Sistem Absensi Pegawai Dengan Memanfaatkan Barcode Pada BP-PNFI Regional 1 Medan

(1)

SISTEM ABSENSI PEGAWAI DENGAN MEMANFAATKAN

BARCODE PADA BP-PNFI REGIONAL 1 MEDAN

TUGAS AKHIR

T. ZIKRI RACHMAN

092406175

PROGRAM STUDI D-III TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2012


(2)

ABSTRAK

Tugas Akhir ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem informasi absensi pegawai yang dipakai dalam dunia perusahaan. Dimana absensi pegawai di Balai Pengembangan Pendidikan Non Formal dan Informal Regional 1 Medan masih menggunakan sistem manual.

Adapun bahasa pemrograman yang digunakan adalah Microsoft Visual Studio 2008 sebagai antar muka (interface) dan Microsoft Acces 2007 sebagai aplikasi database.

Hasil pemrograman ini menunjukkan bahwa dengan adanya pembuatan program Sistem Absensi Pegawai pada Balai Pengembangan Pendidikan Non Formal dan Informal Regional 1 Medan diharapkan dapat memberi kemudahan kepada pegawai dalam melakukan absensi.


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

Abstrak i

Daftar Isi ii

Daftar Tabel iii

Bab I Pendahuluan 1

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Rumusan Masalah 2

1.3 Batasan Masalah 3

1.4 Tujuan 3

1.5 Manfaat 4

1.5.1 Manfaat Bagi Penulis 4

1.5.2 Manfaat Bagi Instansi 4

Bab II Landasan Teoritis 5

2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 5

2.1.1 Pengertian Sistem 5

2.1.2 Pengertian Informasi 6

2.1.3 Pengertian Sistem Informasi 6

2.1.4 Perkembangan Database 7

2.1.5 Pengertian Barcode 8

2.1.6 Sejarah dan Perkembangan Barcode 8

2.1.7 Microsoft Visual Studio 2008 9

2.1.8 Microsoft Acces 2007 11

Bab III Deskripsi Lokasi Penelitian 12

3.1 Gambaran Umum Perusahaan 12

3.1.1 Fungsi 13

3.1.2 Visi, Misi dan Program 13

3.1.3 Struktur Organisasi 14

3.1.4 Bidang Kerja 15

Bab IV Perancangan Sistem 23

4.1 Metode Perancangan Sistem 23

4.1.1 Rancangan Proses 23

4.1.1.1 Data Flow Diagram (DFD) 23

4.1.1.2 Data Flow Diagram Level Nol (DFD Level 0) 24

4.1.2 Rancangan Keluaran (Output) 25

4.1.2.1 Output Data Pegawai 26

4.1.2.2 Output Data Absensi 27

4.1.3 Rancangan Masukan (Input) 27

4.1.3 Rancangan Masukan (Input) 27


(4)

Bab V Implementasi 29

5.1 Implementasi 29

5.1.1 Form Absen 29

5.1.2 Form Data Pegawai 30

5.1.3 Form Laporan Data Absensi 30

Bab VI Kesimpulan dan Saran 31

6.1 Kesimpulan 31

6.2 Saran 32

Daftar Pustaka Lampiran


(5)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1: Struktur Organisasi BP-PNFI Regional 1 Medan 14

Gambar 2: Data Flow Diagram 21

Gambar 3: Data Flow Diagram Level 0 22

Gambar 4: Rancangan Output Data Pegawai 24

Gambar 5: Rancangan Output Data Absensi 25

Gambar 6: Form Input Data Pegawai 26

Gambar 7: Form Absen 27

Gambar 8: Form Data Pegawai 28


(6)

ABSTRAK

Tugas Akhir ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem informasi absensi pegawai yang dipakai dalam dunia perusahaan. Dimana absensi pegawai di Balai Pengembangan Pendidikan Non Formal dan Informal Regional 1 Medan masih menggunakan sistem manual.

Adapun bahasa pemrograman yang digunakan adalah Microsoft Visual Studio 2008 sebagai antar muka (interface) dan Microsoft Acces 2007 sebagai aplikasi database.

Hasil pemrograman ini menunjukkan bahwa dengan adanya pembuatan program Sistem Absensi Pegawai pada Balai Pengembangan Pendidikan Non Formal dan Informal Regional 1 Medan diharapkan dapat memberi kemudahan kepada pegawai dalam melakukan absensi.


(7)

1.5Manfaat

1.5.1 Manfaat Bagi Penulis

Adapun Manfaat Studi bagi penulis adalah:

a. Dapat mengembangkan ilmu pengetahuan yang diterima selama dibangku perkuliahan dan sekaligus menambah wawasan penulis mempraktekkan ilmu langsung dilapangan.

b. Memperoleh pengalaman dalam membuat Absensi Pegawai pada Balai Pengembangan Pendidikan Non Formal dan Informal Regional 1 Medan.

1.5.2 Manfaat Bagi Instansi

Adapun Manfaat bagi instansi adalah:

a. Memudahkan bagi instansi atau pengatur dalam manajemen yang berhubungan dengan data absensi pegawai disuatu instansi seperti mengatur absensi.

b. Menjadi gambaran untuk membuat dan menggabungkan suatu sistem informasi yang dibutuhkan dimasa yang akan datang, sehingga dapat menangani permasalahan yang semakin kompleks dan beragam yang merupakan sebuah jawaban terhadap masalah yang dihadapi instansi dalam menangani proses sistem informasi dalam absensi pegawai.

c. Mempermudah Balai Pengembangan Pendidikan Non Formal dan Informal Regional 1 Medan dalam penyelesaian absensi pegawai pada setiap harinya.


