Tinjauan Pustaka T1 672008075 Full text

1

1. Pendahuluan

Jaringan komputer memegang peran yang signifikan dalam menghadapi persaingan kompetitif di masa yang akan datang, karena dapat memberikan efisiensi pada penggunaan sumber daya yang ada, misalnya dengan penggunaan data bersama-sama yang disimpan dalam satu komputer. Jaringan komputer juga memungkinkan untuk melakukan proses pengiriman data transfer file secara cepat dan real time. Transfer file merupakan aktivitas pengiriman data maupun informasi yang dilakukan dengan menggunakan jaringan komputer. Teknik transfer file yang sering dilakukan selama ini adalah metode Unicast atau Point to Point. Proses transfer file dengan menggunakan metode ini hanya dapat melayani pertukaran data peer to peer atau file yang akan dikirim dari satu IP Internet Protocol ke IP yang lainnya. Kelemahan dari sistem transfer file dengan menggunakan metode tersebut adalah proses transfer file yang dikirimkan hanya dari 1 PC Personal Computer ke PC yang lainnya. Apabila file akan dikirimkan ke beberapa PC secara bersamaan, maka dilakukan pengulangan proses pengiriman file. Multicast merupakan teknik transfer file yang dikembangkan untuk melengkapi teknik pengiriman file sebelumnya yakni unicast. Multicast adalah istilah teknis yang berarti user dapat mengirim data potong paket ke beberapa komputer pada saat yang sama. Multicasting mengirimkan data dari satu host ke banyak host yang berbeda, namun tidak ke semua client. Data hanya dikirimkan kepada client yang telah bergabung dengan kelompok multicast tertentu. Berdasarkan permasalahan yang telah disebutkan maka dikembangkanlah suatu aplikasi yang mempermudah proses transfer file dalam sebuah jaringan komputer. Proses transfer file yang dikembangkan menggunakan metode Multicast file transfer. Aplikasi ini akan dikembangkan dengan GUI Graphic User Interface untuk memudahkan pengguna dalam proses transfer file antar komputer. Dengan adanya aplikasi ini diharapkan dapat menghasilkan suatu pengiriman file yang lebih efektif dan efisien. Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana implementasi multicasting pada aplikasi transfer file di jaringan komputer. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang sebuah aplikasi yang dapat mengimplementasikan multicast pada transfer file dalam sebuah jaringan komputer. Manfaat dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan sebuah aplikasi yang dapat membantu pengguna melakukan proses transfer file secara multicast pada jaringan komputer lokal. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah proses pengiriman file dilakukan satu arah yakni dari server ke client.

