TeknikA 52
Pers.1 di atas menggunakan dua faktor keamanan F
SB
dan F
SM
, dimana F
SB
adalah faktor keamanan yang berhubungan dengan buckling elastis atau ketidaklinearan geometri, sedangkan F
SM
adalah faktor keamanan untuk mengatasi segala bentuk ketidaklinearan material. Tabel 1 memperlihatkan harga-harga kedua faktor
keamanan yang digunakan. Ada tiga jenis harga faktor keamanan yang digunakan; pertama, diberikan oleh standar AIJ Architectural Institute of Japan [4] dimana F
SB
=2.17 dan F
SM
=1.50; kedua, disarankan oleh Kollar [3], dimana F
SB
=2.50 dan F
SM
=1.75; dan ketiga, tidak memperhitungkan faktor-faktor keamanan, dimana F
SB
=1.0 dan F
SM
=1.0. Table 1. Harga Faktor Keamanan
AIJ Kollar
Ultimate F
SB
2.17 2.50
1.00 F
SM
1.50 1.75
1.00
2.2 Prediksi Kekuatan Kritis Elasto-Plastik Struktur Atap
Kekuatan kritis elasto-plastik struktur atap diprediksi berdasarkan asumsi perbandingan linear antara beban aksial yang bekerja pada batang penyusun struktur dari analisis linear elastik terhadap beban aksial elasto-plastik pada
batang dari konsep buckling pada kolom dengan perbandingan antara kekuatan kritis struktur dari analisis linear elastik terhadap kekuatan estimasi elasto-plastik struktur. Secara matematika, hubungan ini dinyatakan dalam
Pers.3 sebagai berikut:
lin cr
d el pl
el pl cr
cr
N P
N P
3 Estimasi harga kekuatan kritis elasto plastik struktur diperoleh dari Pers.4 berikut:
el pl es
el pl cr
cr d
lin cr
N P
P N
4 dimana
lin cr
N
adalah kekuatan batang maksimum dari analisa linear elastik,
el pl cr
N
adalah kekuatan batang elasto- plastik yang dihitung dari teori buckling pada kolom Pers.1,
d
P
adalah beban maksimum dari struktur atap yang dihitung dari analisa linear elastik. Harga
d
P
diambil ketika harga dan harga
lin cr
N
juga diambil pada untuk kondisi beban
d
P
. Penetapan harga maksimum untuk
max
ini didasarkan pada kriteria desain yang terdapat pada Standar Perancangan Struktur Baja yang dikeluarkan oleh AIJ Architectural Institute of Japan dinyatakan bahwa
perpindahan maksimum akibat beban kritis berdasarkan analisis elastis harus kecil atau sama dari
max
=L300, dimana L adalah panjang bentangan atap maksimum [4].
es el pl
cr
P
adalah harga estimasi kekuatan elasto-plastik dari struktur atap.
3. Pemodelan Numerik
3.1. Pemodelan Geometri
Suatu struktur atap berbentuk panel silinder seperti yang diperlihatkan pada Gambar.1 dijadikan sebagai contoh kasus. Permukaan struktur atap ini dibangun dari pola grid segiempat, dengan dua sisi permukaan atap
diasumsikan dalam bentuk circular ABC dan DEF, sedangkan dua sisi lain tidak mengalami perubahan ketinggian, sisi AD dan CF. Panjang sisi AC dilambangkan dengan
x
L
, sedangkan panjang mendatar sisi AD dilambangkan dengan
z
L
. Sambungan antar batang dimodelkan sebagai sambungan yang sangat kaku yang dapat menahan gaya-gaya aksial
dan momen lentur. Struktur ini ditumpu pada bagian sisi yang tidak mengalami perubahan ketinggian sisi lurus AD dan CF dengan tumpuan jenis jepit.
Sisi yang berbentuk circular busur ABC dibentuk dari sudut bukaan sebesar
2
x
dengan radius
x
R
pada kedua ujung busurnya. Ketinggian sisi circular sebesar H jika diambil dari permukaan bawah struktur atap. Sudut
bukaan
x
dibuat bervariasi dari 20 , 25
, 30 , 35
dan 40 . Dengan menggunakan variasi sudut bukaan
x
tersebut, maka parameter-parameter desain lain seperti
, ,
x x
z
R L L
dan H dapat dihitung, seperti yang diberikan pada Tabel 2.
TeknikA 53
Gambar 1. Permukaan struktur yang berbentuk circular
Tabel 2. Dimensi Struktur Rangka Atap
x
deg. R
x
cm L
x
cm L
z
cm H cm
20 5730
3912 4000
346 25
4584 3874
4000 429
30 3820
3820 4000
512 35
3274 3756
4000 592
40 2865
3683 4000
670
3.2 Pemilihan Material Batang
Material yang digunakan untuk batang rangka atap ini diasumsikan mempunyai tegangan luluh,
y
=235 MPa dan modulus elastisitas, E =210 GPa. Geometri rangka batang yang digunakan dalam struktur ini dengan variasi
rasio kelangsingan
yang berbeda-beda seperti yang diberikan pada Tabel 3 berikut ini.
Tabel 3. Karakteristik Batang yang Digunakan
λ
₀
20 30
40 50
d
₀
cm 56.57
37.71 28.28
22.63 t
₀
cm 1
1 1
1 A cm²
177.71 118.48
88.86 71.09
I
y
cm
⁴
71086 21063
8860 4550
N
p
kN 4176
2784 2088
1671 M
p
kN cm 75200
33422 18800
12032 Diameter luar dari batang pipa dilambangkan dengan
d
dan ketebalan
t
. Parameter A dan
y
I
merupakan luas penampang batang dan momen inersia penampang. Parameter
p
N
dan
p
M
adalah beban aksial maksimum dan momen maksimum yang bisa ditahan batang sebelum peluluhan terjadi.
3.3 Pemodelan Kondisi Batas dan Pembebanan