Sistem Akuntansi Penjualan dan Pembelian Pada KPRI INSKO Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatera Utara

TUGAS AKHIR

SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN DAN PEMBELIAN PADA KPRI
INSKO DINAS KOPERASI DAN UMKM
PROVINSI SUMATERA UTARA

Oleh :
FAISAL WIRANSYAH BERUTU
122102011

PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Waramatullahi Wabarakatuh
Puji dan syukur penulis panjatkan

kehadirat


Allah SWT yang telah

memberi rahmat, hidayah serta karunianya, tidak lupa salam dan shalawat penulis
curahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW beserta para sahabat dan
keluarganya. Berkat bantuan dan dorongan dari semua pihak, akhirnya tugas akhir
ini dapat terselesaikan tanpa kendala.

Sebagai salah satu syarat dalam

menyelesaikan pendidikan Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang berjudul “Sistem
Akuntansi Penjualan dan Pembelian Pada KPRI INSKO Dinas Koperasi dan
UMKM Provinsi Sumatera Utara”
Penulis menyadari tidak sempurnanya tugas akhir ini, masih banyak
kekurangan yang terdapat di dalamnya baik dalam segi materi maupun dari segi
tata bahasa, meskipun demikian besar harapan penulis agar kiranya tugas akhir
ini dapat bermanfaat bagi akademis, penulis dan perusahaan yang membutuhkan.
Penulisan tugas akhir ini berhasil terselesaikan atas dorongan, bantuan, serta
dukungan berbagai pihak yang sangat berperan penting dan membantu penulis

dalam menyelesaikan penulisan tugas akhir ini, maka dengan itu, pada
kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih sebesar besarnya atas
segala petunjuk, bantuan dan bimbingannya kepada :
1. Bapak, Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA. selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak, Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA. selakuKetua Program Studi Diploma III
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak, Drs. Chairul Nazwar, M.Si, Ak. selaku Sekretaris Program Studi
Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera
Utara.
4. Bapak, Drs. Rasdianto, M.Si, Ak. selaku Dosen Pembimbing Program Studi
Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera
Utara.
5. Bapak, Parluhutan Dalimunthe, SE selaku ketua KPRI INSKO Dinas
Koperasi dan UMKM atas ketersediaannya memberikan informasi yang di
perlukan dan membantu penulis dalam melakukan riset hingga dapat
menyelesaikan tugas akhir ini.
6. Dan yang teristimewa untuk kedua orang tua penulis yang selalu mendukung
dan memberi semangat dengan cintanya kepada penulis.

7. Dikhususkan pula untuk sahabat sahabat penulis Mhd Yusuf Asril, Dony
Damara Dlt, Ferry Satiandra Putra, Syahreza, Agung Iskandar G, serta temanteman Diploma III Akuntansi 2012 Grup A Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna karena
keterbatasan pengetahuan dan waktu, maka dengan kerendahan hati penulis
menerima saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan dari tugas akhir
ini, sehingga dapat memberi dampak yang positif bagi penulis serta semua pihak
yang membantu terselesaikannya tugas akhir ini. Semoga Allah senantiasa
memberikan hidayah dan pertolongan – Nya kepada kita semua.

Demikian tugas akhir ini penulis susun, semoga dapat bermanfaat bagi
semua pihak serta bagi penulis sendiri. Akhir kata penulis ucapkan Terima
Kasih. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Medan,

2015
Penulis

FAISAL WIRANSYAH BERUTU
122102011


DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................

iv

DAFTAR TABEL . ..............................................................................

vi

DAFTAR GAMBAR . ...........................................................................

vii

DAFTAR LAMPIRAN . ......................................................................

viii


BAB I : PENDAHULUAN ...............................................................

1

A. Latar Belakang Masalah . .................................................

1

B. Rumusan Masalah . ...........................................................

4

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ........................

4

1. Tujuan Penelitian . ................................................

4


2. Manfaat Penelitian . ..............................................

5

D. Rencana Penulisan . ..........................................................

5

1. Jadwal Survei/Observasi . ..................................................

5

2. Rencana Isi . ......................................................................

BAB II

6

: KOPERASI KPRI INSKO DINAS KOPERASI DAN

UMKM PROVINSI SUMATERA UTARA...................

8

A. Sejarah Ringkas........................................................ ....

8

B. Struktur Organisasi ....................................................... 9
C. Job Description ............................................................ 11
D. Jaringan Usaha ............................................................. 14

E. Kinerja Usaha Terkini .................................................. 14
F.Rencana Usaha ...............................................................

BAB III

15

:SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN DAN PEMBELIAN

PADA KPRI INSKO DINAS KOPERASI DANUMKM
PROVINSISUMATERA UTARA …………………..

17

A. Pengertian Sistem Akuntansi Penjualan dan
Pembelian ....................................................................

17

B. Prinsip Dasar Sistem akuntansi penjualan dan Pembelian
pada KPRI INSKO Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi
Sumatera Utara . ..........................................................

20

C. Sistem Akuntansi Penjualan dan Pembelian pada KPRI
INSKO Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatera
Utara . .........................................................................


25

D. Prosedur Penjualan dan Pembelian pada KPRI INSKO
Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatera

BAB IV

Utara ............................................................................

32

: KESIMPULAN DAN SARAN . .........................................

35

A. Kesimpulan . ..................................................................

35

B. Saran . .............................................................................


36

DAFTAR PUSTAKA . .............................................................................

37

LAMPIRAN . ............................................................................................

38

DAFTAR TABEL

Nomor

Judul

Halaman

1.1 Jadwal Survei/Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir …..……


5

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Judul
Gambar 2. 1

Halaman

StrukturOrganisasiKoperasiPegawaiNegeri INSKO

dan UMKM Provinsi Sumatera Utara ……………………

10

DAFTAR LAMPIRAN

No

Judul

Halaman

1. Struktur Organisasi KPRI Insko Dinas Koperasi dan UMKM
Provinsi Sumatera utara …………………………………………….

38

2. Surat Konfirmasi Riset ……………………………………………...

39

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Koperasi adalah salah satu bentuk usaha berbadan hukum yang berdiri di
Indonesia. Menurut undang-undang nomor 25 tahun 1992 pasal 1 ayat 1 tentang
perkoperasian, koperasi Indonesia adalah badan usaha yang beranggotakan orang.
Seseorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasar atas asas kekeluargaan. Apabila ditinjau dari Ilmu Ekonomi, koperasi
adalah organisasi ekonomi dengan keanggotaan sukarela.
Maksudnya, dengan kebebasan masuk dan keluar menurut peraturan yang ada
baik dari kalangan konsumen maupun produsen, perorangan, maupun kelompok,
yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya dengan
mengambil manfaat-manfaat yang diusahakan dengan kerjasama kekeluargaan.
Salah satu bentuk koperasi adalah koperasi karyawan yaitu koperasi yang
beranggotakan karyawan-karyawan satu perusahaan dimana koperasi karyawan
itu berada. Secara langsung dan tidak langsung, koperasi mempunyai peran yang
positif dan besar dalam pelaksanaan pembangunan nasional di Indonesia.
Koperasi merupakan sarana penigkatan kemajuan ekonomi, yaitu bagi anggota
koperasi dan juga bagi masyarakat. Hal ini sesuai dengan tujuan koperasi yaitu
memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya. Oleh karena itu, koperasi harus dapat menjalankan fungsinya sesuai
dengan visi dan misinya yaitu mensejahterakan anggota dan masyarakat dalam

pemenuhan kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan penting lainnya. Koperasi dalam
mencapai tujuannya harus selalu memperhatikan pengelolaan dalam sistem
akuntansi yang menyangkut tentang segala macam kegiatannya.


