Bandung Ice Skating Center (Struktur Sebagai Elemen Estetis)

(1)

STRUKT

AR 3 SE

Sebagai

JUR

FAKUL UNIV

Tema

TUR SEBAGAI ELEMEN ESTETIS

LAPORAN PERANCANGAN 38313 S – STUDIO TUGAS AKHIR SEMESTER X TAHUN 2011/2012

ai Persyaratan untuk memperoleh Gelar Sarjana Teknik Arsitektur

Oleh :

Besus Subekti

104 07 007

RUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

LTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER VERSITAS KOMPUTER INDONESIA

TAHUN 2012


(2)

STRUKT

Tema

TUR SEBAGAI ELEMEN ESTETIS

Oleh :

Besus Subekti

104 07 007

Disetujui Oleh :

Bandung, 04 September 2012

Dosen Pembimbing


(3)

SARI

Ice Skating merupakan olahraga berseluncur di atas permukaan lantai es yang umumnya terdapat di negara-negara yang mempunyai iklim dingin. Namun demikian, ice skating sudah dianggap olahraga yang diminati di negara-negara tropis seperti di Indonesia. Namun kenyataanya fasilitas untuk olahraga ini masih sangat minim, termasuk di Kota Bandung, walaupun sudah ada tetapi tidak memenuhi standar untuk melaksanakan kejuaraan olahraga ice skating.

Untuk mendukung peningkatan prestasi para atlet di Indonesia maka dibutuhkan bangunan ice skating yang dapat mendukung kegiatan olahraga tersebut, dengan menghadirkan sebuah fasilitas ice skating. Fasilitas ini dinamakan dengan “Bandung Ice Skating Center”. Diharapkan dapat menjadikan Kota Bandung khususnya dan Indonesia umumnya menjadi salah satu penyelenggara kejuaraan olahraga es berskala Nasional ataupun Internasional.

Bangunan ice skating pada umumnya merupakan bangunan bentang lebar, sehingga tema struktur sebagai elemen estetis sangat sesuai dengan jenis bangunan ini yang lebih mengutamakan mengolah struktur. Dalam bangunan bentang lebar, akan diperlihatkannya rangka-rangka struktur, yang akan menjadikannya sebagai elemen estetis secara visual. Hal inilah yang menjadi gambaran perancang dalam mendesain Bandung Ice Skating Center. Elemen struktur seperti kolom dan atap di ekspos sebagai fungsi yang hadir bersama kekuatan (teknik) dan estetika (kualitas arsitektural).


(4)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena rahmat dan karuniaNya penulis dapat menyelasikan Tugas Akhir ini dengan judul “ Bandung Ice Skating Center”.

Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan, oleh sebab itu, kritik dan saran sangat diharapkan demi perbaikan pengetahuan dan kemampuan di masa yang akan datang.

Penyelesain laporan Tugas Akhir ini juga tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu sudah selayaknya penulis mengucapkan terimakasih dan memberikan penghargaan setingi-tinginya kepada:

1. Dhini Dewiyanti Tantarto, Ir., M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Arsitektur UNIKOM dan Dosen Koordinator Studio Tugas Akhir, atas dorongan dan bantuannya.

2. Dr. Andi Harapan S., S.T., M.T., selaku Dosen Pembimbing dimana dengan penuh perhatian, kesabaran, dan ketelitian telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam membimbing dan mengarahkan selama proses tugas akhir berlangsung.

3. Dr. Salmon P. Martana, S.T., M.T., selaku Dosen Wali yang telah memberikan dorongan, bantuan, dan petuahnya.


(5)

6. Teman–teman seperjuangan, senasib, sepenanggungan, angkatan 2007, dan teman TA.

7. Eko, Desah, Lutfi, Dery, Muda, Rizski, Manggala, yang telah bersama-sama memperjuangkan maket.

8. Putri Destari Besmanyang telah meminjamkan kamera untuk kepentingan survey.

9. Koko Wiwin, Garden Ice PVJ, yang telah bersedia untuk diwawancarai dan memberi data.

10.Teman-teman dan orang terdekat yang selalu memberikan semangat dalam mengerjakan tugas akhir ini.

Besar harapan penulis kiranya laporan ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis pada khusunya. Amin.

Bandung, Agustus 2012


(6)

DAFTAR ISI

SARI ... i

PRAKATA ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL & BAGAN ... ix

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Maksud dan Tujuan ... 2

1.2.1 Maksud ... 2

1.2.2 Tujuan ... 2

1.3 Masalah Perancangan... 3

1.3 Pendekatan ... 4

1.5 Lingkup atau Batasan... 5

1.6 Kerangka Berpikir ... 6

1.7 Sistematika Laporan... 7

II. DESKRIPSI PROYEK... 9


(7)

III. ELABORASI TEMA... 18

3.1 Pengertian ... 18

3.2 Interpretasi Tema ... 19

3.3 Studi Banding Tema Sejenis ... 21

IV. ANALISIS ... 26

4.1 Analisis Fungsional... 26

4.1.1 Organisasi Ruang ... 26

4.1.2 Program Ruang... 28

4.1.3 Persyaratan Teknik ... 30

4.2 Analisis Kondisi Lingkungan... 33

4.2.1 Lokasi... 33

4.2.2 Kondisi dan Potensi Lahan ... 34

4.2.3 Peraturan ... 35

4.2.4 Bangunan Sekitar...36

4.2.5 Prasarana ... 37

4.2.6 Karakter Lingkungan ...39

4.2.7 Orientasi ... 39

4.2.8 Lalulintas dan Akses ... 30

4.2.9 Sirkulasi ... 41

4.3 Kesimpulan... 42

V. KONSEP PERANCANGAN... 43

5.1 Konsep Dasar... 43

5.2 Rencana Tapak ... 44


(8)

5.2.2 Konsep Akses dan Sirkulasi... 45

5.3 Bangunan ... 46

5.3.1 Zoning Fungsi Bangunan ... 46

5.3.2 Gubahan Massa... 47

5.3.3 Struktur Bangunan ... 48

VI. HASIL RANCANGAN ... 50

6.1 Peta Situasi ... 50

6.2 Gambar-gambar Perancangan ... 51

DAFTAR PUSTAKA... 57 LAMPIRAN


(9)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ice skating merupakan salah satu olahraga yang masih belum dikenal secara luas di Indonesia, tidak heran jika fasilitas pendukungnya pun masih sulit dijumpai, kalaupun ada hanya sebagai fasilitas yang belum memenuhi standar. Berkembangnya informasi dan minat para remaja dan anak-anak yang ingin mencoba sesuatu yang baru, menuntut akan tersedianya fasilitas ice skating baru dan memenuhi standar karena olahraga ini bersifat rekreasi.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa masyarakat (khususnya remaja) membutuhakan kegiatan olahraga yang bersifat rekreasi atau menyenangkan, dimana aktivitas olahraga tersebut dapat dilakukan pada setiap waktu walaupun udara diluar sangat panas.Perancang terpintas untuk mengusulkan ide merancang sebuah fasilitas Ice Skating, Ice Skating merupakan olahraga berseluncur di atas permukaan lantai es yang biasanya terdapat di negara-negara yang mempunyai iklim dingin, pada saat musim dingin orang bepergian dari satu tempat ke tempat lainnya dilakukan dengan cara berseluncur. Berbeda dengan di negara Indonesia ini yang termasuk ke negara beriklim hangat mengharuskan kegiatan berseluncur dilakukan di dalam gelanggang seluncur es.

Karena termasuk cabang olahragayang tidak biasa di Indonesia, sehingga fasilitasnya pun sangat minim, termasuk di Kota Bandung ini yang hanya memiliki satu fasilitas Ice Skating dan itu pun belum memenuhi standar untuk melaksanakan kejuaraan olahraga es.