(8)

BAB II

LANDASAN TEORITIS

2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi

Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Sedangkan informasi itu sendiri memiliki pengertian data yang diolah bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

2.1.1 Pengertian Sistem

Kata sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu “System”, yang berarti kesatuan, suatu kesatuan yang saling tergantung dan saling bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian lainnya atau sering disebut subsistem. Subsistem saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk suatu kesatuan untuk tercapainya suatu sasaran dan sistem tidak terlepas dari komponen-komponen penduking sistem yang mempunyai sifat dan fungsi tertentu dan mampu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau sub sistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan dari sistem adalah


(9)

untuk mengorganisasikan sistem informasi yang baru agar dapat mengatasi berbagai masalah yang terjadi pada suatu organisasi, serta memberikan pengertian mengenai suatu sistem yang ada pada struktur organisasi serta trik-trik manajemen yang berkaitan dengan sistem berbasis komputer.

2.1.2 Pengertian Informasi

Informasi merupakan hasil dari suatu pengolahan data, maksudnya adalah sesuatu yang diperoleh setelah adanya pemrosesan data dan penyusunan data-data kedalam bentuk yang sedemikian rupa sehingga memiliki makna untuk dapat digunakan dalam pengambilan keputusan.

Informasi adalah data yang diolah sedemikian rupa sehingga berupa menjadi informasi yang dapat berguna bagi unsur yang digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.

Informasi diperkirakan manusia untuk menyelesaikan berbagai maslah hidupnya termasuk kehidupan dalam organisasi. Komputer dapat dipakai sebagai sumber penyajian informasi yang cepat, tepat dan akurat yang berguna sebgai sarana dalam pengambilan keputusan. Jadi informasi dan data mempunyai hubungan yang sangat erat dimana data merupakan dasar yang diolah menjadi bahan akhir berupa informasi untuk dijadikan pedoman dalam pengambilan keputusan.

2.1.3 Pengertian Sistem Informasi

Pada dasarnya sistem informasi merupakan suatu sistem yang dibuat oleh manusia untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi. Sistem informasi di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Sistem informasi menerima masukan data dan instruksi, mengolah data sesuai instruksi, dan mengeluarkan hasilnya. Model dasar sistem menghendaki agar masukan, pengolahan dan keluaran tiba pada saat bersamaan, yang sebaiknya sesuai


(10)

untuk sistem pengolahan informasi yang sederhana, dimana semua masukan tiba pada saat bersamaan tetapi hal tersebut jarang terjadi. Fungsi pengolahan informasi sering membutuhkan data yang telah dikumpulkan dan diolah dalam periode waktu sebelumnya, karena itu ditambahkan sebuah penyimpanan data file (data file storage)

ke dalam model sistem informasi; dengan begitu, kegiatan pengolahan tersedia baik bagi data baru maupun data yang telah dikumpulkan dan disimpan sebelumnya.

2.1.4 Perkembangan Database

Database adalah kumpulan dari file yang mempunyai hubungan keterkaitan antara suatu file dan file lainnya sehingga membentuk suatu kesatuan data untuk menghasilkan sebuah informasi yang dibutuhkan. Database Acces merupakan suatu kompulan dari Table, Query, Form, Report, Page, Marco dan Module.

Istilah data adalah istilah majemuk dari kata datum, yang berarti fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang menghubungkan dengan kenyataan, gambaran-gambaran, kata-kata, angka-angka, huruf-huruf, atau simbol-simbol yang menunjukkan suatu ide atau objek, kondisi atau situasi dan lain-lain. Kegunaan dari data itu sendiri adalah sebagian dasar dari objektif dalam proses penyusunan kebijakan dan keputusan oleh seorang pemimpin organisasi.

Basis data adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil query basis data disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS).

Database dapat diartikan sebagai kumpulan data yang berfungsi sebagai penyedia informasi bagi pengguna/user yang sedang digunakan. Database adalah sekumpulan data yang saling berhubungan, yang selanjutnya kita kenal sebagai RDBMS (Ration Data Base Manajement System) merupakan sebuah sistem manajemen database yang digunakan secara luas dalam menyajikan data.


(11)

2.1.5 Pengertian Barcode

Ada banyak defenisi barcode, tetapi semua defenisi tersebut merujuk pada satu hal yang sama, yaitu:

a. Barcode secara harfiah berarti kode yang berbentuk garis.

b. Sebagai kumpulan kode yang berbentuk garis, di mana masing-masing ketebalan setiap garis berbeda sesuai dengan isi kodenya.

c. Informasi terbacakan mesin (machine readable) dalam format visual yang tercetak. Umumnya barcode berbentuk garis-garis vertikal tipis tebal yang terpisah oleh jarak tertentu.

d. Sejenis kode atau yang mewakili data atau informasi tertentu, biasanya jenis dan harga barang, seperti makanan dan buku. Kode berbentuk batang balok dan berwarna hitam putih ini mengandung satu kumpulan kombinasi batang yang berlainan ukuran yang disusun sedemikian rupa. Kode ini dicetak di atas stiker atau di kotak pembungkus barang.

