.01 WIB

DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai
Pustaka.
Anggoro, Sapto. 2012.
MocoMedia.

detikcom Legenda

Media

Online, Yogyakarta:

Bungin, Burhan. 2008. Konstruksi Sosial Media Massa, Jakarta: Kencana.
Djuraid, Husnun N. 2006. Panduan Menulis Berita. Malang: UMM Press.
Eriyanto. 2011. Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi dan Politik Media,
Yogyakarta: LKiS.
__________. 2009. Analisis Wacana, pengantar analisis teks media, Yogyakarta:
LKiS.
Firmanzah. 2007. Mengelola Partai Politik-Komunikasi dan Positioning Ideologi
Politik di Era Demokrasi, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Hamad, Ibnu. 2004. Konstruksi Realitas Politik di Media Massa sebuah Studi
Critical Discourse Analysis terhadap Berita-berita Politik, Jakarta: Granit.
Kovach, Bill, Tom Rosenstiel. 2006. “The Elements of Journalism (3th Edition)”,
dalam Yusi A. Pareanom (penerj.). Sembilan Elemen Jurnalisme, Apa
yang Seharusnya Diketahui Wartawan dan Diharapkan Publik, Jakarta:
Yayasan Pantau.
Kusumaningrat, Hikmat, Purnama Kusumaningrat. 2005. Jurnalistik Teori dan
Praktik, Bandung: Remaja Rosda Karya.
Leeuwis, Cees. 2006. “Communication for Rular Innovation. Rethinking
Agricultural Extention”, dalam Esti Sumarah (penerj.) Komunikasi untuk
Inovasi
Pedesaan.
Berpikir
Kembali
tentang
Penyuluhan
Pertanian,Yogyakarta: Kanisius.
Marijan, Kacung. 2010. Sistem Politik Indonesia Konsolidasi Demokrasi Pasca –
Orde baru, Jakarta: Kencana.
Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif: Edisi Revisi, Bandung:
Remaja Rosda Karya.
Nimmo, Dan. 2001. Komunikasi Politik Khalayak dan Efek, Bandung: Remaja
Rosda Karya.
Nurudin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

_______. 2009. Jurnalisme Masa Kini, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Passante, Christopher. 2008. The Complete Ideal’s Guides Journalism,
Jakarta:Prenada.
Pawito. 2007. Penelitian Komunikasi Kualitatif, Yogyakarta: LKiS.
Ramdhan, Mochamad Isnaeni dkk. 2009. Kopendium Pemilihan Kepala Daerah
(Pilkada), Jakarta: Badan Pembinaan Hukum Nasional Departemen
Hukum dan HAM RI.
Rivers, William L., Jay W. Jensen, Theodore Peterson. 2004. “Mass Media and
Modern Society”, dalam Haris Munandar dan Dudy Priatna (penerj.)
Media Massa dan Masyarakat Modern, Jakarta: Kencana Prenada Media.
Rolnicki, Tom E., C. Dow Tate, Sherri A. Taylor. 2008. Pengantar Dasar
Jurnalisme (Scholastic Journalism) (11th Edition), Jakarta: Kencana.
Salossa, Daniel. 2005. Mekanisme, Persyaratan, dan Tata Cara Pilkada
Langsung, Yogyakarta: Media Pressindo.
Sardar, Zianuddin, Borin Van Loon. 2008. Membongkar Kuasa Media,
Yogyakarta: Resist Book.
Sobur, Alex. 2009. Analisis Teks Media, Suatu Pengantar Analisi Wacana,
Analisis Semiotik, dan Analsis Framing, Bandung: Remaja Rosda Karya.
Stoke, Jane. 2007. “How To Do Media and Cultural Studies”, dalam Santi Indra
Astuti (penerj.). How To Do Media and Cultural Studies, Panduan untuk
Melaksanakan Penelitian dalam Kajian Media dan Budaya, Yogyakarta:
Bentang.
Strauss, Anselm, Juliet. 2003. “Basic of Qualitative Research Grounded Theory
Procedures and Techniques”, dalam Mohammad Shodiq, Imam Muttaqien
(penerj.) Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif, Tatalangkah dan TeknikTeknik Teoritis Data, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Strentz, Herbert. 1993. “News Reporters and News Sources Accomplices in
shaping and misshaping the news(2nd edition)”, dalam Truly
Wangsalegawa (penerj.). Reporter dan Sumber Berita Persekongkolan
dalam Mengemas dan Menyesatkan Berita, Jakarta: Gramedia.
Sudibyo, Agus. 2001. Politik Media dan Pertarungan Wacana, Yogyakarta:
LKiS.
_________ 2004. Ekonomi Politik Media Penyiaran, Yogyakarta: LKiS.