Teori Pembelian
Sistem akuntansi pembelian digunakan perusahaan untuk pengadaan barang

yang diperlukan oleh perusahaan. Kegiatan pembelian harus tepat sasaran, artinya
harus sesuai dengan pesanan. Jika tidak, hal ini tentu akan merugikan koperasi itu
sendiri. Bila pembelian besar jumlahnya, maka koperasi harus cermat memilih
dan membeli barang dagangannya, yaitu dengan sistem pembelian yang baik.
Dalam hal ini, bagian pembelian harus dapat mencari penjual atau pemasok yang
handal. Untuk mengetahui kehandalan pemasok yang perlu diperhatikan adalah
dengan melihat harga yang ditawarkan, tampilan dan citra produk yang
ditawarkan dan juga kualitas barang. Selain mencari pemasok yang handal, bagian
pembelian harus membeli barang yang disetujui

dan sesuai dengan tujuan

koperasi. Maksudnya adalah barang yang dibeli harus sesuai dengan barang yang
dipesan sebelumnya dan juga barang dagangan yang dibeli adalah yang sesuai
dengan kebutuhan sehari-hari para anggota koperasi dan masyarakat sekitarnya.
Dalam sebuah koperasi pembelian meliputi pembelian aktiva produktif,
pembelian barang dagangan, serta pembelian barang dan jasa lain dalam rangka
kegiatan usaha. Pembelian dapat dilakukan secara kredit maupun tunai dan pada
umumnya dilakukan kepada beberapa supplier. Pembelian secara kredit akan
menimbulkan hutang yang biasanya dicatat dalam akun hutang dagang. Pembelian
akan diikuti pembayaran. Suatu pembelian hatus dibayar tergantung pada syarat

jual beli yang ditetapkan. Di samping pembelian barang dan jasa, pembayaran
dapat dilakukan untuk keperluan lain, misalnya mengembalikan pinjaman atau
membagikan laba kepada pemilik.
Persediaan barang dagangan juga harus diperhitungkan oleh bagian
pembelian, karena kekosongan barang akan menimbulkan ketidakefisienan dalam
kegiatan operasi pada Koperasi. Oleh karena itu, sistem akuntansi pembelian
secara keseluruhan bertujuan agar bagian pembelian dapat memperoleh barang
dagangan yang benar-benar dibutuhkan oleh para anggota koperasi dan
masyarakat sekitar baik dari segi kuantitas dan kualitasnya. Selain itu sistem
akuntansi pembelian digunakan oleh bagian pembelian untuk mencari pemasok
yang handal, harga yang pantas, mengatasi kelangkaan barang, dan juga masalahmasalah kecurangan.


Teori Penjualan
Penjualan dipisah menjadi 2 bagian, yakni harga penjualan kredit dan harga

penjualan tunai. Penjualan

kredit artinya semua pegawai atau aggota dapat

mengambil dahulu barang kebutuhan hariannya, atau kebutuhan kantor mereka
dengan cara kredit, dan dibayar dengan cara mencicil setiap bulannya, atau
dengan ketentuan yang ditetapkan. Untuk barang yang belum tersedia pada
koperasi kantor, pegawai juga dapat memesan kepada petugas koperasi.
Sedangkan penjualan tunai tidak berbeda dengan jenis transaksi jual beli
lainnya, artinya konsumen melakukan pembayaran harga barang terlebih dahulu
sebelum barang diserahkan oleh perusahaan kepada konsumen. Setelah uang

diterima oleh perusahaan, barang kemudian diserahkan kepada pembeli dan
transaksi penjualan tunai kemudian dicatat oleh perusahaan.
Atas dasar uraian diatas penulis tertarik mengangkat judul tugas akhir
“SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN DAN PEMBELIAN PADA KPRI
INSKO DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI SUMATERA
UTARA”.

B. Rumusan Masalah
Pokok permasalahan dalam penelitian ini akan dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah sistem akuntansi penjualan dan pembelian pada KPRI
INSKO Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatera Utara.
2. Bagaimanakah ketransparansian KPRI INSKO Dinas Koperasi dan
UMKM Provinsi Sumatera Utara dalam hal penjualan dan pembelian.
3. Bagaimanakah tingkat keefisienan penjualan dan pembelian KPRI INSKO
Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatera Utara.

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk menganalisa dan mengevaluasi sistem pembelian dan penjualan
pada KPRI INSKO Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatera
Utara.
2. Mengetahui proses ataupun prosedur pembelian dan penjualan KPRI
INSKO Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatera Utara

3. Pemecahan pokok permasalahan atau kendala yang ada pada KPRI
INSKO Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatera Utara.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian bagi penulis, adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengembangkan dan menambah ilmu pengetahuan penulis
pada bidang koperasi, serta sistem akuntansi pembelian dan
penjualannya.
b. Guna memenuhi syarat untuk menyelesaikan perkuliahan pada
Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

D. Rencana Penulisan
Penelitian ini dilakukan di KPRI INSKO Dinas Koperasi dan UMKM
Provinsi Sumatera Utara Jl.Gatot Subroto No.218 Medan.
1.

Jadwal Survei/Observasi
Jadwal survei/observasi dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut :
Tabel 1.1
Jadwal Survei/Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir
APRIL/MEI 2015
NO

KEGIATAN
I

1

Pengesahan Tugas Akhir

2

Pengajuan Judul

3

Permohonan Izin Riset

4

PengajuanDosen Pembimbing

II

III

IV

APRIL/MEI 2015
NO

KEGIATAN
I

5

Pengumpulan Data

6

Penyusunan Tugas Akhir

7

Bimbingan Tugas Akhir

8

Penyelesaian Tugas Akhir

II

III

IV

Dalam kegiatan pengumpulan data, penulis akan melakukan penelitian
selama beberapa minggu di kantor Dinas Koperasi Provinsi Sumatera Utara.
2.

