Pipit Utami
BAB I PENDAHULUAN
A. Deskripsi Mata Diklat
Mata Diklat Membuat Kuis interaktif sederhana dan mudah ini berisi paparan mengenai pemahaman penilaian hasil belajar, perumusan
pemetaan penilaian, perumusan kisi-kisi penilaian domain kognitif dan cara mengembangkan kuis interaktif yang sederhana dan
mudah.
B. Capaian Pembelajaran
Diharapkan dengan mempelajari materi ini, peserta diklat dapat: 1. Mampu membedakan domain kognitif, afektif dan psikomotorik
dalam penilaian hasil belajar 2. Mampu membuat rumusan pemetaan penilaian
3. Mampu membuat rumusan kisi-kisi penilaian domain kognitif 4. Mampu membuat aplikasi quiz sederhana yang bentuk tes
pilihan ganda, tes isian singkat dan tes benarsalah.
Membuat Quiz Interaktif Sederhana dan Mudah
3
BAB II MEMBUAT QUIZ INTERAKTIF SEDERHANA DAN MUDAH
A. Penilaian
Proses pembelajaran akan berhasil, apabila peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan yang diketahui
melalui penilaian setelah pembelajaran penilaian hasil belajar. Penilaian hasil belajar menunjukkan capaian keberhasilan penguasaan
kompetensi peserta didik, perbaikan kualitas proses pembelajaran dan sebagai acuan tingkat keberhasilan atau efektifitas guru dalam
pembelajaran. Untuk mengetahui hal-hal tersebut diperlukan tahapan pengembangan penilaian yang baik, diawali dengan penentuan
instrumen, penyusunan instrumen, telaah instrumen, pelaksanaan penilaian, analisis hasil penilaian dan tindak lanjut hasil penilaian
Kunandar, 2015:61. Kecenderungan paradigma pemahaman penilaian dari tahun ke tahun mengalami perubahan yang relevan
dengan kebutuhan tujuan penilaian. Beberapa tokoh dunia yang memberi kontribusi terhadap pemahaman mengenai penilaian
diantaranya adalah Bloom, Anderson dan Krathwohl.
Gambar 1. Ki Hajar Dewantara KPPBC, 2017, Bloom Kinnes, 2016, Anderson Graduate, tt dan Krathwohl American, 2016
Secara praktis, penilaian dilakukan sebagai upaya untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Pipit Utami
Keberhasilan proses dan hasil belajar siswa dapat diketahui melalui penilaian. Konsep penilaian menurut Ki Hajar Dewantara dikenal
dengan Tringa yang terdiri dari Ngerti, Ngrasa dan Nglakoni Subekti, 2015 dan telah diimplementasikan di Tamansiswa yang berdiri 3 Juli
1922. Ngerti memiliki arti mengerti dan memahami ilmu pengetahuan, Ngrasa adalah merasakan aspek ilmu pengetahuan yang telah
dimengerti dan dipahami, sedangkan Nglakoni berarti mempraktikkan ilmu yang telah dipahami dan dirasakan. Taksonomi bloom yang
digagas tahun 1956 merupakan acuan untuk menentukan domain penilaian penggagas adalah Benjamin Samuel Bloom. Taksonomi
bloom terdiri dari domain kognitif pengetahuan dan pemahaman terhadap materi pembelajaran, domain afektif penghayatan dan
perilaku dalam pembelajaran dan domain psikomotorik pengalaman keterampilan yang diperoleh dalam pembelajaran. Apabila dicermati,
ngerti memiliki konsep yang sama dengan domain kognitif, ngrasa memiliki kesamaan konsep dengan domain afektif dan nglakoni
memiliki kesesuaian konsep dengan domain psikomotorik. Taksonomi Bloom telah melalui revisi di tahun 2001 oleh Lorin Anderson dan
David R Krathwohl. Perubahan yang paling signifikan adalah perubahan posisi puncak pada domain kognitif. Hal tersebut dapat
dicermati pada Gambar 2.
Gambar 2. Bloom’s taxonomies of learning domains
Membuat Quiz Interaktif Sederhana dan Mudah
5
Standar penilaian pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa dalam
rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan Republik, 2015. Lebih lanjut dipaparkan dalam Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi bahwa penilaian proses dan hasil
belajar mahasiswa mencakup prinsip penilaian; teknik dan instrumen penilaian; mekanisme dan prosedur penilaian;
pelaksanaan penilaian; pelaporan penilaian; dan kelulusan. Prinsip penilaian mencakup prinsip edukatif memotivasi, otentik, objektif,
akuntabel terdapat prosedur dan kriteria, dan transparan yang dilakukan secara terintegrasi Republik, 2015. Instrumen penilaian
memiliki karakteristik diantaranya valid, reliabel, relevan, representatif, praktis, diskriminatif, spesifik dan proporsional Kunandar, 2015: 82-
83. Penggunaan berbagai teknik penilaian akan memberikan informasi yang lebih akurat tentang kemajuan belajar peserta
didik. Tes pilihan ganda merupakan salah satu bentuk tes yang relatif
mudah dikembangkan dan memerlukan waktu koreksi yang lebih singkat apabila dilakukan pemberi tes secara langsung dibandingkan
dengan tes bentuk lain. Tes pilihan ganda dapat mengukur penguasaan siswa mengenai fakta, konsep dan bahkan yang lebih
umum Stiggins Chappuis, 2012:77-80, menilai pemahaman Angelo Cross, 1993:213-230 dan dapat mengkur kemampuan
problem solving Surapranata, 2005:137. Pemahaman konsep sebagai tujuan pembelajaran merupakan salah satu aspek kognitif
yang dikembangkan oleh Bloom. Dalam Anderson Krathwohl 2010:105,
siswa dikatakan
memahami bila
siswa dapat
mengkonstruksi makna dari pesan-pesan pembelajaran, baik yang bersifat lisan, tulisan atau grafis, yang disampaikan melalui
Pipit Utami
pengajaran, buku atau layar komputer. Bentuk tes lain diantaranya adalah, benarsalah, isian singkat, menjodohkan dan sebagainya.
