Pengembangan aplikasi sistem absensi karyawan dengan metode barcode pada PT.Kemenangan Jaya

PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM ABSENSI
KARYAWAN DENGAN METODE BARCODE
PADA PT. KEMENANGAN JAYA
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Komputer

Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh :

ADAM PRATAMA
103091029590

TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2007


PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKONOLOGI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang ditulis oleh :
Nama
NIM
Semester
Fakultas
Jurusan
Judul Skripsi

: Adam Pratama
: 103091029590
: VIII ( Delapan )
: Sains dan Teknologi
: Teknik Informatika
: Pengembangan Aplikasi Sistem Absensi Karyawan
Dengan Metode Barcode Pada PT. Kemenangan Jaya


Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana
Komputer pada program studi Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta,

September 2007

Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Dosen Pembimbing I

Dosen Pembimbing II

Yusuf Durachman, M.Sc
NIP. 150 378 017

Joko Adianto, M.InfSys

Mengetahui,
Dekan


Ketua Program Studi

DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis
NIP. 150 317 956

Nurhayati, M.Kom
NIP. 150 293 241

ii

PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM ABSENSI
KARYAWAN DENGAN METODE BARCODE
PADA PT. KEMENANGAN JAYA
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Komputer
Pada Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta


Oleh :
Adam Pratama
103091029590

Menyetujui,

Pembimbing I,

Pembimbing II,

Yusuf Durachman, M.Sc
NIP. 150 378 017

Joko Adianto, M.InfSys

Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Informatika

Nurhayati, M.Kom
NIP. 150 293 241


iii

PENGESAHAN UJIAN

Skripsi ini yang berjudul : Pengembangan Aplikasi Sistem Absensi
Karyawan Dengan Metode Barcode Pada PT. Kemenangan Jaya. Telah diuji dan
dinyatakan Lulus dalam Sidang Munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada hari

.

Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Teknik Informatika.
Jakarta,

Penguji I,

September 2007


Penguji II,

DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis
NIP. 150 317 956

DR. Zainul Arham, S.Kom., M.Si

Pembimbing I,

Pembimbing II,

Yusuf Durachman, M.Sc
NIP. 150 378 017

Joko Adianto, M.InfSys

Dekan
Fakultas Sains dan Teknologi

DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis

NIP. 150 317 956

iv

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENARBENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN
SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI
ATAUPUN LEMBAGA MANAPUN.

Ciputat,

September 2007

Adam Pratama
103091029590

v

Pengembangan Aplikasi Sistem Absensi Karyawan Dengan

Metode Barcode Pada PT. Kemenangan Jaya
Adam Pratama
Universitas Islam Negeri Jakarta
Di Bawah Bimbingan
Bapak Yusuf Durachman, M.Sc dan Bapak Joko Adianto, M.InfSys.

ABSTRAK

PT. Kemenangan Jaya merupakan sebuah perusahaan berskala
menengah yang bergerak di bidang penyediaan berbagai macam bahan
eksterior dan interior bangunan. Pada perusahaan ini terdapat suatu sistem
absensi karyawan yang masih berjalan secara manual, dimana dalam
penerapan sistem absensi ini terdapat beberapa hal yang menjadi kendala,
yaitu diantaranya adalah keefektifan dan efisiensi waktu dan proses
pengabsenan, bentuk laporan absensi yang masih berupa hardcopy yang dapat
menyulitkan dalam proses pencarian data, dan kemungkinan terjadinya data
absensi yang hilang.
Dengan alasan di atas maka penulis mencoba untuk memberikan
alternatif pemecahan masalah dengan membuat suatu aplikasi sistem sbsensi
yang akan mencatat data dan daftar kehadiran karyawan, waktu kedatangan,

waktu pulang, yang akan dibuat secara sistematis dan terkomputerisasi dengan
metode barcode, sehingga akan menghilangkan proses pencatatan kehadiran
karyawan yang selama ini telah berjalan secara manual pada PT. Kemenangan
Jaya dan juga dengan penggunaan metode barcode akan mengurangi tingkat
kesalahan penginputan ID Pegawai dalam proses absensi tersebut.
Pada penulisan ini juga akan diterangkan tahapan pengerjaan, mulai
dari proses analisa, perencanaan, konstruksi yang menggunakan aplikasi
Borland Delphi 5 dan SQL Server 2000 untuk database-nya, hingga tahapan
pengimplementasian dengan menggunakan metode spiral dengan notasi
perekayasaan dan pendekatan berorientasi objek, UML (Unified Modelling
Languange), dengan membuat use case diagram, sequence diagram, class
diagram, flow map (sebagai indikasi prosedur arus data pada sistem yang akan
diterapkan), dan analisa masukan serta keluaran, untuk mengetahui data apa
saja yang akan menjadi masukan dan keluaran.

Kata Kunci : Barcode, Aplikasi Sistem Absensi, ID Pegawai, UML, Use Case
Diagram, Sequence Diagram, Class Diagram, Flow Map

vi


KATA PENGANTAR

Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan dan menyusun skripsi ini.
Adapun judul dari skripsi ini adalah “Pengembangan Aplikasi Sistem Absensi
Karyawan Dengan Metode Barcode Pada PT. Kemenangan Jaya”.
Penyusunan skripsi ini tidak mungkin dapat penulis laksanakan dengan
baik tanpa bantuan dari berbagai pihak yang terkait. Untuk itu penulis ingin
mengucapkan banyak terima kasih secara khusus kepada beberapa pihak tertentu :
1. DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Ibu Nurhayati, M.Kom, selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika
dan Ibu Viva selaku Sekretaris Program Studi Teknik Informatika.
3. Bapak Yusuf Durachman, M.Sc dan Bapak Joko Adianto M.InfSys selaku
Dosen Pembimbing, yang telah memberikan waktu dan perhatiannya
dalam penyusunan skripsi ini.
4. Bapak Ali Selaku Manager Operasional PT. Kemenangan Jaya, yang telah
membantu dan memberikan waktu dalam penyelesaian skripsi ini
5. Seluruh Karyawan dan staf PT Kemenangan Jaya, yang telah membantu
penulis dalam penyelesaian skripsi ini

6. Ibunda Hj. Tuty Alawiyah dan Ayahanda H. Santoso, serta adik dan
Roofina yang telah mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi ini

vii

7. Seluruh Dosen Teknik Informatika, yang telah memberikan ilmu dan
bimbingannya selama penulis menyelesaikan studi di Teknik Informatika
8. Teman-teman Teknik Informatika Kelas D angkatan 2003, yang telah
melewatkan waktu bersama selama masa studi.

Penulis sadar masih banyak sekali kekurangan dari skripsi ini, dan penulis
terbuka terhadap segala saran dan kritik yang membangun.
Akhir kata penulis mempersembahkan skripsi ini dengan segala kelebihan
dan kekurangannya, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua, amien.