Kemampuan bermain ice skating merupakan awal untuk seseorang dalam menekuni olahraga Hockey Ice, Speed Skating, Figure Skating, semuanya itu merupakan olahraga yang dipertandingkan dalam olimpiademusim dingin.Untuk mendukung peningkatan prestasi para atlet di Indonesia maka diperlukan berbagai


(10)

sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan tersebut. Salah satu sarana yang dibutuhkan adalah sebuah fasilitas ice skating yang ditempatkan di kota Bandung tepatnya di daerah Batu Nunggal. Fasilitas ini dinamakan dengan “Bandung Ice Skating Center”.Fasilitas ini diharapkan dapat menjadikan Kota Bandung atau Indonesia sebagai salah satu penyelenggara kejuaraan olahraga es berskala besar (nasional / internasional).

1.2 Maksud dan Tujuan

1.2.1 Maksud

Maksud dari Perancangan Bandung Ice Skating Center ini diharapkan menjadi fasilitas yang dapat digunakan sebagai pertimbangan kelayakan perencanaan pembangunan “Bandung Ice Skating Center” sebagai pusat bermain ice skating untuk umum, juga sebagai pusat pelatihan dan penyelenggaraan kejuaraan dengan ajang skala kecil maupun skala besar, sehingga penataan dan perencanaan dapat dilaksanakan secara baik.

1.2.2 Tujuan

Tujuan dari perancangan Bandung Ice Skating Center ini adalah :

• Menyediakan fasilitas indoor ice skating yang dapat digunakan bagi kegiatan kejuaraan olahraga es yang berskala kecil maupun skala besar.


(11)

• Menciptakan fasilitas yang dapat mewadahi kegiatan-kegiatan bersifat positif bagi anak-anak, remaja, dewasa, dan orang tua (Profesional / non- professional).

1.3 Masalah Perancangan

Masalah perancangan Bandung Ice Skating Center adalah sebagai berikut :

• Penentuan site yang akan diambil perlu disesuaikan berdasarkan analisa tapak.

• Kebutuhan area parkir yang besar untuk menampung pengunjung.

• Penataan sirkulasi orang dalam bangunan, antara pengunjung pengguna (umum, hockey ice, pelatihan atlet) dan pengunjung yang hanya mengantar/menonton perlu dipertimbangkan dengan baik agar memberikan kenyamanan.

• Penataan sirkulasi orang menuju zona publik, semi publik, dan privat.

• Kebutuhan space area yang besar untuk arena bermain ice skating,

mengharuskan desain struktur menggunakan struktur bentang lebar agar kolom – kolom struktur hanya berada di bagian sisi – sisinya saja.

• Utilitas bangunan ice skating berbeda dengan utilitas pada bangunan rumah atau gedung, terutama pada utilitas lantai es nya.

• Penempatan yang baik antara area bermain es yang memiliki unsur air dengan ruang mesin yang mengandung unsur listrik, sehingga keamanan dalam bermain es akan tetap terjaga.

• Kebutuhan akan tribun yang berguna sebagai ruang tunggu atau penonton saat ada kejuaraan, Kapasitasnya perlu disesuaikan dengan jumlah maksimal pengunjung.


(12)

• Perancangan struktur lantai es berdasarkan standar dimensi.

• Mengurangi meningkatnya beban pendinginan dari bangunan.

1.4 Pendekatan

Pendekatan yang dilakukan dari perancangan Bandung Ice Skating Center ini adalah sebagai berikut :

• Studi lapangan terhadap lahan proyek mencakup kondisi sekitar lahan, studi lingkungan fisik, bangunan dan suasana yang ada di sekitar lahan.

• Studi literatur tentang bangunanice skating.

• Studi literatur mengenai kegiatan ice skating.

• Pengumpulan syarat – syarat dasar bangunan bagi bangunan berbentang lebar (ice skating).

• Membuat variabel–variabel yang akan memepengaruhi perencanan dan perancangan meliputi antara lain perilaku, karakteristik tentang pemain ice skating, dan juga lingkungan eksistingnya.

• Studi lapangan terhadap bangunanice skatingyang ada di Bandung.

• Pengumpulan data, dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya :

a. Mengelompokkan variabel–variabel


(13)

c. Proses Desain

Merupakan penjabaran dari semua proses di atas secara visual dan grafis ke dalam bentuk gambar sketsa yang dicerminkan dan diterapkan pada desain bangunan yang nyaman sesuai dengan karakteristik dari pemain

ice skating secara arsitektural.

1.5 Lingkup atau Batasan

Ruang Lingkup perancangan yang diambil berupa merancang Bandung Ice Skating Center, yang memadukan antara fasilitas olahraga dan rekreasi, yang meliputi fungsi sebagai berikut :

a. FasilitasIce Skating ( arena berseluncur es )

Fasilitas ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu arena ice skating untuk umum, arenahockey iceuntuk pertandingan, dan arena untuk pelatihan atlet.

b. Café/Resto

Fasilitas penunjang dari arena ice skating tersebut, yang bisa berfungsi sebagai ruang tunggu.

c.Gallery shop

Fasilitas ruang dimana tersedia alat-alat yang dijual untuk bermain ice skating

dan jugamerchandise.

Adapun batas dari perancangan ini adalah luas dan batas site yang tersedia, luas site yang digunakan adalah 4,2 ha dan sudah didukung oleh beberapa fasilitas lain yang ada di sekitar tapak seperti, sekolah, sport center, lapang sepak bola, pasar modern, ruko-ruko, dll.


(14)

1.6 Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir yang diambil dalam proses perancangan Bandung Ice Skating Center ini adalah sebagai berikut :

Juduk Proyek

Latar Belakang

Studi Kasus Pemilihan Lokasi

Survai Lapangan Studi Literatur

Program Ruang

Perumusan Masalah

Konsep

Tema

a


(15)

1.7 Sistematika Laporan

Sistematika laporan dari perancangan Bandung Ice Skating Center ini adalah sebagai berikut :

BAB I. PENDAHULUAN

Pada Bab I, memuat tentang latar belakang, maksud dan tujuan, masalah perancangan, pendekatan, lingkup dan batasan, kerangka berpikir dalam perancangan Bandung Ice Skating Center serta sistematika dari laporan tugas akhir.

BAB II. DESKRIPSI PROYEK DAN ANALISIS

Pada Bab II, memuat penjelasan mengenai proyek secara umum, program kegiatan, kebutuhan ruang, dan studi banding terhadap proyek sejenis.

BAB III. ELABORASI TEMA

Pada Bab III, memuat tentang pengertian tema, hubungan tema dengan rancangan proyek yang dikerjakan yaitu menyangkut fungsi dan bentuknya (interpretasi tema), serta studi banding terhadap kasus yang sejenis.

BAB IV. ANALISA

Pada Bab IV, memuat tentang analisa fungsi bangunan dan analisa terhadap kondisi lingkungan.

BAB V. KONSEP RANCANGAN

Pada Bab V, memuat proses perencanaan dan perancangan bangunan mulai dari konsep dasar, rencana tapak (landscape), rencana fungsi bangunan utama


(16)

dan fungsi fasilitas pendukung serta penyelesaian ruang luar dan sistem utilitasnya baik bangunan maupunlandscape.

BAB VI. HASIL RANCANGAN

Pada Bab VI, memuat dan menjelaskan hasil perancangan Bandung Ice Skating Center, meliputi site plan, block plan, bentukan 3d massa dan tapak bangunan, 3d suasana, baik interior maupun eksterior bangunan.


(17)

II.

DESKRIPSI PROYEK

2.1

Umum

Data umum dari proyek perancangan ini adalah sebagai berikut :

a. Lokasi : Jl. Batu Nunggal Indah

Kel. Mengger– Kec. Bandung Kidul b. Luas Lahan : 4,2 Ha

c. Peraturan GSB : 3 m

d. Peraturan KDB : 50 % (maksimum) e. Peraturan KLB : 1

f. Luas Bangunan : 15. 253 m2

g. Tinggi Bangunan : 15, 50 m h. Pemilik : Swasta i. Sumber Dana : Swasta

Gambar 2.1 Foto Udara Lokasi Bandung Ice Skating Center


(18)

Tetapi fasilitas yang memadai untuk olahraga yang bersifat rekreasi belum tersedia, sehingga dengan perancangan Bandung Ice Skating Center ini dapat menambah fasilitas yang fungsinya belum tersedia di kawasan Batu Nunggal ini.

