Rumusan Masalah Manfaat Penelitian

8 sebagai pertanggungjawaban mereka terhadap suara yang diberikan oleh konstituen saat Pemilihan Umun. Namun dengan banyaknya Undang-Undang atau aturan hukum yang memberikan keluasaan kepada anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah untuk mengajukan hak inisiatif, ternyata jarang digunakan atau dipakai dalam mengajukan rancangan Undang-undang atau Raperda. Padahal Undang-undang No. 22 tahun 1999 yang diperbaharui dengan Undang- undang No. 32 tahun 2004 telah memberikan ruang dan landasan hukum yang kuat kepada anggota DPRD untuk menggunakan hak inisitif dalam mengajukan rancangan Undang-Undang. Tapi dalam prakteknya masih sedikit Undang-undang atau Peraturan Daerah yang dihasilkan dari hak inisiatif. Untuk mengetahui Pelaksanaan Hak Inisiatif di DPRD Kabupaten dan Kota serta faktor- faktor yang mempengaruhi pelaksanaan hak tersebut, maka dipilih Kabupaten Pemalang dan Kota Pekalongan sebagai lokasi Penelitian pelaksanaan Hak Inisiatif DPRD dan faktor yang mempengaruhinya dalam konteks Studi Perbandingan Hak Inisiatif di DPRD Kabupaten Pemalang dan Kota Pekalongan. Kedua Kabupatendan Kota tersebut merupakan daerah yang selama ini telah menyelenggarakan otonomi daerah yang didukung jajaran eksekutif Pemerintah Daerah dan jajaran legislatif DPRD dan sama-sama telah melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah secara langsung, sehingga penelitian ini mengacu kepada Penerapan Undang-Undang No. 22 tahun 1999 yang telah diperbaharui dengan Undang-Undang No. 32 tahun 2004.

B. Rumusan Masalah

Bertolak dari paparan latar belakang masalah, dapat dirumuskan permasalahan pokok dalam penelitian ini yaitu pelaksanaan Hak Inisiatif Dewan Perwakilan Rakyat 9 Daerah yang kurang digunakan atau dilaksanakan oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam mengajukan rancangan Peraturan daerah sebagaimana tugas dan hak yang telah diberikan dalam UU No. 22 tahun 1999 dan UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah daerah sebagai wujud dari Pelaksanaan Otonomi daerah. Dari persoalan tersebut kemudian diungkapkan dalam judul Pelaksanaan Hak Inisiatif di DPRD Studi Perbandingan Hak Inisiatif di DPRD Kabupaten Pemalang dan Kota Pekalongan Berdasarkan pandangan tersebut, maka peneliti mengajukan suatu rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah Pelaksanaan Hak Inisiatif di DPRD Kabupaten Pemalang dan Kota Pekalongan 2. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi Pelaksanaan Hak Inisiatif di DPRD Kabupaten Pemalang dan Kota Pekalongan C. Tujuan Penelitian Suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang sudah pasti mempunyai maksud dan tujuan tertentu. Adapun tujuan yang ingin dicapai peneliti dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui Pelaksanaan Hak Inisiatif di DPRD Kabupaten Pemalang dan Kota Pekalongan 2. Untuk mengetahui faktor-faktor apakah yang mempengaruhi Pelaksanaan Hak Inisiatif DPRD 10

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini adalah : 1. Secara teoritis, diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk mengembangkan Ilmu Hukum Tata Negara, Khususnya mengenai Pelaksanaan Hak Inisiatif atau kegiatan legislasi di daerah sesuai dengan ketentuan Undang-Undanga No 22 tahun 1999 yang di perbaharui dengan UU No. 32 tahun 2004 2. Secara Praktis, diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan sumbangan pemikiran bagi DPRD Kabupaten Pemalang dan DPRD Kota Pekalongan dalam melaksanakan hak inisiatif atau kegiatan legislasi di Kabupaten Pemalang dan Kota Pekalongan, sehingga hak inisiatif dapat digunakan dalam mengajukan Rancangan Peraturan daerah dalam rangka memberikan tempat bagi partisipasi langsung masyarakat dalam pembuatan Peraturan daerah.

D. Metode Penelitian 1. Metode Pendekatan