2.1.6 Sejarah dan Perkembangan Barcode

Barcode pertama kali diperkenalkan oleh dua orang mahasiswa Drexel Institude of Technologi, yakni Bernard Silver dan Norman Joseph Woodland di tahun 1948. Mereka mendaftarkan hak paten atas inovasi tersebut pada tahun 1949 dan dikabulkan pada tahun 1952. Namun demikian baru pada tahun 1996 penemuan mereka digunakan di dunia komersial. Pada kenyataannya penggunaan barcode tidak begitu sukses hingga pasca tahun 1980-an.

Barcode kini telah menjadi bahasa global dalam standarisasi bisnis sehingga tidak akan timbul masalah apabila dua perusahaan memiliki produk yang sama dengan harga yang berbeda. Susunan barcode terdiri atas angka awalan (prefiks) yang mengidentifikasi nama perusahaan dan angka akhir (sufiks) yang variasi panjangnya tergantung jenis produk. Mayoritas penggunaan barcode di seluruh dunia mengikuti standar yang ditetapkan European Article Association (EANA), kecuali Amerika Serikat dan Kanada. Kedua negara tersebut menggunakan standar tersendiri yaitu


(12)

standar yang ditemukan pada tahun 1973 oleh George J. Laurer. Standar ini dikenal dengan nama Universal Product Code (UPC).

Beberapa barcode standar telah dikembangkan selama beberapa tahun, yang biasa disebut simbologi. Simbologi yang digunakan tentu berbeda untuk aplikasi yang berbeda, seperti ketika kita menggunakan huruf miring atau tebal untuk memperjelas

makna teks. Simbologi yang berbeda, seperti “sandi berbentuk batang”, digunakan

untuk aplikasi yang berbeda pula.

Simbologi barcode dibedakan menjadi dua jenis, dalam bentuk linear atau dimensional. Simbologi barcode linear berisi garis-garis hitam yang berjajar, dan garis putih dengan ukuran tinggi dan lebar tertentu. Demikian halnya dengan simbologi dimensional, yang bisa diatur dalam format tegak lurus atau matriks, yang berupa sandi segiempat khusus, sehingga bisa lebih banyak menyimpan informasi.

2.1.7 Microsoft Visual Studio 2008

Micrsoft Visual Studio 2008 adalah sebuah alat untuk mengembangkan dan membangun aplikasi ang bergerak di atas sistem .NET Framework, dengan menggunakan bahasa BASIC. Dengan menggunakan alat ini, para programer dapat membangun aplikasi Windows Forms, Aplikasi web berbasis ASP.NET, dan juga aplikasi command-line. Alat ini dapat diperoleh secara terpisah dari beberapa produk lainnya (seperti Microsoft Visual C++, Visual C#, atau Visual J#), atau juga dapat diperoleh secara terpadu dalam Microsoft Visual Studio 2008.

Visual Basic juga salah satu development tools untuk membangun aplikasi dalam lingkungan Windows. Visual Basic menggunakan pendekatan Visual untuk merancang user interface dalam bentuk form, sedangkan untuk loadingnya menggunakan dialek bahasa Basic yang cenderung mudah dipelajari. Pada pemrograman Visual, pembangunan aplikasi dimulai dengan pembentukan user interface, kemudian mengatur properti dari objek-objek yang digunakan dalam user interface, dan baru dilakukan penulisan kode program untuk menangani kejadian-kejadian. Tahap pengembangan aplikasi demikian dikenal dengan istilah pengembangan aplikasi dengan pendekatan Bottom Up.


(13)

Microsoft Visual Basic atau dikenal dengan VB merupakan salah satu perangkat lunak yang digunakan untuk pengembangan software (software defelopment), dimana dengan kita membuat aplikasi-aplikasi sederhana bahkan profesional. Versi terbaru dari Visual Basic 6.0 adalah Microsoft Visual Studio 2008. Pada versi terbaru ini kita dihadapkan pada tampilan grafis dan lingkungan IDE

(Integrated Development Environtment) yang sangat berbeda dari versi sebelumnya. Dengan Visual Studio 2008 Express Edition merupakan penyempurnaan perangkat lunak maupun untuk versi website pada web development yang telah ditambahkan dalam versi terbaru. Tidak terkecuali dengan penambahan breaktrough

pada cara mengakses data. Di dalam C# atau pun Visual Basic terdapat WPF designer

yang mempermudah pembuatan WPF baik untuk aplikasi windows maupun untuk aplikasi browser.

Microsoft Visual Studio 2008 telah menghasilkan versi Microsoft yaitu smart client application yang memungkinka para developer untuk membuat aplikasi dengan cepat dan menghasilkan kualitas terbaik. Visual Studio 2008 dapat membuat suatu aplikasi dengan cepat, aman, dan dapat dikendalikan secara langsung dari Windows Vista dan 2007 Office System.

Microsoft Visual Studio 2008 adalah sebuah IDE (Integrated Development Environtment) yang digunakan untuk membangun suatu aplikasi. Tools ini mendukung beberapa bahasa pemrograman seperti C/C++, C# dan VB.NET. Tools ini digunakan sebagai tempat untuk menulis, mengedit, meng compile kode-kode program aplikasi yang sedang dikembangkan. Banyak kelebihan yang dimiliki dari tools ini, yaitu setiap sintaks memiliki warna yang membuat penampilan lebih menarik dan juga dapat mengetahui sintaks yang akan kita tulis sehingga membantu kita lebih cepat dalam menulis kode-kode program.

