STUDI PERBANDINGAN METODE PERENCANAAN LANGSUNG, METODE PORTAL EKUIVALEN, DAN TEORI GARIS LELEH PADA PERENCANAAN PLAT BETON BERTULANG

STUDI PERBANDINGAN METODE PERENCANAAN LANGSUNG,METODE
PORTAL EKUIVALEN, DAN TEORI GARIS LELEH PADAPERENCANAAN
PLAT BETON BERTULANG
Oleh: Adi Fajar Taufiqulloh A. (00520043)
Civil Engineering
Dibuat: 2006-07-12 , dengan 3 file(s).

Keywords: Momen, Metode Perencanaan Langsung, Teori Garis Leleh, Metode Portal
Ekuivalen
Pelat merupakan salah satu elemen penting, dalam sebuah konstruksi bangunan. Pelat merupakan
bidang yang datar dimana tebalnya jauh lebih kecil dibanding dengan dimensi lainnya. Pelat
berfungsi untuk menahan beban grafitasi yang kemudian diteruskan kebalok dan dilanjutkan
kekolom. Berdasarkan aksi strukturalnya pelat dibagi menjadi dua yaitu pelat satu arah dan pelat
dua arah.
Pada perencanaan pelat dua arah SK SNI-T-15-1991-03 menyarankan untuk menggunakan dua
metode yaitu metode perencanaan langsung dan metode portal ekuivalen, sedangkan untuk teori
garis leleh ini SK SNI-T-15-1991-03 tidak menyarankan dalam penggunaan perencanaan.
Metode perencanaan langsung hanya bisa diterapkan untuk perencanaan pelat dua arah pada
konstruksi bangunan dengan ketentuan-ketentuan khusus. Metode portal ekuivalen dapat dipakai
untuk merencanaakan pelat dua arah sembarang dengan memenuhi asumsi-asumsi yang
disyaratkan. Sedangkan dalam metode teori garis leleh ini bisa dipakai untuk macam sembarang

jenis pelat dengan memenuhi asumsi-asumsi yang disyaratkan.
Untuk data-data perencanaan pada analisa ini digunakan portal beton bertulang dari bangunan
berlantai empat dengan jarak antar lantai 4m. pada masing-masing arah terdiri 3 bentang, dimana
untuk bentang arah memanjang besarnya 4,5m, 7m, 3,5m sedangkan 5m, 6m, 2m, untuk pendek.
Dimensi kolom lantai 1 s/d 4 sama (50x50). Dari hasil analisa dengan metode perencanaan
langsung pada arah memanjang mepuyai penyimpangan terhadap metode portal ekuivalen
sebesar 31,239% momen tumpuan,2,201%momen lapangan untuk bentang eksterior, sedangkan
bentang interior sebesar 65,004%untuk momen tumpuan,59,183%untuk momen lapangan. Pada
arah memendek 25,945% untruk momen tumpuan,0,634% untuk momen lapangan pada bentang
eksterior, sedangkan bentang interior 56,481% untuk momen tumpuan, 29,118%untuk momen
lapangan. Sedangkan penyimpangan hasil dari teori garis leleh pada arah memanjang terhadap
metode perencanaan langsung sebesar 21,561% pada tumpuan, 51,835% pada lapangan untuk
bentang eksterior, sedangkan bentang interior sebesar 15,528% pada tumpuan, 21,561% pada
lapangan. Pada arah memendek penyimpangannya 46,238% pada tumpuan, 10,442% pada
lapangan untuk bentang eksterior, sedangkan bentang interiornya 48,416% pada tumpuan,
52,399% pada momen lapangan.

Abstract
Plate is one important element, in a building construction. Plate is a flat area where the thickness is far
smaller than other dimensions. Plates serves to resist gravity loads are then forwarded kebalok and

continued kekolom. Based on the structural action of the plate is divided into two plates in one direction

and the plate in both directions.
In planning a two-way plate-SK SNI T-15-1991-03 suggested to use two methods: direct design method
and equivalent frame method, while for the theory of this melting line SK SNI T-15-1991-03 do not
suggest the use of planning . Planning methods can be applied directly only to two-way slab design in
building construction by special provisions. Equivalent frame method can be used for any bidirectional
merencanaakan plate by meeting the required assumptions. While the yield line theory method can be
used to sort any type plate by meeting the required assumptions.
For planning data used in this analysis of reinforced concrete frame of four-storey building with floor
spacing 4m. in each direction consists 3 points, in which to span the longitudinal direction of 4.5 m, 7m,
3.5 m while the 5m, 6m, 2m, for short. Column dimension levels 1 to 4 each (50x50). From the analysis,
planning methods directly on the longitudinal direction mepuyai deviation of the equivalent frame
method of moments pedestal 31.239%, 2.201%, the moment of the field to landscape the exterior,
while the interior landscape of 65.004% for the moment support, 59.183% for the moment the field. At
the direction retracts 25.945% untruk pedestal moment, 0.634% for the field moments on the exterior
landscape, while the interior landscape pedestal 56.481% for the moment, 29.118% for the moment the
field. While the deviation results from the theory of melting line in the longitudinal direction of the
direct design method of 21.561% on the pedestal, 51.835% in the field to landscape the exterior, while
the interior landscape of 15.528% on the pedestal, 21.561% in the field. At the direction retracts the

pedestal deviation 46.238%, 10.442% in the field to landscape the exterior, while the interior landscape
on the pedestal 48.416%, 52.399% at the moment of the field.