Ciputat, September 2007

Penulis

viii

Aplikasi Sistem Absensi Karyawan Dengan Menggunakan Metode
Barcode Pada PT. Kemenangan Jaya
Adam Pratama
Universitas Islam Negeri Jakarta
Di Bawah Bimbingan
Bapak Yusuf Durahman, M.Sc dan Bapak Joko Adianto, M.InfSys.

ABSTRAK

PT. Kemenangan Jaya merupakan sebuah perusahaan berskala menengah yang
bergerak di bidang penyediaan berbagai macam bahan eksterior dan interior bangunan.
Pada perusahaan ini terdapat suatu sistem absensi karyawan yang masih berjalan secara
manual, dimana dalam penerapan sistem absensi ini terdapat beberapa hal yang
menjadi kendala, yaitu diantaranya adalah keefektifan dan efisiensi waktu dan proses
pengabsenan, bentuk laporan absensi yang masih berupa hardcopy yang dapat
menyulitkan dalam proses pencarian data, dan kemungkinan terjadinya data absensi
yang hilang.
Dengan alasan di atas maka penulis mencoba untuk memberikan alternatif
pemecahan masalah dengan membuat suatu aplikasi sistem sbsensi yang akan mencatat
data dan daftar kehadiran karyawan, waktu kedatangan, waktu pulang, yang akan
dibuat secara sistematis dan terkomputerisasi dengan metode barcode, sehingga akan
menghilangkan proses pencatatan kehadiran karyawan yang selama ini telah berjalan
secara manual pada PT. Kemenangan Jaya dan juga dengan penggunaan metode
barcode akan mengurangi tingkat kesalahan penginputan ID Pegawai dalam proses
absensi tersebut.
Pada penulisan ini juga akan diterangkan tahapan pengerjaan, mulai dari proses
analisa, perencanaan, konstruksi yang menggunakan aplikasi Borland Delphi 5 dan
SQL Server 2000 untuk database-nya, hingga tahapan pengimplementasian dengan
menggunakan metode spiral dengan notasi perekayasaan dan pendekatan berorientasi
objek, UML (Unified Modelling Languange), dengan membuat use case diagram,
sequence diagram, class diagram, flow map (sebagai indikasi prosedur arus data pada
sistem yang akan diterapkan dan analisa masukan), dan analisa masukan dan keluaran,
untuk mengetahui data apa saja yang menjadi masukan dan keluaran.

Kata Kunci : Barcode, Aplikasi Sistem Absensi, ID Pegawai, UML, Use Case
Diagram, Sequence Diagram, Class Diagram, Flow Map

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia teknologi informasi saat ini semakin cepat memasuki

berbagai bidang, sehingga kini semakin banyak perusahaan yang berusaha
meningkatkan usahanya terutama dalam bidang bisnis yang sangat berkaitan erat
dengan teknologi informasi itu sendiri. Hal ini didukung oleh pernyataan bahwa
Kegunaan komputer pada aplikasi bisnis adalah untuk menyediakan informasi
dengan cepat dan tepat. Informasi ini ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh
suatu perusahaan. Jika di dalam suatu perusahaan, informasi tersebut terhenti atau
terhambat, maka sistem perusahaan akan menjadi lusuh (Jogiyanto, 1999:96).
Salah satu perkembangan teknologi informasi yang penting adalah
semakin dibutuhkannya penggunaan alat pengolah data yang berfungsi untuk
menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Perusahaan-perusahaan yang ingin
mengembangkan usaha dan mencapai sukses harus mengikuti era informasi
dengan menggunakan alat pendukung pengolah data yaitu komputer. Hal ini
didukung oleh pernyataan yang diutarakan bahwa komputer digunakan untuk
mengelola sumber daya yang luas dari perusahaan-perusahaan yang memandang
seluruh dunia sebagai pasar mereka dimana pada eksekutif perusahaan melakukan
investasi pada teknologi informasi dengan tujuan mencapai skala ekonimis dan
dapat mengembangkan produk yang dapat dijual di seluruh dunia (Mcleod,
1998:92).

Dengan adanya komputer sebagai alat pengolah data, maka semua bidang
dalam suatu perusahaan ataupun instansi dapat dikomputerisasikan, dalam hal ini
bidang-bidang yang dianggap penting dan utama karena hal ini dapat mendukung
keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Dalam kajian ini penulis ingin memberikan suatu solusi dengan
merancang dan mengaplikasikan suatu alur kerja sistem absensi berdasarkan
sistem absensi manual yang sudah ada pada PT. Kemenangan Jaya yang masih
kurang efektif dan efisien, dan membuat sistem basis data yang akan digunakan
dalam aplikasi absensi yang terkomputerisasi, user Interface untuk mengelola
basis data tersebut, dan aplikasi absensi yang terkomputerisasi dengan baik antara
sistem basis data, user interface, dan user itu sendiri dengan penambahan metode
barcode untuk memberikan solusi optimal yang telah terkomputerisasi, kecepatan
dan ketepatan pengolahan data, dan mengurangi tingkat kesalahan pada waktu
proses

pengabsenan

berlangsung

(http://www.wikipedia.com/barcode).

Oleh

sebab itu dengan berdasarkan alasan ini penulis mencoba mengambil tema dalam
penulisan skripsi ini dengan judul : “Pengembangan Aplikasi Sistem Absensi
Karyawan Dengan Metode Barcode Pada PT. Kemenangan Jaya”.

1.2

Rumusan Masalah
PT. Kemenangan Jaya yang bergerak dibidang retail berkeinginan untuk

memiliki suatu sistem informasi absensi karyawan yang dapat menggantikan
sistem absensi yang telah ada namun masih berjalan secara manual. Keinginan ini
timbul karena perusahaan ini mengalami kesulitan dalam mengolah data informasi

2

absensi sehingga mengakibatkan semakin banyaknya hardcopy arsip dan
menyulitkan ketika pihak manajemen personalia perusahaan bermaksud untuk
merekap dan melakukan pendataan ulang data dan daftar hadir karyawan yang
telah berlangsung selama 1 tahun lamanya.
Proses pengabsensian yang telah ada di PT. Kemenangan Jaya dapat
dikatakan masih kurang efisien dan efektif karena semua masih dilakukan secara
manual, mulai dari pendataan dan penghitungan jam hadir, jam keluar, lama
waktu kerja, sampai dengan keterangan tidak masuk karyawan. Sedangkan di
departemen personalia, pengaksesan ini belum memiliki sesuatu sistem informasi
pegawai yang baik. Semua hal tersebut sering mengakibatkan hasil yang kurang
teliti dan memakan waktu yang lama. Masalah yang utama yang timbul
dikarenakan adanya faktor kelelahan mental akibat hanya ada seorang staff yang
bertanggung jawab dalam perhitungan jam kerja.
Penggunaan metode barcode pada aplikasi sistem absensi karyawan ini
juga akan membuat sistem absensi ini menjadi lebih efektif dan efisien karena
setiap pegawai hanya akan menempelkan kartu ID karyawan pada perangkat
barcode scanner yang telah tersedia dimana penghitungan jam hadir dan jam
keluar karyawan akan masuk pada database, kemudian hasil inputan nomor induk
karyawan atau barcode akan menjadi acuan jam kedatangan karyawan tersebut.
Dalam pembuatan skripsi ini, penulis akan memberikan suatu solusi
tentang :
1. Bagaimana sistem absensi ini dapat membantu proses pencatatan data
dan daftar hadir karyawan.