Rencana Isi
Tugas akhir yang penulis kerjakan, dibagi menjadi empat bab dan setiap

babnya dibagi atas beberapa sub bab, antara lain sebagai berikut :

BAB I

:PENDAHULUAN
Pada bab ini akan diuraikan tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian yang
mencakup tujuan penelitin dan manfaat penelitian, rencana
penulisan yang mencakup jadwal survei/observasi dan
rencana isi.

BAB II

:KPRI INSKO DINAS KOPERASI DAN UMKM
PROVINSI SUMATERA UTARA
Pada bab ini meliputi sejarah ringkas, struktur organisasi,
job description, jaringan usaha, kinerja usaha terkini dan

rencana usaha KPRI INSKO Dinas Koperasi dan UMKM
Provinsi Sumatera Utara.

BAB III

: SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN DAN
PEMBELIAN PADA KPRI INSKO DINAS KOPERASI
DAN UMKM PROVINSI SUMATERA UTARA
Pada bab ini penulis mencoba untuk menguraikan mengenai
pengertian sistem penjualan dan pembelian, prinsip dasar
sistem akuntansi penjualan dan pembelian, sistem akuntansi
penjualan dan pembelian, serta prosedur penjualan dan
pembelian pada KPRI INSKO Dinas Koperasi dan UMKM
Provinsi Sumatera Utara.

BAB IV

:KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini penulis mencoba mengambil kesimpulan dan
memberikan

saran-saran

yang

bertitik

tolak

dari

pengumpulan data dan pembahasan yang dilakukan dimana
diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat
bagi KPRI INSKO Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi
Sumatera Utaradi masa yang akan datang.

BAB II
KOPERASI KPRI INSKO DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI
SUMATERA UTARA

A. Sejarah Ringkas
Koperasi Pegawai Republik Indonesia INSKO dan Usaha Mikro Kecil dan
Menengah Provinsi Sumatera berdiri pada tahun 1964 pada Instansi Inspektorat
Koperasi yang sekarang bernama Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatera
Utara. Terbentuknya koperasi ini diprakarsai oleh Raja Tindil Manik yang
merupakan Kepala Inspektorat Koperasi pada masa itu.
Latar belakang berdirinya koperasi ini adalah keinginan dari para pegawai
negeri di lingkungan Inspektorat Koperasi untuk meningkatkan kesejahteraan
anggota sekaligus sebagai pegawai di lingkungan Inspektorat Koperasi. Selain itu
sebagai instansi yang membina koperasi di sumatera utara, Inspektorat Koperasi
memiliki tanggung jawab untuk membangun ekonomi rakyat yang berbentuk
Koperasi. Disamping itu juga adanya pemikiran bahwa sudah sewajarnya kantor
pemerintah yang membina koperasi di Sumatera Utara memiliki koperasi sendiri
bagi para pegawainya.
Pada tanggal 20 April 1995 Badan Hukumnya telah diubah yaitu dengan
nomor : 10/PAD/KWK.2/IV/95, dengan Klasifikasi A. Koperasi ini merupakan
koperasi simpan pinjam dan berkedudukan di Jln. Jend. Gatot Subroto No.218
Km.5,5 Medan. Anggota koperasi ini adalah pegawai negeri di lingkungan Dinas
Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatera Utara.

Koperasi Pegawai Republik Indonesia INSKO sebagai badan usaha memiliki
beberapa unit usaha perdagangan dan jasa. Bidang usaha tersebut melayani
anggota maupun non anggota, antara lain sebagai berikut :
1.

Usaha simpan pinjam

2.

Usaha pertokoan

3.

Usaha rekanan

B. Stuktur Organisasi
Organisasi merupakan wadah bagi sekelompok orang yang bekerja dalam
usaha untuk mencapai tujuan tertentu. Struktur organisasi mempunyai peran yang
sangat penting dalam memperlancar jalannya operasi atau kegiatan usaha. Untuk
menjalankan suatu operasi atau kegiatan usaha diperlukan personil atau individu
yang memegang jabatan tertentu dimana masing-masing personil diberikan tugas,
wewenang, dan tanggung jawab sesuai dengan jabatannya. Struktur organisasi
merupakan gambaran sistematis tentang hubungan kerja dari orang-orang yang
menggerakkan organisasi pada koperasi dalam usaha mencapai tujuan. Bentuk
dan struktur organisasi Koperasi Pegawai Negeri INSKO dan UMKM Provinsi
Sumatera Utara seperti disajikan pada gambar

Gambar 2. 1
STRUKTUR ORGANISASI
Koperasi Pegawai Negeri INSKO dan UMKM Provinsi Sumatera Utara

Sumber : Koperasi Pegawai Negeri INSKO dan UMKM Provinsi SumateraUtara

C. Job Description
Berikut ini akan disajikan uraian tugas pada Koperasi Pegawai Negeri
INSKO Kantor Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi
Sumatera Utara terdiri dari :
1.

Rapat Anggota
Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi didalam koperasi, dimana

setiap anggota mempunyai hak untuk menghadirinya. Rapat anggota yang
diadakan sekurang-kurangnya satu kali setahun. Pengambilan suara dilakukan
secara tertulis apabila hal ini dikehendaki oleh sekurang-kurangnya 5 (lima) orang
anggota yang berhak suara di dalam rapat. Jikalau tidak, maka diambil dengan
cara mengangkat tangan dan anggota yang tidak hadir tidak dapat mewakili
suaranya kepada orang lain.
2.

Dewan Penasehat
Pengangkatan dan pembubaran dewan penasehat disampaikan kepada yang

bersangkutan dengan sepucuk surat pengangkatan yang ditandatangani oleh ketua
dan sekretaris pengurus koperasi. Dewan penasehat tidak menerima gaji, akan
tetapi dapat diberi uang jasa, yang disetujui oleh rapat anggota. Dewan penasehat
memberi saran atau anjuran pada pengurus koperasi, baik diminta maupun tidak.
3.

Ketua
Ketua bertugas memimpin Rapat-rapat Anggota dan Rapat Pengurus,

menandatangani surat-surat berharga dan surat-surat lainnya yang berkaitan
dengan penyelenggaraan keuangan, menjalankan tugas-tugas lainnya yang lazim
dikerjakan oleh seorang ketua, atau yang dibebankan kepadanya oleh keputusan

pengurus tanpa menyimpang dari ketentuan dalam Anggaran Dasar atau
Anggaran Rumah Tangga Koperasi.
4.

Sekretaris
Bertugas untuk membuat serta memelihara berita acara yang asli dan lengkap

dari Rapat-rapat Pengurus. Sekretaris bertanggungjawab atas pemberitahuan
kepada para anggota sebelum rapat diadakan, sesuai dengan ketentuan dalam
Anggaran Dasar atau Anggaran Rumah Tangga. Sekretaris menjalankan tugastugas yang dibebankan kepadanya dengan keputusan pengurus dengan tidak
menyimpang dari ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar atau Anggaran Rumah
Tangga.
5.