Berdasarkan penentuan lahan pada peraturan (RTRW Kota Bandung) perancanan fasilitas ice skating pada tapak di Batu Nunggal ini sudah sesuai, serta didukung oleh infrastruktur yang sudah tersedia.

Beberapa fasilitas pendukung di kawasan Batu nunggal ini sudah tersedia, seperti sport center, arena futsal, lapang sepak bola, foodcourt, swalayan, ruko, pasar modern, sekolah, masjid, gereja, dll.

Sport center BISOC (futsal) Lapang sepak bola

Ruko-ruko Pasar modern

Masjid Gereja


(19)

2.2

Program Kegiatan

Program kegiatan yang ada di fasilitas Bandung Ice Skating Center ini adalah sebagai berikut :

2.3 Kebutuhan Ruang

Berikut ini merupakan kebutuhan ruang pada fasilitas Bandung Ice Skating dilihat dari aktivitasnya.

2.3.1 Pengelola

Aktivitas Kebutuhan Ruang

Datang Parkir, Lobby

Kerja Ruang Kerja Pengelola

Istirahat Ruang Bersama

Makan Rumah Makan, Kantin, Cafe

Sholat Mushola Bandung Ice Skating Center Kejuaraan Hockey

Menyediakan wadah bagi para pemain hockey dalam sebuah arena es, untuk pertandingan.

Pelatihan Ice Skating

Mewadahi kegiatan pelatihan bagi para atlet dan pemain umum es skating yang ingin mengembangkan kemampuannya, baik secara privat maupun nonprivat.

Permainan Ice Skating

Mewadahi kebutuhanpara penggemar es skating secara umum untuk bermain es skating.

Fun Activity

Menyediakan wadah hiburan bagi para pengguna lapangan es skating sebagai penunjang aktivitas, berupa ice skating store, merchandise store, cafe’, dan sebagainya.

Bagan 2.1 Program Kegiatan Bandung Ice Skating Center


(20)

2.3.2 Karyawan

Aktivitas Kebutuhan Ruang

Datang Parkir, Lobby

Kerja Ruang Kerja Pengelola

Istirahat Ruang Bersama

Makan Rumah Makan, Kantin, Cafe

Sholat Mushola

2.3.3 Pelatih

Aktivitas Kebutuhan Ruang

Datang Parkir, Lobby

Simpan Barang Locker, Ruang Pelatih

Ganti Baju Ruang Ganti, Toilet

Kerja Ice Rink

Istirahat Ruang Bersama

Makan Rumah Makan, Kantin,Cafe

Sholat Mushola

2.3.4 Pengunjung

Aktivitas Kebutuhan Ruang

Datang Parkir, Lobby

Olahraga/Rekreasi Ice Rink

Simpan Barang Locker

Mencari Informasi Receptionist, Kantor Pengelola

Menonton Pertandingan Tribun

Tabel 2.2 Kebutuhan Ruang Karyawan


(21)

2.3.5 Sekolah/Privat

Aktivitas Kebutuhan Ruang

Datang Parkir, Lobby

Simpan Barang Locker

Ganti Baju Ruang Ganti, Toilet

Latihan Ice Rink

Istirahat Ruang Bersama

Makan Rumah Makan, Kantin,Cafe

Sholat Mushola

2.3.6 Atlet

Aktivitas Kebutuhan Ruang

Datang Parkir, Lobby

Simpan Barang Locker, Ruang Atlet

Ganti Baju Ruang Ganti, Toilet

Latihan & Kejuaraan Ice Rink

Istirahat Ruang Bersama

Makan Rumah Makan, Kantin,Cafe

Sholat Mushola

2.3.7 Keamanan

Aktivitas Kebutuhan Ruang

Datang Parkir, Lobby

Jaga Pos Jaga

Istirahat Ruang Bersama

Makan Rumah Makan, Kantin, Cafe

Sholat Mushola

2.3 Studi Banding Proyek Sejenis

Dikatakan sejenis karena memiliki fungsi yang sama, yaitu sebagai bangunan dimana didalamnya terdapat ice rink, arena untuk bermain ice skating dan juga menggunakan struktur bangunan bentang lebar karena membutuhkan area yang

Tabel 2.5 Kebutuhan Ruang Sekolah/Privat

Tabel 2.6 Kebutuhan Ruang Atlet


(22)

luas untuk bermain ice skating tanpa harus terhalangi oleh kolom struktur dari bangunan. Seperti contoh berikut.

2.3.1 Garden Ice-Paris Van Java, Jalan Sukajadi 137-139 Bandung

Garden Ice merupakan fasilitas olahraga es yang bersifat rekreasi yang berada di dalam kawasan perbelanjaan Paris Van Java Bandung, bangunan ini terpisah dengan bangunan lainnya karena bangunan ini letaknya di rooftop dari mall ini. Selain arena bermain ice skating, terdapat pula studio tari dan café karena Garden Ice memiliki konsep Skate, Dance, Café.

Gambar 2.3 Garden Ice Paris Van Java


(23)

Sistem struktur yang digunakan adalah struktur bentang lebar, dimana struktur kolom tidak akan berada ditengah bangunan. Struktur kolom menggunakan material baja dengan jarak interval ± 8 meter dari kolom ke kolomnya. Pada dinding terlihat penggunaan material kaca yang berfungsi sebagai dinding transparan yang gunanya agar orang dapat menikmati atau memantau orang yang berada didalam arena es.

Bangunan ini, memiliki ruang mesin khusus berdimensi 8x16 meter. terdapat alat untuk menjaga suhu dari lantai es pada arena es skating.

Gambar 2.5 Lapangan Ice Skating dan Café

Gambar 2.6 Elemen Kaca pada Garden Ice Paris Van Java


(24)

Untuk penerangan di arena es skating berasal dari lampu-lampu sorot yang berada di bagian sisi-sisi bangunan yang menggantung pada struktur baja.

Berikut merupakan beberapa fungsi ruang yang terdapat dalam Garden Ice Paris Van Java,dan gambar ruangannya dapat dilihat pada gambar 2.9, 2.10, 2.11 :

1. Arena Ice 2. Ruang tunggu 3. Ruang kasir 4. Ruang loker

5. Ruang Sepatu Ice Skating

6. Ruang kantor 7. Ruang medis


(25)

Gambar 2.9 Ruang Mobil Es

Gambar 2.10 Ticketing, Ruang Loker, Area Pemakaian Sepatu (Dari kiri ke kanan)

Gambar 2.11 Ruang Sepatu dan Ruang Kantor, Pelatih, Medis (Dari kiri ke kanan)


(26)

III.

ELABORASI TEMA

3.1

Pengertian

Struktur sebagai elemen estetis merupakan tema yang digunakan dalam perancangan ini yang mengoptimalkan struktur bentang lebar. Tidak hanya sebagai elemen struktur semata, namun juga dapat menjadi elemen estetis yang menarik dan indah dilihat.

Struktur adalah sarana untuk menyalurkan beban yang diakibatkan penggunaan dan kehadiran bangunan diatas tanah.

Struktur merupakan sebuah elemen yang terkomposisi dengan fungsi tercapainya kekuatan “Estetika”, merupakan komposisi dari elemen-elemen estetis/ornamen dengan fungsi menghadirkan keindahan. Lalu kesemuanya itu terkomposisi menjadi sebuah fungsi bangunan.

Defenisi estetis adalah segi keindahan. Istilah Estetika dipopulerkan oleh Alexander Gottlieb Baumgarten (1714-1762) melalui beberapa uraian yang berkembang menjadi ilmu tentang keindahan.(Encarta Encyclopedia 2001, 1999).

Sebuah bangunan itu idealnya memenuhi tiga aspek, yaitu aspek estetika, kekuatan, dan kegunaan (fungsi), dengan kata lain bangunan hadir dalam kasat mata sebagai sebuah fungsi bersama-sama dengan kekuatan, dan estetika.

