17
Perlakuan
Penelitian ini terdiri dari dua macam perlakuan, dimana P1 Perlakuan 1 merupakan susu domba yang berasal dari induk domba yang dikonsumsi oleh anak
domba yang tidak dipisahkan pada masing-masing ulangan. P2 Perlakuan 2 merupakan milk replacer yang telah diformulasikan yang dicobakan pada anak
domba yang dipisahkan dari induknya pada masing-masing ulangan. Seluruh perlakuan memperoleh pakan tambahan berupa konsentrat komersil dan rumput.
Rancangan percobaan
Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok RAK dengan mengelompokkan berdasarkan waktu lahir yang terdiri dari dua
perlakuan dan tiga ulangan. Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam Analyses of Variance, ANOVA Steel dan Torrie, 1993.
Dengan model matematik : Y
ij
= +
i
+
ij
Keterangan : Y
ij
= Respon yang diteliti dari pemberian perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
= Rataan umum pengamatan
i
= Pengaruh pemberian milk replacer i = 1, 2
ij
= Pengaruh galat milk replacer ke-i dan ulangan ke-j j = 1, 2, 3
Peubah yang diamati
Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Konsumsi Susu
Milk replacer yang akan diberikan ke ternak ditimbang terlebih dahulu berdasarkan persentase bobot badan yaitu 3 BK dari bobot badan untuk setiap hari.
Jumlah tersebut kemudian dibagi menjadi tiga, yaitu untuk pagi, siang, dan sore hari. Kemudian sisa susu diukur dengan menggunakan takaran yang terdapat di dalam
botol susu setiap kali pemberian. Penimbangan susu dan sisa dilakukan setiap hari untuk mengetahui rataan konsumsi setiap ternak.
18
2. Konsumsi Konsentrat dan Hijauan
Pakan selain susu berupa konsentrat dan hijauan diberikan sebanyak 2 BK dari bobot badan anak yang dipisah dari induknya, dan 5 BK dari bobot badan
induk dengan perbandingan 50 : 50. Untuk anak yang telah disapih, pakan diberikan sebanyak 3 BK dari bobot badan anak dengan perbandingan 50 : 50. Pakan
ditimbang sesuai persentase bobot badan kemudian dibagi tiga untuk diberikan pagi, siang, dan sore hari. Pemberian konsentrat diberikan terlebih dahulu kemudian
rumput. Penimbangan pakan dan sisa dilakukan setiap hari untuk mengetahui rataan konsumsi setiap ternak.
3. Pertambahan Bobot Badan Harian Pra Sapih Sapih
Pengukuran pertambahan bobot badan harian pra sapih didapat dengan cara melakukan penimbangan ketika anak awal diberikan milk replacer hingga akhir
pemberian milk replacer. Penimbangan ini dilakukan setiap1 minggu.
4. Pertambahan Bobot Badan Harian Pasca Sapih
Pengukuran pertambahan bobot badan harian pasca sapih didapat dengan cara melakukan penimbangan ketika anak awal disapih hingga akhir pemeliharaan usia
90 hari. Penimbangan ini dilakukan setiap1 minggu. 5.
Bobot Sapih
Pengukuran bobot badan anak saat disapih didapat dengan cara melakukan penimbangan setelah 2 bulan pemeliharaan.
6. Bobot Satu Bulan Pasca Sapih
Pengukuran bobot badan anak saat satu bulan pasca sapih didapat dengan
cara melakukan penimbangan setelah 3 bulan 90 hari pemeliharaan. 7.
Konversi Pakan
Konversi pakan merupakan jumlah pakan yang dikonsumsi untuk mendapatkan bobot badan tertentu dalam waktu tertentu.
Konsumsi Pakan gekorhari Konversi =
PBB gekorhari
19
8. Mortalitas dan Kesehatan Ternak