Kelebihan dari Visual Studio 2008 adalah mempunyai pengecekan otomatis untuk mengetahui bagian dari kode program yang salah atau tidak sesuai dengan penulisan kode program yang baik sehingga kita dapat langsung mengetahui dan memperbaiki kode program.


(14)

Visual Studio 2008 telah menghasilkan kemajuan pokok untuk para developer

dalam tiga developer yaitu Rapid Application Development, Effective Team Collaboration, dan Breaktrough User Experience.

Salah satu keberhasilan .NET adalah kemampuan Microsoft dalam membuat sebuah komponen saling berintegrasi dan mendukung satu sama lain. ASP.NET (komponen untuk web) bekerja sangat baik dengan ADO.NET (komponen untuk data) dan semua ini didukung oleh Visual Studio.Net (lingkungan deleveloper). Dan semua ini didukung didalam Visual Studio 2008.

2.1.8 Microsoft Acces 2007

Microsoft Acces 2007 merupakan penyempurnaan dari versi sebelumnya. Akan tetapi tidak begitu banyak perbedaan yang dapat ditemukan. Hanya ada beberapa fitur baru yang dapat menambah kenyamanan penggunanya dalam bekerja. Sama dengan versi terdahulu, banyak kemudahan yang ditemui dengan menggunakan

Microsoft Acces 2003 dan pengguna dapat mengolah berbagai jenis database dengan mudah dan dengan kapasitas penyimpanan data yang tidak terlalu besar, diantaranya pengguna dapat melakukan proses penyortiran, pengaturan data pembuatan table data, serta pembuatan laporan sehari-hari.

Microsoft Office Acces merupakan salah satu aplikasi database populer yang saat ini banyak digunakan. Hal ini karena dalam menggunakan dengan hasil yang optimal, disamping itu tersedianya fasilitas Visal Studio 2008 yang mendukung perancangan aplikasi database, sehingga akan membantu menyelesaikan pekerjaan database dengan lebih cepat dan efektif.


(15)

BAB III

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

3.1 Gambaran Umum Perusahaan

Penelitian yang akan dilaksanakan bertempat di Balai Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal (BP-PNFI) Regional I Medan. Diawal berdirinya lembaga ini bernama Balai Pengembangan Masyarakat yang merupakan Unit Pelaksana tehnis Bidang Pendidikan Masyarakat Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Sumatera Utara. Pada tahun 1991 beralih menjadi Balai Pengembangan Kegiatan Belajar (BPKB) Medan dengan wilayah kerja Propinsi Daerah Istimewa Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.

Pada tahun 1997 melalui Keputusan Mendikbud RI Nomor 022/01/1997 kembali mengalami perubahan menjadi Balai Pengembangan Kegiatan Belajar (BPKB) Sumatera Utara. Setelah memasuki era otonomi daerah dengan Keputusan Mendiknas No.115/0/2003 beralih menjadi Balai Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda (BPPLSP) Regional I Medan. Pada tahun 2007 sesuai dengan Keputusan Mendiknas No.20/0/2007 berubah menjadi Balai Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal (BP-PNFI) Regional I Medan dengan wilayah kerja Propinsi Nanggro Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan. Secara hirarki BP-PNFI Regional I Medan berada dibawah koordinasi Kementerian Pendidikan Nasional melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal.


(16)

Adapun tugas BP-PNFI Regional I Medan adalah “ Melaksanakan pengkajian program PNFI dan Fasilitasi pengembangan sumberdaya PNFI berdasarkan kebijakan

Departemen Pendidikan Nasional”. 3.1.1 Fungsi

Fungsinya dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Pengkajian pelaksanaan PNFI, b. Pengembangan program PNFI,

c. Fasilitasi pengembangan sumber daya PNFI sesuai kebutuhan daerah, d. Pengembangan dan pengelolaan sistem informasi PNFI,

e. Pemberian bimbingan dan evaluasi pelaksanaan program PNFI, f. Pelaksanaan urusan ketata laksanaan Balai.

3.1.2 Visi, Misi dan Program Visi

Visi yang hendak dicapai adalah : “ terwujudnya layanan Pendidikan Nonformal dan Informal berbasis masyarakat luas yang demokratis, berkualitas dan bermakna ”

Misi

1. Mewujudkan model program PNFI yang bermanfaat dan berbasiskan kebutuhan masyarakat dan pasar.

2. Mewujudkan model peningkatan kualitas tenaga kependidikan PNFI yang professional sesuai kebutuhan belajar masyarakat dan pengembangan IPTEK. 3. Memfasilitasi terwujudnya sarana dan media belajar PNFI yang relevan. 4. Meningkatkan mutu layanan informasi PNFI melalui pengembangan tehnologi

informasi.

5. Memfasilitasi penguatan peran masyarakat dalam pengelolaan program PNFI. 6. Mewujudkan pelayanan bantuan tehnis terhadap satuan PNFI.

7. Mewujudkan BP-PNFI menjadi labsite program PNFI yang inovatif, kreatif dan produktif.


(17)

Program

1. Kelompok Bermain.

2. Produksi Alat Permainan Edukatif. 3. Pengembangan media dan model PNF. 4. Pengembangan SDM SIM PNF.

5. Penyuluhan dan penyebaran informasi PNF.

6. Temu konsultasi dan koordinasi PNFI se Regional I. 7. Bantuan Pendidikan dan tenaga kependidikan PNF. 8. Kursus Para Profesi.