Dalam definisi Modern nyatanya bahwa aspek kekuatan dan estetika itu adalah bagian dari fungsi itu sendiri. Struktur berpengaruh pada teknik dan estetika. Pada


(27)

3.2

Interpretasi Tema

Struktur tidak hanya dapat difungsikan sebgai elemen estetis, tetapi dapat menjadi aspek penting untuk menghadirkan kekuatan bangunan dan disembunyikan dibalik elemen-elemen estetika maka pada bangunan stuktur juga bertanggung jawab atas tercapainya estetika pada bangunan tersebut dimana struktur sekaligus menjadi aksen dan ornamen pada fasad/wajah bangunan. Berikut merupakan beberapa foto bangunan yang memperlihatkan bahwa struktur selain sebagai penopang bangunan juga dapat menjadi sebagai elemen estetis.

Tema struktur sebagai elemen estetis sangat berhubungan dengan bangunan bentang lebar dimana bangunan bentang lebar lebih mengutamakan strukturnya. Pada bangunan bentang lebar,akan lebih banyak memperlihatkan rangka-rangka strukturnya, yang akan menjadikan struktur tersebut sebagai elemen estetis dalam visual manusia.

✸ ✹ ✺✻ ✼✽✾

http://www.globaltimes.cn/Portals/0/attachment/2011/3e35b5d6-2a79-40c3-a461-3a44542d4169.jpeg✿❀ ❁❂❃ ❄✼ ❄❅❂❀ ❂❆ ❅ ✽❁ ❇❈❉ ❊ ❈✿❋❂ ✺❊●❍ ●■❏ ❑ ▲ ✧▼ ◆❖▼✩P✪ ✳✚◗✩❘❙ ◗❘✩▼ ◗▼❚yang memberikan keindahan pada gedung

Sumber :

http://www.globaltimes.cn/Portals/0/attachment/2011/3e35b5d6-2a79-40c3-a461-3a44542d4169.jpeg, diakses pada April 2012, jam 15.53 WIB


(28)

Hal ini pula yang menjadi gambaran perancang dalam mendesain Bandung Ice Skating Center ini.Semua elemen struktur yang ada, seperti kolom, atap, dan sebagainya, pada bangunan, didesain sebagai fungsi yang hadir bersama kekuatan(teknik) dan estetika(kualitas arsitekturnya), mengingat struktur bentang lebar merupakan fokus penting dari bangunan ini.

❫ ♦♣ q♦❵r❛ r❲s❵t✉ st❵✈✇ q♦ ①♦②❳ ③✇♣ ✇ ④❳ ✈s✇ s② ✈⑤♦ ⑥♦❭♦ ④①t ④♦ ④❭✇④s♦ ④①⑦✇q♦❵ ⑩❶ ❷❸ ❹❺❻

http://us-meetings.canada.travel/sites/default/files/indoor_ice_skating_at_west_edmonton_mall_in_ edmonton_alberta_46759.jpg❼❽ ❾❿➀➁ ❹➁➂ ❿❽ ❿➃ ➂❺ ❾➄➅➆ ➇ ➅❼➈ ❿❷➇➉➊ ➆ ➇➋ ➌ ➍


(29)

bentang lebar, truss. Seca (mewakili tuntutan tema), cepat), serta ringan dan kua

3.3 Studi Banding Tema

3.3.1 Hartwall Jaffa Aren

o Luas Bangunan : 252

o Luas permukaan es

o Kapasitas : 400 oran

o Struktur :Rigid Fram

➝ ➞➟➠ ➡ ➢➤ http://www.eyeflare.com/images/illustrations/244-Westfield-Ice-rink.jpg d➥➦➧➨➡➨➩➦➫ ➦➭ ➩ ➢➥➯➲ ➳➵➲ ➸➺➦➟

↔ ➻➼ ➽➻

↔➻➼ ➽➻➙➾➛6 Hartwall Jaffa Arena Training Rink Eura

cara visual, sruktur ini mempunyai bentu ), efisien terhadap waktu pengerjaan (le

uat.

ma Sejenis

ena Training Rink Eura, Finland

520 m² (70m x 26m) s : 58m x 28m

ang

me

Sumber: http://www.eyeflare.com/images/illustrations/244-Westfield-Ice-rink.jpg

diakses pada April 2012, jam 17.20 WIB

Gambar 3.5 3D Struktur Bandung Ice Skating Center 1

Gambar 3.6 Hartwall Jaffa Arena Training Rink Eura

ntuk yang menarik (lebih mudah dan

Sumber: http://www.eyeflare.com/images/illustrations/244-Westfield-Ice-rink.jpg

diakses pada April 2012, jam 17.20 WIB

Gambar 3.5 3D Struktur Bandung Ice Skating Center 1


(30)

3.3.2 Training Rink Hameenkyro, Finland

o Luas Bangunan : 2590 m² (68m x 38m)

o Luas permukaan es : 58m x 28m

o Kapasitas : 600 orang

o Struktur :Arched Girder

Ú ÛÜÝ Þ ßà http://s3-media3.ak.yelpcdn.com/bphoto/mXJgpwuEHFNSdnNnoP5_Xw/l.jpg dáâãäÞäåâæ âç åßáèé êëé ìíâÜë îïé ðñ ò ó

3.3.3 Monrepos Arena Training Savonlinna, Finland

o Luas Bangunan : 2420 m² (67m x 36m)

o Luas permukaan es : 58m x 28m

o Kapasitas : 400 orang

o Struktur :Mast-Supported Grid


(31)

Bangunan-bangunan berikut menjadi referensi desain untuk perancangan Ice Skating Center, dimana terlihat penonjolaan struktur pada struktur kolom dan struktur atapnya pada bangunan tersebut.

Keempat bangunan diatas selain pada strukturnya, bangunan tersebut menambahkan kesan estetisnya dengan penggunaan material atap transparan. Penggunaan material atap transparan tersebut karena didukung oleh kondisi cuaca di negara tersebut tidak sepanas di Indonesia, bila penggunaan material atap transparan tersebut diterapkan pada bangunan dengan fungsi yang sama di Indonesia, maka hal tersebut akan menjadi sebuah masalah bagi fungsi bangunannya. Hal tersebut akan mempengaruhi suhu pada lantai esnya.

✝✗✘✙ ✗✟✖✠✚☎✗✛✜ ✢✛ ✗✛✣✤✛✜ ✗✛✂✤ ✛✦✛✧ ✦★ ✗✛ÿ✩✢✪ ✩✢✟✡✩✗✫✑

✝✗✘✙ ✗✟✖✠ ✑ ✒☎✗✛✜ ✢✛ ✗✛✣✤✛✜ ✗✛✂✤✛✦✛✧ ✦★✗✛ÿ✩✟✢✪ ✩✢✟✏✦★✦✘✣ ✗✛✡✩✗✫ ✬✭ ✮✯ ✰✱✲http://www.chelseapiers.com/onlocation/images/sr/sr_rink_450x300.jpg✳✴✵ ✶✷✸✰✸

✹✶✴✶✺ ✹✱ ✵✻✼ ✽✾✼✳✿✶✮✽❀ ❁ ✽❂❃ ❄❅

✬ ✭✮✯ ✰ ✱✲http://www.tribuneindia.com/2010/20101108/dplus.jpg✳✴✵ ✶✷✸✰✸✹✶✴ ✶✺ ✹✱ ✵✻✼ ✽✾✼✳✿✶✮ ✽❀ ❁✾ ❂❃ ❄❅


(32)

Jika melihat struktur atap bangunan diatas, seolah berkesan rumit saat

dipandang namun terlihat sangat kokoh. Bangunan-bangunan tersebut

menggunakan sistem strukturarched framedanmast-supported grid.

Gambar 3.11 Bangunan dengan penonjolan struktur atap l

Sumber :http://www.tribuneindia.com/2010/20101108/dplus.jpg, diakses pada April 2012, jam


(33)

Berbeda dengan bangunan sebelumnya, bangunan ini terlihat lebih simple

dengan penggunaan sistem strukturrigid frame.

