Aset Kewajiban Penghasilan Beban Keuntungan atau kerugian Aset keuangan dan kewajiban keuangan
mengurangi tingkat keandalan. Namun demikian, jika estimasi yang layak tidak mungkin dilakukan, pos tersebut tidak diakui dalam neraca atau laporan laba rugi.
Pengukuran unsur-unsur laporan keuangan Pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang yang digunakan entitas untuk mengukur
aset, kewajiban, penghasilan dan beban dalam laporan keuangan. Proses ini termasuk pemilihan dasar pengukuran tertentu. Standar ini secara spesifik menetapkan dasar
pengukuran yang harus digunakan entitas untuk setiap jenis aset, kewajiban, penghasilan, dan beban.
Dasar pengukuran yang umum adalah biaya historis dan nilai wajar: a Untuk aset,
biaya historis adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai
wajar dari pembayaran
consideration
yang diberikan untuk memperoleh aset pada saat akuisisi. Untuk ewajiban, kewajiban dicatat sebesar kas atau setara kas yang diterima
atau sebesar nilai wajar dari aset non-kas yang diterima dalam pertukaran untuk kewajiban pada saat kewajiban tersebut terjadi.
b Nilai wajar adalah jumlah yang dipakai untuk mempertukarkan suatu aset, atau untuk
menyelesaikan suatu kewajiban, antara pihak-pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan memadai dalam suatu transaksi dengan wajar
arm’s length transaction.
Pengakuan pervasif dan dasar pengukuran
Persyaratan untuk pengakuan dan pengukuran aset, kewajiban, penghasilan dan beban dalam Standar ini didasarkan pada prinsip pervasif dari
Kerangka Dasar Penyajian dan Pengukuran Laporan Keuangan
. Dasar akrual
Suatu entitas harus menyajikan laporan keuangan, kecuali laporan arus kas, dengan
menggunakan dasar akrual. Dalam dasar akrual, setiap pos diakui sebagai aset, kewajiban,
ekuitas, penghasilan dan beban unsur-unsur laporan keuangan ketika memenuhi definisi dan kriteria pengakuan untuk pos-pos tersebut.
Pengakuan dalam laporan keuangan