42
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa: 1. Laju korosi baja karbon API 5L X65 dalam larutan NaCl 1 M pada suhu 45
o
C dan waktu pemaparan 6 jam adalah 4,27 x 10
-5
± 2,44 x 10
-6
g cm
-2
h
-1
. Laju korosi baja karbon API 5L X65 dalam larutan NaCl 1 M dengan penambahan
tiourea 15, 25, 100, 300, 500, 700, 1000, dan 1100 ppm pada suhu 45
o
Cdan waktu pemaparan 6 jam berturut-turut adalah 1,79 x 10
-5
± 3,32 x 10
-7
, 1,98 x 10
-5
± 5,60 x 10
-7
, 2,43 x 10
-5
± 4,31 x 10
-7
, 2,13 x 10
-5
± 4,27 x 10
-7
, 2,03 x 10
-5
± 8,17 x 10
-7
, 1,70 x 10
-5
± 9,25 x 10
-7
, 6,95 x 10
-6
± 2,61 x 10
-8
dan 3,45x 10
-6
± 4,20 x 10
-8
g cm
-2
h
-1
. 2. Efisiensi inhibisi EI tiourea pada korosi baja karbon API 5L X65 dalam
larutan NaCl 1 M dengan penambahan tiourea 15, 25, 100, 300, 500, 700, 1000, dan 1100 ppm pada suhu 45
o
C dan waktu pemaparan 6 jam berturut- turut adalah 58,03 ± 0,78, 53,68 ± 1,31, 42,97 ± 1,01, 49,97 ± 1,00,
52,50 ± 1,92, 60,07 ± 2,17, 83,72 ± 0,06 dan 91,91 ± 0,10 . 3.
Konsentrasi tiourea yang memadai IE ≥ 90 pada pengendalian korosi baja karbon API 5L X65 dalam larutan NaCl 1 M pada suhu 45
o
C adalah penambahan tiourea 1100 ppm dan waktu pemaparan 6 jam dengan efisiensi
inhibisi 91,91 dan penambahan tiourea 500 ppm dan waktu pemaparan 30 jam dengan efisiensi inhibisi 92,86.
43
B. SARAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat dikemukakan saran sebagai berikut:
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menyelidiki pengaruh penambahan tiourea dengan konsentrasi rendah pada berbagai waktu
pemaparan. 2. Sebaiknya dalam menimbang massa baja, menggunakan neraca analitik
dengan tingkat keakuratan yang lebih tinggi 6 angka dibelakang koma dalam satuan gram.
3. Prosedur pembersihan korosi pada baja karbon sebelum dan sesudah pemaparan harus dipastikan benar-benar bersih dari produk korosi.
44
DAFTAR PUSTAKA
Aidil, E. and Shams El Din, A. M. 1972. Corrosion Inhibition by Naturally Occurring Substances-I. The Effect of Hibiscus subdariffa karkade
Extract on the Dissolution of Al and Zn. Corrosion Science. 12. 897 - 904.
Al-Mayouf, A. M., Al-Ameery, A. K., and Al-Suhybani, A. A. 2001. Inhibition of Type 304 Stainless Steel Corrosion in 2 M Sulfuric Acid by Some
Benzoazoles Time and Temperature Effects. Corrosion.57. 614 – 620.
Anike Malfinora, Sri Handani, dan Yuli Yetri. 2014. Pengaruh Konsentrasi Inhibitor Ekstrak Daun Kakao Theobroma cacao terhadap Laju Korosi
Baja Hardox 450. Jurnal Fisika Unand. 3. 222 - 228. Beiser, Arthur. 1992. Konsep Fisika Modern. Jakarta: Erlangga.
Bundjali, Bunbun, Surdia, N. M., Oei Ban Liang, dan Bambang Ariwajoedi.
2006. Pelarutan Besi Selektif pada Korosi Baja Karbon dalam Larutan Buffer Asetat, Natrium Bikarbonat
– CO
2
Jenuh. PROC. ITB Sains Tek. 38 A. 149
– 161. Desi Mitra Sari, Sri Handani, dan Yuli Yetri. 2013. Pengendalian Laju Korosi
Baja St-37 dalam Medium Asam Klorida dan Natrium Klorida Menggunakan Inhibitor Ekstrak Daun Teh Camelia sinensis. Jurnal
Fisika Unand. 3. 204 - 211.
Djaka T, Koswara, Antarikso C, dan Muslim Z.A. 2004. Disain dan Pembuatan Baja Lembaran Panas sebagai Bahan Baku Minyak dan Gas. Proceeding
of Indonesian Pipeline Technology, ITB. Fajar Sidiq, M. 2013. Analisa Korosi dan Pengendaliannya. Jurnal Foundry. 3.
25 - 30. Fayomi, O. S. I., Abdulwahab, M., and Popoola, A. P. I. 2003. Electro-oxidation
Behaviour and Passivation Potential of Natural Oil as Corrosion Inhibitor in Hydrochloric Acid Environment. Int. J. Electrochem. Sci. 8.
12088 - 12096.
Febrianto, Geni Rina Sunaryo, dan Sofia L. Butarbutar. 2010. Analisis Laju Korosi dengan Penambahan Inibitor Korosi pada Pipa Sekunder Reaktor
RSG-GAS. Seminar Nasional VI SDM Teknologi Nuklir. 615 - 620. Geetha M. B, Madhavan, K., and Rajendran, S. 2013. Corrosion Inhibition of
Mild Steel in Sulphuric acid Medium by Thiourea-Zn
2+
System.