Keterangan Kerangka Konsep Kerangka Konseptual

Dilakukan penelitian

2.6.1 Keterangan Kerangka Konsep

Selama kehamilan, sistem imun ibu selalu mengadakan kontak langsung dengan sel dan jaringan janin yang bersifat semi alogenik. Gen HLA-E merupakan versi dari gen major histocompatibility complex MHC yang diekspresikan pada manusia, yang bertanggung jawab terhadap pengenalan limfosit, antigen dan pengaturan system imun. Kemampuan trofoblas untuk melakukan invasi ke uterus akan berkurang dan dihalangi untuk menginvasi uterus akan berkurang jika ekspresi HLA-E menurun karena dianggap sebagai non self. Pada saat yang sama sel NK maternal akan menghancurkan trofoblas yang kekurangan HLA-E ini. Tanpa invasi trofoblas yang tepat maka arteri maternal tidak akan dibentuk ulang sehingga aliran uteroplasenter menurun dan terjadi hipoksiaiskhemi plasenta yang menyebabkan preeklampsia berat. Keadaan tersebut mendukung beberapa hipotesis bahwa pertumbuhan janin terhambat disebabkan oleh abnormalitas pengenalan imun lokal antara ibu dan janin pada uteroplasenta. Pada awal kehamilan terdapat peningkatan jumlah leukosit dalam sel desidua termasuk sel Natural Killer NK dan sitokin. Sel NK uterus yang diisolasi pada trimester pertama desidua mensekresikan sitokin yang bersifat embriotoksik antara lain TNF-α., TGFβ dan IFN-γ. Pada kehamilan normal, HLA-E berikatan dengan sel NK melalui reseptor CD94NKG2A ikut serta mempengaruhi pembentukan trofoblas, implantasi plasenta, remodeling vaskuler, perkembangan janin dan mempertahankan kehamilan dengan cara mencegah terjadinya ekspresi yang berlebihan dari sitokin embriotoksik yang dihasilkan Preeklampsia,usia ibu,DM, inherited trombophilas,sistem lupus eritomatous,IUGR, infeksi,cord accident,insuf plasenta Konsepsi HLA-E rendah HLA-E tinggi Sel NK tinggi Sel NK normal TNF-α TGFβ IFN-γ TNF-α normal TGFβ normal IFN-γ normal Plasentasi terganggu Plasentasi normal Intra Uterine Fetal Death Kehamilan normal oleh sel NK Tripathi et al, 2007. Pada ekstravillous sitotrofoblas dihasilkan HLA-E. Yang apabila kadarnya cukup atau meningkat akan berikatan dengan reseptor KIR2DL4, ILT-2, dan ILT-4 sehingga meningkatkan produksi sitokin Th2 dan menurunkan Th1 dan respon CTL allocytotoxic T Lymphocyte. Dilain pihak apabila kadar HLA-G kurang akan meningkatkan produksi Th1 dan CTL. Th2 yang meningkat akan menekan aktivasi sel-sel NK, keluarnya sitokin-sitokin yang menjaga pertumbuhan trofoblas yaitu IL-3, IL-4, IL-10, IL-13 serta CSF Colony Stimulating Factor dan LIF Leukimia Inhibiting Factor. Apabila ekspresi HLA-E terjaga baik selama kehamilan maka kehamilan dapat berkembang normal Tripathi, 2007. Th1 yang meningkat akan meningkatkan aktivasi sel-sel NK dan mengeluarkan sitokin-sitokin yang bersifat merusak bagi trofoblas yaitu TNF-α, IFN-ɣ, TGF-β, dan IL-2. Keadaan ini akan menyebabkan intra uterine fetal death Hunt, 2006 Fabio morandi et al, 2014 1.7. Hipotesis Penelitian 1. Terdapat perbedaan Ekspresi HLA-E pada trofoblas penderita Intra Uterine Fetal Death dengan kehamilan normal 2. Terdapat perbedaan Ekspresi sel NK pada trofoblas penderita Intra Uterine Fetal Death dengan kehamilan normal.

BAB III METODE PENELITIAN

2.1 Jenis Penelitian Penelitian ini secara observasional analitik. 2.2. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini adalah penelitian potong lintang cross sectional study dengan pendekatan uji klinis ekspresi HLA-E dan sel NK pada Intra Uterine Fetal Death dan kehamilan normal di trofoblasnya. Gambar 6. Rancangan Penelitian 2.3. Lokasi dan Waktu Penelitian Sampel diambil di Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUD Dr. Moewardi Surakarta sejak bulan Februari 2016 sd April 2016 Penelitian dilakukan di Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran UNS Surakarta pada bulan Februari 2016 sd Mei 2016 2.4. Subjek Penelitian Subjek pada penelitian ini adalah penderita Intra Uterine Fetal Death dan kehamilan normal, yang melahirkan di RS Dr Moewardi Surakarta selama bulan Februari 2016 sd sampel terpenuhi ​

3.4.1. Kriteria Inklusi

Kriteria untuk Intra Uterine Fetal Death adalah: 1. Usia kehamilan ≥ 20minggu 2. Usia ibu 20-35 tahun. 3. Primigravida, multigravida 4. Tidak menderita penyakit kronis seperti penyakit jantung, penyakit ginjal, diabetes mellitus dan penyakit hati.