Kesehatan Kerohanian Sosial Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Saba - Kecamatan Blahbatuh - Kabupaten Gaba.

3 a. Kebutuhan Sehari – hari Untuk pemenuhan kebutuhan makan sehari –hari Keluarga Bapak I Wayan Muru tidak pernah memperoleh beras Raskin yang dibagikan tiap 1 bulan sekali oleh desa. Sedangkan untuk memasak dan kebutuhan MCK keluarga tersebut membayar biaya pemakaian air sebesar Rp.20.000bulan dan biaya listrik 35.000bulan.

b. Kesehatan

Pengeluaran di bidang kesehatan adalah suatu hal yang bersifat mendadak, misalnya ada anggota keluarga yang sakit dan merupakan biaya yang tidak terduga. Jadi, untuk biaya kesehatan tidak dapat diprediksi pengeluarannya. Untuk biaya kesehatan Keluarga Bapak I Wayan Muru tidak pernah menganggarkan secara khusus dan sudah memiliki kartu BPJS Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Sehingga Bapak I Wayan Muru tidak dikenai biaya untuk berobat ke puskesmas, karena biaya BPJS ditanggung oleh Desa.

c. Kerohanian

Untuk kegiatan yang berhubungan dengan kerohanian, Keluarga I Wayan Muru membuat bantensesajen sendiri untuk keperluan persembahyangan yang hanya dilakukan pada hari-hari khusus misalnya Rahina Purnama, Tilem dan Kajeng Kliwon. Sedangkan keperluan banten untuk acara besar seperti hari raya Galungan dan Kuningan tidak dapat dianggarkan secara khusus karena Keluarga Bapak I Wayan Muru jarang menggunakan sesajenbanten yang mewah dan mahal untuk persembahan, dan cenderung menggunakan apa yang mereka miliki dan yang mereka mampu untuk persembahkan.

d. Sosial

Bali memang memiliki ikatan sosial yang sangat erat antar warga dan banjardesa. Begitu pula dengan Keluarga Bapak I Wayan Muru, apabila ada upacara agama yang terkait pura desa ataupun banjar, keluarga Bapak I Wayan Muru diwajibkan membawa beras 1 kg dan uang sukarela. Yang terlebih besar lagi apabila ada iuran wajib baik pura maupun banjar yang besarnya bisa mencapai Rp.300.000. 4 BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH Identifikasi permasalahan yang dihadapi oleh keluarga dampingan diperoleh setelah beberapa kali mengadakan kunjungan ke rumah keluarga dampingan, identifikasi permasalahan tersebut menggunakan metode wawancara secara langsung dengan melakukan percakapan dengan Bapak I Wayan Muru beserta keluarga. Adapun hal – hal yang penulis lakukan untuk memperoleh informasi antara lain; berdiskusi, sosialisasi mengenai program KKN PPM, berkenalan dengan anggota keluarga Bapak I Wayan Muru, melihat –lihat suasana rumah tinggal dan mendokumentasikan suasana rumah Bapak I Wayan Muru. Di bawah ini merupakan beberapa masalah yang dihadapi keluarga ini sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan penulis dengan KK Dampingan. 2.1. Permasalahan Keluarga 2.1.1. Masalah Perekonomian Keluarga