Profil Keluarga Dampingan Ekonomi Keluarga Dampingan

1 BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat KKN PPM Universitas Udayana merupakan salah satu bentuk kegiatan yang wajib dilakukan oleh mahasiswa pada desa yang telah ditentukan sebelumnya. Kegiatan ini mempunyai tujuan secara umum adalah untuk mensinergiskan pemberdayaan masyarakat dalam mengangkat potensi yang dimiliki oleh setiap desa. Salah satu program inti dari Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat KKN PPM Universitas Udayana adalah pendampingan keluarga kurang sejahtera. Tujuan dari diadakannya program keluarga dampingan yaitu untuk menggali potensi yang dimiliki keluarga prasejahtera tersebut sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dengan melihat dan menganalisa permasalahan yang dihadapi serta menemukan solusinya. Mahasiswa dalam hal ioni berperan sebagai anak asuh yang akan mengidentifikasi masalah serta memecahkan atau mencari jalan keluar dari masalah yang telah dihadapi oleh keluarga dampingan. Keluarga yang didampingi mahasiswa adalah keluarga yang termasuk dalam kriteria keluarga prasejahtera atau keluarga kurang mampu, sehingga dengan adanya mahasiswa dapat meningkatkan kesejahteraan, baik dari segi materi atau spiritualnya untuk menuju hidup yang lebih baik. Program Keluarga Dampingan ini dilaksanakan di beberapa keluarga yang terdapat di setiap dusun di Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar yang terbagi ke dalam 11 Banjar. Masing-masing mahasiswa memiliki tanggung jawab akan 1 satu keluarga kurang sejahtera untuk didampingi. Dalam kesempatan ini, Penulis ber kesempatan untuk mendampingi salah satu keluarga yang ada di Banjar Tegallinggah yaitu keluarga Jero Made Murji.

1.1 Profil Keluarga Dampingan

No Nama Umur Pendidikan Pekerjaan 1 Dewa Ketut Alit Bawa 41 SD Wiraswasta 2 Jero Made Murji KK Dampingan 41 SD Buruh harian 3 Jero Luh Suartini 36 SLTP Mengurus rumah 2 tangga 4 Dewa Gede Eka Putra 20 SLTA Pelajarmahasiswa 5 Dewa Gede Sukadana 18 SLTA Pelajarmahasiswa 6 Dewa Gede Dwipayana 18 Belum tamat sekolah Pelajarmahasiswa 7 Dewa Made Mika Krisma 14 Belum tamat sekolah Pelajarmahasiswa 8 Dewa Ayu Pratiwi 9 Tidakbelum sekolah Belumtidak bekerja 9 Dewa Ayu Uliantari 8 Tidakbelum sekolah belumtidak bekerja Ibu Jero Made Murji sebagai KK Dampingan, tinggal bersama suami bernama Dewa Ketut Alit Bawa, 3 orang anaknya yang bernama Dewa Gede Eka Putra, Dewa Gede Sukadana, dan Dewa Ayu Pratiwi serta dengan istri kedua yang bernama Ibu Jero Luh Suartini yang juga mempunyai 3 orang anak bernama Dewa Dewa Gede Dwipayana, Dewa Made Mika Krisma dan Dewa Ayu Uliantari. Mereka tinggal dengan dua rumah yang berbeda. Istri pertama, Ibu Jero Made Murji tinggal di sebuah rumah semi permanen, dengan atap alakadarnya seng, lantai beton non keramik. Rumah tersebut terdiri dari 1 kamar tidur, dapur diluar seadanya dan tanpa kamar mandi. Jadi jika salah satu anggota keluarga memerlukan toilet, mereka terpaksa harus ke sungai sebagai pengganti dari ketiadaan toilet tsb. Ibu Jero Murji bekerja sebagai buruh harian lepas, merupakan wanita kelahiran Banjar Desa Buruan, Gianyar, yang saat ini berumur 41 tahun. Ia bekerja sebagai buruh harian lepas, atau sebagai pedagang saat tajen. Namun ia hanya sebagai tenaga bantuan untuk berjualan, bukan sebagai pedagang tetapnya. Sedangkan untuk kegiatan sehari-hari saat tidak ada tajen, Ibu Jero Murji bekerja serabutan yang tidak pasti ada atau tidaknya panggilan untuk bekerja setiap harinya.

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

3 Keluarga Ibu Jero Made Murji tergolong ke dalam keluarga yang tidak mampu. Pendidikan Ibu Jero Made Murji yang hanya sampai SD tidak mampu dilanjutkan akibat keterbatasan dana yang ada.

a. Pendapatan Keluarga