TINJAUAN KAWASAN WILAYAH LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RELOKASI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 KLATEN.

(1)

Oleh : Yakobus Adi Nugroho | 1101 13913 Page 42 BAB III

TINJAUAN KAWASAN WILAYAH

3.1 Gambaran Umum Kabupaten Klaten 3.1.1 Ruang lingkup Kabupaten Klaten

Kabupaten Klaten adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya berada di Kota Klaten. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Boyolali di Utara, Kabupaten Sukoharjo di Timur, serta Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di Selatan dan Barat. Kompleks Candi Prambanan, salah satu kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia, berada di Kabupaten Klaten. Kabupaten Klaten terletak di antara jalur utama dua kota besar Yogyakarta dan Surakarta. Dalam konteks regional, kedudukan kabupaten Klaten sangat strategis karena letaknya yang berada pada jalur ekonomi regional yang menghubungkan ke pusat-pusat pertumbuhan di wilayah barat, timur, utara, dan selatan, yaitu Surakarta-Jakarta, Yogyakarta-Surabaya, Yogyakarta-Semarang dan Surakarta-Yogyakarta.

3.1.2 Kondisi Geografis

Kabupaten Klaten merupakan salah satu kabupaten yang terletak di provinsi Jawa Tengah. Secara geografis Kabupaten Klaten terletak antara 7 0 32’19” LS sampai 7 0

48’33” LS dan antara 110 0 26’14” BT sampai 110 0 47’51” BT, dengan batas wilayah sebagai berikut :

Sebelah Utara : Kabupaten Boyolali (Jateng) Gambar 3.1 : Lokasi Kab. Klaten

Sumber :

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/1/14/Lo cator_Kabupaten_Klaten.gif tanggal 25 Maret pukul


(2)

Oleh : Yakobus Adi Nugroho | 1101 13913 Page 43 Sebelah Timur : Kabupaten Sukoharjo (Jateng)

Sebelah Selatan : Kabupaten Gunung Kidul (DIY) Sebelah Barat : Kabupaten Sleman (DIY)

3.1.3 Kondisi Administrasi

Secara administratif Kabupaten Klaten terbagi dalam 26 kecamatan dan 401 kelurahan. Seluruh desa yang ada di Kabupaten Klaten merupakan desa swasembada. Desa swasembada adalah desa yang masyarakatnya telah mampu memanfaatkan dan mengembangkan sumber daya alam dan potensinya sesuai dengan kegiatan pembangunan regional.

Gambar 3.2 : Peta Administrasi Kabupaten Klaten Sumber : BAPPEDA Kabupaten Klaten


(3)

Oleh : Yakobus Adi Nugroho | 1101 13913 Page 44 3.1.4 Kondisi Klimatologis

Kota Klaten berada di daerah garis khatulistiwa yang beriklim tropis. Mempunyai musim kemarau dan musim hujan. Menurut catatan 2012 Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, suhu udara rata-rata di Klaten adalah 27,21ºC. Curah hujan yang berkisar antara 38 mm – 409 mm. Sedangkan kelembaban udara yang cukup tinggi, antara 53,42 persen – 98,33 persen. Tekanan udara antara 1009,58 mb - 1.018,25 mb. Arah angin antara 060 derajat - 240 derajat dan kecepatan angin antara 0,0 knot sampai dengan 26,00 knot. (Sumber: KLATEN DALAM ANGKA 2013)

Sumber : BAPPEDA Kabupaten Klaten


(4)

Oleh : Yakobus Adi Nugroho | 1101 13913 Page 45 3.1.5 Kondisi Lahan Kabupaten Klaten

Jenis tanah mempunyai pengaruh terhadap pemanfaatan lahan yang berada di atasnya. Hal ini terkait dengan potensi yang terkandung di dalam tanah itu sendiri sehingga pemanfaatan lahan dapat disesuaikan. Di Kabupaten Klaten terdapat beberapa jenis tanah yang tersebar di seluruh wilayah yang ada, yaitu :