3

2. Bagaimana memberikan report harian, bulanan, dan tahunan data dan
daftar hadir karyawan.

1.3

Batasan Masalah
Aplikasi sistem absensi dengan metode barcode pada Perusahaan

Kemenangan Jaya akan memberikan suatu report pencatatan atau log secara
harian, bulanan, dan tahunan tentang data dan daftar hadir karyawan, waktu
kedatangan, waktu pulang. Aplikasi absensi ini hanya akan mencatat hal-hal yang
berkaitan dengan data dan daftar kehadiran karyawan, dan tidak melakukan
pengaturan terhadap penentuan waktu kedatangan dan kepulangan karyawan.
Aplikasi ini tidak akan melakukan penghitungan penggajian karyawan
berdasarkan lamanya waktu kerja karyawan dan aplikasi ini juga tidak terhubung
dengan database perusahaan, karena aplikasi ini merupakan suatu aplikasi
tambahan yang berdiri sendiri sehingga tidak akan mengganggu dan mengacaukan
database pusat yang terhubung dengan data keseluruhan dan keterangan aktifitas
perusahaan.
Pendeteksian absensi pada aplikasi ini terbatas pada metode dan teknologi
yang digunakan, yakni barcode dan tidak menggunakan teknologi pendeteksian
yang lain seperti fingerprint scan atau yang lainnya.

4

1.4

Tujuan Pembuatan
Tujuan dari diadakannya penelitian, perancangan, dan pembuatan aplikasi

absensi dengan sistem barcode dalam menunjang penulisan skripsi ini adalah
untuk :
1. Menyusun suatu sistem informasi yang berbasis komputer secara
sistematis, terstruktur, terarah dan lengkap dengan demikian sistem
informasi yang dibuat benar-benar berguna dan mengefisienkan
pekerjaan dalam perusahaan.
2. Memberikan suatu solusi dengan merancang, memberikan hasil report,
dan mengimplementasikan Aplikasi absensi yang telah dibuat dan
akan digunakan di Perusahaan Kemenangan Jaya sebagai penunjang
proses pendataan kehadiran karyawan yang ada dan dilakukan pada
perusahaan tersebut.

1.5

Manfaat Penulisan
Manfaat yang akan didapat dari penulisan skripsi dalam pembuatan dan

pengaplikasian sistem absensi dengan barcode ini adalah sebagai berikut :
1.

Membantu Perusahaan Kemenangan Jaya untuk mengubah sistem
absensi yang telah berjalan secara manual menjadi suatu sistem
absensi yang terkomputerisasi.

2.

Membantu Perusahaan Kemenangan Jaya dalam meningkatkan
kinerja dan etos kerja serta kedisiplinan kerja kepada para
karyawannya.

5

3.

Membantu pendataan dan daftar hadir karyawan perusahaan dengan
memberikan suatu solusi optimal yang telah terkomputerisasi dan
berbasis data dengan penggunaan metode barcode.

4.

Sistem aplikasi absensi ini akan mampu untuk melakukan beberapa
fasilitas dan fungsi seperti : Mempunyai password yang berguna
untuk melindungi

pemakaian

sistem

oleh orang

yang

tidak

berwenang, sistem mempunyai fasilitas pengendali error yaitu berupa
pesan

kesalahan

atau

proses

yang

akan

muncul

dalam

sistem.pengabsensian, mampu menyimpan data-data mengenai data
pribadi dan data absensi karyawan, dan sistem dapat melakukan
pencarian data
5.

Memberikan suatu report secara berkala tentang data dan daftar
kehadiran karyawan sebagai bahan acuan peningkatan etos dan
kedisiplinan karyawan dalam perusahaan

6.

Memberikan input perbaikan guna meningkatkan sistem yang sudah
ada agar lebih optimal.

1.6

Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam perancangan dan pengembangan sistem

aplikasi absensi karyawan ini adalah dengan menggunakan beberapa metode,
antara lain :
1.

Metode Interview

6

Koentjaraningrat (1985:167) mengartikan interview sebagai sebuah
tindakan pengumpulan informasi dengan cara mengajukan sejumlah
pertanyaan secara lisan dan dijawab secara lisan pula yang akan
digunakan dalam tahap analisa.

2.

Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penulisan

skripsi ini adalah dengan menggunakan model pengembangan sistem
spiral.
Model Spiral yang diusulkan oleh Boehm (1988), menggambarkan
sebuah tahapan proses pengembangan perangkat lunak, yang terdiri
dari enam wilayah tugas (Pressman, 1997:47), yaitu antara lain :
A. Komunikasi Pelanggan
Tugas-tugas yang dibutuhkan untuk membangun komunikasi
yang efektif di antara pengembang dan pelanggan.
B. Perencanaan
Tugas-tugas yang dibutuhkan untuk mendefinisikan sumber daya,
ketepatan waktu, dan proyek informasi lain yang berhubungan.
C. Analisis Resiko
Tugas-tugas yang dibutuhkan untuk menaksir resiko-resiko, baik
manajemen maupun teknis.

7

D. Perekayasaan
Tugas-tugas yang dibutuhkan untuk membangun satu atau lebih
representasi dari aplikasi tersebut. Penulis menggunakan notasi UML
sebagai case tool dalam perekayasaan sistem.
E. Konstruksi dan Peluncuran
Tugas-tugas yang dibutuhkan untuk mengkonstruksi, menguji,
memasang, dan memberikan pelayanan kepada pemakai. Jika seluruh
obyek yang dibutuhkan telah selesai didesain maka tahap selanjutnya
adalah mengkonstruksikan obyek-obyek yang telah selesai didesain
ke dalam kode bahasa pemrograman. Bahasa pemrograman yang
penulis gunakan ialah Borland Delphi 5 sebagai pembuatan aplikasi
sistemnya dan menggunakan aplikasi perancangan database MS SQL
Server 2000.
F. Evaluasi Pelanggan
Langkah ini melakukan pengujian fungsionalitas dan efisiensi
sistem

pada

saat

sistem

tersebut

telah

selesai

dibuat

dan

diimplementasikan.
G. Menarik Kesimpulan
Tugas-tugas yang dibutuhkan untuk memperoleh umpan balik dari
pelanggan dengan didasarkan pada evaluasi representasi perangkat
lunak yang dibuat selama masa perekayasaan dan diimplementasikan
selama masa pemasangan.

