UJI KONSENTRASI 2,4-D DAN BAP PADA PERBANYAKAN TANAMAN Aglaonema cv. Donna Carmen SECARA IN VITRO MELALUI INDUKSI TUNAS AKSILAR

UJI KONSENTRASI 2,4-D DAN BAP PADA PERBANYAKAN TANAMAN
Aglaonema cv. Donna CarmenSECARA IN VITRO MELALUI INDUKSI
TUNAS AKSILAR
Oleh: ANDI DANIAR (00710047)
agronomy
Dibuat: 2007-01-22 , dengan 3 file(s).

Keywords: Aglaonema
Perbanyakan tanaman Aglaonema saat ini dilakukan dengan menggunakan stek batang dan
hanya akan menghasilkan anakan dengan jumlah sedikit. Anakan hasil perbanyakan melalui stek
tersebut banyak yang mengalami kerusakan akibat busuk batang dan gagal bertunas. Karena
itulah perbanyakan secara kultur in vitro perlu dilakukan. Zat pengatur tumbuh (ZPT) merupakan
salah satu faktor penentu keberhasilan dalam induksi tunas secara in vitro.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi 2,4-D dan BAP terhadap induksi
tunas eksplan tanaman Aglaonema cv. Donna Carmen secara in vitro. Penelitian ini dilakukan di
Laboratorium Mitra Anggrek Indonesia Batu dan di Laboratorium Mikro Teknik Universitas
Gajah Mada pada bulan Juli sampai dengan September 2006. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok Sederhana dengan taraf perlakuan: tanpa ZPT;
10 μM BAP; 2,5 μM 2,4-D + 7,5 μM BAP; 5 μM 2,4-D + 5 μM BAP; 7,5 μM 2,4-D + 2,5 μM
BAP; dan 10 μM 2,4-D. Peubah pengamatan yang digunakan adalah pengamatan kualitatif
(pengamatan mikroskpois) dan pengamatan kuantitatif yang meliputi Saat Inisisai Tunas,

Persentase Eksplan Hidup, Persentase Kontaminasi, dan Persentase Eksplan Browning.
Hasil penelitian berdasarkan pengamatan secara mikroskopis, menunjukkan bahwa penambahan
auksin dan sitokinin mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan jaringan eksplan.
Pemberian konsentrasi 2,5 µM 2,4-D + 7,5 μM BAP menghasilkan jumlah meristem apikal lebih
banyak serta mampu mempercepat saat inisiasi tunas. Pemberian 10 µM BAP mengaktifkan
pembelahan sel pada jaringan eksplan.