1. Tanah Regosol-Aluvial 2. Tanah Grumosol 3. Tanah Litosol-Latosol

3.1.6 Kondisi Topografis Lahan

Topografi lahan merupakan bentuk permukaan suatu lahan baik berupa ketinggian daerah ataupun tingkat kemiringan lahan. Untuk ketinggian daerah Kabupaten Klaten terbagi menjadi 3 kelompok, yaitu yang terletak diantara ketinggian 0 - 100 meter di atas permukaan laut sebesar 3,72%. Terbanyak yaitu sebesar 83,52% terletak di antara ketinggian 100 - 500 meter diatas permukaan laut, dan sisanya 12,76% terletak diantara ketinggian 500 – 2.500 meter di atas permukaan laut. Kemudian secara umum wilayah Kabupaten Klaten terbagi menjadi 3 (tiga) dataran, yaitu :

1. Dataran Lereng Gunung Merapi membentang di sebelah utara meliputi sebagian kecil sebelah utara wilayah Kecamatan Kemalang, Karangnongko, Jatinom dan Tulung.

2. Dataran Rendah membujur di tengah meliputi seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten Klaten, kecuali sebagian kecil wilayah merupakan dataran lereng Gunung Merapi dan Gunung Kapur.

3. Dataran Gunung Kapur yang membujur di sebelah selatan meliputi sebagian kecil sebelah selatan Kecamatan Bayat dan Cawas.

tabel 3.2 : Luas Daerah di Kabupaten Klaten berdasarkan Kecamatan dan Ketinggian dari Permukaan Laut(dalam


(5)

Oleh : Yakobus Adi Nugroho | 1101 13913 Page 46 3.1.7 Kondisi Kependudukan

Berdasarkan hasil pencacahan Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Kabupaten Klaten (angka sementara) adalah 1.129.862 jiwa, terdiri atas penduduk bertempat tinggal tetap sebanyak 1.129.169 jiwa dan penduduk bertempat tinggal tidak tetap sebanyak 693 jiwa. Penduduk yang bertempat tinggal tetap terdiri atas penduduk laki-laki sebanyak 554.094 jiwa dan perempuan sebanyak 575.075 jiwa. Dari hasil tersebut kecamatan Trucuk , Ceper dan Wonosari merupakan 3 kecamatan denga jumlah penduduk terbanyak, masing-masing berjumlah 69.141 jiwa, 57.974 jiwa. Sedangkan kecamatan degna penduduk terkecil adalah kecamatan Kebonarum dengan jumlah penduduk 17.566 jiwa.


(6)

Oleh : Yakobus Adi Nugroho | 1101 13913 Page 47 3.1.8 Kondisi Pendidikan

Masalah pendidikan merupakan salah satu bidang penting dalam pembangunan nasional maupun daerah. Ketersediaan sumber daya manusia (SDM) maupun sarananya merupakan hal utama yang harus diperhatikan. Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan modal yang sangat berharga bagi pembangunan, baik itu pembangunan manusia sendiri ataupun oembangunan ekonomi. Pendidikan ataupun pengetahuan diakui secara luas sebagai unsur komponen yang sangat pentng untuk melihat kualitas penduduk. Tinggi rendahnya ringkat pendidikan di suatu

tabel 3.3 : Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk di Kabupaten Klaten Tahun 1983-2010


(7)

Oleh : Yakobus Adi Nugroho | 1101 13913 Page 48 daerah dikaitkan oleh beberapa komponen yang diantaranya adalah angka partisipasi sekolah, angka putus sekolah dan nagka melek huruf.

