Anggaran Pemberantasan Korupsi, Besar Pasak Dari Tiang

Tahun Pembajakan Anggaran Oleh Elit, Mengabaikan Kesejahteraan Rakyat 9 Pemberantasan Korupsi Tidak Efektif dan Ketertutupan Informasi Anggaran, Menguntungkan Pembajak Anggaran

A. Anggaran Pemberantasan Korupsi, Besar Pasak Dari Tiang

Pembajakan elit atas anggaran terus terjadi karena tidak efektifnya pemberansan korupsi. salah satunya digambarkan dari antara anggaran yang dikeluarkan untuk pemebrantasan korupsi dengan pendapatan atau asset recovery masih belum sesuai harapan. Pada tahun 2010, APBN mengalokasikan anggaran bagi Kejaksaan dan KPK untuk pemberantasan korupsi, sebesar Rp.205 Milyar, namun pendapatan dari hasil korupsi pada dua institusi ini senilai Rp. 222 milyar. Artinya, dari anggaran yang dikeluarkan tersebut kerugian dari korupsi secara bersih, hanya berhasil mengembalikan ke kas negara sebesar Rp. 17 milyar. Sangat jauh dari kerugian non material yang dirasakan bangsa ini. Sumber data: diolah dari RKA KL dan LKKL Kejaksaan dan KPK Grafik di atas menunjukan, efektifitas anggaran pemberantasan korupsi, berbanding terbalik antara KPK dengan Kejaksaan. Kejaksaan dengan anggaran yang jauh lebih besar dibandingkan KPK, namun hanya mendapatkan asset recovery sangat kecil dibandingkan KPK. Tabel Alokasi Anggaran Pemberantasan Korupsi Per Perkara No Lembaga Tahun - 50 100 150 200 250 KPK Kejaksaan Agung Total 26 178 205 189 32 222 M ilya r Anggaran Vs Pendapatan Kejaksaan KPK tahun 2010 Anggaran Pendapatan 10 Tahun Pembajakan Anggaran Oleh Elit, Mengabaikan Kesejahteraan Rakyat 2011 2012 Jml Kasus Unit Cost Jml Kasus Unit Cost 1 Kejaksaan Agung 100 163 Juta 12 469 Juta 2 Kejaksaan Tinggi 268 104 Juta 267 115 Juta 3 Kejaksaan Negeri 1.354 86 Juta 1048 99 Juta 4 KPK 40 336 Juta 40 491 Juta 5 POLRI 30 46 Juta 44 48 Juta Sumber seknas FITRA diolah dari RKL 2011 dan 2012 Pada tahun 2011, KPK mempunyai anggaran untuk pemberantasan korupsi sebesar Rp.19 milyar untuk menangani 40 perkara. Dimana, untuk satu kasus perkara korupsi, alokasi anggaran yang disediakan sebesar Rp.335 juta . Sementara Kejaksaan dialokasikan jauh lebih besar Rp. 154 milyar. Dimana alokasi anggaran untuk setiap perkaranya berbeda untuk setiap tingkatan. Kejaksaan Agung Rp. 163 Juta, Kejaksaan Tinggi Rp. 104 Juta dan Kejaksaan Negeri Rp. 84 Juta. Seharusnya dengan anggaran yang jauh lebih besar, maka kemampuan kejaksaan dalam mengembalikan aset negara yang dikorup jauh lebih tinggi dibandingkan KPK. Tabel Anggaran Pemberantasan Korupsi Rp. Miliar No Lembaga 2012 2011 2010 1 Komisi Pemberantasan Korupsi 21,8 19,2 26,3 2 Kejaksaan Agung 142,5 154,1 178,3 3 Kepolisian 2,1 1,4 Sumber Seknas FITRA diolah dari Himpunan RKA-KL 2012,2011, dan 2010 Pada tahun 2012, meskipun terkesan anggaran pemberantasan korupsi di kejaksaan mengalami penurunan, namun anggaran per perkaranya mengalami peningkatan signifikan, bahkan hampir setara dengan KPK. Oleh karenanya, tahun 2012 hasil pengembalian aset oleh Kejaksaan harus dapat menyami KPK. Tanpa ada perbaikan kinerja Kejaksaan, terjadinya penggerogotan anggaran oleh elit secara massif akan terus terjadi.

B. Ketertutupan Informasi Anggaran Menyuburkan Terjadinya Pembajakan Anggaran oleh Elit.