25
menambahkan “min” atau “max” di depan ukurannya gambar 1.14.
Gambar 1. 14 Batas ukuran dalam satu arah.
3.2 Urutan Penulisan Penyimpangan
Penyimpangan atas harus ditulis pada kedudukan atas, dan penyimpangan bawah pada kedudukan bawah. Peraturan
ini berlaku untuk lubang maupun untuk poros gambar 1.15 sd 1.17.
Gambar 1. 15 Urutan penulisan.
Gambar 1. 16 Urutan penulisan.
Gambar 1. 17 Urutan penulisan.
26
3.3 Satuan
a. Satuan penyimpangan Penyimpangan harus dinyatakan dalam satuan yang
sama dengan satuan ukuran nominal. Jika dipergunakan satuan yang berbeda, maka satuan yang
dipakai untuk penyimpangan harus ditulis setelah nilai penyimpangannya.
b. Jumlah desimal Nyatakan kedua penyimpangan dalam jumlah desimal
yang sama, terkecuali jika salah satu penyimpangannya nol gambar 1.11.
3.4 Toleransi pada Gambar Susunan
a. Toleransi dengan lambang ISO Lambang toleransi untuk lubang ditempatkan di depan
lambang untuk poros gambar 1.18 atau di atasnya gambar 1. 19, dan di belakang ukuran nominal, yang
hanya ditulis sekali.
Gambar 1. 18 Toleransi pada gambar suaian
Gambar 1. 19 Toleransi pada gambar susunan
27
Jika ingin
menyatakan nilai
numeric dari
penyimpangannya, maka hal ini dapat ditulis dalam kurung atau tanpa kurung, seperti pada gambar 1.20.
Untuk penyederhanaa garis ukur bawah dapat dihilangkan gambar 1.21 dan 1.22. Tetapi beberapa
negara tidak mengizinkannya untuk menghindari keraguan.
Gambar 1. 20 Toleransi pada gambar susunan.
Gambar 1. 21 Toleransi pada gambar susunan.
b. Toleransi dengan angka Ukuran tiap komponen dari bagian yang dirakit
didahului oleh nama gambar 1.22 komponen, atau dari komponen. Dalam kedua hal tersebut ukuran
lubang tetap diletakkan di atas ukuran poros.
28
Gambar 1. 22 Toleransi pada gambar susunan.
3.5 Toleransi Ukuran Sudut
Aturan-aturan yang telah ditentukan untuk ukuran linear dapat juga diterapkan pada ukuran sudut gambar 1.23.
Gambar 1. 23 Toleransi pada ukuran sudut.
3.6 Penyimpangan Ukuran yang diizinkan Tanpa Keterangan Toleransi