Bangunan pada gambar 3.12 ini tidak memperlihatkan struktur rangka atapnya, namun bangunan ini lebih menonjolkan struktur kolomnya sebagai elemen estetis.

♣ ❶❷❸ ❶r❹s⑤ ⑨♥ ❶❺❻ ❼❺❶❺❽❾ ❺❻❶❺❧ ❾❺❿❺➀ ❿➁ ❶❺✐➂ r ❼➃➂❼r③❿➁ ❿❷

➄➅ ➆➇ ➈➉➊

http://imagesus.homeaway.com/mda01/a1299511a169941dcd4b63e5e8db3d5e6705d3e7


(34)

4.1

Analisis Fungsion

4.1.1 Organisasi Ru Diagram hubu tingkat privasi

Area Privat

IV.

ANALISIS

onal

uang

bungan ruang Bandung Ice Skating Center sinya.


(35)

Area Semi Pr

Area Pengelo

Area Servis

ÏÖ×Ö ØÙÔÚ➮ÛÖ×

ÏÖ×Ö ØÙÔÜ➮ÛÖ×

ÏÖ× ÖØÙÔÙ➮ÛÖ×

rivat

lola

×ÓÖ æ❰Ö çÓÛèéÕÓêÖ✃ê æ Û❮ÓÛëÖ ç

×ÓÖ æ❰Ö çÓÛèéÕÓêÖ❮ê Ø× ê ìíìÖ


(36)

4.1.2 Program Ruang 1. Fasilitas Pengelola

NO NAMA RUANG LUASAN JUMLAH/KAPASITAS TOTAL

1 Kantor Manager 3 x 4 1 orang + 1 sekretaris 12 m²

2 Ruang

Administrasi

2,1 x 3, 875 2 orang 7,875 m²

3 Ruang Rapat 3 x 4 12 m²

4 Ruang Informasi 2 x 3 2 orang 6 m²

5 Ruang Istirahat 3 x 4 12 m²

6 Ruang Staff 3 x 4 12 m²

7 Toilet 2 x 1,75 2 kamar 7 m²

8 Gudang 2 x 3 6 m²

Sirkulasi 30 %

Total 97,3 m²

2. Fasilitas Ice Skating Arena

NO NAMA RUANG LUASAN JUMLAH/KAPASITAS TOTAL

1 Ice Rink 61 x 30 400 org 1830 m²

2 Ticketing 4 x 10 40 m²

3 Ruang Sepatu 3 x 4 12 m²

4 Ruang Pemakaian

Sepatu

3 x 4 12 m²

5 Locker 3 x 4 12 m²

6 Ruang Atlet 6 x 8 2 96 m²

7 Ruang Medis 3 x 3 2 16 m²

8 Ruang Pelatih 3 x 3 9 m²

9 Ruang Karyawan 3 x 3 9 m²


(37)

3. Fasilitas Ice Skating Komersil

NO NAMA RUANG LUASAN JUMLAH/KAPASITAS TOTAL

1 Ice Rink 20 x 40 200 org 800 m²

2 Ticketing 4 x 10 40 m²

3 Ruang Sepatu 3 x 4 12 m²

4 Ruang Pemakaian

Sepatu

3 x 4 12 m²

5 Locker 3 x 4 12 m²

6 Ruang Medis 3 x 3 9 m²

7 Ruang Pelatih 3 x 3 9 m²

8 Ruang Karyawan 3 x 3 9 m²

9 Ruang Mesin 8 x 16 128 m²

10 Ruang Mobil es 3 x 8 1 mobil 24 m²

11 Ruang Tunggu 12 x 12 144 m²

12 Toilet 1,75 x 2 8 kamar 28,35 m²

13 Gudang 3 x 3 9 m²

Sirkulasi 30 %

Total 1607,25 m²

4. Fasilitas Servis

NO NAMA RUANG LUASAN JUMLAH/KAPASITAS TOTAL

Toilet 1,75 x 2 7 m²

Gudang 3 x 3 9 m²

Ruang Genset 5 x 4 20 m²

Ruang Kontrol 3 x 4 12 m²

Ruang Pompa 3 x 4 12 m²

Sirkulasi 20 %

Total m²

✬✶✷✸ ✹✲ ✧ ✳✺✶✻✼ ✹✼ ✽✶✻✢✾ ✸✗✿✶ ✽✼❀❁✮❂❃✸✦✻✼ ✹


(38)

5. Fasilitas Penunjang N

O

NAMA RUANG LUASAN JUMLAH/KAPASITAS TOTAL

Cafe 12 x 18 216 m²

Ice Skating Store 6 x 6 5 180 m²

Sirkulasi 30 %

Total 514,8 m²

Total Keseluruhan 6894,35 m²

4.1.3 Persyaratan Teknis

Batu Nunggal termasuk kedalam wilayah Gede Bage, Bandung, Jawa Barat.Berikut merupakan beberapa persyaratan teknis, seperti peruntukan lahan, peraturan KLB dan KDB, dan sebagainya, untuk wilayah Gede Bage. WP(Wilayah Pengembangan) Gedebage, mencakup Kecamatan Bandung Kidul, Margacinta dan Rancasari di luar Kelurahan Mekar Mulya.

Pusat Primer Gedebage melayani Pusat Sekunder Arcamanik dan Margasari 1. Pusat sekunder Arcamanik, melayani:

a. Kecamatan Cicadas b. Kecamatan Cicadas c. Kecamatan Arcamanik d. Kecamatan Ujungberung


(39)

1. Pendidikan, meliputi: perguruan tinggi dan perpustakaan.

2. Kesehatan, meliputi: rumah sakit tipe b dan rumah sakit gawat darurat. Rumah sakit umum kelas b adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medis sekurang-kurangnya 11 spesialistik dan subspesialistik terbatas. Pelayanan medis spesialistik luas adalah pelayanan medis spesialistik dasar ditambah dengan pelayanan spesialisitik telinga, hidung, tenggorokan, mata, syarat, jiwa, kulit dan kelamin, jantung, paru, radiologi, anestesi, rehabilitasi medis, patologis klinis, patologi anatomi dan pelayanan spesialistik lain sesuai kebutuhan. 3. Peribadatan, meliputi: masjid wilayah dan tempat peribadatan lainnya. 4. Bina sosial, meliputi: gedung pertemuan umum.

5. Olahraga/rekreasi, meliputi: komplek olahraga dengan gelanggang olahraga, gedung hiburan dan rekreasi, bioskop, gedung kesenian, taman kota, gedung seni tradisional.

6. Pelayanan pemerintah, meliputi: kantor pemerintahan, kantor pos wilayah, kantor kodim, kantor telekomunikasi wilayah, kantor pln wilayah, kantor pdam wilayah, kantor urusan agama, pos pemadam kebakaran.

7. Perbelanjaan/niaga, meliputi: pusat perbelanjaan utama, pasar, pertokoan, pusat belanja, bank-bank, perusahaan swasta dan jasa-jasa lain.


(40)

❾ ➃➄➅ ➃➀➆➁ ➇➈➉

❷➊➄ ➅➉➀: B

4.1 ➐➑ ➃➐➃❺➉➐➒➉ ➄➅ ➃➐➒ ➃➐➎➃➓ ➃➔➃➐❺ ➃➀ →➓→➔➃➣ ➃↔➃➐➈➉ ➀: ➈➉➐➑➃➐➃➌ ➃➣➃➈➊➃➐➒↔➃➐↕ →➙ ➃➛ ➃➜➎➝ ➣➃B➃➐↔➊➐➒

4.1 ➈➉ ➞➀➉ ➃➔→


(41)

TAPAK

Lokasi : Jl. Batu Nunggal Indah

Kel. Mengger - Kec. Bandung Kidul Luas Lahan : ± 42.000 (4.2 ha)

KDB : 50% (maksimum)

GSB : 3 m

KLB : 1

Sifat Proyek : Fiktif Pemilik : Swasta

Tema : Bangunan Bentang Lebar

4.2 Analisis Kondisi Lingkungan

4.2.1 Lokasi

Tapak terletak di kawasan Perumahan Batu Nunggal yang berbatasan dengan Kecamatan Marga Cinta, Kecamatan Lengkong, dan Kecamatan Regol.

