Analisa Resiko dan Lingkungan

Analisa Resiko dan Lingkungan Usaha

1
RESIKO USAHA
Dalam menjalankan kegiatan pembangunan dan pengembangan
usaha tentunya akan menghadapi beberapa resiko yang dapat
mempengaruhi hasil usahanya yang apabila tidak diantisipasi dan
dipersiapkan penanganannya. Diantara resiko usaha tersebut
dapat bersumber dari faktor internal maupun eksternal
perusahaan.
* Resiko Internal Usaha
Dalam menjalankan usaha setiap perusahaan memerlukan
perangkat untuk mendukung jalannya usaha tersebut diantaranya
adalah sumberdaya berupa modal dan personil yang handal
sesuai dengan kebutuhan. Selain itu juga diperlukan peraturan
baku (SOP) yang memuat kewajiban dan hak-hak karyawan,
sehingga dapat mengantisipasi peluang terjadinya kesalah
pahaman antara pihak manajemen perusahaan dengan para
karyawannya.
* Resiko Eksternal Usaha
a) Resiko Buyer/Supplier

Dalam melakukan pemasaran hasil produksi perusahaan harus
lebih berkonsentrasi kepada kwalitas layanan dan selalu
melakukan kegiatan peningkatan kualitas dan kontinuitas kepada
buyer potensial yang menjadi pelanggan perusahaan.
b) Resiko Perekonomian
Faktor resiko yang berasal dari luar kegiatan usaha antara lain
disebabkan oleh kondisi ekonomi, sosial dan politik baik lokal,
nasional maupun internasional dapat berakibat kurang baik
terhadap dunia usaha pada umumnya. Memburuknya kondisi

perekonomian akan dapat mengakibatkan daya beli masyarakat
menurun, disamping kondisi ekonomi makro juga cukup
berpengaruh terhadap volume kegiatan usaha
c) Resiko Perkembangan Teknologi
Kemajuan teknologi yang pesat dapat membantu pihak pengelola
dalam hal peningkatan kualitas dan kuantitas produksi. Selain
masalah produksi, maka masalah ketepatan waktu pasokan dan
kecepatan pelayanan dapat memberi kepuasan bagi para
konsumen. Apabila pihak produsen kurang memanfaatkan
perkembangan teknologi, maka secara tidak langsung akan

mempengaruhi kualitas dan kuantitas produksi, yang pada
akhirnya akan kalah dalam bersaing di pemasaran.
d) Resiko Penghentian Ijin Usaha
Persyaratan perijinan merupakan suatu hal yang harus dipenuhi
oleh perusahaan untuk dapat melakukan kegiatan usaha. Hal ini
berhubungan dengan persyaratan yang harus dipenuhi oleh
pengusaha dalam menjalankan usahanya dan perlindungan
terhadap hak-hak konsumen. Apabila perusahaan melakukan
pelanggaran atas ketentuan yang berlaku maka terdapat
kemungkinan sebagian atau seluruh ijin usaha perusahaan dapat
dibekukan sementara, ataupun dicabut sehingga dapat
menghambat dan atau mengakibatkan terhentinya kegiatan
produksi. Hal ini bisa saja terjadi apabila perusahaan lalai dalam
hal mengelola perijinan usahanya.
e) Resiko Persaingan Usaha
Setiap usaha tidak terlepas dari persaingan bisnis dengan
perusahaan lainnya yang bergerak pada bidang yang sama.
Dalam hal ini setiap bidang usaha harus lebih
mempertimbangkan masalah kualitas atau standar produk yang
ditawarkan, ketepatan waktu supplier dan tingkat harga yang

ditawarkan dipasaran.

f) Resiko Perubahan Peraturan dan Kebijakan Pemerintah
Setiap usaha berhubungan dengan konsumen dan produsen yang
mensupplai kebutuhan usahanya. Dalam menjaga hubungan itu
pemerintah mengatur melalui berbagai peraturan. Kegagalan
perusahaan dalam mengantisipasi peraturan-peraturan baru yang
ditetapkan oleh pemerintah dapat mempengaruhi pelaksanaan
kegiatan produksi dan pemasarannya, yang pada akhirnya dapat
mempengaruhi kinerja perusahaan. Disamping itu, perubahan
peraturan atau kebijakan pemerintah yang secara langsung
maupun tak langsung berkaitan bidang usaha bagi konsumen
akhir dapat mempengaruhi kegiatan usaha perusahaan yang
pada akhirnya akan mempengaruhi pendapatan perusahaan.
g) Resiko Tidak Tercapainya Target Proyeksi
Bila proyeksi produksi dan penerimaan yang dibuat tidak tercapai,
maka akan berakibat kepada kemampuan perusahaan dalam
memberikan return (pengembalian) kepada investor maupun
kepada pemegang saham serta keterlambatan dalam melunasi
kewajiban pinjamannya sesuai dengan jadwal.

