Kemampuan Merencanakan Pengajaran. BAB I TUGAS DAN PERANAN GURU DALAM PROESES BELAJAR – MENGAJAR DI SEKOLAH

5 Pemilihan sarana alat pendidikan. 6 Pemilihan strategi evaluasi. 2. Kemampuan melaksanakan proses belajar mengajar, meliputi : a. Membuka pelajaran. b. Melaksanakan inti proses belajar mengajar, terdiri : c. rdiri : 1 Menyampaikan materi pelajaran 2 Menggunakan ri pelajaran 3 Menggunakan metode mengajar. 4 Mengajukan pertanyaan. 5 Memberikan penguatan 6 Interaktif belajar mengajar 3. Kemampuan mengevaluasi penilaian pengajaran, meliputi : a. Melaksanakan tes. b. Mengolah hasil penilaian c. Melaporkan hasil penilaian d. Melaksanakan program remedial perbaikan pengajaran. Hal-hal yang berkaitan dengan kemampuan mengelola proses belajar mengajar, seperti telah disebutkan di atas, akan diuraikan satu per satu pada pembahasan berikut :

A. Kemampuan Merencanakan Pengajaran.

Pada hakekatnya bila suatu suatu kegiatan direncanakan lebih dahulu, maka tujuan dari kegiatan tersebut akan lebih terarah dan lebih berhasil. Itulah sebabnya seorang guru harus memiliki kemampuan dalam merencanakan pengajaran. Seorang guru sebelum mengajar hendaknya merencanakan program pengajaran, membuat persiapan pengajaran yang hendaknya diberikan. Sehubungan dengan hal itu, David Johnson 1979: 9, mengatakan : Teacher are expected to design and deliver instruction so that student learning is facilitated. Instruction is asset of event design to initiated aclivate, and support learning in student, it is the process of arranging the learning situation including the classroom, the student, and the curriculum materials so that learning is facilitated. Secara bebas dapat diterjemahkan bahwa guru diharapkan merencanakan dan menyampaikan pengjaran, karena itu semua memudahkan siswa belajar. Pengajaran merupakan rangkaian peristiwa yang direncanakan untuk disampaikan, untuk menggiatkan dan mendorong belajar siswa yang merupakan proses merangkai situasi belajar yang terdiri dari ruang kelas, siswa dan materi kurikulum agar belajar menjadi lebih mudah. Perencanaan itu dapat bermanfaat nagi guru sebagai kontrol terhadap diri sendiri agar dapa memperbaiki cara pengajaraannya. Hal ini sesuai dengan pendapat Hendiyat Soetopo dan Wasty Soemanto 1984: 136, bahwa selain berguna sebagai alat control, maka persiapan mengajar juga berguna sebagai pegangan bagi guru sendiri. Pedukung pendapat tersebut, Tim Pembina Mata Kuliah DidaktikKurikulum IKIP Surabaya 1988: 48, menyatakan bahwa dengan perencanaan maka pelaksanaan pengajaraan menjadi baik dan efektif yaitu murid harus dijadikan pedoman setiap kali membuat persiapan pengajaran. Sehubungan dengan kemampuan merencanakan pengajaran, berikut ini akan dijelaskan hal-hal sebagai berikut; 1 Menguasai GBPP Program pengajaran merupakan seperangkat rencana bahan pengajaran yang digunakan sebagai pedoman pengajaran. Program pengajaran tersebut tertuang dalam GBPP yang didalamnya memuat tujuan, bahan dan program. Sebelum tampil di depan kelas, guru harus menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkan kepada siswa dan bahan pelajaran yang mendukung jalannya proses belajar mengajar. Syamsul Mochtar 1987: 12 menjelaskan bahwa kegiatan belajar mengajar di sekolah pada hakikatnya merupakan perwujudan pelaksanaan program pengajaraan yang telah digariskan dalam kurikulum, khususnya GBPP. Oleh karena itu sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar guru harus memahami benar isi dari GBPP tersebut,yang meliputi tujuan kurikuler, tujuan instruksional, serta materibahan pelajaran yang diajarkan. 2 Menguasai GBPP Analisis materi pelajaran adalah hasil dari kegiatan yang berlangsung sejak seorang guru mulai meneliti isi GBPP kemudian mengkaji materi dan menjabarkannya serta mempertimbangkan penyajiannya. Analisis materi pelajaran merupakan salah satu bagian dari rencana kegiatan belajar mengajar yang berhubungan erat dengan materi pelajaran dan strategi penyajiannya. Adapun fungsi analisis materi pelajaran sebagai acuan untuk menyusun program pengajaran yaitu program tahunan, program catur wulan, program satuan pelajaran dan rencana pengajaran. Sasaran analisis materi pelajaran yang merupakan komponen utama, meliputi : a Terjabarnya temakonseppokok bahasansub pokok bahasan konsepsub tema. b Terpilihnya metode yang efektif dan efisien. c Terpilihnya sarana pembelajaran yang paling cocok. d Tersedianya alokasi waktu sesuai dengan lingkungan materi ke dalam materi dan keliasan materi. Depdikbud, 1994: 23. Kegiatan penyusunan analisis materi pelajaran ini berupa penjabaran dan penyesuaian isi GBPP mata pelajaran. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : a Mejabarkan kurikulum Yaitu mengurangi bahan pelajaran, menguraikan temakonsep pokok bahasan yang mengacu pada tujuan pembelajaran. b Menyesuaikan kurikulum Yaitu menyesuaikan pembelajaran dalam kurikulum nasional dengan keadaan setempat agar proses belajar dan hasil belajar dapat dicapai secara efektif dan efisien, sesuai dengan tujuan. Kegiatan penyesuaian kurikulum mencakup : 1 Pemilihan metode 2 Pemilihan sarana pembelajaran 3 Pendistribusian waktu belajar mengajar. 