Non Buku
http://www.hukumonline.com. Diakses pada tanggal 23 Juli 2012 jam 16.00 WIB

http://politik.kompasiana.com/2010/11/30/sejarah-pemilu-kepala-daerah-diindonesia/. Diakses pada tanggal 24 juli 2012 jam 13.08 WIB
http://beritama.com/gubernur-dki/. Diakses pada tanggal 26 juli 2012 jam 16.07
WIB
http://krisna.web.id/info-terbaru/calon-gubernur-di-pilkada-dki-jakarta-2012/.
Diakses pada tanggal 26 Juli 2012 jam 16.07 WIB.
http://helmyinfo.blogspot.com/2008/06/detikcom.html. Diakses pada tanggal 26
Juli 16.11 WIB.
http://management.okezone.com/about.html#. Diakses pada tanggal 9 Agustus
2012 20.40 WIB.
http://ebsoft.web.id. Diakses pada tanggal 15 September 2012.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Indonesia dimulai sejak
runtuhnya masa orde baru. Pada saat itulah demokrasi mulai dijunjung di
Indonesia, termasuk dalam proses pemilihan kepala daerah. Pada UndangUndang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Pasal 24 Tentang
Pemerintahan Daerah, diputuskan bahwa setiap daerah dipimpin oleh
kepala pemerintah daerah yang disebut kepala daerah. Selanjutnya, kepala
daerah yang dimaksud untuk provinsi disebut gubernur, untuk kabupaten
disebut bupati, dan untuk kota disebut wali kota. Oleh karena itu, setiap
provinsi, kabupaten, maupun kota di Indonesia harus dipimpin oleh kepala
daerah.
Mulai 1 Juni 2005, para kepala daerah (gubernur/wakil gubernur/,
bupati/wakil bupati, dan wali kota/wakil wali kota) dipilih secara langsung.
Secara teknis, proses pemilihannya lebih sederhana dibandingkan
pemilihan presiden dan wakil presiden. Misalnya saja, kalau tidak ada calon
yang mampu memperoleh suara 50 persen + 1, calon yang memperoleh
suara lebih dari 25 persen bisa dianggap sebagai pemenang. Oleh sebab itu,
jarang sekali Pilkada yang menggunakan mekanisme second round. Tetapi,
belakangan angka 25 persen dinaikkan menjadi 30 persen seiring dengan
perubahan Undang-Undang tentang Pemerintah Daerah dari No. 32 Tahun
2004 menjadi No. 12 Tahun 2008. Penaikan ini sangat memungkinkan akan

1

menambah jumlah Pilkada yang mengikuti mekanisme second round
(Marijan, 2010:102).
Sejak reformasi, sudah tiga kali diadakan Pilkada di Daerah
Khusus Ibukota (DKI) Jakarta. Pilkada di DKI Jakarta yang dipilih
langsung oleh masyarakat pertama kalinya diadakan pada 8 Agustus 2007,
dan yang berhasil menduduki kursi jabatan Gubernur DKI Jakarta adalah
Fauzi Bowo dan Prijanto sebagai wakilnya. Pada saat itu hanya ada dua
calon gubernur, yakni Fauzi Bowo berpasangan dengan Prijanto dan Adang
Daradjatun berpasangan dengan Dani Anwar.
Sebelum Fauzi Bowo terpilih menjadi Gubernur Jakarta, kursi
Gubernur DKI Jakarta diduduki oleh Sutiyoso. Namun, jabatan itu
diperolehnya dari pilihan anggota DPRD, bukan secara langsung oleh
rakyat. Sejak tahun 2007 baru diadakan pemilihan gubernur secara
langsung oleh rakyat.
Sementara itu, pada Pilkada DKI Jakarta ketiga ini (tahun 2012)
ada enam pasangan calon yang ikut memperebutkan kursi gubernur. Di
antaranya yakni pasangan Fauzi Bowo - Nachrowi Ramli, Hidayat Nur
Wahid - Didik J. Rachbini, Hendardji Soepandji - Ahmad Riza Patria, Joko
Widodo - Basuki Tjahja Purnama, Faisal Basri - Biem Benyamin, Alex
Noerdin - Nono Sampomo.
Ada hal baru dalam Pilkada DKI Jakarta 2012 ini. Salah satunya
adalah adanya dua calon independen non partai, yakni pasangan Faisal
Basri dengan Biem Benyamin dan pasangan Hendardji Soepandji dengan
Ahmad Riza Patria.