8

1.7

Sistematika Penulisan
Penyusunan penulisan skripsi ini dilaksanakan dengan beberapa metode

dan format susunan yang terbagi ke dalam beberapa bab, yang terdiri dari :
1. BAB I : Pendahuluan
Berisi tentang beberapa hal umum tentang maksud dan tujuan
penulisan skripsi serta pelaksanaan penelitian pada Perusahaan PT.
Kemenangan Jaya sebagai acuan dalam pembuatan aplikasi absensi
dengan

sistem

dilaksanakannya

barcode,

yang

penelitian,

tujuan

terdiri
dari

dari

latar

belakang

diadakannya

penelitian,

perancangan, dan pembuatan aplikasi sistem absensi dengan metode
barcode dalam menunjang penulisan skripsi, manfaat penulisan,
metode pelaksanaan dan penulisan skripsi, serta sistematika dalam
penyusunan skripsi ini.

2. BAB II : Landasan Teori
Menjelaskan tentang konsep dasar aplikasi absensi, penjelasan singkat
tentang barcode concept, sejarah singkat aplikasi Delphi 5 sebagai
aplikasi pembangun utama, dan konsep database serta penjelasan
singkat tentang microsoft access sebagai aplikasi database yang akan
digunakan dalam pembuatan aplikasi absensi ini.

9

3. BAB III : Metodologi Penelitian
Menjelaskan tentang metode yang digunakan dalam menyelesaikan
kasus pendataan dan pengaplikasian sistem absensi pada perusahaan
tersebut, perancangan yang berisi semua metode yang berhubungan
dengan topik yang dibahas dan akan digunakan dalam pembuatan
aplikasi sistem absensi ini, serta penganalisaan masalah yang ada
dalam perusahaan sehingga dapat diberikan suatu solusi optimal
terhadap permasalahan yang ada.

4. BAB IV : Pembahasan
Menjelaskan tentang pembahasan sistem yang yang berisikan konsep,
alur, dan pola pikir program dalam bentuk flowchart, bagaimana
sistem absensi ini nantinya akan berjalan, dan tahap-tahap yang
diperlukan dalam menjalankan sistem absensi ini dengan disertai
dengan metode atau teknik yang digunakan dalam melaksanakan
penelitian serta menyelesaikan masalah yang dimulai dari perancangan
data sampai kepada terselesaikannya masalah.

5. BAB V : Kesimpulan dan Saran
Berisi tentang kesimpulan dari penelitian dan hasil akhir dari
pemecahan masalah setelah dibuat aplikasi absensi dengan barcode ini
serta saran yang dianggap penting atau dijalankan pada masa yang
akan datang untuk kesempurnaan hasil penelitian atau pemecahan

10

masalah, sehingga masalah serupa tidak terjadi lagi serta antisipasi
terhadap timbulnya masalah lain setelah pengaplikasian sistem absensi
ini dapat berjalan dengan baik pada perusahaan tempat penelitian
untuk penulisan skripsi ini dilakukan.

6. Daftar Pustaka
Berisi daftar pustaka atau referensi-referensi baik berupa media cetak
maupun media elektronik yang dapat dijadikan acuan dalam penelitian
tugas akhir.

11

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1

Konsep Dasar Sistem
2.1.1 Pengertian Sistem
Sistem dilihat dari segi etimologinya berasal dari bahasa inggris
yaitu sistem yang berarti susunan, cara, jaringan (Echols dan Shadily,
2000:575). Menurut Hartono (1999:683), sistem adalah suatu kesatuan
yang terdiri dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi
untuk mencapai suatu tujuan.
Pengertian sistem dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti
Perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk
suatu totalitas.

2.1.2

Elemen Sistem
Elemen yang terdapat dalam sistem meliputi : tujuan sistem,

batasan sistem, kontrol, input, proses, output, dan umpan balik.

Hubungan antar elemen dalam sistem dapat dilihat pada gambar
2.1 di bawah ini (Kristanto, 2003:2) :

TUJUAN
BATASAN
KONTROL

INPUT

PROSES

OUTPUT

UMPAN BALIK

Gambar 2.1 Elemen Sistem

Dari gambar di atas bisa dijelaskan sebagai berikut : tujuan,
batasan, dan kontrol sistem akan berpengaruh pada input, proses, dan
output. Input dalam

sistem

akan diproses

dan

diolah sehingga

menghasilkan output, dimana output tersebut akan dianalisis dan akan
menjadi umpan balik bagi si penerima. Kemudian dari umpan balik ini
akan muncul segala macam pertimbangan untuk input selanjutnya.
Selanjutnya siklus ini akan berlanjut dan berkembang sesuai dengan
permasalahan yang ada (Kristanto, 2003:2).

2.1.2.1 Tujuan Sistem
Tujuan sistem dapat berupa tujuan organisasi, kebutuhan
organisasi, permasalahan yang ada dalam suatu organisasi

13

maupun urutan prosedur untuk mencapai tujuan organisasi. Jadi,
dapat dikatakan bahwa tujuan sistem adalah tujuan yang akan
dicapai dari pembuatan suatu sistem.
2.1.2.2 Batasan Sistem
Batasan sistem adalah sesuatu yang membatasi sistem
dalam pencapaian tujuan. Batasan sistem dapat berupa peraturan
yang ada dalam organisasi, sarana dan prasarana, maupun batasan
yang lain.
2.1.2.3 Kontrol Sistem
Kontrol

sistem

merupakan

pengawasan

terhadap

pelaksanaan pencapaian tujuan dari sistem tersebut. Kontrol
sistem dapat berupa kontrol terhadap pemasukan data (input),
output, pengolahan data, umpan balik, dan sebagainya.
2.1.2.4 Input
Merupakan suatu elemen dari sistem yang bertugas
untuk menerima seluruh masukan data yang dapat berupa jenis
data, frekuensi pemasukan data, dan lainnya.
2.1.2.5 Proses
Merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk
mengolah atau memproses seluruh masukan data menjadi suatu
informasi yang lebih berguna.

14

2.1.2.6 Output
Merupakan hasil dari input yang telah diproses oleh
bagian pengolah dan merupakan tujuan akhir dari sistem.
2.1.2.7 Umpan Balik
Umpan balik merupakan elemen dalam sistem yang
bertugas mengevaluasi bagian dari output yang dikeluarkan,
dimana elemen ini sangat penting demi kemajuan sebuah sistem.
Umpan balik in dapat berupa perbaikan sistem, pemeliharaan
sistem, dan sebagainya (Kristanto, 2003:3-4).