Sebagaimana dikemukakan di muka, aspek pendidikan dapat dilihat dari berbagai factor, diantaranya angka partisipasi sekolah yang ditampilkan dalam kolom umur, yakni kelompok 7-12 tahun, 13-15 tahun, 16-18 tahun dan 19-24 tahun. Walaupun tidak merupakan sesuatu yang mutlak, kelompok partisipasi sekolah 7-12 tahun akan dapat dipararelkan sebagai angka partisipasi sekolah untuk SD/MI. kelompok 13-15 tahun akan mempresentasikan angka partisipasi sekolah untuk tingkat SLTP/MTs, kelompok umur 16-18 tahun akan menunjukkan angka partisipasi sekolah untuk tingkat SMA/SMK/MA. Sedangkan kelompok umur 19-24 tahun akan menunjukkan angka partisipasi sekolah untuk tingkat perguruan tinggi/akademi dengan berbagai jenjang pendidikan S-0 (D-1,D-II,D-III), D-IV, S-1. Berikut ini adalah beberapa indicator pendidikan di Kabupaten Klaten selama tahun 2007-2009

Bila dilihat pada table tersebut terjadi penurunan jumlah SD Negeri dari 772 pada tahun 2007 menjadi 766 pada tahun 2009. Sementara disisi lain terjadi peningkatan SD swasta dari 27 pada tahun 2007 menjadi 40 SD di tahun 2009. Untuk tingkatkan pendidikan dmenengah, baik SMP maupun SMK swasta, terjadi penurunan jumlah sekolah. Jumlah SMP swasta tahun 2007 sebanyak 43 menjadi 42 pada tahun 2009.

tabel 3.4 : Jumlah sekolah, guru, murid di Kabupaten Klaten Tahun 2007-2009


(8)

Oleh : Yakobus Adi Nugroho | 1101 13913 Page 49 Demikian halnya dengan SMK swasta menurun dari sebanyak 43 menjadi 42 pada tahun 2009. Beberapa indicator pendidikan lain dapat dilihat di table berikut.

tabel 3.5 : beberapa indicator pendidikan di Kabupaten

Klaten Tahun 2007-2009

sumber : indeks pembangunan manusia (IPM)Kab Klaten 2009

tabel 3.6 angka putus sekolah di Kabupaten Klaten Tahun 2007-2009


(9)

Oleh : Yakobus Adi Nugroho | 1101 13913 Page 50 3.2 Lokasi

3.2.1 Lokasi Daerah

Lokasi daerah terdapat di Kecamatan Klaten Selatan. Klaten Selatan merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Klaten.

Gambar 3.3 : Peta Klaten Selatan

Sumber : BAPPEDA Klaten

Tepatnya berada di Kelurahan Gayamprit, Klaten Selatan, Klaten. Memiliki luas wilayah sebesar 84.2405 Ha. Dengan batas wilayah sebagai berikut :

Sebelah Utara : Desa Karanglo Sebelah Selatan : Kelurahan Klaten Sebelah Barat : Desa Tegalyoso Sebelah Timur : Desa Sekarsuli

Gambar 3.4 : Peta Kelurahan Gayamprit

Sumber : BAPPEDA Klaten

Kelurahan Gayamprit dipimpin oleh seorang lurah dengan berbagai staff jajarannya. Wilayah Gayamprit dibagi dalam 9 RW, yang dijabarkan sebagai berikut :


(10)

Oleh : Yakobus Adi Nugroho | 1101 13913 Page 51 3.2.2 Lokasi Site

Site berada di kawasan Kecamatan Klaten Selatan, Kelurahan Gayamprit. Seperti yang terlihat di gambar, sekitar site rata-rata adalah ruang terbuka hijau, pertanian, pelayanan umum pendidikan. Site berbatasan langsung dengan permukiman warga di sebelah timur, sawah di sebelah barat daan utara.

Gambar 3.7 : Lokasi Site Kawasan di Kecamatan Klaten Selatan, desa Gayamprit, Klaten.

