13
= � {
, ,
,
, ,
,
} =
. + + . + . + . + . = .
Kemudian baris-baris dan kolom-kolom pada matriks yang bersesuaian dengan cluster 13 dan 2, kemudian menambahkan baris dan kolom cluster
132. Tabel 2.8 Matriks jarak ketiga untuk average linkage
Jadi,cluster 132 dan 45 digabung untuk membentuk cluster tunggal dari lima data, yaitu cluster 13245 ketika jarak rata-rata adalah 3.7 .
Berikut ini adalah dendrogram hasil agglomerative hierarchical clustering dengan average linkage :
2.3.6. Menggunakan metode complete linkage
Dengan metode complete linkage, selanjutnya dipilih dua jarak cluster yang yang akan dihitung dengan nilai terjauh.
min =
=
132 45
132 3.7
45
Gambar 2.3 Hasil Dendrogram average linkage PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Perhitungan awal cluster 13 tetap digunakan dikarenakan cluster 13 memiliki jarak paling dekat.
Maka dipilih cluster 1 dan 3, sehingga cluster 1 dan 3 digabungkan. Selanjutnya, akan dihitung jarak-jarak antara cluster 13 dengan cluster 2,4
dan 5. = max{
, } = min{ , . } = .
= max{ ,
} = min{ . , . } = . = max{
, } = min{ , . } =
Kemudian baris-baris dan kolom-kolom pada matriks yang bersesuaian dengan cluster 1 dan 3, kemudian menambahkan baris dan kolom cluster
13. Tabel 2.9 Matriks jarak pertama untuk complete linkage
Selanjutnya dipilih kembali jarak dua cluster terkecil. min
= =
Selanjutnya, hitung kembali jarak-jarak antara cluster 45 dengan cluster yang tersisa 13 dan 2.
= max{ ,
, ,
} = max{ . , . , , . } = = min{
, } = min{ . , . } = .
Kemudian baris-baris dan kolom-kolom pada matriks yang bersesuaian dengan cluster 4 dan 5, kemudian menambahkan baris dan kolom cluster
45.
13 2
4 5
13 3.16
3.61 5
2
3,16 3,16
4 2
5
15
Tabel 2.10 Matriks jarak kedua untuk complete linkage
Selanjutnya dipilih kembali jarak dua cluster terkecil. min
= =
Dan min
= =
Dikarenakan kedua cluster berada pada obyek yang sama, maka dapat dipilih salah satunya. Penulis memilih cluster 132, kemudian jarak
dihitung dengan cluster yang tersisa, yaitu 45. = max{
, ,
,
,
, }
= max{ . , , . , . , . , . } = Kemudian baris-baris dan kolom-kolom pada matriks yang bersesuaian
dengan cluster 132 dan 45, kemudian menambahkan baris dan kolom cluster 13245.
Tabel 2.11 Matriks jarak ketiga untuk average linkage
13 2
45 13
3.16 5
2
3,16
45
132 45
132
5
45
16
Hasil akhir dari agglomerative hierarchical clustering adalah dendrogram dan jumlah cluster ditentukan pada potongan cut-off pada
dendrogram perpotongan pada jarak. Dan penulis memotoh dendrogram single linkage pada jarak 2.6 maka akan dihasilkan tiga cluster, yaitu : 13,
45 dan 2.
2.4. Uji Akurasi