2
RESIKO LINGKUNGAN USAHA
Evaluasi dan Penanganan Dampak Lingkungan
Lingkungan hidup sesungguhnya merupakan suatu sistem yang
sangat kompleks dan berbagai faktor, seperti faktor fisik, kimiawi,
biologis, sosial, ekonomi dan budaya. Berbagai jenis tindakan
manusia terhadap lingkungan tersebut dapat melahirkan dampak
Iingkungan yang kompleks pula, Terutama bidang usaha yang
mempunyai hubungan timbal balik dengan lingkungan fisik
(ekosistem) diantara dua atau lebih faktor-faktor lingkungan.
Dengan demikian patut diperhatikan bahwa pada setiap aktifitas
kegiatan pembangunan, baik berupa pemeliharaan, dan upaya
menjalin keserasian hubungan timbal balik, khususnya antara
manusia dengan sumber daya alam berikut lingkungan hidupnya
tidak dapat diabaikan begitu saja.
Sejalan dengan itu, tentunya setiap bidang usaha perlu

melakukan kegiatan fisik sewaktu melakukan kegiatan
operasional. Agar tidak menyebabkan terjadi perusakan
lingkungan maka kegiatan usaha hendaknya tetap diarahkan

sesuai dengan peraturan yang berlaku, antara lain:
a. Kegiatan usaha yang direncanakan akan tetap disesuaikan
dengan ketentuan yang sudah disetujui oleh instansi pemerintah
yang terkait.
b. Dampak kelestarian hubungan ekosistem yang serasi dan
seimbang antara manusia sebagai pengguna sumber daya alam
dengan lingkungannya, yang menyediakan sumber daya yang
memiliki serba keterbatasan, baik menurut jenisnya, kualitas dan
kuantitasnya.
c. Evaluasi penanganan dampak lingkungan ini akan memberikan
gambaran bagi upaya pemecahan masalah yang mungkin timbul
sebagai akibat dari kegiatan proyek, yaitu melalui pemahaman
secara menyeluruh terhadap hubungan antara manusia dengam
alam lingkungan hidupnya.
Adapun hasil pengevaluasian terhadap penanganan dampak
lingkungan adalah dimaksudkan untuk:
a) Dapat diketahui seberapa besar pengaruh dampak yang akan
ditimbulkan sehubungan dengan kegiatan proyek yang akan
direncanakan.
b) Mampu memberi masukan mengenai cara-cara terbaik untuk

memperkecil pengaruh dampak lingkungan seandainya hal
tersebut sukar atau tidak dapat dihindari.
c) Besarnya dampak lingkungan yang ditimbulkan tersebut akan
dapat diperkirakan, sehingga langkah-langkah pencegahan sedini
mungkin dapat dilakukan, termasuk pengendalian elemen-elemen
yang mendorong proses percepatan kegiatannya.
Selanjutnya dengan cara pengendalian tersebut akan dapat
dimanfaatkan hasilnya dalam perencanaan berikutnya, bahan
sebagai acuan atau pedoman didalam melakukan tahapan

operasional serta pada tahap pengelolaan kegiatanya, yaitu:
a) Mampu memberikan informasi kepada masyarakat sedini
mungkin, baik yang bermukim disekitar wilayah kegiatan usaha,
agar hal tersebut perlu dipahami secara umum.
b) Mampu mengajukan tanggapan bahwa pengajuan saran/usulan
pencegahan bagi kemungkinan terjadinya dampak lingkungan
yang lebih besar dari akibat kegiatan operasional usaha.
c) Kesemuanya itu kemudian dijadikan sebagai suatu cara atau
isyarat pemberi tanda bahaya, yang secara tepat dan pasti dapat
menentukan bobot dampak lingkungan yang paling mengancam

terhadap lingkungan sekitarnya.
Dengan demikian evaluasi penanganan dampak lingkungan akan
mencakup mengenai elemen analisa dampak, yang
menggambarkan kemungkinan yang akan timbul akibat kegiatan
usaha tersebut. Mencakup prakiraan dampak berikut alternatif
penanganan, arah pedoman pemecahan masalah, berikut
pencegahan dampak yang bersifat merugikan menurut tingkat
intensitas kejadiannya.
Mengingat kedudukan dan kegiatan usaha, maka perlu dilakukan
identifikasi lingkungan secara tersendiri sebab setiap lingkungan
usaha adalah merupakan suatu lingkungan alam yang terdiri dari
unsur alam dan manusia berada didalamnya. Hubungan di antara
keduanya akan terjadi interaksi yang sangat kuat dan membentuk
suatu sistem ekologis.
Demikian juga dengan dikembangkannya usaha di atas, berarti
akan terjadi suatu perubahan/penambahan kegiatan baru yang
secara langsung dan tak langsung akan turut mempengaruhi
kegiatan fisik, sosial, ekonomi dan budaya masyarakat yang ada
disekitarnya.
Untuk itu perlu dilakukan penelaahan terhadap dampak negatif

yang mungkin timbul karena adanya kegiatan usaha yang terjadi,
baik langsung maupun tak langsung dan segi fisik, juga dampak
sosial ekonomi dan budaya. Sehingga, hal tersebut tentunya perlu

pembahasan masalah elemen-elemen analisa dampak lebih
lanjut.

