Latar Belakang Analisis Filter Pasif Single Tuned Untuk Mengurangi Arus Harmonisa Pada Mixer

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sitem kelistrikan berkembang begitu cepat. Semakin berkembangnya kelistrikan maka konsumsi daya semakin meningkat. Seperti halnya komputer, pendingin ruangan AC, komputer, Lampu Hemat Energi LHE, fluorescent lamp lampu TL, Unterruptable Power Supplies UPS, Baterry charger dan peralatan elektronik lainnya tidak bisa terlepas dari kebutuhan konsumsi daya listrik. Peralatan tersebut disebut dengan beban non linier yaitu beban yang memiliki bentuk gelombang non sinusoidal karena telah terdistorsi oleh arus harmonisa yang ditimbulkan oleh berbagai peralatan elektronik. Pada beban nonlinier peralatan elektronik terdapat penyearah yang mengkonversikan tegangan bolak balik ke tegangan searah untuk operasi komponen elektronik. Penyearah digunakan untuk memaksimalkan penggunaan daya aktif dan memudahkan dalam pengaturan beban pada peralatan tersebut [1]. Penggunaan beban non linier dapat menghasilkan harmonisa yang tinggi dan faktor daya yang rendah, sehingga dapat menambah pembebanan pada transformator distribusi, bahkan dapat mempengaruhi kinerja peralatan lain dengan sumber listrik tersebut. Masalah keberadaan harmonisa pada kualitas daya sudah ditetapkan batas yang diijinkan sesuai Standar Internasional yaitu IEC 61000-3-2. Universitas Sumatera Utara Seperti halnya juga peralatan-peralatan listrik untuk beban rumah tangga, seperti: blenderjuicer, mixer, microwave, kulkas, televisi, dan lain sebagainya. Tanpa disadari peralatan tersebut juga ikut menyumbang arus harmonisa. Peralatan- peralatan ini menggunakan penyearah berupa komponen semi-konduktor yang dirancang untuk menggunakan arus listrik secara hemat dan efisien karena arus listrik hanya dapat melalui komponen semi-konduktornya selama periode pengaturan yang telah ditentukan. Namun di sisi lain hal ini akan menyebabkan gangguan gelombang arus dan tegangan yang pada akhirnya akan kembali ke bagian lain sistem tenaga listrik. Fenomena ini akan menimbulkan gangguan beban non-linier satu fasa [2]. Penelitian difokuskan pada mixer. Sebuah peralatan rumah tangga yang bekerja menggunakan peralatan semi konduktor pada penyearah agar dapat mengatur kecepatan putaran variabel putaran. Pada mixer terdapat motor induksi yang diatur oleh komponen elektronika, didalamya terdapat inverter, penyearah, dan peralatan lain yang bersifat beban non-linier sehinggga mnyebabkan arus harmonisa. Pengukuran yang telah dilakukan pada mixer didapat hasil bahwa pada alat tersebut terdapat arus harmonisa yang tidak sesuai standart IEC 61000-3-2 hanya pada arus harmonisa orde ke-3. Sedangkan arus harmonisa orde ke-5, ke-7, ke-9, dan seterusnya masih dalam batas standart IEC 61000-3-2 yang telah ditentukan. Berbeda dengan peralatan rumah tangga lainnya, seperti pengukuran yang telah dilakukan terdahulu pada televisi yang hampir pada setiap orde harmonisanya didapati hasil diatas standart yang ditentukan. Karena sistem kerja televisi dengan mixer berbeda walaupun daya yang dikeluarkan tidak jauh berbeda. Universitas Sumatera Utara Mixer menghasilkan arus harmonisa yang lebih tinggi pada orde ke-3, akan tetapi jika dilihat dari perkembangan arus usaha saat ini banyak usaha kecil dan menengah yang bergerak dibidang pembuatan makanan ringan seperti usaha pembuatan roti, kue-kue kering, maupun restoran menggunakan mixer sebagai alat pembantu untuk meringankan pekerjaan mereka. Penggunaan mixer pada skala besar tidak bisa dianggap remeh, mixer-mixer tersebut juga ikut menyumbang arus harmonisa yang kemudian berpengaruh pada pembebanan lebih pada transformator, pemanasan pada circuit breaker, faktor daya pada sistem lebih rendah, dan penggunaan energi listrik menjadi tidak efisien. Salah satu upaya pengurangan harmonisa yakni dengan menggunakan filter. Dengan menggabungkan antara komponen R, L, dan C akan berbentuk filter yang disebut dengan filter pasif. Penggunaan filter pasif merupakan salah satu solusi yang tepat untuk mengurangi harmonik pada gelombang keluaran converter dari peralatan listrik. Salah satu filter yang umum digunakan adalah Single-Tuned Passive Filter . Single-Tuned Passive Filter adalah salah satu filter pasif yang paling umum digunakan karena harganya yang relatif murah dan instalasi yang mudah dan juga sesuai dengan karakteristik dari mixer. Besar harmonisa yang dibangkitkan oleh beberapa merk mixer dapat dilihat pada Tabel 1.1. sebagai gambaran besar IHD I yang dihasilkan oleh mixer lihat lampiran. Universitas Sumatera