9. Diklat tehnis dan diklat fungsional. 10.Pendidikan Kecakapan Hidup. 11.Focus Group Diskusi.

3.1.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi yang digunakan oleh Balai Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal (BP-PNFI) Regional I Medan adalah struktur organisasi yang berbentuk line dan staf, yaitu pemimpin memiliki tanggung jawab peenuh atas kelancaran organisasi/lembaga.

Adapun struktur organisasi Balai Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal (BP-PNFI) Regional I Medan adalah sebagai berikut:

Gambar 1 : Struktur Organaisasi BP PNFI Regional I Medan

KEPALA KASUBBAG TATA USAHA KASI FASILITASI SUMBER DAYA KEPALA SEKSI PROGRAM KEPALA SEKSI INFORMASI

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL ( PAMONG BELAJAR )


(18)

3.1.4 Bidang Kerja

Berikut ini gambaran tentang fungsi – fungsi dan pembagian tugas dan tanggung jawab yang ada pada Balai Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal Regional I Medan adalah sebagai berikut :

a. Sub Bagian tata Usaha

1. Menyusun program kerja sub bagian tata usaha dan mempersiapkan penyusunan program kerja BPPNFI,

2. Melakukan urusan penerimaan, pencatatan dan pendistribusian surat , 3. Melakukan penyusunan rencana, program dan anggaran BPPNFI,

4. Melakukan urusan penerimaan dan penyimpanan, pengeluaran dan pertanggung jawaban keuangan BPPNFI,

5. Melakukan penyusunan data pegawai,

6. Melakukan penyusunan rencana kebutuhan data pegawai,

7. Melakukan penyiapan usulan penilaian angka kredit jabatan fungsional Pamong Belajar,

8. Melakukan urusan pengembangan, disiplin dan pemberhentian pegawai,

9. Melakukan urusan penggandaan, pendistribusi, pemeliharaan dan perawatan perlengkapan,

10.Melakukan inventarisasi dan penghapusan barang milik Negara, 11.Melakukan urusan penataan, pemeliharaan dan penghapusan arsip, 12.Melakukan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen sub bagian, 13.Menyusun laporan sub bagian.

b. Seksi Informasi

1. Melakukan penyiapan dan menyusun program kerja seksi,

2. Melakukan penyiapan bahan pengembangan sistem informasi PNFI,

3. Melakukan penyiapan bahan penyusunan instrument pengumpulan data PNFI, 4. Melakukan pengumpulann dan pengolaha data informasi PNFI,

5. Melakukan pemutahiran data dan informasi PNFI, 6. Melakukan pennyajian data dan informasi PNFI, 7. Melakukan penyebarluasan data dan informasi PNFI, 8. Pemeliharaan dokumen seksi,


(19)

9. Menyusun laporan seksi.

c. Seksi fasilitasi sumber daya

1. Menyusun program kerja seksi,

2. Melakukan penyimpanan dan penyusunan pedoman pengembangan sumber daya PNFI,

3. Melakukan penyiapan bahan pengembangan sumberdaya PNFI,

4. Melakukan penyiapan bahan pemberian bimbingan pengembangan sumberdaya PNFI,

5. Melakukan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen seksi, 6. Menyusun laporan seksi.

d. Seksi program

1. Menyusun program kerja seksi,

2. Melakukan penyiapan bahan pengembangan program PNFI,

3. Melakukan penyiapan bahan penyusunan pengembangan model PNFI, 4. Mengkoordinir pelaksanaan ujicoba pengembangan model,

5. Melakukan pengkajian hasil ujicoba pengembangan model, 6. Menyusun laporan pelaksanaan program.

Dalam gambar diatas kelompok jabatan fungsional disebut dengan nama Pamong Belajar. Jabatan Fungsional Pamong Belajar adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk melakukan kegiatan belajar mengajar, pengkajian program dan pengembangan model PNFI pada Unit Pelaksana tehnis seperi Balai Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang diduduki oleh pegawai negeri sipil.

Pamong belajar berkedudukan sebagai pelaksana tehnis fungsional dalam bidang belajar mengajar, pengkajian program dan pengembangan model PNFI. Pamong Belajar merupakan jabatan karier dan berstatus Pegawai Negeri Sipil. Tugas Pokok meliputi: Kegiatan Belajar Mengajar, Kegiatan Pengkajian Program PNFI, dan Kegiatan Pengembangan Model PNFI. Untuk jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut:


(20)

a. Kegiatan Belajar Mengajar

1. Perencanaan pembelajaran, pelatihan dan pembimbingan, 2. Pelaksanaan pembelajaran, pelatihan dan pembimbingan, 3. Penilaian hasil pembelajaran, pelatihan dan pembimbingan .