2. Tinjauan Pustaka

Pada penelitian sebelumnya transfer file dilakukan dengan teknik point to multipoint dimana satu komputer bisa mengirim data maksimal ke 10 komputer lainnya, dan hanya dijalankan pada komputer bersistem operasi windows. Teknik yang digunakan dalam aplikasi adalah pengiriman file secara peer to peer dan pengiriman file peer to multi IP address [1]. Adapun hasil penelitian yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2. Tabel 1 dan Tabel 2 merupakan hasil pengujian yang dilakukan sebelumnya. Pada masing-masing tabel terlihat waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk melakukan proses proses pengiriman file antar dua komputer dengan besar file 9MB. 2 Tabel 1 Hasil Pengujian Pengiriman File Secara Peer to Peer [1] Use Waktu Min second Waktu Max second Rata-rata Aplikasi yang dibuat 0.0251 0.0359 0.0300 File Sharing 0.0839 0.1016 0.0932 Tabel 2 Hasil Pengujian Pengiriman File peer to Multi IP address Pada Jaringan LAN [1] Use Waktu Min second Waktu Max second Rata-rata Aplikasi yang dibuat 0.5842 0.9711 0.7223 File Sharing 2.7139 3.6812 3.1143 Berbeda dengan penelitian sebelumnya, penelitian lebih lanjut dilakukan terkait metode Multicast file transfer dengan judul “Implementasi Multicasting pada Aplikasi Transfer File di Jaringan Komputer” Pada penelitian ini menggunakan metode Multicast file transfer. Pengertian dari Multicast atau multicasting itu sendiri adalah sebuah teknik di mana sebuah data dikirimkan melalui jaringan ke sekumpulan komputer yang tergabung ke dalam sebuah group tertentu. Proses pengiriman data dari server ke client pun tidak membutuhkan autentikasi file sehingga tidak membutuhkan proses keamanan autentikasi pada saat peroses transfer file dilakukan. Multicasting merupakan sebuah cara pentransmisian data secara connectionless komunikasi dapat terjadi tanpa adanya negosiasi pembuatan koneksi, dan client dapat menerima transmisi multicast dengan mencari di mana lokasinya, seperti halnya ketika mencari frekuensi dari sebuah stasiun radio, untuk mendengarkan siaran radio [2]. Dalam multicast, paket data dikirimkan dari satu atau beberapa komputer ke sejumlah komputer pada jaringan. Pengiriman bisa lebih dari satu dan dikirimkan ke sejumlah penerima, multicast bekerja pada protocol UDP. Tidak seperti transmisi broadcast, client multicast dapat menerima paket data hanya jika sebelumnya client telah memilih untuk melakukannya dengan bergabung ke alamat group multicast yang spesifik. Multicasting sering diperlukan dalam sistem jaringan komputer untuk melakukan proses transfer suatu file dari host ke host yang lain. Proses transfer file ini dapat berupa pengiriman file ke suatu host atau mengambil file dari suatu host. Proses mengirim file ke suatu host disebut upload file, sedangkan proses untuk mengambil file dari suatu host disebut download file [3]. Gambar 2 Arsitektur Transfer File Sederhana [3] Gambar 2 menunjukkan contoh dari arsitektur pengiriman file secara sederhana, dimana terlihat bahwa terdapat lapisan dalam pengiriman file yang sederhana, yaitu : lapisan network access, lapisan transport, lapisan application. Lapisan network access mengirimkan frame-frame data yang dibutuhkan IP packet melalui network interface. Lapisan transport bertugas memecah data dan membangun kembali data yang diterima. Sedangkan lapisan application berisi protocol-protocol yang di dalamnya terdapat perintah pengiriman file [1]. 3 UDP atau User Datagram Protocol adalah salah satu protokol lapisan transport TCPIP yang mendukung komunikasi yang tidak andal unreliable, tanpa koneksi connectionless antara host-host dalam jaringan yang menggunakan TCPIP. Protokol ini didefinisikan dalam RFC 768. UDP memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut : Connectionless tanpa koneksi, pesan-pesan UDP akan dikirimkan tanpa harus dilakukan proses negosiasi koneksi antara dua host yang hendak bertukar informasi. Unreliable tidak andal, pesan-pesan UDP akan dikirimkan sebagai datagram tanpa adanya nomor urut atau pesan acknowledgement. Protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus melakukan pemulihan terhadap pesan-pesan yang hilang selama transmisi. UDP menyediakan mekanisme untuk mengirim pesan-pesan ke sebuah protokol lapisan aplikasi atau proses tertentu ke dalam sebuah host dalam jaringan yang menggunakan TCPIP. Header UDP berisi Field Source Identification dan Destination Process Identification. UDP menyediakan perhitungan checksum berukuran 16-bit terhadap keseluruhan pesan UDP. UDP tidak menyediakan layanan-layanan antar-host berikut: UDP tidak menyediakan mekanisme penyanggaan buffering dari data yang masuk ataupun data yang keluar. Tugas buffering merupakan tugas yang harus diimplementasikan oleh protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP. UDP tidak menyediakan mekanisme segmentasi data yang besar ke dalam segmen-segmen data, seperti yang terjadi dalam protokol TCP. Karena itulah, protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus mengirimkan data yang berukuran kecil tidak lebih besar dari nilai Maximum Transfer UnitMTU yang dimiliki oleh sebuah antarmuka dimana data tersebut dikirim. Karena, jika ukuran paket data yang dikirim lebih besar dibandingkan nilai MTU, paket data yang dikirimkan bisa saja terpecah menjadi beberapa fragmen yang akhirnya tidak jadi terkirim dengan benar. UDP tidak menyediakan mekanisme flow-control, seperti yang dimiliki oleh TCP. Proses pengiriman file dapat dilakukan dengan beberapa metode antara lain adalah pengiriman file menggunakan metode multicast. Teknik Multicast hadir untuk mengatasi kelemahan dari Unicast dan Broadcast dalam proses pengiriman data multimedia seperti real time ke banyak receiver. Multicast adalah jaringan untuk menangani metode penyampaian informasi ke sekelompok tujuan sekaligus menggunakan strategi yang paling efisien untuk menyampaikan pesan melalui setiap link jaringan yang hanya sekali, membuat salinan hanya ketika link ke beberapa tujuan split. Dalam IP Multicast pelaksanaan konsep multicast terjadi pada tingkat IP routing, dimana routers membuat jalur distribusi optimal untuk datagrams dikirim ke alamat multicast tujuan mencakup pohon secara real-time [4]. Keuntungan dari multicast ini adalah enhanched effieciency yakni pengontrolan trafik jaringan; Optimized performance yakni mengeliminasi trafik yang berlebihan; Distributed application yakni memungkinkan membuat aplikasi multipoint, seperti distribusi file ke beberapa titik secara langsung. Kerugian dari multicast adalah sebagai berikut : Best Effort Delivery, tingkat kepercayaan pengiriman data aplikasi multicast tidak dapat diharapkan dan harus dirancang sedemikian rupa; No Congestion Avoidance, kekurangan dari TCP windowing dan mekanisme slow start dapat menghasilkan kemacetan dalam jaringan. UDP tidak memiliki mekanisme kepercayaan, jadi persoalan kepercayaan harus dialamatkan dalam aplikasi multicast dan reliabilitas transfer data sangat diperlukan [5].

3. Metode Perancangan Sistem