2.1.3

Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang,

diantaranya adalah sebagai berikut :
1.

Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau

ide-ide yang tidak tampak, sedangkan sistem fisik adalah sistem
yang ada secara fisik.
2.

Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses

alam, sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang terjadi
dan ada karena merupakan hasil rancangan dari manusia.

15

3.

Sistem Tertentu dan Sistem Tidak Tentu
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah

dapat diprediksi, dimana interaksi antar bagiannya dapat dideteksi
dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan.
Sedangkan sistem tidak tentu adalah sistem dimana kondisi masa
depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur
probabilitas.
4.

Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan

tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Secara teoritis
sistem ini ada, namun pada kenyataannya tidak ada sistem yang
benar-benar tertutup. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem
yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkuna luarnya
(Kristanto, 2003: 4-6).

2.2

Konsep Dasar Informasi
2.2.1

Pengertian Informasi
Menurut Kristanto (2003:6), Informasi merupakan kumpulan data

yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
menerimanya.
Sedangkan menurut Mcleod (1998:15), Informasi adalah data yang
telah diproses, atau data yang memiliki arti.

16

2.2.2

Siklus Informasi
Siklus informasi dimulai dari data mentah yang diolah melalui

suatu model menjadi informasi (output), kemudian informasi diterima oleh
penerima, sebagai dasar untuk membuat keputusan dan melakukan
tindakan, yang berarti akan membuat data kembali. Kemudian data tersebut
akan ditangkap sebagai input dan selanjutnya membentuk siklus.

2.2.3

Kualitas Informasi
Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal berikut :
1.

Akurat
Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias atau

menyesatkan.

Akurat

juga

berarti

informasi

harus

jelas

mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari
sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan
banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak
informasi tersebut.
2.

Tepat Pada Waktunya
Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.

Informasi yang sudah usang tidak akan memiliki nilai lagi, karena
informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.
Bila pengambilan keputusan terlambat, maka akan berakibat fatal
bagi suatu organisasi.

17

3.

Relevan
Relevan dalam hal ini adalah dimana informasi tersebut

memiliki manfaat dan keterkaitan dalam pemakaiannya. Relevansi
informasi untuk tiap satu individu dengan individu lainnya
memiliki perbedaan (Kristanto, 2003:6).

2.3

Konsep Dasar Sistem Informasi
2.3.1

Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi

yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media,
prosedur, dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur
komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi
sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian internal dan
eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk
pengambilan keputusan yang baik (Hartono, 1999:697)
Sedangkan

menurut

Kristanto

(2003:11),

sistem

informasi

didefinisikan sebagai berikut :
1.

Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari
komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu
menyajikan informasi.

2.

Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan
akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan
atau untuk mengendalikan organisasi.

18

2.3.2

Komponen Sistem Informasi
Untuk mendukung lancarnya suatu sistem informasi dibutuhkan

beberapa komponen yang fungsinya sangat vital di dalam sistem informasi,
yaitu antara lain :
1.

Blok Masukan
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi.

Input dalam hal ini termasuk metode dan media untuk menangkap
data yang akan dimasukkan yang dapat berupa dokumen dasar.
2.

Blok Model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model

matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang
tersimpan pada basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk
menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3.

Blok Keluaran
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan

informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk
semua tingkatan manajemen serta semua pamakai sistem.
4.

Blok Teknologi
Teknologi merupakan kotak alat (tool box) dalam sistem

informasi.

Teknologi

digunakan

menjalankan

model, menyimpan

menghasilkan

dan

mengirimkan

untuk

menerima

input,

dan

mengakses

data,

keluaran,

pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

19

dan

membantu

5.

Blok Basis Data
Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling

berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat
keras

komputer, dan

dipergunakan

perangkat

lunak

untuk

memanipulasinya.
6.

Blok Kendali
Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk

meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat
dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung
dengan cepat diatasi (Kristanto, 2003 : 12-13).

2.4

Rekayasa Perangkat Lunak
Pressman (1997:10) mengemukakan bahwa perangkat lunak adalah :
1. Perintah (program komputer) yang bila dieksekusi memberikan fungsi
dan unjuk kerja seperti yang diinginkan.
2. Struktur data yang memungkinkan program memanipulasi informasi
secara proporsional
3. Dokumen yang menggambarkan operasi dan kegunaan program

Sedangkan menurut Sommerville (2000:6) perangkat lunak adalah
program komputer dan dokumentasi yang berhubungan, dimana produk perangkat
lunak tersebut dapat dikembangkan untuk pelanggan tertentu atau pasar umum.

20

Rekayasa perangkat lunak menurut Sommerville (2000:7) adalah Disiplin
ilmu yang membahas semua aspek produksi perangkat lunak, mulai dari tahap
awal spesifikasi sistem sampai pemeliharaan sistem setelah digunakan.

2.5

UML (Unified Modelling Language)
2.5.1

Sejarah UML
Proses analisis untuk mengidentifikasi objek dan kelas objek

dianggap

sebagai

salah

satu

area

yang

paling

sulit

mengenai

pengembangan berorientasi objek. Identifikasi objek pada dasarnya sama
dengan analisis dan perancangan. Berbagai metode analisis berorientasi
objek diusulkan pada tahun 1990-an. Metode-metode ini mempunyai
banyak kesamaan dan tiga dari pengembang utamanya (Grady Booch, Jim
Rumbaugh dan Ivan Jacobson) memutuskan untuk mengintegrasikan
pendekatan mereka untuk menghasilkan metode yang terunifikasi yang
dinamakan UML (Nugroho, 2004:20).
Pendekatan UML memiliki nilai yang sangat baik dalam
penyelidikan dan penelitian. Perangkat UML distandarkan sebagai
peralatan untuk dokumen analisa dan perancangan dari sistem perangkat
lunak. Peralatan UML termasuk diagram yang memberikan seseorang
untuk menampilkan konstruksi dari sebuah sistem object oriented.
Unified Modelling Language (UML) menurut Hermawan (2004:7)
adalah

bahasa standar

yang

21

digunakan

untuk menjelaskan

dan

memvisualisasikan artifak dari proses analisis dan desain sistem
berorientasi obyek.
Dalam penjelasan lain dikatakan bahwa UML merupakan bahasa
pemodelan yang paling sukses dari tiga Object Oriented yang telah ada
yaitu Booch, OMT dan OOSE. Dan UML adalah kesatuan dari ketiga
pemodelan

tersebut

pemodelan yang tidak

dan

ditambah

kemampuan

untuk

mengatasi

dapat ditangani oleh ketiga metode pemodelan

tersebut (Nugroho, 2004:20).
Object Management Group, Inc. (OMG) adalah sebuah organisasi
perkumpulan taraf internasional yang terbentuk tahun 1989 memiliki
anggota lebih dari 800 anggota yang terdiri dari perusahan sistem
informasi, software development dan para user. Organisasi inilah yang
mempromosikan

teori-teori

dan

praktek-praktek

object

oriented

technology dalam rekayasa software.
OMG inilah yang mengeluarkan UML setelah terbentuknya Object
Oriented Architecture (OOA) yang menjadi penentuan infrastruktur
konseptual perkembangan Object Oriented Technology, dimana dengan
adanya UML ini dapat mengurangi kekacauan dalam bahasa pemodelan
pengembangan sistem software dan juga diharapkan dapat membantu
menjawab permasalahan penotasian dan mekanisme tukar-menukar model
yang terjadi selama ini.