3 Menyusun program cawu Menyusun program cawu didasarkan atas program tahunan. Program tahunan dan program cawu merupakan sebagian dari program pengajaran. Program tahunan memuat alokasi waktu untuk setiap pokok bahasan dalam satu tahun pelajaran, sedangkan program catur wulan memuat lokasi waktu untuk setiap satuan bahasan setiap cawu. Dalam menyusun program cawu dapat ditempuh langkah-langkah sebagai berikut : a Menghitung hari dan jam efektif selama satu cawu. b Merncatat mata pelajaran yang akan diajarkan selama satu cawu. c Membagi alokasi waktu yang tersedia selama satu cawu. Wiyono, 1989: 126 4 Menyusun program satuan pelajaran Program satuan pelajaran merupakan salah satu bagian dari program pelajaran yang memuat satuan bahasan untuk disajikan dalam beberapa kali pertemuan. Fungsi satuan pelajaran dugunakan sebagai acuan untuk menyusun rencana pelajaran, sehingga dapat digunakan sebagai acuan bagi guru untuk melaksanakan KBM agar lebih terarah dan berjalan efisien dan efektif. Sehubungan dengan penyusunan satuan pelajaran, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah : a Karakterstik dan Kemampuan Awal Siswa Karakteristik dan kemampuan awal siswa adalah pengetahuan dan keterampilan yang relevan termasuk latar belakang karakteristik yang dimiliki siswa pada saat akan mulai mengikuti suatu program pengajaran Abdul Gafur, 1981:59. Untuk mengetahui karakteristik dan kemampuan awal siswa, teknik yang dapat dilakukan yaitu; 1. Menggunakan catatan atau dokumen seperti rapor. 2. Menggunakan tes pra-syarat dan tes awal. 3. Mengadakan komunikasi individual. 4. Menyampaikan angket. Abdul Gafur, 1981: 62. b Tujuan Instrusional Khusus TIK Tujuan instruksional khusus adalah kemampuan, ketrampilandan sikap yang harus dimiliki oleh siswa manakala ia telah selesai mengikuti sesuatu program pelajaran Abdul Gafur, 1981: 70. Dalam merumuskan tujuan instruksional khusus, dasar yang dijadikan pertimbangan adalah;Tujuan Instruksional Umum TIU, usia, karakteristik dan kemapuan siswa, Oteng Sutisno, 1983: 47. Sedangkan menurut A. Samana 1982: 46, dasar pertimbangan dalam merumuskan TIK adalah: 1. Tujuan instruksional institusioanl. 2. Tujuan instruksional umum. 3. Sifat bahan. 4. Kebutuhan – kebutuhan siswa. Jadi dasar pertimbangan dalam merumuskan TIK adalah tujuan instruksional umum, sifat bahan, karakteristik dan kemampuan awal siswa. c Bahan Pelajaran Bahan pelajaran atau materi pelajaran adalah gabungan antara pengetahuan fakta, informasi yang terperinci, ketrampilan langkah, prosedur, keadaan dan syarat-syarat dan faktor sikap. Dasar yang dipakai dalam memilih bahan atau materi pelajaran menurut A. Samana 1992: 72 terdiri dari: 1 Tujuan instruksional umum. 2 Tingkat perkembangan dan intelektual anak, 3 Pengalaman anak, 4 Alokasi waktu. Sementara itu Suharsimi Arikunto 1983: 61, mengemukakan dasar pemilihan materi pelajaran sebagai berikut: 1 Tujuan. 2 Keadaan siswa. 3 Situasi setempat. 4 Tersedianya waktu dan fasilitas. Dari dua pendapat di atas, dapat disampaikan bahwa dasar pemilihan materi pelajaran adalah sebagai berikut : 1 Tujuan instruksional umum. 2 Tingkat perkembangan siswa 3 Pengalaman siswa 4 Tersedianya waktu dan fasilitas d Metode Mengajar Menurut Hadari Nawawi 1985: 123, metode mengajar adalah kesatuan langkah kerja yang dikembangkan oleh guru berdasarkan pertimbangan rasioanl tertentu, masing-masing jenisnya bercorak khas dan kesemuanya berguna untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu. Dasar pemilihan metode mengajar menurut Abu Ahmadi 1990: 111, terdiri dari lima hal yaitu; 1 Relevansi dengan tujuan. 2 Relevansi dengan bahan. 3 Relevanasi dengan kemampuan guru. 4 Relevansi dengan situasi pengajaran. Sedangkan menurut Lardizal 1987: 47, dasar pemilihan metode mengajar terdiri dari: 1 Tujuan. 2 Materi. 3 Fasilitas. 4 Guru. Jadi dasar pemilihan metode mengajar terdiri dari: 1. Relevansi dengan tujuan. 2. Relevansi dengan materi. 3. Relevansi dengan kemampuan guru. 4. Relevansi dengan keadaan siswa. 5. Relevansi dengan perlengkapanfasilitas sekolah. e SaranaAlat Pendidikan Saranaalat pendidikan adalah alat yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan pendidikan Suharsimi Arikunto, 1987: 10. Lebih lanjut Suharsimi Arikunto 1987: 11 mengemukakan bahwa sarana pendidikan terdiri dari: alat pengajaran, alat peraga dan alat pendidikan. Dasar pemilihan sarana menurut Abdul Gafur 1989: 111, terdiri dari; 1. Tujuan. 2. Materi. 3. Karakteristik sarana. 4. Kemampuan anak dan 5. Biaya. Sementara itu menurut Suharsimi Arikunto 1983: 199 dasar pemilihan sarana pendidikan terdiri dari: 1 Kondisi, kemampuan dan minat siswa. 2 Tersedianya fasilitas lain dan 3 Alokasi waktu. Dari dau pendapat diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa dasar pemilihan sarana pendidikan terdiri dari: 1 Tujuan. 2 Materi. 3 Kemampuan, minat dan usia siswa. 4 Alokasi waktu. f Strategi Evaluasi Dalam menentukan strategi evaluasi yang akan dilakukan selama proses belajar mengajar berlangsung berdasrkan pada: 1. Tujuan evaluasi. 2. Segi-segi yang akan dinilai, yaitu aspek-aspek pengetahuan dan ketrampilan murid. 3. Alat penilaian. 4. Pelaksanaan penilaian. LL. Pasaribu, 1983: 137