2

Selain itu, Pilkada DKI Jakarta tahun 2012 ini juga diramaikan
dengan nama-nama baru, yakni Joko Widodo alias Jokowi yang
berpasangan dengan Basuki Tjahja Purnama alias Ahok. Nama Jokowi
semakin terkenal setelah ia berhasil mempromosikan mobil buatan anak
SMK dari Solo, yakni mobil merek Esemka. Pasangan Jokowi yakni Ahok
juga merupakan pendatang baru dalam dunia politik DKI Jakarta. Ahok
merupakan mantan Wali Kota Bangka yang juga memberikan warna baru
dalam Pilkada DKI Jakarta 2012 dengan visi dan misi yang diusungnya
bersama Jokowi.
Setelah digelar Pilkada DKI Jakarta pada 11 Juli 2012, akhirnya
pada tanggal 19 Juli 2012 Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD)
Jakarta mengumumkan, calon yang berhasil masuk pada putaran kedua
adalah pasangan Jokowi-Ahok dan Fauzi Bowo alias Foke yang
berpasangan dengan Nachrowi Ramli alias Nara (Foke-Nara). Pilkada
digelar kembali di putaran kedua karena tidak ada calon yang suaranya
mencapai 30 persen ke atas dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT). Pada
putaran

kedua,

siapa

yang

prosentasenya

paling

tinggi

adalah

pemenangnya.
Selama ini, DKI Jakarta merupakan wilayah yang diperebutkan
oleh partai-partai besar. Mengingat DKI Jakarta adalah daerah yang sentral
dan sangat strategis untuk partai-partai besar meninggikan namanya di
publik. Hal itu dikarenakan banyaknya perusahaan-perusahaan pers yang
ada di Jakarta. Secara tidak langsung pemberitaan mengenai Pilkada
tersebut akan menyedot perhatian media massa. Dengan demikian, hal itu

3

memberikan keuntungan bagi partai-partai untuk berpromosi. Siapa pun
nantinya yang terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta pasti akan memiliki
peluang yang lebih besar untuk membangun citra positif bagi dirinya dan
partai pendukungnya dalam memenangi Pemilu Presiden pada tahun 2014
mendatang.
Pilkada DKI Jakarta putaran kedua dilaksanakan pada tanggal 20
September 2012. Pada massa tenggang yakni Bulan Juli sampai September,
kedua calon gubernur sangat gencar menarik simpati pendukung melalui
berbagai kegiatan. Hal itu tentu saja akan menarik perhatian media massa
baik cetak maupun elektronik.
Apalagi, peristiwa politik selalu menarik perhatian media massa
sebagai bahan liputan. Hal ini terjadi karena dua faktor yang saling
berkaitan. Pertama, dewasa ini politik berada di era mediasi (politics in the
age of mediation), yakni media massa. Bahkan, para aktor politik
senantiasa berusaha menarik perhatian wartawan agar aktivitas politiknya
memperoleh liputan dari media. Kedua, peristiwa politik dalam bentuk
tingkah laku dan pernyataan para aktor politik lazimnya selalu mempunyai
nilai berita, sekalipun peristiwa itu bersifat rutin belaka. Seumpamanya
rapat partai atau pertemuan seorang tokoh politik dengan para
pendukungnya. Apalagi, jika peristiwa itu bersifat luar biasa seperti
pergantian presiden di tengah masa jabatan dan pembubaran parlemen.
Alhasil, liputan politik senantiasa menghiasi berbagai media setiap harinya
(McNair, Brian, dikutip Hamad, 2004:1).

