42
6.1. Pengaruh
Etnosentrisme Terhadap
Pernyataan Diri
dalam Komunikasi Antarbudaya Mahasiswa UKSW di Kegiatan PSBI 2012
Pandangan Dunia
Kegiatan  PSBI  tahun  2012  dimana  pada  kegiatan  hari  terakhir terdapat  beberapa  etnis  yang  masuk  dan  mengikuti  kegiatan  dengan
keadaan  yang  sudah  mabuk,  dan  tidak  jarang  beberapa  kelompok  etnis dapat  masuk  dalam  lapangan  basket  membawa  minuman  berakohol  dari
luar  tempat  kegiatan.  Dari  kejadian  ini  penulis  mencermati  bagaimana realitas  yang  dibangun  oleh  setiap  etnis  mengenai  minuman  berakohol.
Salah  seorang  etnis  Poso  yang  sudah  terpengaruh  dengan  minuman berakohol mengungkapkan pendapat :
minum itu buat kita bisa lebih enjoy, asyik, membuat jadi lebih berani. perkataan  ini  menggambarkan  bahwa  ketika  meminum  minuman  yang
berakohol  dapat  lebih  enjoy  dan  asyik.  Tidak  jauh  beda  dengan  salah seorang  etnis  Papua   yang  membawa  minuman  berakohol  menyampaikan
pendapat : minum itu buat kita  jadi hangat dan lebih  gampang bergaul dengan  yang
lainnya serta sudah menjadi kebiasaan. Hal  yang  hampir  sama  juga  disampaikan  oleh  salah  seorang  etnis
Ambon : bagi  kami  minum  itu  sudah  menjadi  rutinitas  dan  biasa,  buktinya  kalau
ada  anak  baru  untuk  perkenalan  pasti  kami  buat  acara  untuk  minum bersama.
Pandangan  realitas  mengenai  minuman  berakohol  adalah  hal  yang  sudah biasa,  namun  berbeda dengan  etnis  Jawa  sendiri  yang  merasa  risih  ketika
melihat  teman -  teman  meminum  -  minuman  keras  pada  saat  acara  PSBI. Sedangkan salah satu panitia etnis Jawa menyampaikan, bahwa :
43 saya benarnya sudah takut sekali  ketika melihat teman - teman dari etnis
timur yang sedang mabuk, takut terjadi pertikaian atau keributan, Dan faktanya dilapangan panitia tidak berani mengganggu teman -
teman  yang  sedang  mabuk  dan  menari  -  nari  dengan  meloncat  -  loncat dipanggung,  sehingga  satpam  langsung  yang  turun  tangan  walaupun
hampir terjadinya perkelahian antara satpam dengan etnis Poso. Bagi etnis Jawa  meminum  -  minuman  yang  berakohol  merupakan  hal  yang  tabu
untuk  dilakukan,  dan  bagi  mereka  yang  masih  meminum  minuman berakohol belum dewasa atau masih ditaraf labil, hal ini disampaikan oleh
seorang etnis Jawa yang hadir dalam acara PSBI.
Kepercayaan
Setiap  etnis  yang  ikut  dalam  kegiatan  tersebut  mempunyai pandangan  dunia  atau  realitas  tersendiri  terhadap  minuman  berakohol,
dalam  sub  bab  ini  penulis  memaparkan  hasil  penelitian  mengenai  apa kebenaran  bagi  mereka  dan  apa  yang  dianggap  benar  oleh  mereka,
khususnya  dalam  hal  yang  sama  yakni  minuman  berakohol.  Etnis  Poso yang  melakukan  tari  -  tarian  dengan  meloncat  -  loncat  diatas  panggung
merasa  benar,  karena  mereka  menganggap  tidak  mengganggu  orang  lain dan hanya melepaskan kegembiraannya diatas panggung. Berbeda dengan
etnis  Ambon  yang  merasa  bahwa  tindakan  melakukan  tari  -  tarian  dan meloncat  -  loncat  diatas  panggung merupakan  tindakan  yang  tidak  benar,
hal  ini  ditunjukan  dengan  salah  satu  pendapat  etnis  Ambon  yang menyatakan :
lah,  bagaimana  kalau  sampe  tu  panggung  so  roboh,  pasti  bubar  sudah acara ni.
Bagi  etnis  ambon  meminum  minuman  berakohol  sudah  tradisi sama  halnya dengan etnis Papua, namun berbeda dengan etnis Jawa  yang
mengakui  bahwa  mereka  mempunyai  keyakinan  atau  kepercayaan  kalau
44 tidak  diperkenankan  untuk  meminum  minuman  yang  berakohol,  apalagi
sampai mabuk.
Nilai - Nilai
Dari  pemaparan  diatas  dapat  dicermati  bahwa  setiap  etnis mempunyai  pandangan  realitas,  kepercayaan  tersendiri,  sehingga
pandangan dunia dan kepercayaan tersebut dievaluatif melalui nilai - nilai yang  dimiliki  setiap  etnis.  Etnis  Ambon,  Papua,  Poso  yang  menganggap
bahwa minuman berakohol merupakan  hal  yang  wajar dan sudah menjadi tradisi,  sehingga  mereka  secara  tidak  langsung  mempunyai  pemikiran
bahwa minum minuman berakohol itu dapat berdampak baik  seperti  yang mereka  sudah  ucapkan  sebelumnya  yakni  ;  dapat  menjadi  berani,  dapat
bergaul,  menjadi  asyik,  dan  sebagainya.  Berbeda dengan  etnis  Jawa  yang menganggap bahwa minum minuman berakohol merupakan hal  yang tabu
sehingga mereka menganggap hal ini tidaklah baik untuk dilakukan.
Perilaku
Pandangan  dunia,  kepercayaan  serta  nilai  -  nilai  memberikan kontribusi  kepada  isi  sikap  yang  cenderung  kearah  perilaku.  Hal  ini
terbukti  melalui  penelitian  yang  dilakukan  oleh  penulis.  Etnis  Ambon, Papua,  Poso  yang  menganggap  bahwa  minum  minuman  berakohol
merupakan hal yang wajar, benar dan baik sehingga perilaku mereka sudah terbiasa dengan meminum minuman berakohol. Terbukti dengan salah satu
ucapan  yang  sudah  disampaikan  oleh  salah  seorang  etnis  Ambon  diatas bahwa  untuk  menyambut  anak  baru  atau  mahasiswa  baru  dari  wilayah
mereka  dengan  cara  mengajaknya  minum  bersama.  Begitu  pula  dengan etnis  Poso  dan  Papua  yang  terlihat  dalam  kegiatas  PSBI  2012,  mereka
merayakannya  dengan  cara  meminum  minuman  berakohol,  dan menganggapnya  hal  yang  sudah  biasa.  Berbeda  dengan  etnis  Jawa  yang
menganggap  hal  ini  tabu  atau  tidak  baik  sehingga  mereka  tidak menunjukan sikap dan perilaku yang meminum minuman berakohol.
45 Sampai  pada  perilaku  yang  sudah  mencapai  suatu  kebiasaan  yang
dilakukan  oleh  setiap  etnis  secara  tidak  langsung  dalam  kesehariannya menimbulkan  salah  paham  antara  etnis  satu  dengan  yang  lainnya,  karena
masing - masing etnis merasa apa  yang mereka lakukan itulah  yang benar dan  baik  bagi  mereka.  Disinilah  letak  pengaruh  etnosentrisme  dalam
pernyataan diri yang ditekankan pada pertukaran makna.
6.2. Pengaruh