Analisa Resiko Keuangan
laporan keuangan dibuat untuk mengetahui gambaran tentang
posisi suatu keuangan pada perusahaan serta hasil-hasil yang
diperoleh oleh perusahaan.
laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil proses akuntansi
yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi data keuanagn
antara pengelola perusahaan dengan pihak-pihak yang
berkepentingan dengan data-data tersebut.
pihak-pihak yang berkepentingan dalam data-data keuangan
perusahaan adalah :
- pemilik perusahaan
- manajer perusahaan
- para investor dan kreditor

- pemerintah
- buruh
laporan keuangan yang dibutuhkan:
• neraca
• laporan rugi laba, & laporan perubahan ekuita
analisis laporan keuangan mecakup tiga karakteristik dalam suatu
perusahaan yaitu, aspek likuiditas, profitabilitas, dan solvabilitas
dan ada pula rentabilitas.
- likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka pendeknya. pengertian lain adalah kemampuan
seseorang atau perusahaan untuk memenuhi kewajiban atau
utang yang segera harus dibayar dengan harta lancarnya.

likuiditas diukur dengan rasio aktiva lancar dibagi dengan
kewajiban lancar. perusahaan yang memiliki likuiditas sehat
paling tidak memiliki rasio lancer sebesar 100%. ukuran likuiditas
perusahaan yang lebih menggambarkan tingkat likuiditas
perusahaan ditunjukkan dengan rasio kas (kas terhadap
kewajiban lancar).rasio likuiditas antara lain terdiri dari: current
ratio : adalah membandingkan antara total aktiva lancar dengan

kewajiban lancar. quick ratio: adalah membandingkan antara
(total aktiva lancar – inventory) dengan kewajiban lancar.
- profitablitas adalah atau kemampuan memperoleh laba adalah
suatu ukuran dalam persentase yang digunakan untuk menilai
sejauh mana perusahaan mampu menghasilkan laba pada tingkat
yang dapat diterima. angka profitabilitas dinyatakan antara lain
dalam angka laba sebelum atau sesudah pajak, laba investasi,
pendapatan per saham, dan laba penjualan. nilai profitabilitas
menjadi norma ukuran bagi kesehatan perusahaan.
- solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi
semua kewajibannya solvabilitas menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk melunasi seluruh utang yang ada dengan
menggunakan seluruh aset yang dimilikinya. hal ini
sesungguhnya jarang terjadi kecuali perusahaan mengalami ke
pailitan. kemampuan operasi perusahaan dicerminkan dari asetaset yang dimiliki oleh perusahaan.
- rasio rentabilitas betujuan untuk mengetahui kemampuan
bank dalam menghasilkan laba selama periode tertentu, juga
bertujuan untuk mengukur tingkat efektifitas manajemen dalam
menjalankan operasional perusahaannya.
keterbatasan laporan keuangan.

- laporan keuanagn yang dibuat periodik pada dasarnya bersifat
intern report, dan bukan laporan yang bersifat final.

- laporan keuangan menunjukan angka rupiah yang
keliatananya pasti dan tepat tetapi sebenarnya penyusunannya
dengan standar nilai yang mungkin berbeda atau berubah-ubah
- laporan keuangan disusun berdasarcatatan transaksi
keuangan dengan nilai rupiah waktu atau tanggal lalu tanpa
memperhatikan daya beli uang yang semakin menurun.
- laporan keuangan tidak mencerminkan berbagai factor yang
tidak dapat dinyatakan dengan uang tetapi mempengaruhi posisi
dan keadaan perusahaan, seperti prestasi dan reputasi
perusahaan.
perlunya pemeriksaan oleh akuntan publik.
laporan keuangan adalah ringkasan transaksi keuangan sehingga
datanya tidak terperinci bahkan mungkin tidak asli lagi karena
sudah diolah dengan sedemikian rupa sehingga kelihatan baik
karena itu perlu pemeriksaan yang dilakukan oleh seorang
akuntan umum yang independent agar dapat dipercaya
keasliannya.
bab 2.
tujuan, prosedur, metode, dan analisis laporan keuangan..
analisa keuangan digunakan untuk menilai kelangsungan usaha,
stabilitas, profitabilitas dari suatu usaha, sub usaha atapun
proyek.analisa keuangan dilakukan oleh seorang profesional yang
menyajikan laporan dalam bentuk rasio yang menggunakan
informasi sebagaimana tersaji dalam laporan keuangan. laporan
ini biasanya disajikan kepada pimpinan puncak suatu usaha
sebagai acuan untuk mengambil suatu kebijakan
perusahaan.berdasarkan hasil analisa ini maka manajemen dapat
memutuskan berbagai keputusan manajemen misalnya :
melanjutkan atau tidak melanjutkan operasional suatu usaha atau
bagian dari suatu usaha.