4

Media Massa memiliki beberapa fungsi, di antaranya untuk
memberikan informasi, mengontrol sosial, memberikan interpretasi dan
bimbingan, menghibur, regenerasi, pengawalan hak-hak warga negara,
ekonomi, dan fungsi swadaya (Hikmat, Purnama, 2007:27-29).
Namun, berdasarkan pengamatan peneliti, media massa dewasa ini
mulai meninggalkan beberapa fungsi pokoknya. Media massa cenderung
mengutamakan kepentingan ekonomi maupun politik dalam memproduksi
sebuah informasi. Oleh karena itu, banyak bermunculan berita yang
semakin tidak relevan dengan fakta di lapangan. Berita-berita dikonstruksi
sedemikian rupa oleh para wartawan dan redaksi dalam sebuah perusahaan
media massa demi tujuan tertentu.
Menurut Tony Bennett, media dipandang sebagai agen konstruksi
sosial yang mendefinisikan realitas sesuai dengan kepentingannya. dalam
pandangan kritis, media juga dipandang sebagai wujud dari pertarungan
ideologi antara kelompok-kelompok yang ada dalam masyarakat. Di sini,
media bukan sarana yang netral yang menampilkan kekuatan dan kelompok
dalam masyarakat secara apa adanya, tetapi kelompok dan ideologi yang
dominan itulah yang akan tampil dalam pemberitaan (Eriyanto, 2009:3637).
Media bukanlah sekadar alat untuk menyalurkan pesan saja, di
dalamnya ia juga subjek yang mengonstruksi realitas, lengkap dengan
pandangan, bias, dan pemihakannya (Eriyanto, 2011:2). Bisa dimaknai
bahwa melalui kekuasaannya, media bisa mengonstruksi berita yang
dihasilkannya dan membentuk realitas yang ada di dalam berita.

5

Media adalah pihak yang secara aktif membentuk realitas atau
menafsirkan realitas untuk disajikan kepada khalayak. Oleh karena itu,
media massa bukanlah pihak netral, karena berbagai kepentingan politik
maupun ekonomi masuk di dalamnya.
Realitas yang ditampilkan dalam teks berita oleh media bukan lagi
menjadi laporan yang bersifat objektif. Seperti yang dikatakan John
Hartley, sulit membayangkan jurnalis dapat selalu membuat jarak dengan
objek liputan. Aspek etika, moral, dan nilai-nilai juga niscaya akan
mewarnai pemberitaan karena hal itu merupakan bagian yang integral
dalam diri jurnalis (Sudibyo, 2001:259).
Berdasarkan pengalaman peneliti sebagai wartawan koran kampus,
media massa dalam menghasilkan berita juga dipengaruhi oleh pengalaman
pribadi wartawannya. Di ilustrasikan bahwa ada seorang wartawan yang
mendapat tugas meliput berita mengenai pertandingan persahabatan antara
Arema dengan salah satu klub sepak bola lokal Malang. Seorang wartawan
tersebut sebelumnya memang memiliki ketertarikan yang tinggi terhadap
Arema. Jadi, meskipun hasil pertandingan imbang, tapi berita yang ditulis
oleh wartawan tersebut seolah-olah memihak kepada Arema.
Tidak hanya itu, ada juga cerita tentang seorang wartawan yang
mendapat tugas meliput tentang keadaan ekonomi di Indonesia. Namun,
wartawan tersebut tidak menguasai bidang ekonomi. Oleh karena itu, berita
yang dihasilkan masih memuat banyak pertanyaan pembaca. Jadi, jika
pengetahuan wartawan tidak sedalam objek beritanya, maka berita yang
dihasilkan juga hanya di permukaan saja.

