Sensor Arus ACS712 Mikrokontroler ATMega 8535

36024 = 15°jam sehingga, 60 menit 15° menghasilkan empat menit per satu derajat. Berdasarkan ketentuan ini, penulis menerapkan pada alat untuk bergeser posisi dari timur ke barat setiap empat menit sebesar satu derajat. 2.3.Perangkat Keras Adapun perangkat keras yang digunakan dalam dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

2.3.1. Sensor Arus ACS712

Sensor arus adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik. Sensor arus ini menggunakan metode Hall Effect Sensor . Hall Effect Sensor merupakan sensor yang digunakan untuk mendeteksi medan magnet Gambar 2.1 Sensor Arus ACS712 Hall Effect Sensor akan menghasilkan sebuah tegangan yang proporsional dengan kekuatan medan magnet yang diterima oleh sensor tersebut. Pendeteksian perubahan kekuatan medan magnet cukup mudah dan tidak memerlukan apapun selain sebuah induktor yang berfungsi sebagai sensornya. Kelemahan dari detektor dengan menggunakan induktor adalah kekuatan medan magnet yang statis kekuatan medan magnet nya tidak berubah tidak dapat dideteksi. Oleh sebab itu diperlukan cara yang lain untuk mendeteksi nya yaitu dengan sensor yang dinamakan dengan hall effect Iqbal,2014. lapisan silikon yang berfungsi Universitas Sumatera Utara untuk mengalirkan arus listrik. Dengan metode ini arus yang dilewatkan akan terbaca pada fungsi besaran tegangan berbentuk gelombang sinusoidal.

2.3.2. Mikrokontroler ATMega 8535

Mikrokontroler, sesuai namanya adalah suatu alat atau komponen pengontrol atau pengendali yang berukuran mikro atau kecil. sebelum ada mikrontroler, telah ada terlebih dahulu muncul mikroprosesor. Bila dibandingkan dengan mikroprosesor, mikrokontroler jauh lebih unggul karena terdapat berbagai alasan, diantaranya : 1. Tersedianya IO IO dalam mikrokontroler sudah tersedia 2. Memori internal memori merupakan media untuk menyimpan program data sehingga mutlak harus ada. Mikroprosesor belum memiliki memori internal sehingga memerlukan IC memori eksternal. Dengan kelebihan-kelebihan diatas serta dengan harga yang relatif murah sehingga banyak penggemar elektronika yang kemudian beralih ke mikrokontroler. Namun demikian, meski memiliki berbagai kelemahan, mikroprosesor tetap digunakan sebagai dasar dalam mempelajari mikrokontroler. Inti kerja dari keduanya adalah sama, yakni sebagai pengendali suatu sistem. Mikrokontroler merupakan komputer di dalam chip yang digunakan untuk mengontrol peralatan elektronik, yang menekankan efisiensi dan efektifitas biaya. Secara harfiahnya bisa disebut pengendali kecil dimana sebuah sistem elektronik yang sebelumnya banyak memerlukan komponen-komponen pendukung seperti IC TTL dan CMOS dapat direduksidiperkecil dan akhirnya terpusat serta dikendalikan oleh mikrokontroler ini. Dengan menggunakan mikrokontroler ini maka : 1. Sistem elektronik akan menjadi lebih ringkas. 2. Rancangan bangun sistem adalah perangkat lunak yang mudah dimodifikasi. 3. Pencarian gangguan lebih mudah ditelusuri karena sistemnya yang kompak. Namun demikian tidak sepenuhnya mikrokontroler bisa mereduksi komponen IC TTL dan CMOS yang seringkali masih diperlukan untuk aplikasi kecepatan tinggi atau sekedar menambah jumlah saluran input dan output IO. dengan kata lain, mikrokontroler adalah versi mini atau mikro dari sebuah komputer karena mikrokontroler sudah mengandung beberapa bagian yang langsung bisa dimanfaatkan, misalnya port paralel, port serial, komparator, konversi digital ke analog DAC, Universitas Sumatera Utara konversi analog ke digital ADC, dan sebagainya hanya menggunakan minimum sistem yang tidak rumit atau kompleks. Mikrokontroler adalah otak dari suatu sistem elektronika seperti halnya mikroprosesor sebagai otak komputer. Namun mikrokontroler memiliki nilai tambah karena didalamnya sudah terdapat memori dan sistem inputoutput dalam suatu kemasan IC. Mikrokontroler AVR Alf and Vegard’s RISC processor standar memiliki arsitektur 8-bit, dimana semua instruksi dikemas dalam kode 16- bit dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam satusiklus clock. Berbeda dengan instruksi MCS-51 yang membutuhkan 12 siklus clock karena memiliki arsitektur CISC seperti komputer. Menurut iswanto 2008 mikrokontroler ATMega 8535 memiliki fitur yang sama dengan mikrokontroler AT90S8535. Selain itu, konfigurasi pin AVR ATMega 8535 juga kompatibel dengan AT90S8535. Fasilitas yang lengkap tersebut menjadikan ATMega 8535 sebagai mikrokontroler yang powerful. Adapun blok diagramnya sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Gambar 2.2 Blok Diagram ATMega 8535 Universitas Sumatera Utara

2.3.3. Bagian Sumber Tegangan