B. Kemampuan Melaksanakan Proses Belajar Mengajar

Dokumen yang terkait

PERANAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG) TERHADAP KEMAMPUAN GURU DALAM MENGELOLA PROSES Peranan Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (PLPG) Terhadap Kemampuan Guru Dalam Mengelola Proses Belajar Mengajar Di SMP Negeri I Sambi Boyolali Tahun Ajar

0 0 17

PENDAHULUAN Peranan Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (PLPG) Terhadap Kemampuan Guru Dalam Mengelola Proses Belajar Mengajar Di SMP Negeri I Sambi Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013.

1 3 9

PERANAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG) TERHADAP KEMAMPUAN GURU DALAM MENGELOLA PROSES Peranan Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (PLPG) Terhadap Kemampuan Guru Dalam Mengelola Proses Belajar Mengajar Di SMP Negeri I Sambi Boyolali Tahun Ajar

0 0 13

PENGARUH PEMBERIAN TUGAS DAN KREATIVITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Pengaruh Pemberian Tugas Dan Kreativitas Guru Dalam Mengajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Nege

0 1 17

PENGARUH PEMBERIAN TUGAS DAN KREATIVITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Pengaruh Pemberian Tugas Dan Kreativitas Guru Dalam Mengajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Nege

0 3 13

TINDAKDI KA Tindak Tutur Direktif Dan Ekspresif Di Kalangan Guru Sekolah Dasar Dalam Proses Belajar Mengajar.

0 0 18

PENDAHULUAN Tindak Tutur Direktif Dan Ekspresif Di Kalangan Guru Sekolah Dasar Dalam Proses Belajar Mengajar.

0 0 5

TINDADI K Tindak Tutur Direktif Dan Ekspresif Di Kalangan Guru Sekolah Dasar Dalam Proses Belajar Mengajar.

0 1 21

Peranan Perpustakaan Sekolah Dalam Proses Belajar Mengajar.

0 0 18

SK (Surat Keputusan) Kepala Sekolah Tentang Pembagian Tugas Guru Dalam Kegiatan Proses Belajar Mengajar (SKBM)

0 0 3