6

Selain itu, faktor kedekatan antara wartawan dengan objek berita
pasti akan memengaruhi berita yang dihasilkannya. Berita yang dihasilkan
seorang wartawan juga tidak selamanya murni, karena dari proses awal
menghimpun berita saja sudah ada unsur subjektivitas wartawan. Unsurunsur subjektivitas seorang wartawan adalah saat memilih tema berita,
judul, angel, dan kalimat-kalimat di dalam berita.
Setelah komputer dan layanan online berkembang pesat, informasi
menjadi seperti jalan tol bebas hambatan, di mana akses dan kecepatan
tinggi, seperti tidak ada batasnya. Mahasiswa dan bahkan siswa sekolah
menengah mendapatkan informasi melalui komputer personal yang
terpasang di sekolah dan rumah mereka (Rolnicki, Tate, Taylor, 2008: 311).
Perkembangan

internet

sekarang

mulai

merambah

dan

menempatkan posisi yang kuat di deretan media massa yang lebih dahulu
ada. Ketika internet mulai dikenal masyarakat sekitar sepuluh tahun ini,
sudah dapat diramalkan, media ini akan menjadi sangat populer di
kemudian hari. Hal itu pun terlihat ketika perangkat-perangkat komputer
baik hardware maupun software terus berkembang, terus disempurnakan
setiap menit di pabrik-pabrik komputer, sejauh itu pula sambutan
masyarakat atas media ini amat sangat antusias (Bungin, 2008:205).
Sementara itu, untuk perkembangan media massa online di
Indonesia sendiri saat ini meningkat pesat. Banyak bermunculan situs-situs
berita online di Indonesia. Diawali dengan munculnya media massa online
detik.com pada tahun 9 Juli 1998. Kemudian dilanjutkan beberapa media
massa online lainnya. Bahkan, media massa yang berbasis cetak, televisi,

7

dan radio juga mulai membuat media massa versi online. Contohnya saja
stasiun televisi swasta Metro TV yang membuat metrotvnews.com, TV One
yang membuat vivanews.com, dan SCTV yang membuat liputan6.com.
Saat detik.com berdiri pada tahun 1998, memang media massa
online belum begitu populer. Namun, saat ini media massa online mulai
digemari masyarakat Indonesia. Hal itu diikuti dengan semakin
berkembangnya teknologi informasi. Khalayak tidak perlu lagi membeli
koran atau menyalakan televisi untuk mendapatkan informasi. Hanya
melalui handphone atau IPad sudah bisa mendapatkan informasi melalui
jaringan internet. Selain itu, informasi yang disebarkan oleh media massa
online juga sangat cepat. Jadi, khalayak bisa setiap detik mendapatkan
informasi baru dari seluruh dunia.
Berdasarkan pengalaman peneliti menjadi wartawan di media cetak
lokal Radar Malang, dalam menceritakan sebuah peristiwa, wartawan
dituntut untuk memberitakan semua fakta yang ada di lapangan. Namun,
peristiwa atau fakta yang muncul tersebut tidak sepenuhnya bisa dihadirkan
oleh wartawan. Hal ini dikarenakan para wartawan dihadapkan dengan
kepentingan iklan ataupun dikejar waktu agar segera memublikasikan
berita, tidak terkecuali pada wartawan media online. Wartawan media
online dituntut agar segera mengirimkan beritanya karena mengejar
kebaruan berita itu sendiri. Meskipun sebenarnya berita yang disampaikan
belum memenuhi unsur 5 W + 1 H (what, where, when, who, why, dan
how).

8

Oleh karena itu, para wartawan media massa online sering
memberitakan peristiwa yang faktanya masih terpenggal, karena hanya
mengejar kebaruan berita. Sejauh pengamatan peneliti, berita pada media
massa online sering tidak lengkap dan tidak seimbang. Karena hal itulah,
berita yang dihasilkan oleh masing-masing media berbeda.
Dari latar belakang tersebut timbullah ketertarikan peneliti untuk
mengetahui bagaimana media massa online yakni detik.com dan
okezone.com melakukan konstruksi realitas, serta bagaimana perbandingan
keduanya. Peneliti mencurigai antara detik.com dan okezone.com memiliki
konstruksi yang berbeda pada pemberitaan tentang Jokowi-Ahok pada
Pilkada Jakarta 2012 putaran kedua? Maka, peneliti tertarik mengangkat
judul KONSTRUKSI BERITA CALON GUBERNUR JOKOWIAHOK PADA PILKADA DKI JAKARTA 2012 PUTARAN KEDUA
DI MEDIA ONLINE (Analisis Framing Berita Jokowi-Ahok di
detik.com dan okezone.com Tanggal 19-24 Juli 2012).
1.2.