Utara Tabel 1.1. IHD I yang dibangkitkan oleh mixer. Merk Mixer Daya Watt Orde-3 Orde-5 Orde-7 Orde-9 Orde- 11 Orde- 13 Orde- 15 THDi Mixer A 78.4 61.30 26.50 3 0.80 0.60 0.50 1 46.10 Mixer B 76 72.10 14.60 2.80 0.90 0.40 0.10 0.10 51.70 Mixer C 120 14.20 4.10 0.40 0.50 0.30 0.20 0.20 14.20 Mixer D 106.8 63.90 22 2.30 2 0.90 0.60 1.10 42.20 Mixer E 110 55.80 21.20 6.20 3.40 1.90 0.12 0.10 59.40 Seperti yang ditunjukan Tabel 1.1. terlihat hasil pengukuran 5 merk mixer yang berbeda. Dari ke-5 merk mixer tersebut, mixer E memiliki THDi paling tinggi sebesar 59.40 sehingga IHDi yang dihasilkan mixer E jauh lebih besar dari standart IHDi IEC 610003-2 Kelas D. Data yang diperlihatkan mixer E pada harmonisa orde ke-3 55.8, orde ke-5 21.2, orde ke-7 6.2, orde ke-9 3.4, orde ke-11 1.9, orde ke-13 0.12, orde ke-15 0.1. Atas dasar data ini nantinya akan digunakan dalam menentukan besarnya parameter filter pasif yang diperlukan untuk mereduksi harmonisa mixer E sehingga sesuai standar IEC61000-3-2 Kelas D. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar IHD dan faktor daya yang dihasilkan oleh alat rumah tangga tersebut, kemudian akan dilakukan perancangan filter pasif yang dapat mereduksi atau mengurangi harmonisa sekaligus memperbaiki faktor daya daya pada mixer. Pengukuran pada mixer ini dilakukan di laboraturium PT. PLN Persero Wilayah Sumatera. Universitas Sumatera Utara Banyak metode yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya dalam hal meredam harmonisa dan sekaligus memperbaiki faktor daya. Penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya berkaitan mengenai filter untuk meredam hamonisa dengan berbagai teknologi dan diuraikan sebagai berikut ini: 1. G. W. Chang, S. Y. Chu, dan H. I. Wang pada tahun 2002 melalui jurnal IEEE pp 814-817, yang berjudul “A New Approach for Placement of Single Tuned Passive Harmonics Filters in a Power System” menggunakan metode simulasi program merancang besaran R, L, C untuk menentukan alogaritma pada filter pasif yang menghasilkan rancangan alogaritma untuk single tuned filter yang dapat menurunkan awal 3 menjadi 3 dan awal 5 menjadi 5 [3]. 2. P. Mathan Mohan dan G. Amuthan pada tahun 2012 melalui jurnal IEEE pp 622-627, yang berjudul “Comparative Evaluation of Various Single Phase Harmonic filters for Non-linear load” menggunakan simulasi program MATLAB merancang Passive Power Filter PPF, Shunt Active Power Filter SAPF, dan Hybrid Active Power Filter HAPF yang menghasilkan penelitian THD pada PPF menjadi 11,84 dengan power factor 0,9123, THD pada SAPF menjadi 2,159 dengan power factor 0,9192, THD pada HAPF menjadi 1,641 dengan power factor 0,92 [4]. Universitas Sumatera Utara 3. Young-Sik Cho dan Hanju Cha pada tahun 2011 melalui jurnal International Council on Electrical Engineering Vol 1, No 1, pp 7-13, yang berjudul “Single-Tuned Passive Harmonic Filter Design Considering Variances of Tuning And Quality Factor” menggunakan simulasi program merancang single tuned filter yang menghasilkan penelitian yang menunjukkan setelah pemakaian single-tuned filter THDi harmonisa arus yang terdapat pada harmonisa ke-5, 7, 11, dan 13 berkurang yaitu untuk harmonisa ke-5 dari 72.6 menjadi 7.9, harmonisa ke-7 dari 61.8 menjadi 11.2, harmonisa ke-11 dari 20.9 menjadi 4.5 dan harmonisa ke-13 dari 13.2 menjadi 2.9 [5]. 4. Endi Sofyandi pada tahun 2010 dari jurnal Universitas Indonesia, yang berjudul “Perancangan Single-Tuned Filter Untuk Mereduksi Harmonik Arus Dengan Simulasi Program ETAP PowerStation 5.0.3” menggunakan simulasi program ETAP powerstation 5.0.3 merancang single tuned filter yang menghasilkan Pemasangan filter untuk setiap beban, sebagian besar beban mengalami penurunan THDi, beban TL 8 sebesar 50.71 , beban TL 14 sebesar 45.51, beban TL 14 sebesar 29.86, beban TV sebesar 45.3, dan beban PC sebesar 19.64, sedangkan beban yang mengalami kenaikan THDi, beban AC sebesar 0.21 dan beban kulkas sebesar 5.57 [6]. Universitas Sumatera Utara 5. J. A. Bonner, W. M. Hurst, R. G. Rocamaro, R. F. Dudley, M. R. Sharp, dan J. A. Twist dari jurnal IEEE Vol 10, No 1, pp 547-555, yang berjudul ”Selecting Ratings For Capacitors and Reactorss in Applications Involving Multiple Single-Tuned Filters” menggunakan simulasi program merancang single tuned filter yang menghasilkan rancangan metodhe untuk menentukan nilai besaran filter dengan menentukan parameter pada reaktor dan kapasitor [7]. Dari penelitian yang dilakukan tersebut, telah banyak dihasilkan teknologi sehingga banyak terdapat nilai yang sangat bervariasi dalam mengurangi harmonisa. .

1.2. Perumusan Masalah