Profil Keluarga Dampingan Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Demulih - Kecamatan Susut - Kabupaten Bemulih.

program pokok tema dan non tema program pendampingan keluarga Buku Pedoman KKN-PPMUNUD, 2016:23 Program pokok non tema, yakni Program Pendampingan Keluarga PPK adalah program unggulan yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN-PPM di Universitas Udayana. Program Pendampingan Keluarga termasuk program yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN yang bersifat individu Buku Pedoman KKN-PPM UNUD, 2016:62 Maksud PPK adalah untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan dan keterampilan, KB dan kesehatan serta pembinaan lingkungan untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa mempelajari serta mengawasi permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan pada pelaksanaan program yang inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga pedesaan lainnya Buku Pedoman KKN-PPM UNUD, 2016:62. Sasaran PPK adalah Rumah Tangga Miskin RTM atau keluarga yang tergolong ke dalam keluarga pra-sejahtera Pra-KS atau keluarga yang mengalami ketertingalan sehingga perlu pendampingan agar keluar dari ketertinggalannya. Dalam program ini setiap mahasiswa wajib mendampingi satu keluarga yang tergolong rumah tangga miskin atau keluarga pra-sejahtera Buku Pedoman KKN-PPM UNUD, 2016:62 Secara administratif, Desa Demulih, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli memiliki 3 dusun, yaitu Dusun Demulih, Dusun Tanggahan Tengah, dan Dusun Tanggahan Talang Jiwa. Pelaksanaan Program Keluarga Dampingan dilaksanakan di 3 dusun. Desa Demulih sendiri terdapat banyak keluarga yang dikategorikan miskinkurang mampupra-sejahtera. Salah satu KK kurang mampuRumah Tangga Sasaran RTS di Dusun Tanggahan Talang Jiwa adalah Sang Made Gunantara. Sang Made Gunantara adalah seorang laki-laki yang lahir di Tanggahan Talang Jiwa pada tanggal 10 Mei 1975. Sang Made Gunantara menikah dengan seorang perempuan yang bernama Sang Ayu Kompyang Putri Suastini dan sudah memiliki dua orang anak bernama Sang Kompyang Agus Angga dan Sang Made Dwi Cahya. Namun 3 hari setelah melahirkan anak kedua, Ibu Sang Ayu Kompyang Putri Suastini mengalami pendarahan lalu meninggal dunia. Anak pertama dari Sang Made Gunantara saat ini masih bersekolah di SMPN 3 Bangli. Sedangkan anak kedua sedang bersekolah di SDN 3 Demulih. Penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada tabel di bawah ini Tabel 1.1 Profil keluarga dampingan No. Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Ketera ngan 1 Sang Made Gunantara Kepala Keluarga 41 tahun SLTP Sederajat Buruh Tukang Ukir dan Buruh Bangunan Sudah Kawin 2 Alm. Sang Ayu Kompyang Putri Suastini - - - - Sudah Kawin 3 Sang Kompyang Agus Angga Anak 12 Tahun Belum Tamat SMP Sederajat Tidak Bekerja Belum Kawin 4 Sang Made Dwi Cahya Anak 7 Tahun Belum Tamat SD Sederajat Tidak Bekerja Belum Kawin Bapak Sang Made Gunantara tinggal di sebuah rumah semi permanen yang terletak di Dusun Tanggahan Talang Jiwa, Desa Demulih dengan luas lahan tempat tinggal sekitar 2,5 are, dan luas bangunan sekitar 1,5 are. Bapak Sang Made Gunantara tinggal bersama keluarganya kecilnya. Bapak Sang Made Gunantara memiliki 1 bangunan rumah, yang terdiri dari 2 kamar tidur, 1 dapur dan 1 kamar mandi. Luas lahan Bapak Sang Made Gunantara sudah menggunakan jalikan untuk memasak. Bapak Sang Made Gunantara menggunakan penerangan listrik dengan sebesar 450 volt namun pembayarannya masih bergantung dengan keluarga lain. Untuk kebutuhan air, keluarga Bapak Sang Made Gunantara sudah menggunakan aliran PDAM. Untuk masalah administrasi, keluarga Sang Made Gunantara sudah memiliki KK Kartu Keluarga dan KTP Kartu Tanda Penduduk serta telah memiliki jaminan kesehatan. 1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan Keluarga Keluarga Sang Made Gunantara termasuk keluarga dengan ekonomi pas- pasan. Sang Made Gunantara bekerja sebagai buruh borongan memahat kayu serta sesekali menjadi buruh borongan bangunan. Penghasilan yang didapat dari buruh memahat kayu dan buruh bangunan sering kali tidak menentu karena tergantung daripada kesulitan pengerjaan. Namun jika ditotalkan dari berbagai jenis pekerjaan, Bapak Sang Made Gunantara menuturkan berpenghasilan Rp. 2.500.000,00bulan. Selain melakukan pekerjaan borongan memahat kayu dan borongan bangunan, sering kali Bapak Gunantara melepas penat dengan bepergian ke sawah untuk memberikan makan ternak yang dimilikinya.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

a. Kebutuhan Sehari-hari Untuk kebutuhan sehari-hari, keluarga Sang Made Gunantara menghabiskan uang sebesar ± Rp55.000 per hari yang digunakan untuk membeli makan keluarga dan menghabiskan uang ± Rp 22.000,00 untuk membayar air. b. Pendidikan Keluarga Sang Made Gunantara akan memiliki pengeluaran biaya pendidikan dikarenakan anaknya Sang Kompyang Agus Angga sedang menempuh jenjang pendidikan SMP serta Sang Made Dwi Cahya sedang menempuh jenjang pendidikan SD. c. Kesehatan Keadaan lingkungan rumah Bapak Sang Made Gunantara cukup bersih karena anak-anaknya hanya sekolah sampai siang hari sehingga punya cukup waktu untuk membuat lingkungan rumahnya menjadi cukup bersih