b. Pengkajian Program

1. Persiapan pengkajian Program, 2. Pelaksanaan pengkajian program.

c. Pengembangan Model

1. Perancangan Pengembangan Model, 2. Pelaksanaan Pengembangan Model.

Secara umum tugas pokok Pamong Belajar terdiri dari 77 butir yang terdiri dari Pamong Belajar Pertama 24, Pamong Belajar Muda 24, dan Pamong Belajar Madya 29 dengan uraian tugas sebagai berikut :

a. Pamong Belajar Pertama

1. Mengidentifikasi pengelenggaraan program PNFI,

2. Melaksanakan pemantapan persiapan kegiatan Pembelajaran pelatihan dan pembimbingan,

3. Menyusun disain penyelenggaraan Kegiatan Belajar Mengajar, 4. Menyusun silabus Pembelajaran,

5. Menyusun silabus pelatihan,

6. Menyususun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), 7. Menyusun rencana pelaksanaan pelatihan,

8. Menyusun rencana pelaksanaan pembimbingan, 9. Melaksanakan Pembelajaran,

10.Melaksanakan pelatihan, 11.Melaksanakan pembimbingan,

12.Menyusun instrument penilaian hasil pembelajaran, 13.Menyusun instrumen penilaian hasil pelatihan,


(21)

14.Menilai dan mengevaulasi hasil Pembelajaran, Pelatihan dan Pembimbingan, 15.Mengalisis hasil penilaian pembelajaran,pelatihan dan pembimbingan,

16.Melaksanakan diskusi terfokus hasil penilaian pembelajaran, pelatihan dan pembimbingan,

17.Melaksanakan perbaikan dan pengayaan pembelajaran, pelatihan dan pembimbingan hasil diskusi terfokus,

18.Menyusun disain mengkajian program, 19.Menyusun instrument pengkajian program, 20.Memfalidasi instrument pengkajian program,

21.Melaksanakan orientasi petugas pengumpul data pengkajian program,

22.Melakukan pengumpulan dan pengolahan, analisis serta pelaporan pengkajian program,

23.Menyusun rencangan pengembangan model program PNFI, 24.Melaksanakan pengembangan model PNFI.

b. Pamong Belajar Muda

1. Mengidentifikasi pengelenggaraan program PNFI sebagai ketua,

2. Melaksanakan pemantapan persiapan kegiatan Pembelajaran pelatihan dan pembimbingan sebagai ketua,

3. Menyusun disain penyelenggaraan Kegiatan Belajar Mengajar, 4. Menyusun silabus Pembelajaran,

5. Menyusun silabus pelatihan,

6. Menyususun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), 7. Menyusun rencana pelaksanaan pelatihan,

8. Melaksanakan Pembelajaran, 9. Melaksanakan pelatihan,

10.Menyusun instrument penilaian hasil pembelajaran, 11.Menyusun instrumen penilaian hasil pelatihan,

12.Menilai dan mengevaulasi hasil Pembelajaran, Pelatihan dan Pembimbingan, 13.Mengalisis hasil penilaian pembelajaran,pelatihan dan pembimbingan,

14.Melaksanakan diskusi terfokus hasil penilaian pembelajaran, pelatihan dan pembimbingan,


(22)

15.Melaksanakan perbaikan dan pengayaan pembelajaran, pelatihan dan pembimbingan hasil diskusi terfokus,

16.Menyusun disain mengkajian program, 17.Menyusun instrument pengkajian program, 18.Memfalidasi instrument pengkajian program,

19.Melaksanakan orientasi petugas pengumpul data pengkajian program,

20.Melakukan pengumpulan dan pengolahan, analisis serta pelaporan pengkajian program,

21.Menyusun rencangan pengembangan model program PNFI, 22.Melaksanakan pengembangan model PNFI.

c. Pamong Belajar Madya

1. Menganalisis hasil identifikasi pengelenggaraan program PNFI sebagai ketua, 2. Menyusun disain penyelenggaraan Kegiatan Belajar Mengajar sebagai ketua, 3. Menyusun silabus Pembelajaran,

4. Menyusun silabus pelatihan, 5. Menyusun silabus pembimbingan,

6. Menyususun rencana pelaksanaan pembelajaran, 7. Menyusun rencana pelaksanaan pelatihan, 8. Menyusun rencana pelaksanaan pembimbingan, 9. Melaksanakan pembelajaran,

10.Melaksanakan pelatihan, 11.Melaksanakan pembibingan,

12.Menyusun instrument penilaian hasil pembelajaran, 13.Menyusun instrumen penilaian hasil pelatihan, 14.Menyusun instrument penilaian hasil pembimbingan, 15.Menilai dan mengevaulasi hasil Pembelajaran, 16.Menilai dan mengevaluasi hasil pelatihan, 17.Menilai dan mengevaluasi hasil pembimbingan, 18.Mengalisis hasil penilaian pembelajaran,

19.Mengalisisi hasil penilaian pelatihan,


(23)

21.Melaksanakan diskusi terfokus hasil penilain pembelajaran, pelatihan dan pembimbingan,

22.Melaksanakan perbaikan dan pengayaan pembelajaran, pelatihan dan pembimbingan hasil diskusi terfokus,

23.Menyusun disain mengkajian program sebagai ketua, 24.Menyusun instrument pengkajian program sebagai ketua, 25.Memfalidasi instrument pengkajian program sebagai ketua,

26.Melaksanakan orientasi petugas pengumpul data pengkajian program,

27.Melakukan pengumpulan dan pengolahan, analisis serta pelaporan pengkajian program,

28.Menyusun rencangan pengembangan model program PNFI, 29.Melaksanakan pengembangan model PNFI.


(24)

Gambar 2 : Data Flow Diagram BAB IV

PERANCANGAN SISTEM

4.1 Metode Perancangan Sistem

4.1.1 Rancangan Proses

Rancangan proses digunakan sebelum membuat sistem informasi. Perancangan proses digunakan sebagai landasan berpikir dalam menyusun Sistem Absensi Pegawai pada Balai Pengembangan Pendidikan Non Formal dan Informal.