Bendahara
Tugasnya adalah mengurus pembukuan keuangan,membuat laporan keuangan

triwulan dan tahunan,mengusahakan tambahan modal untuk koperasi,,mengurus
administrasi keuangan,membuat dan mengkoordinasikan potongan gaji,bertindak
sebagai kasir,memberikan kredit pinjaman.
6.

Badan Pemeriksa
Koperasi berkewajiban untuk mengadakan pemeriksaan atas dirinya sendiri.

Pemeriksaan itu dilakukan oleh suatu badan pemeriksa yang terdiri atas tiga orang
anggota koperasi yang tidak termasuk golongan pengurusan dan dipilih oleh
Rapat Anggota untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun. Adapun fungsi dan tugas Badan
Pemeriksa antara lain :
a.

Melakukan pemeriksaan langsung secara bertahap dan berkesinambungan
sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan.

b.

Melakukan pemantauan pada setiap kegiatan pelayanan sesuai dengan aturan
dan jadwal yang telah direncanakan.

c.

Mengkoordinasikan setiap jadwal pengawasan kepada ketua dewan pimpinan.

d.

Menginventarisasi temuan-temuan atas pengawasan dan menjabarkannya
sebagai dasar pemberian saran kepada dewan pimpinan.

7.

Manajer
Koperasi dalam memperlancar kegiatan operasional dalam suatu organisasi

perlu satu orang manajer untuk mewujudkan suatu tujuan yang ditetapkan
organisasi. Pada dasarnya peranan manajer adalah mengarahkan koperasi kearah
pencapaian tujuan dan sasarannya. Pada umumnya organisasi didirikan
berdasarkan tujuan, dan para manajer bertugas untuk menggunakan serta
menggabungkan semua sumber-sumber daya koperasi untuk mencapai tujuan.
Manajemen menjalankan koperasi kearah pencapaian tujuan dengan menegaskan
berbagai kegiatan yang harus dilakukan oleh para anggota koperasi.
8.

Karyawan Koperasi
Karyawan atau pegawai adalah orang yang diangkat atau dipilih oleh

Pengurus Koperasi untuk sebagai tenaga kerja pada koperasi.
9.

Anggota
Anggota koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi.

Sebagai pemilik dan pengguna jasa koperasi, anggota berpartisipasi aktif dalam
kegiatan koperasi. Setiap anggota mempunyai kewajiban dan hak yang sama
terhadap koperasi sebagaimana dalam Anggaran Dasar.

D. Jaringan Usaha
KPRI INSKO Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatera Utara bergerak
di bidang usaha mikro kecil dan menengah yang melakukan penjualan barang dan
penjualan jasa, penjualan jasa yang dilakukan oleh koperasi ini adalah unit simpan
pinjam,dan koperasi ini juga bertujuan untuk mensejahterakan seluruh anggota
yang tergabung di dalamnya. Adapun jaringan usaha dalam KPRI INSKO Dinas
Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatera Utara adalah :
1.

Mengadakan Pendidikan dan Pelatihan.

2.

Menyelenggarakan Unit Usaha Fotocopy dan ATK.

3.

Mengadakan Pinjaman ke BNI untuk di salurkan ke anggota.

4.

Menyelenggarakan Unit Simpan Pinjam bagi anggota.

5.

Mengadakan Penagihan Piutang Macet secara Intensif.

6.

Menggabungkan Unit Usaha Simpan Pinjam PUK, KCK kepada Unit Usaha
Simpan Pinjam Biasa.

E. Kinerja Usaha Terkini
Kinerja terkini dari KPRI Insko Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi
Sumatera Utara adalah sebagai berikut :
1.

Dinilai dari rasio : Rentabilitas menunjukkan rendahnya pencapaian SHU
oleh KPRI Insko bila dibandingkan dengan suku bunga Bank.

a.

Rasio likuiditas menunjukkan bahwa KPRI cukup likuid, Dimana setiap Rp 1
hutang di jamin oleh 5 harta lancar.

b.

Rasio solvabilitas menunjukkan asset KPRI Insko yang bersumber dari
Hutang adalah sebesar 9%

2.

Meningkatkan kesejahteraan anggota dengan memberikan THR dan Natal
serta memberikan Dana Sosial Kepada anggota/keluarga anggota

3.

Meningkatkan kualitas maupun kuantitas anggota yang aktif dan tidak aktif
dilakukan dengan melakukan seleksi anggota.

F. Rencana Usaha
Dalam tahun buku 2015 rencana kerja KPRI INSKO akan tetap mengacu
pada UU No 25 Tahun 1992. Untuk rencana kegiatan tahun buku 2015 KPRI
INSKO adalah sebagai berikut :
1.

Bidang Kelembagaan
Dalam rangka untuk meningkatkan kualitas maupun kuantitas anggota yang

aktif dan tidak aktif akan dilakukan seleksi keanggotaan.
Keadaan keanggotaan KPRI INSKO per 31 desember 2014. Tergambar
sebagai berikut :
a.

Anggota aktif sebanyak

: 121 orang

b.

Anggota tidak aktif sebanyak

: 16 orang

Jumlah
2.

Bidang Usaha

a.

Unit Toko JL.Gatot Subroto

b.

Unit Toko Helvetia

c.

Unit Usaha Resto

d.

Unit Usaha Simpan Pinjam

: 127 orang

3.

Bidang Permodalan

a.

Simpanan wajib anggota tetap dikenakan sebesar RP. 100.000 per bulan.

b.

Simpanan pokok anggota baru tetap dikenakan RP. 500.000 dan rencana
peminjaman ke bank BNI dibatalkan karena di cannelling kena bunga 1,5%
per bulan.

4.

Kesehatan Anggota

a.

Tunjangan THR/Natal

b.

Dana Sosial

BAB III
SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN DAN PEMBELIAN PADA KPRI
INSKO DINAS KOPERASI DAN UMKM
PROVINSI SUMATERA UTARA

A. Pengertian Sistem Akuntansi Penjualan dan Pembelian
1. Sistem
Menurut Mulyadi bahwa suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok
unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi
bersamasama untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan menurut Zaki
Baridwan sistem merupakan suatu kerangka suatu kegiatan dan prosedurprosedur yang paling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema
yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari
perusahaan Zaki Baridwan (1990 : 1).
Menurut Komite Standardisasi Perekayasaan Amerika, sistem adalah
serangkaian metode, prosedur, atau tehnik yang disatukan oleh interaksi yang
teratur sehingga membentuk suatu kesatuan yang terpadu. Dari ketiga definisi
tersebut dapat disimpulkan sistem adalah Serangkaian unsur, prosedurprosedur, atau tehnik yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan
bertujuan untuk melaksanakan kegiatan dan tujuan dari perusahaan.
2. Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi adalah formulir-formulir, catatan-catatan, prosedurprosedur, dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data mengenai usaha
suatu kegiatan ekonomis dengan tujuan untuk menghasilkan umpan balik