22

2.5.2

Tujuan dan Cakupan UML
2.5.2.1 Tujuan UML
Menurut Suhendar dan Gunadi (2002:30) bahwa tujuan
utama UML adalah :
A. Memberikan
pemodelan

model
visual

yang

siap

yang

pakai,

bahasa

ekspresif

untuk

mengembangkan dan saling menukar model dengan
mudah dan dimengerti secara umum.
B. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari
berbagai bahasa pemrograman dan proses rekayasa.
C. Menyatukan praktik-praktik terbaik yang terdapat
dalam pemodelan.

2.5.2.2 Cakupan UML
Cakupan UML

menurut Suhendar dan Gunadi

(2002:30) ialah :
A. UML menggabungkan konsep Booch, OMT, dan
OOSE, sehingga UML merupakan suatu bahasa
pemodelan tunggal yang umum dan digunakan secara
luas oleh para user .
B. UML menekankan pada apa yang dapat dikerjakan
dengan metode-metode tersebut.
C. UML berfokus pada suatu bahasa pemodelan standar.

23

2.5.3

Notasi dan Artifak Dalam UML
2.5.3.1 Actor
Actor menurut Hermawan (2004:14) adalah segala
sesuatu yang berinteraksi dengan sistem aplikasi komputer. Jadi
actor ini bisa berupa orang, perangkat keras , atau mungkin juga
obyek lain dalam sistem yang sama. Biasa nya yang dilakukan
oleh actor adalah memberikan informasi pada sistem dan atau
memerintahkan sistem untuk melakukkan sesuatu.
Notasi actor dapat dilihat pada gambar 2.2 di bawah ini :

Notasi Aktor

Gambar 2.2 Notasi aktor

2.5.3.2 Class
Class

menurut

Hermawan

(2004:14)

merupakan

pembentuk utama dari sistem berorientasi obyek, karena class
menujukan kumpulan obyek yang memiliki atribut dan operasi
yang sama.

Class digunakan

untuk mengimplementasikan

interface. Notasi class dapat dilihat pada gambar 2.3 di bawah ini
:

Gambar 2.3 Notasi class

24

Class digunakan untuk mengabstraksikan elemen dari
sistem yang sedang di bangun. class bisa untuk merepresentasikan
baik perangkat lunak maupun prangkat keras, baik konsep
maupun benda nyata.
Notasi class berbentuk persegi panjang berisi tiga bagian
persegi paling atas untuk nama class, persegi panjang

paling

bawah untuk operasi, dan persegi panjang di tengah untuk atribut.
Atribut digunakan untuk menyimpan informasi. Nama
atribut menggunakan kata benda yang dapat dengan jelas
merepresentasikan infomasi yang di simpan di dalamnya. Operasi
menunjukan sesuatu yang bisa di lakukan oleh obyek. Dan
menggunakan kata kerja.

2.5.3.3 Use Case
Menurut Hermawan (2004:16) Use case menjelaskan
urutan kegiatan yang di lakukan actor dan sistem untuk mencapai
suatu tujuan tertentu walaupun menjelaskan kegiatan namun use
case hanya menjelaskan apa yang dilakukan oleh actor dan
sistem, bukan bagai mana actor dan sistem melakukan kegiatan
tersebut.

25

Notasi Use case dapat dilihat pada gambar 2.4 di bawah
ini :

Gambar 2.4 Notasi Use Case

Di dalam use case terdapat teks untuk menjelaskan
urutan kegiatan yang di sebut use case specification. Use case
specification terdiri dari:
1. Nama use case
Mencantumkan

nama

dari

use

case

yang

bersangkutan. Sebaiknya di awali dengan kata kerja
untuk menujukan suatu aktivitas.
2. Deskripsi singkat ( brief description )
Menjelaskan secara singkat dalam 1 atau 2 kalimat
tentang tujuan dari use case ini.
3. Aliran normal (basic flow)
Ini adalah jantung dari use case. Menjelaskan
interaksi antara actor dan sistem dalam kondisi normal,
yaitu segala seuatu berjalan dengan baik, tiada halangan
atau hambatan dalam mencapai tujuan dari use case.

26

4. Aliran alternatif (alternate flow)
Merupakan perlengkapan dari basic flow karena tidak
ada

yang sempurna

dalam

setip

kali

use

case

berlangsung. Di dilam alternate flow ini dijelaskan apa
yang akan terjadi bila suatu halangan terjadi sewaktu use
case berlangsung. Ini terutama berhubungan dengan
error yang mungkin terjadi, misalnya karena sistem
kekurangan data untuk diolah (usia pegawai belum di
input), terjadi masalah eksternal (printer belum di turnon).
5. Special requirement
Berisi kebutuhan lain yang belum tercukup dalam
aliran normal dan alterntif. Biasanya secara tegas di
bedakan bahwa basic flow dan alternate flow menangani
kebutuhan fungsional dari use case, sementara special
requirement yang tidak berhubungan dengan fungsional,
misalnya kecepatan transaksi maksimum berapa cepat
dan berapa lama kapasitas akses jumlah user yang akan
mengakses dalam waktu bersamaan.
6. Pre-condition
Menjelaskan persyaratan
sebelum use case bisa di mulai.

27

yang harus di penuhi

7. Post-condition
Menjelaskan kondisi yang berubah atau terjadi saat
use case selesai di eksekusi.

2.5.3.4 Interaction
Menurut Hermawan (2004:18) interaction digunakan
untuk menunjukan baik aliran pesan atau informasi antar obyek
mupun hubungn antar obyek. Biasanya interaction ini dilengkapi
juga dengan teks bernama operation singnature yang tersusun
dari nama operasi, parameter yang di kirim dan tipe parameter
yang di kembalikan Notasi interaction dapat dilihat pada gambar
2.5 di bawah ini :

Gambar 2.5 Notasi Interaction

2.5.3.5 Interface
Menurut Hermawan (2004:15) interface merupakan
kumpulan

operasi

tanpa

implementasi

dari

suatu

class.

