Dalam pembelajaran kontekstual ad 7 komponen pokok yang harus dikembangkan oleh guru yaitu:
a. Kontruktivisme
Konstruktivisme adalah proses membangun atau menyusun pengetahuan baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan
pengalaman. Pembelajaran melalui CTL, pada dasarnya mendorong agar siswa dapat mengkonstruksi pengetahuannya melalui proses
pengamatan dan pengalaman. Mengapa demikian? Karena pengetahuan hanya akan fungsional manakala dibangun oleh
individu. Pengetahuan yang hanya diberikan tidak akan menjadi pengetahuan yang bermakna. Asumsi inilah yang mendasari
diterapkan asas konstruktivisme dalam pembelajaran melalui CTL, siswa didorong untuk mampu mengkonstruksi pengetahuan sendiri
melalui pengalaman nyata.
b. Inquiry
Inquiry artinya proses pembelajaran didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses berpikir sistematis. Pengetahuan
bukanlah sejumlah fakta hasil dari mengingat, akan tetapi hasil dari proses menemukan sendiri. Dengan demikian dalam proses
perencanaan, guru bukanlah mempersiapkan sejumlah materi yang harus dihafal, akan tetapi merancang pembelajaran yang
memungkinkan siswa dapat menemukan sendiri materi yang harus dipahaminya.
Secara umum proses inkuiry dapat dilakukan melalui langkah- langkah berikut:
1 Merumuskan masalah 2 Mangajukan hipotesis
3 Mengumpulkan data 4 Menguji hipotesis berdasarkan data yang ditemukan
5 Membuat kesimpulan
c. Bertanya questioning
Belajar pada hakekatnya adalah bertanya dan menjawab pertanyaan. Bertanya dapat dipandang sebagai refleksi dari
keingintahuan setiap individu, sedangkan menjawab pertanyaan mencerminkan kemampuan seseorang dalam berpikir.
Dalam suatu pembelajaran yang produktif, kegiatan bertanya akan sangat berguna untuk:
1 Menggali informasi tentang kemampuan siswa dalam
penguasaan materi pembelajaran. 2 Membangkitkan motivasi untuk belajar
3 Meransang keingintahuan siswa terhadap sesuatu 4 Menfokuskan siswa pada sesuatu yang diinginkan, dan
5 Membimbing siswa untuk menemukan atau mengumpulkan
sesuatu.
d. Masyarakat Belajar learning community