dalam bentuk laporan-laporan yang diperlukan oleh manajemen untuk
mengawasi usahanya, dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti
pemegang saham, kreditor, dan lembaga-lembaga pemerintah untuk menilai
hasil operasi.
Untuk lebih lebih memahami defenisi sistem akuntansi, ada beberapa ahli
yang juga menjabarkan defenisi sistem akuntansi, yakni :
Menurut Warren, Reeve, Fees yang diterjemahkan oleh Aria Farahwati
dalam bukunya Warren, Reeve, Fees Accounting (2005:234), Sistem
akuntansi adalah”

metode

dan

prosedur

untuk

mengumpulkan,

mengklarifikasikan, mengikhtisarkan, dan melaporkan informasi operasi dan
keuangan sebuah perusahaan.”
Sistem akuntansi menurut Mulyadi dalam bukunya Sistem Akuntansi
(2001:3) : Sistem akuntansi adalah “organisasi formulir, catatan, dan
laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi
keuangan yang memudahkan manajemen guna memudahkan pengelolaan
perusahaan.”
Sistem akuntansi memiliki tujaan sebagai berikut :
a. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru
b. Untuk meningkatkan informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah
ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun struktur
informasinya.
c. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekkan intern, yaitu
untuk memperbaiki tingkat keandalan (reability) informasi akuntansi, dan

untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan
perlindungan kekayaan perusahaan
d. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan
akuntansi.
3. Penjualan
Penjualan adalah sebuah usaha atau langkah konkrit yang dilakukan untuk
memindahkan suatu produk, baik itu barang ataupun jasa, dari produsen
kepada konsumen sebagai sasarannya, dengan tujuan memperoleh laba dari
produk atau barang yang dihasilkan produsen, dengan pengelolaan yang baik.
Menurut Henry Simamora dalam buku “Akuntansi Basis Pengambilan
Keputusan Bisnis” menyatakan bahwa penjualan adalah pendapatan lazim
dalam perusahaan dan merupakan jumlah kototr yang dibebankan pada
pelanggan atas barang dan jasa.
Menurut Chairul Marom dalam buku “Sistem Akuntansi Perusahaan
Dagang” menyatakan bahwa penjualan merupakan penjualan barang
dagangan sebagai usaha pokok perusahaan yang dilakukan secara teratur”
Sedangkan menurut Winardi (1991:2) penjualan adalah proses dimana
sang penjual memuaskan segala kebutuhan dan keinginan pembeli, agar
dicapai manfaat baik bagi si penjual maupun si pembeli, yang berkelanjutan
dan menguntungkan kedua belak pihak.
4. Pembelian
Pembelian adalah suatu peristiwa ataupun tidakan yang dilakukan oleh dua
belah pihak dengan tujuan menukarkan barang atau jasa dengan

menggunakan alat transaksi yang sah dan sama sama memiliki kesepakatan
dalam transaksinya. Dalam pembelian terkadang akan ada proses tawar
menawar antara pembeli dan penjual sampai akhirnya mendapatkan
kesepakatan harga yang kemudian akan melakukan transaksi pertukaran
barang atau jasa dengan alat tukar yang sah dan disepakati kedua belah pihak.
Brown dkk (2001:132) mengatakan bahwa pembelian adalah “managing
the inputs into the organization’s transformation (production process).”
Pendapat tersebut kurang lebih memiliki arti bahwa pembelian merupakan
pengelolaan masukan ke dalam produksi organisasi.
Sedangkan menurut Galloway dkk (2000:31) mengenai fungsi pembelian
yaitu “the role of puchasing function is to make materials an parts of the
right quality and quantity available for use by the operations at the right time
and the right place.”Yang memiliki arti bahwa peran fungsi pembelian adalah
untuk mengadakan material dan part pada kualitas yang tepat dan kuantitas
yang tersedia untuk dilakukan operasi pada waktu yang tepat dan tempat yang
tepat.

B. Prinsip Dasar Sistem Akuntansi Penjualan dan Pembelian pada KPRI
INSKO Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatera Utara
Dalam menjalankan praktik penjualan dan pembelian, prinsip dasar akan
menjadi penuntun utama. Segala proses penjualan ataupun pembelian yang yang
ada akan diatur sepenuhnya. Pada KPRI INSKO Dinas Koperasi dan UMKM
Provinsi Sumatera Utara yang menjadi prinsip dasar atas penjualan dan pembelian
barang dagangan terdiri atas 3 bagian, yaitu :

1. Anggaran Dasar
Anggaran dasar merupakan keseluruhan aturan yang mengatur secara
langsung kehidupan koperasi dan hubungan antara koperasi dengan para
anggotanya, guna terselenggaranya tertib organisasi. Anggaran dasar koperasi
dianggap sebagai aturan intern koperasi yang harus ditaati seluruh perangkat
organisasi koperasi dan seluruh anggota koperasi. Selain itu anggaran dasar
koperasi menjadi dasar formal untuk persetujuan atau kesepakatan anggota
untuk bekerja sama, yang merupakan fondasi setiap koperasi.
Anggaran dasar koperasi landasan awal dalam mengatur sistem penjualan
dan pembelian pada KPRI INSKO Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi
Sumatera Utara, dalam proses dan praktik penjualan maupun pembelian,
anggaran adalah hal yang mutlak, karena anggaran dasar ini digunakan
sepenuhnya sebagai landasan dalam memilih sumber dan investasi dana,
anggaran juga berfungsi sebagai batasan atas jumlah dana yang dicari dan
digunakan, serta sebagai UUD yang menjadi aturan dan pedoman yang wajib.
Pada KPRI INSKO Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatera Utara
anggaran dasar juga berfungsi merasionalkan sumber dana agar dapat
mencapai hasil yang maksimal, dengan adanya anggaran dasar, rencana yang
disusun akan lebih sempurna, jelas dan terlihat. Hal-hal tersebut diatas tentu
menjadi alasan mengapa anggaran dasar adalah pedoman utama dalam hal
ini, selain kegiatan menjadi lebih terarah, anggaran dasar juga menjadi alat
penilai kekurangan maupun kelebihan pengurus koperasi. Dengan adanya
anggaran dasar yang menjadi pedoman pada KPRI INSKO Dinas Koperasi

dan UMKM Provinsi Sumatera Utara, akan memberi dampak positif terhadap
proses dan praktik penjualan maupun pembelian nantinya, karena anggaran
dasar memiliki manfaat untuk menghindari pemborosan atau pembelian yang
tidak perlu dan sumber daya dapat dimanfaatkan seefisien mungkin.
Oleh karena itu anggaran dasar pada KPRI INSKO Dinas Koperasi dan
UMKM Provinsi Sumatera Utara menjadi aturan dan undang-undang yang
menopang segala proses didalamnya, menjadikannya sesuatu yang sangat
penting perannya dalam hal sistem penjualan dan pembelian barang
dagangan, karena akan mengatur secara menyeluruh rencana-rencana yang
ada demi mencapai tujuan bersama.
2. Anggaran Rumah Tangga
Selain anggaran dasar yang menjadi aturan keseluruhan yang mengatur
kehidupan koperasi, dalam hal ini anggaran rumah tangga juga memiliki
peranan yang penting dalam proses penjualan dan pembelian pada KPRI
INSKO Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatera Utara.
Anggaran rumah tangga merupakan aturan-aturan yang mengatur tentang
tata tertib dan tata laksana kegiatan koperasi. Tidak berbeda dengan anggaran
dasar hanya saja anggaran rumah tangga lebih keruang lingkup yang lebih
kecil. Anggaran rumah tangga disusun oleh pengurus koperasi untuk
selanjutnya diajukan pada saat rapat anggota koperasi. Dalam contoh
anggaran rumah tangga KPRI INSKO Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi
Sumatera Utara disana dicantumkan magsud dan tujuan serta bidang usaha
yang berisi :

