Asumsi dan Keterbatasan Jenis-jenis Tabel Transaksi

Tabel Input-Output Provinsi Gorontalo 2001 Vx MF x j n j=1 ij n =1i n j=1 i n =1i i n =1i ij n j=1 n =1i + = - +   atau V M F j n =1i i n =1i i n =1i = -    Pengeluaran akhir dikurangi Total Impor = Total nilai tambah bruto atau Produk Domestik Bruto. Perlu diperhatikan bahwa kesamaan antara total input dan total output dapat berlaku untuk tiap sektor endogen, tetapi kesamaan antara nilai tambah bruto dan permintaan akhir dikurangi impor tidak berlaku untuk tiap sektor eksogen dan hanya berlaku untuk total sektor secara keseluruhan perekonomian.

1.2. Asumsi dan Keterbatasan

Dalam suatu model input-output yang bersifat terbuka dan statis, transaksi- transaksi yang digunakan dalam penyusunan tabel I-O harus memenuhi tiga asumsi dasar, yaitu: a Asumsi homogenitas yang mensyaratkan bahwa tiap sektor memproduksi suatu 8 Tabel Input-Output Provinsi Gorontalo 2001 output tunggal dengan struktur input tunggal dan bahwa tidak ada substitusi otomatis antara berbagai sektor; b Asumsi proporsionalitas yang mensyaratkan bahwa dalam proses produksi, hubungan antara input dengan output merupakan fungsi linier yaitu tiap jenis input yang diserap oleh sektor tertentu naik atau turun sebanding dengan kenaikan atau penurunan output sektor tersebut; c Asumsi aditivitas, yaitu suatu asumsi yang menyebutkan bahwa efek total pelaksanaan produksi di berbagai sektor dihasilkan oleh masing-masing sektor secara terpisah. Ini berarti bahwa di luar sistem input-output semua pengaruh dari luar diabaikan. Dengan adanya asumsi-asumsi tersebut, tabel input-output mempunyai keterbatasan, antara lain: karena rasio input-output tetap konstan sepanjang periode analisis, produsen tak dapat menyesuaikan perubahan-perubahan inputnya atau mengubah proses produksi. Hubungan yang tetap ini berarti menunjukkan bahwa apabila input suatu sektor diduakalikan maka outputnya akan dua kali juga. Asumsi semacam itu menolak adanya pengaruh perubahan teknologi ataupun produktivitas yang berarti perubahan kuantitas dan harga input sebanding dengan perubahan kuantitas dan harga output. Walaupun mengandung keterbatasan, model I-O tetap merupakan alat analisis ekonomi yang lengkap dan komprehensip.

1.3. Jenis-jenis Tabel Transaksi

Seperti telah dikemukakan pada bahasan sebelumnya, pada dasarnya tabel I-O terdiri atas 4 empat kuadran. Tiga kuadran yang pertama, yaitu kuadran I, II dan III, merupakan tabel dasar yang dalam sistem input-output dikenal sebagai tabel transaksi. Dengan demikian tabel transaksi adalah tabel yang menggambarkan besarnya nilai transaksi barang dan jasa antar sektor-sektor ekonomi. Tabel transaksi atau tabel dasar ini dapat digunakan untuk melakukan analisis deskriptif seperti analisis struktur perekonomian nasionalregional, nilai tambah sektoral, pola 9 Tabel Input-Output Provinsi Gorontalo 2001 distribusi barang dan jasa, struktur konsumsi dan pembentukan modal, struktur ekspor dan impor, dan sebagainya. Tabel transaksi yang biasa disajikan dalam tabel I-O terdiri atas transaksi atas dasar harga pembeli, transaksi atas dasar harga produsen, transaksi total dan transaksi domestik.

a. Tabel Transaksi Atas Dasar Harga Pembeli