Rumusan Masalah
1. Bagaimana detik.com dan okezone.com mengonstruksi berita tentang
Jokowi-Ahok pada Pilkada Jakarta 2012 putaran kedua?
2. Bagaimana perbandingan detik.com dan okezone.com mengonstruksi
berita tentang Jokowi-Ahok pada Pilkada Jakarta 2012 putaran kedua?

1.3.

Tujuan Penelitian
1. Ingin mengetahui bagaimana detik.com dan okezone.com dalam
mengonstruksi berita tentang Jokowi-Ahok pada Pilkada Jakarta 2012
putaran kedua.

9

2. Ingin

mengetahui

bagaimana

perbandingan

detik.com

dan

okezone.com dalam mengonstruksi berita tentang Jokowi-Ahok pada
Pilkada Jakarta 2012 putaran kedua?
1.4.

Manfaat Penelitian
1.

Manfaat Akademik
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan peneliti sejenis
selanjutnya. Selain itu, diharapkan mampu memberikan sumbangan
referensi di Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah
Malang, terutama tentang studi media dalam hal media online.

2.

Manfaat Praktis
Kegunaan praktis dalam penelitian ini adalah untuk memberikan
sudut pandang baru dalam menilai objektivitas pemberitaan media
massa online.

10

Dokumen yang terkait

BUSANA SEBAGAI CITRA JOKOWI – AHOK DALAM KAMPANYE PILKADA DKI JAKARTA PERIODE 2012–2017

0 4 53

BUSANA SEBAGAI CITRA JOKOWI – AHOK DALAM KAMPANYE PILKADA DKI JAKARTA PERIODE 2012–2017

0 8 53

Pembingkaian Berita SARA DKI JAKARTA 2012 ( Studi Analisis Framing Kasus SARA PILGUB DKI Jakarta 2012 Oleh Okezone.com dan Vivanews.com Periode 19 Juli Sampai 19 September 2012).

0 0 125

BINGKAI MEDIA TERHADAP BERITA MENGENAI AHOK DALAM PILKADA DKI JAKARTA 2017 (Analisis Framing Media Terhadap Penyajian Berita Basuki Tjahaja “Ahok” Purnama Sebagai Bakal Calon Gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 di Harian Kompas dan Harian Republik

0 0 1

SURAT KABAR DAN PILGUB DKI JAKARTA 2012 (Studi Deskriptif Analisis Isi Objektivitas Berita Calon Gubernur Jokowi di Koran Kompas Selama Putaran ke 2 Periode 12 Juli - 30 September 2012).

0 0 13

Isu Majunya Jokowi Sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta di Media Massa (Analisis Framing Berita Seputar Isu Majunya Jokowi sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta pada Harian Umum Solopos Periode Oktober 2011 – Maret 2012).

0 0 19

Jokowi dan Pemilihan Gubernur DKI Jakarta Tahun 2012 (Analisis Framing Media Terhadap Keikutsertaan Jokowi dalam Pilkada DKI Jakarta Pada Surat Kabar Harian Joglosemar dan Harian Solopos Periode 1 Maret-30 September 2012).

0 0 1

ANALISIS PEMASARAN CALON GUBERNUR AHOK DI PILKADA DKI 2017 Rahmat Gunawan

0 0 5

PEMBINGKAIAN BERITA ONLINE (Analisis Framing Berita Pencalonan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada Pilkada DKI Jakarta di Sindonews.com dan Metrotvnews.com Juli – September 2016) Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 19

Pembingkaian Berita SARA DKI JAKARTA 2012 ( Studi Analisis Framing Kasus SARA PILGUB DKI Jakarta 2012 Oleh Okezone.com dan Vivanews.com Periode 19 Juli Sampai 19 September 2012)

0 0 27