Bagian Pertama
Maksud dan Tujuan
1.

Koperasi bermagsud memenuhi kebutuhan anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya.

2.

Koperasi bertujuan melakukan kesejahteraan anggota pada khususnya
dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan
perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil
dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Bagian Kedua
Bidang Usaha

1.

Melakukan kegiatan simpan pinjam.

2.

Pengadaan barang konsumsi anggota.

3.

Pengadaan serta penjualan barang dagangan.

4.

Pendidikan dan pelatihan di bidang koperasi, peningkatan skala usaha
dan manajemen usaha anggota.

5.

Kegiatan usaha lainnya yang terkait dengan kebutuhan anggota koperasi
maupun untuk peningkatan skala bisnis dengan anggota sesuai dengan
keutusan anggota.
Dari sedikit penggalan diatas dapat dilihat pada bagian kedua yakni

bidang usaha poin ketiga anggaran rumah tangga mencantumkan pengadaan
atau pembelian dan penjualan barang dagangan, artinya proses ini diatur
sepenuhnya pada anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, dan menjadi

pedoman dalam sistem penjualan dan pembelian pada KPRI INSKO Dinas
Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatera Utara.
3.

Hasil Rapat Anggota
Setelah kita mengetahui aturan-aturan yang ada pada anggaran dasar dan

anggaran rumah tangga, selanjutnya adalah pengadaan rapat koperasi. Setelah
pengurus mengajukan atau mengusulkan anggaran dasar ataupun anggaran
rumah tangga kepada pimpinan, maka pada rapat inilah akan dirundingkan
secara menyeluruh apa saja usulan yang akan disetujui sepenuhnya., pada
rapat tersebut akan dijabarkan secara detail dan menyeluruh saran atau
rencana yang dibuat oleh pengurus koperasi, untuk selanjutnya dirundingkan
bersama apakah sesuai dengan ketetapan koperasi atau tidak. Dalam
perundingannya, hasil yang akan disetujui sepenuhnya adalah berdasarkan
suara terbanyak, artinya saran atau usulan yang paling banyak disetujui oleh
anggota akan menjadi hasil yang mutlak.
Proses inilah yang akan menentukan bagaimana sistem yang akan
digunakan KPRI INSKO Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatera
Utara dalam segala proses dan praktiknya. Hasil rapat Anggota merupakan
kekuasaan tertinggi dalam menentukan Sistem penjualan dan pembelian yang
ada, hasil rapat anggota juga menjadi syarat penting untuk jalannya sistem
pada koperasi tersebut, seperti yang diatur dalam UU Koperasi No.25/1992
tentang ketetapan koperasi.

C. Sistem Akuntansi Penjualan dan Pembelian pada KPRI INSKO Dinas
Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatera Utara
Secara langsung dan tidak langsung, koperasi mempunyai peran yang positif
dan besar dalam pelaksanaan pembangunan nasional di Indonesia. Koperasi
merupakan sarana peningkatan kemajuan ekonomi, yaitu bagi anggota koperasi
dan juga bagi masyarakat. Hal ini sesuai dengan tujuan koperasi yaitu memajukan
kesejahteraan anggota pada dan masyarakat. Oleh karena itu, koperasi harus dapat
menjalankan fungsinya sesuai dengan visi dan misinya yaitu mensejahterakan
anggota dan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan
penting lainnya.
Koperasi dalam mencapai tujuannya harus selalu memperhatikan pengelolaan
dalam

sistem

akuntansi

yang

menyangkut

tentang

segala

macam

kegiatannya.Walaupun kemampuan manajerial sudah baik, tetapi bila tidak
ditunjang oleh adanya sistem akuntansi yang memadai, maka sulit untuk
mengukur keberhasilan usaha koperasi yang telah dicapai.
Berikut akan dijelaskan sistem penjualan dan pembelian pada KPRI INSKO
Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatera Utara.
1. Sistem Penjualan Barang Dagangan
Sistem akuntansi penjualan barang berfungsi sebagai pengatur proses
penjualan, dengan adanya sistem yang mengatur akan memberi dampak yang
positif pada setiap kegiatan yang ada.

Secara garis besarnya, sistem penjualan yang digunakan pada KPRI
INSKO Dinas Koperasi Provinsi Sumatera Utara dibagi menjadi 2 bagian,
yaitu :
a. Sistem Penjualan Tunai
Sistem Penjualan Tunai merupakan sebuah sistem yang mewajibkan
pembeli melakukan pembayaran harga terlebih dahulu sebelum barang
diserahkan kepada pembeli. Artinya pembayaran atas barang dilakukan
secara langsung pada saat transaksi.
Pada KPRI INSKO Dinas Koperasi Provinsi Sumatera Utara sistem
penjualan tunai diberlakukan bagi seluruh pengurus koperasi, anggota,
pegawai dan masyarakat pada umumnya. Artinya pembelian barang dapat
dilakukan oleh anggota maupun non anggota. Pembelian secara pribadi,
mengharuskan mereka melakukan pembayaran langsung pada saat transaksi
pembelian dan kemudian koperasi memberikan barang sesuai dengan pesanan
dan kesepakatan.
Sistem penjualan tunai pada KPRI INSKO Dinas Koperasi Provinsi
Sumatera Utara merupakan prosedur yang mengorganisasi formulir, catatan,
laporan dan transaksi yang berhubungan dengan kegiatan penjualan koperasi
yang berasal dari transaksi penjualan tunai atau transaksi lain yang dapat
menambah kas koperasi dengan menggunakan media informasi dalam
mendukung proses transaksi penjualan tunai dan hasil pelaporan yang
dibutuhkan pengurus koperasi.