Sumber : google earth

Lokasi site dapat dikunjungi dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun bejalan kaki. Menuju site harus melewati jalan kecil disamping stadion Trikoyo Klaten. Site merupakan lahan hibah dari pemerintah Kabupaten Klaten

Gambar 3.5 : Susunan kepengurusan Kelurahan Gayamprit

Sumber : Dokumentasi penulis 20 April 2015

Gambar 3.6 : Pembagian RT/RW

Sumber : Dokumentasi penulis 20 April 2015


(11)

Oleh : Yakobus Adi Nugroho | 1101 13913 Page 52 yang tertera didalam Surat Keputusan Bupati Klaten No 032/557/2009 tentang hibah lahan sebesar 33.000 m² untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di SMP Negeri 2 Klaten

3.2.3 Peraturan Pemerintah

Peraturan Pemerintah terkait lokasi yang berada di daerah Gayamprit antara lain :

1. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) 40-60%

2. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) 1,2 – 2,0 dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) 40%

3. Tinggi Bangunan Maksimal 36 m

4. Rooi bangunan garis sempadan bangunan 10 -14m

5. Rooi sungai = 0,5 dari lebar badan sungai diukur dari bibir sungai Gambar 3.8 : Peta lokasi tanah

Sumber : Kantor Pertanahan Klaten

Gambar 3.9 : Peta lokasi tanah Sumber : Kantor Pertanahan Klaten


(1)

Oleh : Yakobus Adi Nugroho | 1101 13913 Page 47 3.1.8 Kondisi Pendidikan

Masalah pendidikan merupakan salah satu bidang penting dalam pembangunan nasional maupun daerah. Ketersediaan sumber daya manusia (SDM) maupun sarananya merupakan hal utama yang harus diperhatikan. Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan modal yang sangat berharga bagi pembangunan, baik itu pembangunan manusia sendiri ataupun oembangunan ekonomi. Pendidikan ataupun pengetahuan diakui secara luas sebagai unsur komponen yang sangat pentng untuk melihat kualitas penduduk. Tinggi rendahnya ringkat pendidikan di suatu

tabel 3.3 : Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk di Kabupaten Klaten Tahun 1983-2010


(2)

Oleh : Yakobus Adi Nugroho | 1101 13913 Page 48 daerah dikaitkan oleh beberapa komponen yang diantaranya adalah angka partisipasi sekolah, angka putus sekolah dan nagka melek huruf.

Sebagaimana dikemukakan di muka, aspek pendidikan dapat dilihat dari berbagai factor, diantaranya angka partisipasi sekolah yang ditampilkan dalam kolom umur, yakni kelompok 7-12 tahun, 13-15 tahun, 16-18 tahun dan 19-24 tahun. Walaupun tidak merupakan sesuatu yang mutlak, kelompok partisipasi sekolah 7-12 tahun akan dapat dipararelkan sebagai angka partisipasi sekolah untuk SD/MI. kelompok 13-15 tahun akan mempresentasikan angka partisipasi sekolah untuk tingkat SLTP/MTs, kelompok umur 16-18 tahun akan menunjukkan angka partisipasi sekolah untuk tingkat SMA/SMK/MA. Sedangkan kelompok umur 19-24 tahun akan menunjukkan angka partisipasi sekolah untuk tingkat perguruan tinggi/akademi dengan berbagai jenjang pendidikan S-0 (D-1,D-II,D-III), D-IV, S-1. Berikut ini adalah beberapa indicator pendidikan di Kabupaten Klaten selama tahun 2007-2009

Bila dilihat pada table tersebut terjadi penurunan jumlah SD Negeri dari 772 pada tahun 2007 menjadi 766 pada tahun 2009. Sementara disisi lain terjadi peningkatan SD swasta dari 27 pada tahun 2007 menjadi 40 SD di tahun 2009. Untuk tingkatkan pendidikan dmenengah, baik SMP maupun SMK swasta, terjadi penurunan jumlah sekolah. Jumlah SMP swasta tahun 2007 sebanyak 43 menjadi 42 pada tahun 2009.

