Latar Belakang Dasar Hukum

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gerakan Literasi Nasional GLN adalah suatu usaha untuk meningkatkan kecakapan dasar bahasa dan sastra, numerasi, sains, TIK, finansial, budaya dan kewarganegaraan melalui aktivitas keseharian dengan melibatkan tiga komponen utama, yaitu sekolah, keluarga, dan masyarakat. GLN terdiri dari Gerakan Literasi Sekolah GLS, Gerakan Literasi Keluarga, Gerakan Literasi Masyarakat, Gerakan Literasi Budaya, Gerakan Literasi Bangsa, dan Satu Guru Satu Buku Sagusabu. Kompetensi literasi dasar menyimak-berbicara, membaca-menulis, berhitung, memperhitungkan, dan mengamati-menggambar sudah selayaknya ditanamkan sejak pendidikan dasar, lalu dilanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi agar peserta didik dapat meningkatkan kemampuan untuk mengakses informasi dan pengetahuan. Selain itu, peserta didik mampu membedakan informasi yang bermanfaat dan tidak bermanfaat. Hal itu karena literasi mengarahkan seseorang pada kemampuan memahami pesan yang diwujudkan dalam berbagai bentuk teks lisan, tulis, visual. Tuntutan terhadap kebutuhan membantu siswa memenuhi kompetensi literasi dasar perlu didukung oleh para guru dan seluruh sivitas sekolah. Guru diharapkan tanggap memenuhi kebutuhan bahan bacaan yang dapat dibaca terutama dalam kegiatan literasi sekolah. Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar telah melaksanakan kegiatan Workshop Literasi bagi Guru SD. Workshop tersebut menghasilkan karya berupa naskah buku fiksi dan nonfiksi. Tindak lanjut workshop literasi adalah melakukan penyebarluasan ide, gagasan, informasi, dan karya berupa naskah buku dalam kegiatan Diseminasi Nasional Literasi bagi Guru SD tahun 2017. Kegiatan diseminasi dilakukan dalam dua tahap yaitu seleksi naskah dan diseminasi yang dapat memfasilitasi guru SD untuk saling belajar dan saling menginspirasi untuk menghasilkan karya. 2

B. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015; 4. Agenda Nawacita nomor 5, 6, 8 tentang meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia 5, meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing 6, dan melakukan revolusi karakter bangsa 8. 5. RPJMN 2015-2019 tentang penguatan pendidikan karakter terhadap anak usia sekola pada semua jenjang pendidikan. 6. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 Tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru; 7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru; 8. Peraturan Presiden No. 14 tahun 2014 tentang Perubahan Kelima Atas Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara Serta Susunan Organisasi, Tudas, dan Fungsi Eselon 1 Kementerian Negara; 9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan; 10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah; 11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian; 12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah PertamaMadrasah Tsanawiyah; 13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; 14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian dan Kebudayaan Tahun 2015-2019; 3 15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti; 16. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter.

C. Tujuan