Pada KPRI INSKO Dinas Koperasi Provinsi Sumatera Utara jenis jenis
barang atau jasa yang dijual, seperti :
a) Alat Tulis Kantor (ATK)
b) Cetakan (Formulir, Brosur, Buku, dll)
c) Fotocopy
d) Kantin
Namun secara khusus, pembelian barang dagangan seperti perlengkapan
kantor, fotocopy partai besar, serta keperluan Kantor Dinas Koperasi,
pegawai membeli barang dagangan dengan menggunakan APBD yang
tersedia. Semua hasil penjualan tunai akan dicatat oleh pengurus dan
dimasukkan ke dalam penerimaan kas koperasi.
b. Sistem Penjualan Kredit
Penjualan kredit merupakan jenis penjualan yang dilakukan secara nontunai, dalam hal ini laba yang diharapkan menjadi lebih besar dibandingkan
penjualan tunai.
Pada KPRI INSKO Dinas Koperasi Provinsi Sumatera Utara penjualan
kredit dapat berupa pembelian barang dagangan koperasi dan pinjaman. Yang
dimagsud disini adalah anggota maupun non anggota dapat melakukan
pembelian barang dagangan koperasi dengan cara kredit atau non-tunai,
biasanya hal ini dilakukan untuk pembelian barang berskala besar. Sebagai
contoh seorang anggota ingin membeli alat tulis serta perlengkapannya dalam
jumlah besar secara pribadi, namun tidak sanggup membeli barang secara
tunai. Pada kasus seperti ini KPRI INSKO Dinas Koperasi Provinsi Sumatera

Utara dapat memberi kredit kepada anggota, namun dengan ketentuan
tertentu, seperti jangka waktu dan bunga pembayaran.
Pembayaran penjualan kredit barang dapat dilakukan sesuai kesepakatan
antara pelanggan dengan koperasi. Sebagai contoh, syarat penjualan kredit
adalah 10 net/30, yang dapat diartikan pembayaran dapat dilakukan dalam
jangka 10 hari sesudah penyerahan barang, dan pembayaran selambatlambatnya dilakukan dalam kurun waktu 30 hari sesudah penyerahan barang.
Bila dalam kurun waktu 30 hari belum dilakukan pembayaran oleh pelanggan
berarti makin besar investasi koperasi dalam piutang. Pembayaran kredit
sendiri nantinya dapat dilakukan secara tunai setelah batas maksimum,
ataupun pemotongan gaji anggota.
Dibidang jasa, penjualan kredit pada KPRI INSKO Dinas Koperasi
Provinsi Sumatera Utara dapat berupa pinjaman. Anggota koperasi yang
membutuhkan dana dapat mendapatkan pinjaman dengan mudah dan tidak
rumit. Pada dasarnya sistem ini adalah untuk menghimpun dan menyalurkan
dana dalam bentuk sebuah pinjaman dari anggota ke anggota lainnya, namun
dengan prosedur atau dengan mekanisme yang disepakati bersama.
Syarat-syarat seperti ketentuan bunga dibahas sepenuhnya pada rapat
anggota, juga sistem pembayaran atas pinjaman, proses peminjaman dana
oleh anggota ke koperasi juga sudah ditentukan secara menyeluruh.
Keuntungan anggota yang meminjam pada koperasi adalah tidak perlu
menggunakan jaminan apapun atas pinjamannya. Segala jenis pinjaman

anggota akan dicatat pengurus koperasi dan dicatat segala transaksi yang ada
ke dalam buku utang pengurus.
2. Sistem Pembelian Barang Dagangan
Dalam hal ini, bagian pembelian harus dapat mencari penjual atau
pemasok yang handal. Untuk mengetahui kehandalan pemasok yang perlu
diperhatikan adalah dengan melihat harga yang ditawarkan, tampilan (styling)
dan citra (image) produk yang ditawarkan dan juga kualitas barang. Selain
mencari pemasok yang handal, bagian pembelian harus membeli barang yang
disetujui (authorized) dan sesuai dengan tujuan koperasi. Maksudnya adalah
barang yang dibeli harus sesuai dengan barang yang dipesan sebelumnya dan
juga barang dagangan yang dibeli adalah yang sesuai dengan kebutuhan
sehari-hari para anggota koperasi dan masyarakat sekitarnya.
Sistem akuntansi pembelian digunakan dalam koperasi untuk pengadaan
barang yang diperlukan oleh koperasi, dengan tujuan memenuhi kebutuhan
bersama. Secara garis besarnya, sistem pembelian yang digunakan pada
KPRI INSKO Dinas Koperasi Provinsi Sumatera Utara dibagi menjadi 2
bagian yaitu tunai dan kredit, sebagai berikut :
a.

Sistem Pembelian Tunai
Pada KPRI INSKO Dinas Koperasi Provinsi Sumatera Utara sistem

pembelian tunai merupakan salah satu bagian dalam proses pengadaan
barang. Sistem pembelian tunai berarti petugas koperasi bagian pembelian
datang dan membeli secara lansung barang barang yang dibutuhkan oleh
koperasi ke toko-toko atau pemasok barang, serta transaksi pembayarannya

dilakukan secara tunai. Karena petugas yang datang lansung ke toko atau
pemasok, disinilah seorang bagian pembelian dituntut kejeliannya dalam
pemilihan barang, karena pembelian barang haruslah tepat dan juga harus
efektif dan efisien.
Selain itu pembelian barang dagangan juga dapat bersifat order, artinya
bagian pembelian memesan barang ke pemasok, setelah barang sampai
bagian penerima akan memeriksa kelayakan barang, setelah sesuai dengan
kebutuhan lalu dilakukan transaksi pembayaran (cash and carry).
Keuntungan dari sistem pembelian tunai ini adalah petugas pembelian
dapat memeriksa keseluruhan barang dagangan yang akan dibeli, tentu akan
menjadi lebih efektif dan efisien karena barang pasti terjamin kualitasnya.
b. Sistem Pembelian Kredit
Pada KPRI INSKO Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatera
Utara pembelian barang dagangan juga dilakukan secara kredit. Pembelian ini
biasanya akan memperoleh syarat / termin pembayaran, sehingga
pembayaran ini dilakukan setelah jatuh tempo. Dalam hal ini, pemasok akan
mengirim karyawannya untuk menagih dengan membawa nota/faktur asli
sebagi pendukung dalam pencarian uang di kasir. Secara umum pembelian
barang dagangan secara kredit dibagi menjadi 3 (tiga) jenis yaitu :
a) Order Toko
Dalam hal ini, bagian pembelian menghubungi pemasok/ toko melalui
telepon untuk memesan barang dagangan yang dibutuhkan. Keuntungan dari
cara ini yaitu bagian pembelian tidak perlu untuk repot-repot datang ke toko

tersebut. Dalam hal ini biaya perjalanan ke toko dapat ditekan sehemat
mungkin.