Tata guna lahan pada kawasan Batu Nunggal diantaranya ialah sebagai kawasan hunian, pendidikan, fasilitas olahraga, niaga, dan transportasi.

Batasan tapak ialah.

Utara : Jl. Batu Nunggal Indah VIII

Timur : Jl. Batu Nunggal Abadi IV & Pemukiman Penduduk

➩ ➘➴➷ ➘➭➪➯ ➬➮➱✃➱➻ ❐➘➭ ➘➺➘❒➘❮


(42)

Selatan : Jl. Batu Nunggal Mulia IX & Sport Center

Barat : Jl. Batu Nunggal Indah I & Pemukiman Penduduk

4.2.2 Kondisi dan Potensi Lahan

Tapak merupakan lapangan hijau kosong yang tidak memiliki fungsi dan ditumbuhi jerami yang cukup tinggi, dengan luas sebesar 4.2 Ha.

Dalam tapak tidak ditemui kemiringan yang berarti.Kondisi lahan relatif datar, dengan tingkat kemiringan 0-1%.Hal ini memudahkan perancang dalam

îïðïñîïò óï ôõðï öï÷ï øïù îïðïñîïò óï ô÷óú ûö÷ï øïù îïðïñîïò óï ôîï öïð÷ï øïù

îïðïñîïò óï ôüý þïðï ô Ýÿ ✁ÿßë à íÛÿ ✠ÿ ✝ÿ✄✞ÿ☎ÿ✠ÿ✞ÿ✟


(43)

Kondisi lahan yang dikelilingi oleh 4(empat) jalan, yang dapat dilalui kendaraan roda dua bahkan lebih, di setiap sisi tapak, membuat kemudahan dalam pencapaian tapak sendiri.Untuk pejalan kaki juga di dalam Batu Nunggal disediakan fasilitas pedestrian yang cukup nyaman bagi pemakainya.

Selain itu, tapak juga didukung oleh beberapa fasilitas olahraga seperti indoor futsal, sport center, lapangan sepakbola, serta fasilitas komersil seperti foodcourt dan swalayan, yang akan mendukung fasilitas Bandung Ice Skating Center.

4.2.3 Peraturan

KDB (Koefisien Dasar Bangunan)

Di daerah Batu Nunggal ini, peraturan KDB maksimal yang berlaku ialah 50%. Oleh karena itu, perhitungan untuk mengetahui luas lantai dasar (Ground Floor) maksimal yang dapat digunakan pada

tapak(area) seluas 4.2 Ha (42.000m2) ialah sebagai berikut.

KDB = Ground Floor/Area x 100%

50%=Ground Floor/42.000 m2x 100%

Ground Floor = 21.000 m2(2.1 Ha)

Jadi, luas lantai dasar maksimal yang dapat digunakan pada tapak

ialah 21.000 m2atau 2.1 Ha.

KLB (Koefisien Lantai Bangunan)

Untuk KLB, di daerah ini yang berlaku ialah 1. Maka, perhitungan untuk mengetahui lantai (Floor) maksimal yang dapat

digunakan pada tapak(area) seluas 4.2 Ha (42.000 m2) ini ialah

sebagai berikut. KLB = Floor/Area


(44)

1 = Floor/42.000 m2

Floor = 42.000 m2

Jadi, luas lantai maksimal yang dapat digunakan pada tapak ialah

42.000 m2atau 4.2 Ha.

Dari KLB ini, dapat diketahui jumlah lantai maksimal yang dapat dibangun di tapak ini, yaitu.

Jumlah Lantai = Floor/Ground Floor

Jumlah Lantai = 42.000 m2/21.000 m2

Jumlah Lantai = 2

Jadi, jumlah lantai maksimal yang dapat dibangun di tapak ialah sebanyak 2 lantai.

GSB (Garis Sempadan Bangunan)

Tapak dikelilingi oleh 4(empat) jalan.Oleh karena itu, semua sisi tapak diberlakukan garis sempadan bangunan sebanyak 3 m, pada keempat sisinya.

4.2.4 Bangunan Sekitar

Lokasi tapak berada di dalam kawasan perumahan elite Batu Nunggal


(45)

Lapang Bola Ru k o Lapang Bola BISOC Foodcourt & Swalayan R uko

Batu Nunggal

Elok Batu Nunggal

Permai Batu Nunggal Molek Batu Nunggal Jelita Batu Nunggal Mulia Batu Nunggal Abadi Batu Nunggal Sentosa Batu Nunggal Asri TAPAK Pasar Modern Alloysius 2 S M P N 3 4 BISOC Ruko Masjid Baiturrahman Pasar Modern

Sport Center Gereja Sport

Center

Graha Batu Nunggal

4.2.5 Prasarana

Drainase

Drainase yang ada di sekitar tapak berada tepat mengelilingi pinggir tapak. Hal ini berdampak positif bagi utilitas, khususnya untuk

saluran pembuangan air (grey water) yang dibangun di dalam tapak

dan bangunan Bandung Ice Skating Center ini.


(46)

TAPAK

Kondisi drainase di sekitar tapak ini, sangat baik dan bersih, yang akan berdampak positif pula pada sistem saluran pembuangan air bersih baik dari dalam tapak sendiri, maupun di dalam bangunan Bandung Ice Skating Center.

♣⑩ ❶❷⑩r4.6❧❸❹ ⑩❺⑩ ❻❼r❣r⑩❽❾⑩❿❸①⑩➀⑩➁


(47)

4.2.6 Karakter Lingkungan

Tapak sendiri berada di lingkungan yang tidak padat, karena berada dalam kompleks perumahan dengan tingkat ekonomi menengah keatas, yang setiap bangunannya diatur dengan rapi.Hal ini tentunya, menjadi penunjang dan sasaran pengunjung yang tepat bagi Bandung Ice Skating Center ini.

Karena berada dalam lingkungan perumahan pula, karakter lingkungan di Batu Nunggal tergolong tidak terlalu ramai.Hanya pada jam-jam tertentu saja, seperti pagi dan sore hari lingkungan ini terlihat cukup ramai.

4.2.7 Orientasi

Bentuk tapak cenderung memanjang, dan bagian Barat dan Timur tapak berada di sisi tapak yang memanjang. Hal ini disikapi perancang dengan menambahkan teras yang diberi atap lebar (8 meter), dan tidak adanya bukaan langsung. Hal ini bertujuan untuk menghindari silau dan

panas yang dapat masuk ke dalam bangunan secara langsung (direct).


(48)

4.2.8 Lalulintas dan Akses

Tapak dapat dicapai dari tiga jalan, yaitu Jalan Soekarno Hatta, yang merupakan jalan tergolong primer untuk Kota Bandung, Jalan Terusan Buah Batu, dan Jalan Dayeuh Kolot.

Banyaknya pilihan untuk akses masuk daerah Batu Nunggal membuat suatu daya tarik tersendiri bagi Bandung Ice Skating Center ini.

Kawasan Batu Nunggal berbatasan dengan Tol Buah Batu, yang dekat dengan pintu keluar Tol Buah Batu. Hal ini tentunya membuat kemudahan bagi akses pengunjung dari luar kota menuju tapak.

Selain itu, ketiga jalan utama di atas tergolong tidak terlalu padat,


(49)

4.2.9 Sirkulasi

Jalan yang berada mengelilingi tapak semuanya merupakan jalan 2(dua) arah, dengan lebar jalan masing-masing jalur 5-6 meter. Kendaraan yang melewati jalur ini pun mulai dari roda dua, roda empat, bahkan lebih. Sirkulasi yang berada di sekitar tapak tergolong tidak terlalu padat, dan cukup jelas bagi pengendara ataupun pejalan kaki yang ingin mengakses tapak ini. Keterangan Gambar : Sirkulasi Kendaraan (panah hitam), Gate (merah), Exit (biru).

