Perumusan Masalah Tujuan dan Manfaat Penelitian Tinjauan Pustaka

11 bumi dan gelombang tsunami yang didampingi oleh Children Center Muhammadiyah yang berada di daerah barak pengungsi Arusan Kec. Kembang Tanjong Kab. Pidie Prop. Nanggroe Aceh Darussalam pada tahun 2005.

C. Perumusan Masalah

Untuk memberikan arahan dalam pembahasan skripsi ini, maka perlu adanya rumusan masalah. Permasalahan yang akan diteliti adalah: 1. Apa usaha-usaha advokasi yang dilakukan oleh relawan Children Center Muhammadiyah tentang keberlangsungan pendidikan Islam terhadap anak- anak pengungsi? 2. Apa kendala-kendala dalam melakukan usaha advokasi pendidikan Islam yang dilakukan oleh relawan Children Center Muhammadiyah?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk, a. Mengidentifikasi usaha-usaha advokasi pendidikan Islam yang dilakukan oleh relawan Children Center Muhammadiyah tentang keberlangsunga n pendidikan Islam terhadap anak-anak pengungsi. b. Mengidentifikasi kendala-kendala dalam melakukan usaha advokasi pendidikan Islam yang dilakukan oleh relawan Children Center Muhammadiyah. 12 2. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat: a. Secara teoritikakademis: 1 Menambah khazanah wawasan terhadap penyelenggaraan pendidikan Islam dalam kondisi darurat atau di pengungsian. 2 Dengan memahami usaha-usaha advokasi pendidikan Islam oleh Children Center Muhammadiyah, maka diharapkan dapat mengembangkannya sesuai dengan situasi dan kondisi. b. Secara praktis: 1 Sebagai masukan terhadap penyelenggaraan pendidikan Islam dalam kondisi darurat yang dilaksanakan oleh Children Center Muhammadiyah, sehingga dalam penerapannya terorganisir dan sistematis. 2 Adanya evaluasi terhadap usaha-usaha advokasi pendidikan Islam oleh Children Center Muhammadiyah, sehingga dapat dijadikan rujukan untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan Islam dalam kondisi darurat.

E. Tinjauan Pustaka

Pendidikan Islam bagi anak pasca bencana gempa bumi dan gelombang tsunami di Aceh diselenggarakan dalam kondisi darurat, karena fasilitas dan proses belajar-mengajar sempat terhenti dan juga penyelenggaraannya diperlukan secara khusus tidak seperti penyelenggaraan pendidikan secara 13 normal. Merujuk pada Undang- undang perlindungan anak No. 23 tahun 2003 pasal 59 dan 60 juga ditegaskan bahwa pemerintah dan lembaga negara berkewajiban dan bertanggung jawab untuk memberikan perlindungan khusus kepada anak dalam situasi darurat, yaitu anak yang menjadi pengungsi dan anak korban bencana alam. Perlindungan khusus yang harus diberikan adalah: 1. Pemenuhan kebutuhan dasar yang terdiri atas pangan, sandang, pemukiman, pendidikan, kesehatan, belajar dan berekreasi, jaminan keamanan, dan persamaan perlakuan. 2. Pemenuhan kebutuhan khusus bagi anak yang menyandang cacat dan anak yang mengalami gangguan psikososial. Ditegaskan kembali kebijakan pemerinyah RI tahun 2005 untuk meyelamatkan anak-anak yang berada dalam kondisi darurat adalah memberikan dukungan khusus kepada keluarga anak-anak yang meliputi: makanan dan penampungan, dukungan sponsorship atau barang-barang pakaian, barang- barang rumah tangga dan lain- lain, pengurangan atau penghapusan biaya sekola h, pelayanan kesehatan secara gratis, dukunganbantuan psikososial, informasi dan rujukan ke pelayanan-pelayanan spesialis dan kelompok dukungan orang tua Kebijakan pemerintah RI, 2005:5. Adapun mandat dari Unicef adalah Berdasarkan pasal 39 Konvensi Hak Anak, setiap negara harus melakukan segala tindakan yang memadai untuk meningkatkan pemulihan fisik dan psikologis, dan melakukan pengintegrasi kembali anak-anak korban: penelantaran, eksploitasi atau perlakuan salah; penyiksaan atau segala bentuk perlakuan, atau hukuman yang kejam, tidak 14 manusiawi atau merendahkan; konflik bersenjata. UNICEF menjadikan program psikososial sebagai komponen inti dalam menanggapi situasi darurat dalam situasi bukan darurat, program psikososial diimplementasikan sesuai kebutuhan dan prioritas kepentingan Unicef di suatu negara. Sebagai dukungan anak untuk kembali ke sekolah dorongan yang harus dikerjakan adalah memberikan kebutuhan psikososial. Psikososial merupakan segala sesuatu yang menyangkut aspek psikologis dan aspek sosial dari anak. Masalah psikososial, masalah yang dapat berpenga ruh terhadap kondisi psikologis dan sosial seseorang. Kebutuhan psikososial yaitu kebutuhan akan rasa aman, menjalin hubungan dengan orang lain, kasih sayang, penerimaan dan interaksi sosial dan sekaligus mendukung perkembangan psikososial dari anak, seperti hubungan saling menyayangi dengan keluarga, guru yang memperhatikan anak-anaknya, kesempatan untuk mengekspresikan dirinya. Adapun Program Psikososial dibidang Pendidikan adalah: 1. Pelatihan bantuan psikososial dasar untuk guru 2. Membantu konselor sekolah dalam melakukan konseling untuk siswa dan atau orang tua 3. Pelatihan keterampilan untuk anak dan remaja 4. Pendidikan non-formal, seperti kegiatan kelompok sebaya, kegiatan budaya atau rekreasi dan Pramuka 5. Pelatihan anggota masyarakat, seperti remaja dan tokoh masyarakat untuk memberikan bantuan psikososial 15 6. Membantu guru-gurupengasuh anak untuk mengelola kelompok bermain yang terstruktur Unicef, 2005. Dari pemaparan di atas sudah jelas bahwa dalam penyelenggaraan pendidikan Islam dalam situasi darurat di pengungsian pasca bencana gempa bumi dan gelombang tsunami di Aceh untuk mendorong anak sekolah kembali kegiatan yang harus dilakukan adalah mengembalikan anak pada kondisi normal secara psikis dan sosial anak yaitu dengan memenuhi kebutuhan psikososial dan dukungan psikososial anak sehingga anak siap untuk menerima pelajaran dan tidak mengalami trauma yang berkepanjangan. Adapun kekhususan dari penulisan ini adalah, penulis berusaha mengungkap dan memaparkan usaha- usaha advokasi pendidikan Islam dan kendala-kendala untuk melakukan advokasi pendidikan Islam dalam upaya menggalang dukungan dan persiapan penyelenggaraan pendidikan Islam yang dilakukan oleh Children Center Muhammadiyah yang berada di barak pengungsi Kec. Kembang Tanjong, Kab. Pidie, Prop. Nanggroe Aceh Darussalam tahun 2005.