Implementasi operasi dalam interface di jabarkan dalam operasi
dalam class. Oleh karena itu keberadaan interface selalu di sertai
oleh class yang mengimplementasikan operasinya. Interface ini
merupakan salah satu cara mewujudkan prinsip enkapsulasi dalam

28

obyek. Notasi interface dapat dilihat pada gambar 2.6 di bawah
ini :

Gambar 2.6 Notasi interface

2.5.3.6 Package
Package adalah container atau wadah konseptul yang di
gunkan untuk mengelompokan elemen–elemen dari sistem yang
sedang di bangun, sehingga bisa dibuat model yang lebih
sederhana.
Tujuannya adalah untuk mempermudah penglihatan
(visibility) dari model yang sedang di bangun.
Notasi Package dapat dilihat pada gambar 2.7 di bawah
ini :

Gambar 2.7 Notasi Package

2.5.3.7 Note
Note di bangun untuk memberikan

keterangan dan

komentar tambahan dari suatu elemen sehingga bisa langsung
terlampir dalam model. Note ini bisa ditempelkan kesemua

29

elemen notasi yang lain. Notasi Note dapat dilihat pada Gambar
2.8 di bawah ini :

Gambar 2.8 Notasi Note

2.5.3.8 Dependency
Dependency merupakan relasi yang menunjukan bahwa
perubahan pada suatu elemen memberi pengaruh pada elemen
yang lan. Elemen yang ada di bagian tanda panah adalah elemen
yang tergantung pada elemen yang ada di bagian tanpa ada tanda
panah.
Terdapat dua stereotype dari dependency, yaitu include
dan extend . include menunjukan bahwa suatu bagian dari elemen
(yang ada di garis tanpa panah ) memicu eksekusi bagian dari
elemen lain (yang ada di garis dengan panah), misalnya untuk
notasi A -- >B operasi yang ada di class A memicu dieksekusinya
operasi yang berada di class B .
Extend menunjukkan bahwa suatu bagian dari elemen di
garis tanpa panah bisa disisipkan ke dalam elemen yang ada di
garis dengan panah, misalnya untuk notasi A-- >B suatu fungsi
dari use case A bisa disisipkan ke dalam use case B atau dengan
kata lain A optional untuk B.

30

Ke dua stereotype ini

di representasikan dengan

menambahkan text include atau extend di notasi dependency.
Notasi dependency dapat dilihat pada gambar 2.9 di bawah ini :

Gambar 2.9 Notasi Dependency

2.5.3.9 Association
Association
(navigation),

menggambarkan

berapa

banyak

navigasi

obyek

lain

antar

class

yang

bisa

berhubungandengan satu obyek (multiplicity antar class ), dan
apakah

suatu

class

menjadi

bagian

dari

class

lainnya

(aggregation).
Navigation

dilambangkan dengan penambahan anda

panah di akhir garis. Bidirectional navigation menunjukkan
bahwa dengan mengetahui salah satu class bisa di dapatkan dari
informasi lainnya. sementara dengan unidirectional navigation
hanya dengan mengetahui class di ujung garis association tanpa
panah kita bisa mendapatkan informasi dari class di ujung dengan
panah, tetapi tidak sebaliknya. Notasi Association dapat dilihat
pada gambar 2.10 di bawah ini :

Gambar 2.10 Notasi Association

31

2.5.3.10 Generalization
Generalization menunjukan hubungan antar elemen yang
lebih umum ke elemen yang lebih spesifik (sub class), dengan
generalization, class yang lebih spesifik akan menurunkan atribut
dan operasi dari class yang lebih umum (superclass), atau
“subclass is a superclass”.
generalization

ini konsep

Dengan menggunakan

inheritance

dari

notasi

prinsip hirarki

dimodelkan. Notasi Generalization dapat dilihat pada gambar
2.11 di bawah ini :

Gambar 2.11 Notasi Generalization

2.5.3.11 Realization
Realization menunjukan hubungan bahwa elemen yang
ada di bagian tanpa panah akan merealisasikan apa yang
dinyatakan oleh elemen yang ada di bagian depan panah.
Misalnya

class

merealisasikan

package,

component

merealisasikan class atau interface. Notasi Realization

dapat

dilihat pada gambar 2.12 di bawah ini :

Gambar 2.12 Notasi Realization

2.5.3.12 Use Case Diagram

Menurut Hermawan (2004:23) Use Case Diagram
(UCD) menjelaskan apa yang akan dilakukan oleh sistem yang

32

akan dibangun dan siapa yang akan berinteraksi dengan sistem.
Use case diagram menjadi dokumen kesepakatan antara customer,
User, dan Developer. User menggunakan dokumen UCD untuk
memahami sistem dan mengevaluasi bahwa benar yang dilakukan
sistem adalah untuk memecahkan masalah yang user ajukan atau
sedang dihadapi. Developer menggunakan dokumen UCD ini
sebagai rujukan yang benar dalam pengembangan sistem.
UCD pada umumnya menggunakan elemen actor, use
case, dependency, generalizatiom dan Association. UCD ini
memberikan gambaran statis dari sistem yang sedang dibangun
dan merupakan artifak dari proses analisis.

2.5.3.13 Sequence Diagram
Menurut Hermawan

(2000:24)

Sequence

diagram

menjelaskan secara detail urutan proses yang dilakukan dalam
sistem untuk mencapai tujuan dari use case: interaksi yang terjadi
antar class, operasi apa saja yang terlibat, urutan antar operasi,
dan informasi yang diperlukan oleh masing-masing operasi.
Pembuatan sequence diagram merupakan aktivitas yang paling
kritikal dari proses disain

karena artifak inilah yang menjadi

pedoman dalam proses pemrograman nantinya dan berisi aliran
kontrol dari program.

33

Sequence diagram biasanya tersusun dari elemen obyek,
Interaction dan Message. Interaction menghubungkan 2 Obyek
dengan pesannya. Diagram ini menjelaskan aspek dinamis dari
sistem yang sedang dibangun. Di dalam sequence diagram,
terdapat kelas boundary, control dan entity.

2.5.3.14 Class Diagram
Sama seperti class, maka class diagram merupakan
diagram yang selalu ada di pemodelan sistem berorientasi obyek.
Class diagram menunjukan hubungan antar class yang sedang
dibangun dan bagaimana mereka saling berkolaborasi untuk
mencapai suatu tujuan.
Class diagram umumnya tersusun dari elemen class,
interface, dependency, Generalization dan Association. Relasi
dependency menunjukan bagaimana terjadi ketergantungan antar
class yang ada. Relasi Generalization menunjukan bagaimana
suatu class menjadi superclass dari class lainnya dan class
tersebut menjadi subclasss dari class tersebut. Relasi Association
menggambarkan navigasi antar class, berapa banyak obyek lain
bisa berhubungan dengan satu obyek (multiplicity antar class),
dan apakah satu class menjadi bagian dari class lainnya
(agregation). Class diagram digunakan untuk menggambarkan
disain statis dari sistem yang sedang dibangun.