Adapun diagram alir data Sistem Absensi Pegawai pada Balai Pengembangan Pendidikan Non Formal dan Informal adalah sebagai berikut:

4.1.1.1 Data Flow Diagram (DFD)

Laporan

Data pegawai Data pegawai

Data absensi Laporan absensi

Pegawai

pimpinan

Bag. Tata Usaha

Sistem Absensi Pegawai pada

BP-PNFI Regional 1 Medan


(25)

F2 F1

Data Absensi Data Pegawai Input Data

Pegawai

Data Absensi

Dalam proses mendata absensi pada BP-PNFI maka tiap-tiap pegawai harus menyerahkan datanya kebagian tata usaha. Setelah data pegawai diserahkan dibagian tata usaha maka dibentuklah jumlah absensi dari masing-masing pegawai dan kemudian laporan-laporan data absensi yang sudah ditentukan jumlahnya tersebut kepada Kepala untuk mendapat persetujuan.

4.1.1.2 Data Flow Diagram Level Nol (DFD Level 0)

Gambar 3 : DFD Level 0

Pegawai

Bag. Tata usaha

Pimpinan Input Data

Absensi

Laporan Input Data

Pegawai 1.0

2.0

3.0

Laporan Data Pegawai Laporan Data Absensi


(26)

No Proses : 1.0

Nama Proses : Input Data Pegawai.

Masukkan : Nip, Nama, Alamat, Jenis Kelamin, Divisi Jabatan. Keluaran : Laporan Data Pegawai.

No Proses : 2.0

Nama Proses : Input Data Absensi.

Masukkan : Tanggal Absen, Nip, Nama, Jabatan, Divisi. Keluaran : Laporan Data Absensi

No Proses : 3.0

Nama Proses : Laporan

Masukkan : Data Pegawai, Data Absensi Keluaran : Laporan Data Absensi

4.1.2 Rancangan Keluaran (Output)

Dalam rancangan keluaran ini merupakan sebuah rancangan yang dibuat dengan menggunakan aplikasi Microsoft Acces sebagai pembuatan laporan nantinya. Berikut ini merupakan bentuk dari rancangan keluaran (output):


(27)

4.1.2.1 Output Data Pegawai

Gambar 4 : Rancangan Output Data Pegawai

Nama Keluaran : Laporan Data Pegawai Fungsi : Untuk Melihat Data Pegawai

Media : Kertas

Distribusi : BP-PNFI Regional 1 Medan Rangkap : 1 (satu)

Frekuensi : Akhir Bulan Volume : Setiap Bulan

Laporan ini berisikan hasil dari data Pegawai yang terdiri dari Nip, Nama, Alamat, JenisKel, Divisi, dan Jabatan. Yang telah diinput dari form data pegawai dan menjadi satu laporan data pegawai.


(28)

Gambar 5 : Rancangan Output Data Absensi 4.1.2.2 Output Data Absensi

Nama Keluaran : Laporan Data Absensi

Fungsi : Untuk melihat Data Absensi Pegawai

Media : Kertas

Distribusi : BP-PNFI Regional 1 Medan Rangkap : 1 (satu)

Frekuensi : Akhir Bulan Volume : Setiap Bulan

Laporan ini berisikan hasil dari data absensi yang terdiri dari Nip, Tanggal, Jammasuk. Yang telah diinput dari form data absensi dan menjadi satu laporan data absensi.

4.1.3 Rancangan Masukan (Input)

Pada rancangan masukan dibutuhkan form sebagai bahan dasar penginputan data yang berhubungan dengan program.


(29)

4.1.3.1 Input Data Pegawai

Gambar 6 : Form Input Data Pegawai

Nama Masukan : Data Pegawai

Fungsi : menginput keseluruhan dari Data Pegawai Media : Dalam bentuk Form

Distribusi : Operator Rangkap : 1 (satu)

Frekuensi : Dihasilkan setelah data diinput


(30)

BAB V

IMPLEMENTASI

5.1 Implementasi

Tujuan utama dari sistem adalah menyediakan informasi yang berguna dan berkualitas.

5.1.1 Form Absen

Form Absen merupakan fungsi utama dari program ini, dimana pegawai akan menginput data Nip sebagai kunci utama untuk melakukan absen.


(31)

Pegawai akan melakukan absen dengan meletakkan kartu yang telah menggunakan barcode pada barcode reader. Kemudian program akan membaca barcode, dan merujuk pada database pegawai. Data kemudian akan diolah menjadi laporan mengenai tanggal dan jam absen pegawai.

5.1.2 Form Data Pegawai

Gambar 8 : Form Data Pegawai

Pegawai akan memberikan data kepada operator yang akan dilanjutan dengan menginput data tersebut kedalam Form Data Pegawai.

5.1.3 Form Laporan Data Absensi


(32)

Form Laporan Data Absensi merupakan laporan dari sejumlah data pegawai yang telah melakukan absensi pada hari yang sama.


(33)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil analisa data pada bab-bab sebelumnya dapat ditarik kesimpulan bahwa:

Dari hasil yang telah diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa dalam pembuatan program ini, bahasa pemrograman yang digunakan adalah Microsoft Visual Studio 2008 yang diperoleh selama kuliah sehingga penulis dapat membangun sebuah sistem pengolahan data walaupun hanya sederhana. Disamping itu penulis juga memperoleh ilmu baru dari Visual Studio 2008.