Sedangkan

kelemahannya,

bagian

pembelian

tidak

dapat

memeriksa terlebih dahulu keadaan barang dagangan yang dipesannya.
Kemungkinan yang dapat terjadi yaitu kerusakan, kehilangan, susut dan juga
usangnya barang dagangan tersebut.
Dalam cara ini, secara garis besar bagian yang terkait ada 3 (tiga) bagian
yang melaksanakan fungsinya masing-masing yaitu Bagian Pembelian
(Pelaksana 1), Bagian Penerimaan (Pelaksana 2) dan Bagian Akuntansi
(Manajer Koperasi).
b) Sales
Dalam hal ini, sales toko datang sendiri ke koperasi dengan maksud
untuk menawarkan barang dagangannya kepada koperasi. Sales toko
menawarkan barang dagangannya dengan menampilkan brosur-brosur atau
surat penawaran produk yang berisi informasi mengenai harga, citra dan
kualitas barang.
Kemudian Bagian pembelian membaca dan mempelajari kebenaran dari
brosur yang diberikan. Bagian pembelian juga membandingkan kualitas,
harga dan mutu barang yang ada di koperasi itu sendiri dengan barang yang
ditawarkan oleh petugas sales tersebut. Apabila Bagian Pembelian
menyetujui tawaran tersebut, maka kedua belah pihak membuat suatu
perjanjian mengenai berapa harga yang akan dijual dan berapa keuntungan
yang didapat dari kedua belah pihak.

c) Konsinyasi
Pembelian ini dilakukan dengan menerima barang dagangan yang
dititipkan oleh pemasok. Menurut Utoyo Widayat (1993: 66) konsinyasi
adalah pengiriman atau penitipan barang dari pemilik kepada pihak lain yang
bertindak sebagai agen penjualan. Hak milik daripada barang tetap masih
berada pada pemilik.
Dalam cara ini, tidak jauh berbeda dengan pembelian melalui sales.
Hanya saja dalam sales, yang menawarkan barang adalah petugas sales dari
perusahaan / toko yang bersangkutan, sedangkan dalam sistem pembelian
secara konsinyasi yang menawarkan barang dagangan adalah anggota
koperasi itu sendiri dan masyarakat disekitarnya.

D. Prosedur Penjualan dan Pembelian pada KPRI INSKO Dinas Koperasi
dan UMKM Provinsi Sumatera Utara
1.

Prosedur Penjualan
Prosedur penjualan barang/jasa yang ditetapkan oleh KPRI INSKO

Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut :
a.

Bagian penjualan tunai pada koperasi bertanggung jawab sepenuhnya
dalam hal penerimaan pesanan atau pengorderan barang dari pembeli
yang yang datang langsung ke koperasi.

b.

Bagian penjualan kredit, berada dibawah fungsi keuangan, yang
bertanggung jawab untuk meneliti semua kasus kredit dalam transaksi
penjualan kredit pada pelanggan, serta memberikan otorisasi pemberian
kredit pada pelanggan.

c.

Bagian gudang, memiliki tanggung jawab dalam hal menyimpan barang
ataupun menyiapkan barang yang dipesan oleh pelanggan serta
memberikan barang ke bagian penjualan barang dagangan.

d.

Bagian penagihan penjualan bertanggung jawab untuk membuat dan
mengirimkan faktur penjualan kepada pelanggan yang melakukan kredit
barang/jasa,

serta menyediakan

copy faktur untuk

kepentingan

pencatatan transaksi penjualan oleh bagian akuntansi.
2.

Posedur Pembelian
Prosedur pembelian barang dagangan yang ditetapkan oleh KPRI INSKO

Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut :
a.

Bagian gudang mengajukan permintaan pembelian sesuai dengan posisi
persediaan yang ada di gudang kepada bagian pembelian.

b.

Bagian pembelian kemudian mencari informasi mengenai harga barang,
menentukan pemasok yang dipilih dalam pengadaan barang, dan
mengeluarkan order pembelian kepada pemasok yang dipilih.

c.

Bagian penerimaan bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan
terhadap jenis, mutu dan kualitas barang yang diterima dari pemasok
guna menentukan dapat atau tidaknya barang tersebut diterima oleh
perusahaan.

d.

Bagian Akuntansi koperasi bertanggung jawab untuk mencatat transaksi
pembelian

ke

dalam

register

bukti

kas

keluar

dan

untuk

menyelenggarakan arsip dokumen sumber (bukti kas keluar) yang
berfungsi sebagai catatan utang atau menyelenggarakan kartu utang

sebagai buku pembantu utang, dan juga mencatat harga pokok persediaan
barang yang dibeli ke dalam kartu persediaan.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan uraian di atas, yaitu mengenai Sistem
Akuntansi Penjualan dan Pembelian Pada Koperasi KPRI INSKO Dinas Koperasi
dan UMKM Provinsi Sumatera Utara maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
a. Sistem Penjualan yang digunakan pada KPRI INSKO Dinas Koperasi dan
UMKM Provinsi Sumatera Utara bertujuan untuk memudahkan koperasi
dalam memasarkan barang dagangan dan memenuhi kebutuhan utama pada
kantor.
b. Sistem Pembelian yang digunakan pada KPRI INSKO Dinas Koperasi dan
UMKM Provinsi Sumatera Utara bertujuan untuk mendapat harga dagangan
dengan kualitas dan kuantitas baik, hal ini menunjukkan pengendalian indtern
koperasi sudah berjalan dengan baik.
c. Sistem Penjualan dan Pembelian pada KPRI INSKO Dinas Koperasi dan
UMKM Provinsi Sumatera Utara memiliki sistem yang serupa yakni secara
tunai dan secara kredit.
d. Proses penjualan dan pembelian pada KPRI INSKO Dinas Koperasi dan
UMKM Provinsi Sumatera Utara memiliki pedoman dan diatur oleh anggaran
dasar, anggaran rumah tangga, dan hasil rapat anggota koperasi.
e. Pada pembelian barang dagangan, KPRI INSKO Dinas Koperasi dan UMKM
Provinsi Sumatera Utara bagian gudang dan bagian pembelian tidak terpisah

tanggung jawabnya, begitu juga bagian penerimaan merangkap menjadi bagian
penyimpanan.
f. Pembelian barang dagangan murni dari hasil penjualan koperasi, pembelian
barang dagangannya menggunakan sistem cash and carry ataupun pembelian
secara langsung kepada pemasok.

B. Saran
Secara keseluruhan sistem penjualan dan pembelian pada KPRI INSKO Dinas
Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatera Utara sudah berfungsi dengan baik dan
memberi dampak yang positif terhadap kinerja koperasi.
Namun, sebaiknya KPRI INSKO Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi
Sumatera Utara harus lebih meningkatkan pengawasan intern khususnya terhadap
bagian penjualan, pembelian, gudang, penerimaan dan penyimpanan barang
tanggung jawabnya perlu dipisahkan. Dengan harapan dapat meminimalkan
terjadinya kecurangan-kecurangan yang dapat merugikan KPRI INSKO Dinas
Koperasi dan UMKM Provinsi Suma