EXIT

MAIN GATE

EXIT

SIDE GATE

EXIT EXIT

BUS

SIDE GATE

EXIT

æ ö÷ø öèôé òóðùúûüýüþ öÿ öúûüß ✁ü ✂ öèîö✄ö✁


(50)

4.3 Kesimpulan

Dari analisis yang telah dilakukan, perancang mengambil kesimpulan bahwa tapak di daerah Batu Nunggal tersebut sangat cocok untuk fungsi bangunan yang dirancang, karena begitu banyaknya fasilitas, prasarana, bahkan karakter lingkungan yang sangat mendukung Bandung Ice Skating Center ini.


(51)

V.

KONSEP PERANCANGAN

5.1

Konsep Dasar

Konsep dasar perancangan “Bandung Ice Skating Center” ini adalah

membangun sebuah wadah bagipara penggemar ice skating, baik secara khusus(privat dan atlet profesional) maupun umum, mengembangkan bakat, menambah pengetahuan, dan memberikan sajian hiburan sekaligus olahraga dalam lingkup ice skating.

Secara umum, konsep dasar bangunan Bandung Ice Skating Center ini terbagi kedalam 2(dua) bagian, yaitu :

a. Fungsional

Yaitu dengan :

• Menyediakan tempat/sarana yang menawarkan kemudahan, kenyamanan, dan keamanan kepada para pengunjung Bandung Ice Skating Center.

• Menawarkan sarana Ice Skating yang dilengkapi dengan fasilitas penunjang dan prasarana yang lengkap yang mendukung aktivitas dan kebutuhan pengunjung Bandung Ice Skating Center.


(52)

b. Bentuk

Yaitu mampu mencerminkan karakter fungsinya sebagai bangunan olahraga dan hiburan yang lengkap yang mendukung aktivitas dan kebutuhan pengguna Bandung Ice Skating Center.

5.2 Rencana Tapak

5.2.1 Konsep Zoning

Zoning dibagi berdasarkan fungsi dari masing-masing ruang. Di dalam tapak Bandung Ice Skating Center ini terdapat 3(tiga) zona utama, dan beberapa zona lain sebagai pendukung, seperti zona parkir, zona hijau (taman), zona untuk sirkulasi kendaraan, baik roda dua maupun lebih, dan zona bagi pejalan kaki (pedestrian).

Ketiga zona utama tersebut ialah: 1. Zona Gedung I (Kuning)

Zona yang diperuntukkan khusus untuk pertandingan hockey ice, dalam skala besar.

2. Zona Gedung II (Biru)

Merupakan zona bagi para atlet dan umum yang ingin berlatih ice skating secara professional ataupun privat.


(53)

Teras

Zona ice skating umum Zona ice skating pelatihan atle Zona hockey ice

Parkir mobil Parkir motor Parkir Prima jasa

Keterangan :

Jogging track Kolam air

Zona parkir kendaraan seluruhnya berada di luar bangunan, baik motor, mobil, kendaraan servis, maupun bus.Hal ini dilakukan karena kondisi tapak yang memungkinkan untuk dibuat parkiran di luar bangunan. 5.2.2 Konsep Akses dan Sirkulasi

Pada prinsipnya, pola sirkulasi kendaraan mengikuti bentuk tapak. Hal ini dikarenakan area parkir yang dibuat untuk semua jenis kendaraan juga menyusuri bentuk tapak yang ada. Tujuannya agar orientasi pengunjung lebih mudah untuk mengakses massa bangunan.

Untuk pejalan kaki dibuat jalur pedestrian di setiap samping jalan, sebagai fasilitas bagi para pejalan kaki.


(54)

5.3 Bangunan

5.3.1 Zoning Fungsi Bangunan

♣rs r✐t✉✈t✉ :

❞✇✐ ①②③t④✇♣r✉⑤t✐tt✉ (❣t✉t⑥❤ r✐t⑥) ❞✇✐ ①②③t④✇❣ r⑤ r④s ✐✇t✉ (♣②✉✇✉✈) Gt⑦ ⑧t✐5.3♣⑨✉④r⑩❞✇✐ ①②③t④✇♠t⑩t ①


(55)

5.3.2 Gubahan Massa

Bandung Ice Skating Center memiliki 3 buah massa bangunan, terdapat ice rink pada setiap massa bangunannya dengan fungsi yang berbeda.

1. Hockey ice rink, digunakan untuk mengadakan kejuaraan. 2. Ice skating rink, digunakan untuk umum.

3. Ice rinkyang digunakan khusus berlatih.

Bentuk dasar bangunan Bandung Ice Skating Center adalah persegi panjang. Bentuk ini dipilih karena dianggap paling mewakili terhadap fungsi yang diterapkan(pada lintasan es), serta bentukan tapak yang ada.

Bentukan atap yang berundak dapat difungsikan sebagai tempat peletakan utilitas, sekaligus sebagai penambah nilai estetis pada bangunan.


(56)

5.3.3 Struktur Ban

Stru bentang leba tanpa harus kolom akan be

Kolo

bore pile.

G 5.6 B

angunan

truktur yang dipakai pada bangunan ini ar, karena adanya kebutuhan ruang ge s terhalang oleh kolom pada tengah ba berada pada bagian sisi-sisi bangunan saj

olom yang digunakan adalah kolom baja

G➧➨➩ ➧➝5.6➥➵➲ ➸➺ ➻➜➧➸➧➧B➧➲➳ ➭➲ ➧➲

ini adalah struktur gerak yang besar bangunan, karena aja.

ja dengan pondasi


(57)

Stru sruktur ini me efisien terhad ringan dan ku

G 5.8 3 B 3

truktur atap menggunakantruss, karena

empunyai bentuk yang menarik (mewaki adap waktu pengerjaan (lebih mudah d

uat.

G❮❰Ï ❮➘5.8 3➼➾Ð➘ ÑÒÐ Ñ➘B❮ÓÔ ÑÓ ❮Ó 3

na secara visual, kili tuntutan tema), dan cepat), serta


(58)

VI.

HASIL RANCANGAN

6.1

Peta Situasi

Keberadaan banguna mendukung sarana dan prasarana kawasan Batu Nunggal, dan keberadaannya pun tidak merusak dari fungsi-fungsi lain di kawasan ini skating ini, keberadaannya pun tidak merusak fungsi-fungsi dari kawasan sekitarnya. Dalam perancangannya kawasan perumahan Batu Nunggal ini di akomodir dengan memberikan akses dan perbaikan infrastruktur seperti jalan yang tidak mengganggu kepentingan publik.


(59)

6.2 Gambar-gambar Perancangan

Dari perancangan bangunan ice skating yang telah dilakukan menghasilkan massa bangunan seperti terlihat pada gambar 6.2 dibawah ini.

Terlihat pada gambar 6.3 Suasana ruang selasar yang menyatu dengan kawasan dan mengakomodasi kebutuhan publik. Selasar yang memiliki atap dinamis, dibentuk bergelombang supaya memberikan kesan estetis.

✆✕✖✗ ✕✞6.2✂✕✘✘ ✕B✕✙✚ ✛✙✕✙


(60)

G

ambar 6.4, 6.5, 6.6, 6.7 merupakan tampak massa bangunan dari empat arah mata angin, dari tampak terlihat massa bangunan memiliki hirarki pada bangunan utama yang berada ditengah dengan bangunan yang berada disampingnya.

✰❂❃❄ ❂✲6.4✸❂❃❅❂❆✹❇ ❂✲❂


(61)

Gambar 6.8, 6.9, 6.10 merupakan perspektif hasil dari rancangan site plan, terlihat kondisi perancangan pada tapak memiliki keterpaduan dengan kawasan sekitarnya. Pada perancangan bangunan ice skating ini akan menambah view dari rumah-rumah penduduk, dimana sebelumnya tapak hanya berupa lahan kosong yang ditumbuhi jerami yang cukup tinggi. Dilihat dari ketinggian antara bangunan ice skating dan bangunan penduduk tidak terlalu jauh berbeda, bisa dibilang mendapatkan skala proporsi yang baik.