34

2.6

Konsep Database Management System
Menurut Kristanto (1999:25) Suatu DBMS (Database Management

System) berisi satu koleksi data yang saling berelasi dan satu set program untuk
mengakses data tersebut. Jadi DBMS terdiri dari Database dan Set Program
pengelola untuk menambah data, menghapus data, mengambil dan membaca data.
Sedangkan database sendiri merupakan kumpulan file-file yang saling
berelasi, relasi tersebut biasa ditunjukkan dengan kunci dari tiap file yang ada.
Satu database menunjukkan satu kumpulan data yang dipakai dala satu lingkup
perusahaan/instansi. (Kristanto, 1999:9).
Dalam satu file terdapat record-record yang sejenis, sama besar, sama
bentuk, merupakan satu kumpulan entity yang seragam. Satu record terdiri dari
field-field yang saling berhubungan untuk menunjukkan bahwa field tersebut
dalam satu pengertian yang lengkap dan direkam dalam satu record. Untuk
menyebut isi dari field maka digunakan atribut atau merupakan judul dari satu
kelompok entity tertentu, misalnya atribut Alamat menunjukkan entity alamat dari
siswa. Entiti adalah suatu objek yang nyata yang akan direkam.
Set program pengelola merupakan satu paket program yang dibuat agar
memudahkan dan mengefisienkan pemasukkan atau perekaman informasi dan
pengambilan atau pembacaan informasi ke dalam database.

35

2.6.1. Definisi
1. Entity
Entity adalah orang, tempat, kejadian atau konsep yang
informasinya direkam. Pada bidang Administrasi Siswa misalnya,
entity adalah siswa, buku, pembayaran, nilai test. Pada bidang
kesehatan, entity adalah pasien, dokter, obat, kamar, diet (Kadir,
1998:46).
2. Atribut
Setiap entity mempunyai atribut atau sebutan untuk mewakili
suatu entity. Seorang siswa dapat dilihat dari atributnya, misalnya
nama, nomor siswa, alamat, nama orang tua, hobi. Atribut juga
disebut sebagai data elemen, data field, data item(Kadir, 1998:46)..
3. Data Value (Nilai atau Isi Data)
Data value adalah data aktual atau informasi yang disimpan
pada tiap data elemen atau atribut. Atribut nama karyawan
menunjukkan tempat dimana informasi nama karyawan disimpan,
sedang data value adalah

Icha Fitriyanti,

Adam Pratama,

merupakan isi data nama karyawan tersebut.
4. Record/Tuple
Kumpulan

elemen

elemen

yang

saling

berkaitan

menginformasikan tentang suatu entity secara lengkap. Satu record
mewakili satu data atau informasi tentang seseorang misalnya,
nomor karyawan, nama karyawan, alamat, kota, tanggal masuk.

36

5. File
Kumpulan record record sejenis yang mempunyai panjang
elemen yang sama, atribut yang sama, namun berbeda beda data
valuenya.
6. Database
Kumpulan file file yang mempunyai kaitan antara satu file
dengan file yang lain sehingga membentuk satu bangunan data
untuk menginformasikan satu perusahaan, instansi dalam batasan
tertentu.
Bila terdapat file yang tidak dapat dipadukan atau dihubungkan
dengan file yang lainnya berarti file tersebut bukanlah kelompok
dari satu database, ia akan dapat membentuk satu database sendiri.
7. DBMS (Database Management System)
Kumpulan file yang saling berkaitan bersama dengan program
untuk pengelolaannya disebut sebagai DBMS. Database adalah
kumpulan datanya, sedang program pengelolanya berdiri sendiri
dalam satu paket program yang komersial untuk membaca data,
mengisi data, menghapus data, melaporkan data dalam database.

37

Hubungan antara definisi di atas dapat dilihat pada gambar 2.13 berikut :

DATABASE UNIVERSITAS

Entity Siswa
No. Induk
105091029613
Fitriyanti

Nama
Icha

Record/Tuple

Relasi
Entity Mata kuliah
Kode
MT01
AA01
BA01
TK01

Nama Mata kuliah
Kalkulus 1
Analisa Algoritma
Bahasa Automata
Teknik Kompilasi

Data

Retrieve

• Program Aplikasi
• Query Language
• Menu-menu
PAKET PROGRAM

Gambar 2.13 Gambaran DBMS (Database Management System)

38

2.6.2. Perancangan Database
Merancang Database merupakan suatu hal yang sangat penting.
Kesulitan utama dalam merancang database adalah bagaimana merancang
sehingga suatu database dapat memuaskan keperluan saat ini dan masa
mendatang. Perancangan model konseptual perlu dilakukan di samping
perancangan model fisik. Pada perancangan konseptual akan menunjukkan
entity dan relasinya berdasarkan proses yang diinginkan oleh organisasi.
Ketika menentukan entity dan relasinya dibutuhkan analisis data tentang
informasi yang ada dalam spesifikasi di masa mendatang (Nugroho,
2004:191).
Pada pendekatan model konseptual, beberapa konsep pendekatan
Relational

digunakan,

namun

tidak

berarti

konsep

ini nantinya

diimplementasikan ke model Relational saja tetapi dapat juga dipakai pada
model Hierarchical dan model Network.

2.6.2.1 Merancang Model Konseptual Database
Pada perancangan model konseptual penekanan tinjauan
dilakukan pada struktur data dan relasi antara file. Tidaklah perlu
dipikirkan tentang terapan dan operasi yang akan dilakukan pada
database.

39

Pendekatan yang dilakukan pada perancangan model
konseptual adalah menggunakan model data relational, Terdapat
dua buah teknik yaitu :
1. Teknik Normalisasi
Proses

Normalisasi

pengelompokkan

merupakan

data elemen menjadi

proses
tabel

yang

menunjukkan entity dan relasinya.
Menurut Kadir (1998:65), Pada proses normalisasi
selalu diuji pada beberapa kondisi. Apakah ada kesulitan
pada

saat

menambah/insert,

mengubah/update,

menghapus/

membaca/retrieve

pada

delete,
satu

database. Bila ada kesulitan pada pengujian tersebut
maka relasi tersebut dipecahkan pada beberapa tabel lagi
atau dengan kata lain perancangan belumlah mendapat
database yang optimal.
Normalisasi adalah proses untuk mengorganisasikan
data secara efisien dalam sebuah database. Terdapat dua
tujuan dalam proses normalisasi, yaitu menghilangkan
redundansi data dan memastikan bahwa dependensi data
masuk akal.
Menurut Kadir (1998:73), Ada beberapa bentuk
dari normalisasi, yaitu antara lain :
A. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)

40

Bentuk ini merupak