melakukan pembuatan atau pembelian bahan baku dalam proses
produksi
melakukan pembelian atau menyewa mesin-mesin produksi
melakukan penerbitan saham atau melakukan negosiasi untuk
memperoleh pinjaman bank guna meningkatkan modal kerja
perseroan.
berbagai keputusan lainnya yang memungkinkan manajemen
melakukan pilihan yang tepat terhadap berbagai alternatif yang
ada dalam mengelola perusahaan.
tujuan analisa keuangan
analisa keuangan seringkali menilai suatu usaha berdasarkan :
profitabilitas adalah kemampuan perseroan untuk menghasilkan
suatu keuntungan dan menyokong pertumbuhan baik untuk
jangka pendek maupun jangka panjang. profitabilitas perseroan
biasanya dilihat dari laporan laba rugi perseroan ( income
statement) yang menunjukkan laporan hasil kinerja perseroan.
solvabilitas adalah kemampuan perseroan untuk memenuhi
seluruh kewajibannya, yang diukur dengan membuat
perbandingan seluruh kewajiban terhadap seluruh aktiva dan
perbandingan seluruh kewajiban terhadap ekuitas
likuiditas adalah kemampuan perseroan untuk memenuhi
kewajiban lancarnya yang diukur dengan menggunakan
perbandingan antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar.
stabilitas adalah kemampuan perseroan dalam mempertahankan
usahanya dalam jangka waktu panjang tanpa harus menderita
kerugian. untuk menilai stabilitas perseroan digunakan laporan
laba rugi dan neraca keuangan (balance sheet) perseroan serta
berbagai indikator keuangan dan non keuangan lainnya.

menurut standar akuntansi keuangan yang dikeluarkan oleh
ikatan akuntan indonesia tujuan laporan keuangan adalah
meyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja,
serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
keputusan.
laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi
kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. namun demikian,
laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang
mungkin dibutuhkan pemakai dalam mengambil keputusan
ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh
keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk
menyediakan informasi nonkeuangan.
laporan keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan
manajemen , atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber
daya yang dipercayakan kepadanya. pemakai yang ingin melihat
apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen
berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan
ekonomi. keputusan ini mencakup, misalnya, keputusan untuk
menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau
keputusan untuk mengangkat kembali
metode
analisa keuangan seringkali menggunakan rasio keuangan dari
tingkat solvabilitas , profitabilitas, pertumbuhan usaha.
kinerja masa lalu untuk suatu masa tertentu misalnya selama 5
tahun
kinerja mendatang: menggunakan figur kinerja masa lalu dan
teknik matematika serta statistik, termasuk nilai sekarang dan
nilai mendatang. metode perhitungan ini adalah merupakan
penyebab dari kesalahan analisa keuangan dimana statistik masa
lalu dapat menyebabkan rendahnya prediksi masa mendatang.

perbandingan kinerja yaitu membandingkan kinerja antara
beberapa perusahaan dalam industri sejenis.
karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat
informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai.
terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yaitu :
dapat dipahami
relevan
keandalan
dapat diperbandingkan
analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada
dasarnya karena ingin mengethaui tingkat profitabilitas
(keuntungan) dan tingkat risiko atau tingkat kesehatan suatu
perusahaan. analisis keuangan yang mencakup analisis rasio
keuangan, analisis kelemahan dan kekuatan di bidang finansial
akan sangat membantu dalam menilai prestasi manajemen masa
lalu dan prospeknya di masa datang. laporan keuangan yang
disusun secara baik dan akurat dapat memberikan gambaran
keadaan yang nyata mengenai hasil atau prestasi yang telah
dicapai oleh suatu perusahaan selama kurun waktu tertentu,
keadaan inilah yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan.
apalagi informasi mengenai kinerja keuangan suatu perusahaan
sangat bermanfaat untuk berbagai pihak, seperti investor,
kreditur, pemerintah, bankers, pihak manajemen sendiri dan
pihak-pihak lain yang berkepentingan.