◗ ❝❞ ❡❝❙6.10❢❣❤✐ A❙❝❥❏❤❦❝❧❝ ♠ ◗ ❝❞ ❡❝❙6.8❢❣❤✐♥❝❙ ❣❝❧ ❝♦


(62)

Gambar 6.11, 6.12 menunjukan kondisi ruang luar (eksterior) yang menyatu dengan kawasan dan mengakomodasi landscape yang baik. Dikatakan menyatu dengan kawasan karena tidak banyak yang terlalu menonjol dari segi perancangan ruang luar bangunan ice skating ini, sehingga tidak merusak atau menjatuhkan nilai dari bangunan sekitarnya.


(63)

Gambar 6.13, 6.14 merupakan suasana interior bangunan ice skating, mulai dari fasilitas utama hockey ice rink dengan tribun yang memiliki kapasitas 700 tempat duduk, hingga fasilitas pendukung skate shop yang menjual perlengkapan skating.

➒➥ ➦➧➥➔6.14➑➨➩➫➔ ➭➯➔➑➲➫↕ ➭➨➳

➒➥➦➧➥➔6.15➑ ➨➩➫ ➔ ➭➯➔➋ ➳➥ ➩➫➋➵➯➸ ➒ ➥ ➦➧➥➔6.13➑ ➨➩➫➔ ➭➯➔➑➲➫↕ ➭➨➳


(64)

Gambar 6.16, 6.17 menunjukan sistem struktur yang digunakan oleh bangunan Bandung Ice Skating Center, Penggunaan sistem truss pada atap memberi kesan estetis pada bangunan. Tidak hanya itu saja, bentuk dari struktur atap akan menjadikan ciri khas bagi bangunan ice skating ini.

➘Õ Ö×Õ➷6.16 ➼Ø➷ÙÚ ØÙ➷BÕÛÜÙÛÕÛ


(65)

DAFTAR PUSTAKA

Neufert, Ernst, Jilid 1, Data arsitek, Jakarta : Erlangga. Neufert, Ernst, Jilid 2, Data Arsitek, Jakarta : Erlangga. Z. S. Makowski, (1964), : Konstruksi Ruang Baja


(1)

✧★✩✪ ✫✬✪✭ ✮ ✯✭ ✮ ✯ ✫✰✱✧✲✳✴ ✫✧ ✯✵ ✴✶ ✴✬ ✴✫✩✳ ✷✩✳ ✸✳ ✷✭ ✳ ✸✳

✮✪ ✩✹ ✩✩✹✮ ✪ ✺✸✯✻✼ ✽✾✽✿✽ ✽✿ ❀ ❁

Gambar 6.4, 6.5, 6.6, 6.7 merupakan tampak massa bangunan dari empat

arah mata angin, dari tampak terlihat massa bangunan memiliki hirarki pada bangunan utama yang berada ditengah dengan bangunan yang berada disampingnya.

✰❂❃❄ ❂✲6.4✸❂❃❅❂❆✹❇ ❂✲❂

✰❂❃❄ ❂✲6.5 ✸❂❃❅❂❆✩❈❉ ❂❇❂❊

✰❂❃❄ ❂✲6.6✸❂❃❅❂❆ B❂✲❂❇


(2)

❍■❏❑ ▲▼❑◆ ❖ P◆ ❖ P ▲◗❘❍❙❚❯ ▲❍ P❱ ❯❲ ❯▼ ❯▲❏❚ ❳❏❚ ❨❚ ❳◆ ❚ ❨❚

❖❑ ❏❩ ❏❏❩❖ ❑ ❬❨P❭❪ ❫❴❫❵❫ ❫❵ ❛ ❜ Gambar 6.8, 6.9, 6.10 merupakan perspektif hasil dari rancangan site plan, terlihat kondisi perancangan pada tapak memiliki keterpaduan dengan kawasan sekitarnya. Pada perancangan bangunan ice skating ini akan menambah view dari rumah-rumah penduduk, dimana sebelumnya tapak hanya berupa lahan kosong yang ditumbuhi jerami yang cukup tinggi. Dilihat dari ketinggian antara bangunan ice skating dan bangunan penduduk tidak terlalu jauh berbeda, bisa dibilang mendapatkan skala proporsi yang baik.

◗ ❝❞ ❡❝❙6.10❢❣❤✐ A❙❝❥❏❤❦❝❧❝ ♠ ◗ ❝❞ ❡❝❙6.8❢❣❤✐♥❝❙ ❣❝❧ ❝♦


(3)

♣qrs t✉s✈ ✇ ①✈ ✇ ① t②③♣④⑤⑥ t♣ ①⑦ ⑥⑧ ⑥✉ ⑥tr⑤ ⑨r⑤ ⑩⑤ ⑨✈ ⑤ ⑩⑤

✇s r❶ rr❶✇ s ❷⑩①❸❹ ❺❻❺❼❺ ❺❼ ❽❻ Gambar 6.11, 6.12 menunjukan kondisi ruang luar (eksterior) yang menyatu dengan kawasan dan mengakomodasi landscape yang baik. Dikatakan menyatu dengan kawasan karena tidak banyak yang terlalu menonjol dari segi perancangan ruang luar bangunan ice skating ini, sehingga tidak merusak atau menjatuhkan nilai dari bangunan sekitarnya.

②❾ ❿➀❾④6.11s➁➂④❾➁ ➃➄


(4)

➉➊➋➌ ➍➎➌➏ ➐ ➑➏ ➐ ➑ ➍➒➓➉➔→➣ ➍➉ ➑↔ ➣↕ ➣➎ ➣➍➋→ ➙➋→ ➛→ ➙➏ → ➛→

➐➌ ➋➜ ➋➋➜➐ ➌ ➝➛➑➞➟ ➠➡➠➢➠ ➠➢ ➤➤ Gambar 6.13, 6.14 merupakan suasana interior bangunan ice skating, mulai dari fasilitas utama hockey ice rink dengan tribun yang memiliki kapasitas 700 tempat duduk, hingga fasilitas pendukung skate shop yang menjual perlengkapan skating.

➒➥ ➦➧➥➔6.14➑➨➩➫➔ ➭➯➔➑➲➫↕ ➭➨➳

➒➥➦➧➥➔6.15➑ ➨➩➫ ➔ ➭➯➔➋ ➳➥ ➩➫➋➵➯➸ ➒ ➥ ➦➧➥➔6.13➑ ➨➩➫➔ ➭➯➔➑➲➫↕ ➭➨➳


(5)

➺➻➼➽ ➾➚➽➪ ➶ ➹➪ ➶ ➹ ➾➘➴➺➷➬➮ ➾➺ ➹➱ ➮✃ ➮➚ ➮➾➼➬ ❐➼➬ ❒➬ ❐➪ ➬ ❒➬

➶➽ ➼❮ ➼➼❮➶ ➽ ❰❒➹ÏÐ ÑÒÑÓÑ ÑÓ Ô6 Gambar 6.16, 6.17 menunjukan sistem struktur yang digunakan oleh bangunan Bandung Ice Skating Center, Penggunaan sistem truss pada atap memberi kesan estetis pada bangunan. Tidak hanya itu saja, bentuk dari struktur atap akan menjadikan ciri khas bagi bangunan ice skating ini.

➘Õ Ö×Õ➷6.16 ➼Ø➷ÙÚ ØÙ➷BÕÛÜÙÛÕÛ


(6)

DOSEN PEMBIMBING : Dr. ANDI HARAPAN S., S.T., M.T.

BESUS SUBEKTI104 07 007 57

DAFTAR PUSTAKA

Neufert, Ernst, Jilid 1, Data arsitek, Jakarta : Erlangga. Neufert, Ernst, Jilid 2, Data Arsitek, Jakarta : Erlangga. Z. S. Makowski, (1964), : Konstruksi Ruang Baja