Adapun kesimpulan yang dapat penulis utarakan dalam tugas akhir ini adalah: 1. Komputer merupakan salah satu alat perancangan sistem yang sangat

membantu dan berperan dalam menyelesaikan tugas-tugas sederhana maupun kompleks.

2. Perancangan sistem informasi absensi pegawai pada Balai Pengembangan Pendidikan Non Formal dan Informal masil menggunakan sistem manual dan sederhana sehingga tidak efesien dan tidak efektif dalam mendapatkan informasi yang diinginkan.


(34)

3. Dengan adanya Perancangan Sistem Absensi Pegawai ini yang menggunakan Microsoft Visual Studio 2008 maka Perancangan Sitem yang dihasilkan diharapkan lebih efektif dan efesien.

6.2 Saran

Berdasarkam kesimpulan diatas dapat disaranakan sebagai berikut:

1. Agar efesiensi Perusahaan meningkat, disarankan untuk memakai Sistem Informasi dan Aplikasi yang dirancang sesuai dengan kebutuhan untuk mendapatkan hasil yang sempurna.

2. Program yang telah dirancang agar dapat dikembangkan lagi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik sesuai kemajuan teknologi.

3. Pengembangan diharapkan kearah pemrograman yang berbasis jaringan dan internet dengan multi user.


(35)

DAFTAR PUSTAKA

1. Madcoms.Arbie, E, 2008, Pengantar Sistem Operasi, Jakarta, Bina Alumni Indonesia.

2. Nugroho, Adi, 2009, Perancangan dan Implementasi Sistem Basis Data,

Jakarta, Andi Publisher.

3. Rachmad, Hakim, S, 2009, Visual Basic 2008, for pemula banget, Jakarta, PT Alex Media Komputindo.

4. Irnawan, 2011, Merancang dan Membangun Sistem Komputerisasi, Jakarta, PT Alex Media Komputindo.

5. Wahyono, Teguh, 2010, Membuat Aplikasi Sendiri dengan Memanfaatkan Barcode, Jakarta, PT Alex Media Komputindo.


(1)

BAB V

IMPLEMENTASI

5.1 Implementasi

Tujuan utama dari sistem adalah menyediakan informasi yang berguna dan berkualitas.

5.1.1 Form Absen

Form Absen merupakan fungsi utama dari program ini, dimana pegawai akan menginput data Nip sebagai kunci utama untuk melakukan absen.


(2)

Pegawai akan melakukan absen dengan meletakkan kartu yang telah menggunakan barcode pada barcode reader. Kemudian program akan membaca barcode, dan merujuk pada database pegawai. Data kemudian akan diolah menjadi laporan mengenai tanggal dan jam absen pegawai.

5.1.2 Form Data Pegawai

Gambar 8 : Form Data Pegawai

Pegawai akan memberikan data kepada operator yang akan dilanjutan dengan menginput data tersebut kedalam Form Data Pegawai.


(3)

Form Laporan Data Absensi merupakan laporan dari sejumlah data pegawai yang telah melakukan absensi pada hari yang sama.


(4)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil analisa data pada bab-bab sebelumnya dapat ditarik kesimpulan bahwa:

Dari hasil yang telah diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa dalam pembuatan program ini, bahasa pemrograman yang digunakan adalah Microsoft Visual Studio 2008 yang diperoleh selama kuliah sehingga penulis dapat membangun sebuah sistem pengolahan data walaupun hanya sederhana. Disamping itu penulis juga memperoleh ilmu baru dari Visual Studio 2008.

Adapun kesimpulan yang dapat penulis utarakan dalam tugas akhir ini adalah: 1. Komputer merupakan salah satu alat perancangan sistem yang sangat

membantu dan berperan dalam menyelesaikan tugas-tugas sederhana maupun kompleks.


(5)

3. Dengan adanya Perancangan Sistem Absensi Pegawai ini yang menggunakan Microsoft Visual Studio 2008 maka Perancangan Sitem yang dihasilkan diharapkan lebih efektif dan efesien.

6.2 Saran

Berdasarkam kesimpulan diatas dapat disaranakan sebagai berikut:

1. Agar efesiensi Perusahaan meningkat, disarankan untuk memakai Sistem Informasi dan Aplikasi yang dirancang sesuai dengan kebutuhan untuk mendapatkan hasil yang sempurna.

2. Program yang telah dirancang agar dapat dikembangkan lagi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik sesuai kemajuan teknologi.

3. Pengembangan diharapkan kearah pemrograman yang berbasis jaringan dan internet dengan multi user.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

1. Madcoms.Arbie, E, 2008, Pengantar Sistem Operasi, Jakarta, Bina Alumni Indonesia.

2. Nugroho, Adi, 2009, Perancangan dan Implementasi Sistem Basis Data, Jakarta, Andi Publisher.

3. Rachmad, Hakim, S, 2009, Visual Basic 2008, for pemula banget, Jakarta, PT Alex Media Komputindo.

4. Irnawan, 2011, Merancang dan Membangun Sistem Komputerisasi, Jakarta, PT Alex Media Komputindo.

5. Wahyono, Teguh, 2010, Membuat Aplikasi Sendiri dengan Memanfaatkan