F. Metode Penelitian

Dokumen yang terkait

ADVOKASI PENDIDIKAN ISLAM OLEH CHILDREN CENTER MUHAMMADIYAH (Studi Kasus Barak Pengungsi Arusan Kec. Kembang Tanjong, Kab. Pidie, Prop. Nanggroe Aceh Darussalam Tahun 2005}

0 2 16

ADVOKASI PENDIDIKAN ISLAM DI DAERAH GEMPA (Studi Kasus Asia Muslims Charity Foundation (AMCF) di Dukuh Banjarejo, Desa Kragilan, Kec. Gantiwarno, Kab. Klaten, Prop. Jawa Tengah Tahun 2006-2008).

0 0 16

ADVOKASI PENDIDIKAN ISLAM OLEH CHILDREN CENTER MUHAMMADIYAH ( Studi Kasus Barak Pengungsi ADVOKASI PENDIDIKAN ISLAM OLEH CHILDREN CENTER MUHAMMADIYAH ( Studi Kasus Barak Pengungsi Arusan Kec. Kembang Tanjong, Kab. Pidie, Prop. Nanggroe Aceh Darussalam T

0 1 18

Implementasi Kebijakan Pemerintahan Gampong Di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam ( Studi Di Kabupaten Pidie ) The Policy Implementation Of Gampong Government In Nanggroe Aceh Darussalam Province (Study In Pidie Regency).

0 0 2

Implementasi Kebijakan Pemerintahan Gampong Di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam ( Studi Di Kabupaten Pidie ).

0 0 2

PERDA Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Nomor 22 Tahun 2002 (PERDA Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Nomor 22 Tahun 2002)

0 0 30

PERDA Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Nomor 9 Tahun 2008 (PERDA Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Nomor 9 Tahun 2008)

0 0 13

PEMBENTUKAN KABUPATEN PIDIE JAYA DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM

0 0 24

SISTEM PENGELOLAAN ZAKAT (Kajian Terhadap Qanun Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Nomor 7 Tahun 2004) Fuadi

0 0 16

DAMPAK BENCANA TSUNAMI TERHADAP HIGIENE SANITASI MAKANAN DAN AIR DI BARAK PENGUNGSIAN NANGGROE ACEH DARUSSALAM

0 0 6