Dalam materi ini akan dipraktikkan mengenai cara mengembankan penilaian bentu tes benarsalah, isian singkat dan pilihan ganda.
Penilaian hasil belajar yang baik memerlukan tahapan yang terprogram dan sistematis. Dalam modul ini penilaian hasil belajar
difokuskan pada penilaian domain kognitif. Untuk memastikan validitas dan reliabilitas dengan melakukan langkah-langkah pengembangan
tes, meliputi: 1. Pemetaan penilaian, meliputi penetapan indikator pencapaian hasil
belajar diadaptasi dari Kunandar 2015. Syarat indikator yang baik yaitu
memuat kompetensiindikatormateri
dan kata
kerja operasional yang dapat diukur. Berikut ini contoh pemetaan CPMK,
Sun-CPMK dan Indikator dengan teknik dan bobot penilaian dalam bentuk kisi-kisi penilaian.
Pemetaan Penilaian
Prodi :
Mata kuliah :
Kelassemester : Dosen
: CPMK
dan Sub-
CPMK M
a te
ri In
d ikat
o r
Domain Teknik penilaian dan Bobot penilaian
A loka
si wakt u
K o
g n
itif A
fe ktif
P sikomot
o ri
k
P iliha
n g
a n
d a
E sa
i sing k
a t
E sa
i B
e n
a rs
a lah
M e
n jod
o h
ka n
Unju k ke
rj a
P rod
u k
P roye
k S
ikap P
o rtof
o lio
L a
inn y
a ..
..
CPMK: Capaian Pembelajaran Mata Kuliah Sub-CPMK: Kemampuan Akhir yang diharapkan
Membuat Quiz Interaktif Sederhana dan Mudah
7
2. Menyusun kisi-kisi tabel spesifikasi tes Kisi-kisi merupakan format yang memuat kriteria mengenai butir-
butir soal yang akan dikembangkan, misalnya materi pokok yang akan diteskan, aspek perilaku atau tingkatan kognitif yang akan
diukur, dan penentuan jumlah butir tes untuk setiap aspeknya. Menyusun kisi-kisi dalam rangka menjaga validitas isi kesesuaian
untuk mencapai tujuan pembelajaran dan strategi pembelajaran. Kisi-kisi digunakan sebagai desain atau rancangan penulisan soal
yang harus diikuti oleh penulis soal. Tujuan penulisan kisi-kisi adalah agar perangkat tes yang akan disusun tidak menyimpang
dari bahan atau materi serta aspek tes yang akan diukur dalam tes tersebut, atau dengan kata lain bertujuan untuk menjamin validitas
isi dan relevansinya dengan kemampuan siswa. Format kisi-kisi tidak ada yang baku dan guru dapat mengembangkannya sesuai
dengan kebutuhan. Berikut ini contoh kisi-kisi Penilaian.
Kisi-kisi Penilaian Soal ... Tahun Ajaran ...
Prodi :
Mata kuliah :
Kurikulum :
Kelassemester : Dosen
: Alokasi waktu
: TeknikBentuk Penilaian :
Jumlah butir :
No. Sub-
CPMK Indikator Materi
Level Kognitif Nomor
Soal
Rememb e
ri n
g
Und e
rsta n
d in
g
A p
p lyi
n g
A n
a lyzi
n g
E va
lua ti
n g
Cr e
a tin
g
1 Dst.
Pipit Utami
3. Penyusunan instrumen penilaian diadaptasi dari Kunandar, 2015 yang memperhatikan beberapa hal yaitu: a secara substansi telah
merepresentasikan kompetensi yang dinilai; b secara konstruksi teknis mengenai bentuk penilaian telah sesuai; c penggunaan
bahasa baik, benar, komunikatif dan sesuai dengan peserta didik dan d lengkap dengan pedoman penskoran. Dalam langkah ini
dilakukan beberapa kegiatan yaitu: a penulisan butir-butir soal berdasarkan kisi-kisi penilaian; b penelaahan soal tes validasi
isi; c penguji-cobaan soal; d penganalisisan soal secara empiris; e Memperbaiki atau merevisi tes; f Merakit tes,
dengan menyiapkan komponen-komponen pendukung untuk penyelenggaraan tes, yang meliputi: buku tes, lembar jawaban
tes, kunci jawaban tes dan pedoman penilaian atau pedoman pemberian skor. Uji coba tes dilakukan sebagai upaya untuk
mengukur validitas dan reliabilitas tes. 4. Pelaksanaan tes
5. Penafsiran hasil tes.
B. Membuat aplikasi quiz sederhana