Tujuan Tujuan dan Manfaat

4. Metode perancangan yaitu tahap perancangan yang akan dibuat, mengenai perancangan rangkaian, layout PCB, tata letak komponen yang diperlukan dalam perencanaan mekanik rangkaian. 5. Analisa dan evaluasi, setelah dilakukan pengumpulan data baik berdasarkan studi kepustakaan maupun studi lapangan, maka dilakukan analisis terhadap data-data yang telah terkumpul serta perlu dilakukan evaluasi agar sistem berjalan lancar.

1.6 Sistematika Penulisan

BAB I. PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II. LANDASAN TEORI

Bab ini berisi penjelasan tentang dasar-dasar teoritis serta komponen- komponen yang digunakan pada pembuatan alat penghitung jumlan bibit ikan.

BAB III. PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

Bab ini berisi tentang proses perancangan alat penghitung jumlah bibit ikan yang akan dibuat serta merealisasikan perancangan dengan proses pembuatan alat penghitung jumlah bibit ikan.

BAB IV. PERINSIP KERJA ALAT DAN UJICOBA

Bab ini berisi prinsip kerja alat serta hasil ujicoba alat serta persentasi keakuratan alat penghitung jumlah bibit ikan yang akan dibuat.

BAB V. PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran. 5

BAB II DASAR TEORI

Tanggal 8 Desember 2003 Dr. Ir. INDRA JAYA, MSc dan Ir. AYI RAHMAT, MS merupakan guru besar di IPB Institut Pertanian Bogor menciptakan sebuah alat yang bernama FRY COUNTER Alat Penghitung Benih Ikan dengan kecepatan dan keakuratan yang sangat tinggi. Fry counter merupakan produk pertama didunia perikanan. Sebelum terciptanya fry counter ini masyarakat menghitung benih ikan dengan dengan cara manual yaitu dengan cara mengambil secara satu persatu ikan di dalam wadah dengan menggunakan gayung atau sejenisnya. Setelah terciptanya alat penghitung benih ikan ini para penjual bibit ikan dipasar atau para petani ikan tidak perlu lagi menghitung dangan cara mengambil satu persatu ikan di dalam wadah, cukup dengan memasukkannya ke dalam fry counter tersebut maka ikan akan dihitung sacara otomatis oleh alat ini. Dulu sebelum diciptakannya alat ini bahkan sampai sekarang masih ada diantara para petani atau penjual bibit ikan dipasar yang menghitung dengan cara manual karena belum semua petani ikan dan penjual dipasar menggunakan fry counter ini. Perbandingan sebelum dan sesudah terciptanya alat penghitung benih ikan otomatis yang dinamakan fry counter dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Gambar 2.1 Perbandingan sebelum dan setelah adanya fry counter