tabel 3.4 : Jumlah sekolah, guru, murid di Kabupaten Klaten Tahun 2007-2009


(3)

Oleh : Yakobus Adi Nugroho | 1101 13913 Page 49 Demikian halnya dengan SMK swasta menurun dari sebanyak 43 menjadi 42 pada tahun 2009. Beberapa indicator pendidikan lain dapat dilihat di table berikut.

tabel 3.5 : beberapa indicator pendidikan di Kabupaten

Klaten Tahun 2007-2009

sumber : indeks pembangunan manusia (IPM)Kab Klaten 2009

tabel 3.6 angka putus sekolah di Kabupaten Klaten Tahun 2007-2009


(4)

Oleh : Yakobus Adi Nugroho | 1101 13913 Page 50 3.2 Lokasi

3.2.1 Lokasi Daerah

Lokasi daerah terdapat di Kecamatan Klaten Selatan. Klaten Selatan merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Klaten.

Gambar 3.3 : Peta Klaten Selatan

Sumber : BAPPEDA Klaten

Tepatnya berada di Kelurahan Gayamprit, Klaten Selatan, Klaten. Memiliki luas wilayah sebesar 84.2405 Ha. Dengan batas wilayah sebagai berikut :

Sebelah Utara : Desa Karanglo Sebelah Selatan : Kelurahan Klaten Sebelah Barat : Desa Tegalyoso Sebelah Timur : Desa Sekarsuli

Gambar 3.4 : Peta Kelurahan Gayamprit

Sumber : BAPPEDA Klaten

Kelurahan Gayamprit dipimpin oleh seorang lurah dengan berbagai staff jajarannya. Wilayah Gayamprit dibagi dalam 9 RW, yang dijabarkan sebagai berikut :


(5)

Oleh : Yakobus Adi Nugroho | 1101 13913 Page 51 3.2.2 Lokasi Site

Site berada di kawasan Kecamatan Klaten Selatan, Kelurahan Gayamprit. Seperti yang terlihat di gambar, sekitar site rata-rata adalah ruang terbuka hijau, pertanian, pelayanan umum pendidikan. Site berbatasan langsung dengan permukiman warga di sebelah timur, sawah di sebelah barat daan utara.

Gambar 3.7 : Lokasi Site Kawasan di Kecamatan Klaten Selatan, desa Gayamprit, Klaten.

Sumber : google earth

Lokasi site dapat dikunjungi dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun bejalan kaki. Menuju site harus melewati jalan kecil disamping stadion Trikoyo Klaten. Site merupakan lahan hibah dari pemerintah Kabupaten Klaten

Gambar 3.5 : Susunan kepengurusan Kelurahan Gayamprit

Sumber : Dokumentasi penulis 20 April 2015

Gambar 3.6 : Pembagian RT/RW

Sumber : Dokumentasi penulis 20 April 2015


(6)

Oleh : Yakobus Adi Nugroho | 1101 13913 Page 52 yang tertera didalam Surat Keputusan Bupati Klaten No 032/557/2009 tentang hibah lahan sebesar 33.000 m² untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di SMP Negeri 2 Klaten

3.2.3 Peraturan Pemerintah

Peraturan Pemerintah terkait lokasi yang berada di daerah Gayamprit antara lain :

1. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) 40-60%

2. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) 1,2 – 2,0 dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) 40%

3. Tinggi Bangunan Maksimal 36 m

4. Rooi bangunan garis sempadan bangunan 10 -14m

5. Rooi sungai = 0,5 dari lebar badan sungai diukur dari bibir sungai

Gambar 3.8 : Peta lokasi tanah Sumber : Kantor Pertanahan Klaten

Gambar 3.9 : Peta lokasi tanah Sumber : Kantor Pertanahan Klaten