UMUM LINGKUP YANG DIPERIKSA TATA CARA PEMERIKSAAN DAN PELAPORAN

Jakarta, 26 Juni 2006 Kepada yang terhormat : Para Pejabat Eselon II di lingkungan Inspektorat Jenderal Departemen Pekerjaan Umum Perihal : Tata Cara Pemeriksaan Pemilihan Penyedia Jasa Pelaksanaan Konstruksi Pemborongan dan Jasa Konsultansi Konstruksi Tertentu SURAT EDARAN NOMOR : 03SEIJ2006 Dalam rangka pelaksanaan pasal 3 huruf b Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 604PRTM2005 tanggal 28 Desember 2005 tentang Pedoman Pelaksanaan Pemeriksaan pada Pemilihan Penyedia Jasa Pengadaan BarangJasa Pemerintah di lingkungan Departemen Pekerjaan Umum diperlukan tata cara pemeriksaan pemilihan penyedia jasa pelaksanaan konstruksipemborongan dan jasa konsultansi konstruksi tertentu, selanjutnya disebut pemeriksaan tertentu, dengan Surat Edaran Inspektur Jenderal sebagai berikut :

I. UMUM

Surat Edaran ini diterbitkan untuk mengatur tata cara pemeriksaan tertentu di lingkungan Departemen Pekerjaan Umum yang berpotensi atau mengandung kerawanan terjadinya penyimpangan yang dapat menimbulkan kerugian negara.

II. LINGKUP YANG DIPERIKSA

1. Lingkup yang diperiksa adalah proses Pemilihan Penyedia di bidang jasa konstruksi yang meliputi: a. Jasa Pelaksanaan KonstruksiPemborongan, dan b. Jasa Konsultansi Konstruksi mulai dari persiapan pengadaan sampai dengan penandatanganan kontrak; 2. Pemeriksaan diutamakan pada proses pemilihan penyedia jasa yang dilaksanakan dengan metoda : a. penunjukan langsung, b. pelelangan umum dengan prakualifikasi, c. pelelangan terbatasseleksi terbatas, dan d. pemilihan langsungseleksi langsungpenunjukan langsung akibat pelelangan gagalpelelangan ulang, yang berpotensi terjadi penyimpangan berdasarkan pengujian yang dilaksanakan secara obyektif, profesional, dan proporsional. 3. Pengujian dilakukan oleh Inspektur Wilayah di lingkungan Inspektorat Jenderal berdasarkan pokok- pokok kriteria yang ditetapkan dalam Lampiran I dan Lampiran II surat edaran ini; 4. Hasil pengujian disampaikan kepada Inspektur Jenderal oleh Inspektur Wilayah untuk mendapatkan persetujuan melaksanakan pemeriksaan tertentu.

III. TATA CARA PEMERIKSAAN DAN PELAPORAN

1. Pelaksanaan Pemeriksaan Tertentu dilakukan oleh Tim Pemeriksa yang terdiri dari Pejabat Fungsional Auditor Inspektorat Jenderal; 2. Ketua Tim Pemeriksa harus memiliki sertifikat keahlian pengadaan barangjasa pemerintah; 3. Apabila dipandang perlu, Inspektur Jenderal dapat memperbantukan petugas yang telah memiliki sertifikat keahlian pengadaan barangjasa pemerintah danatau pejabat fungsional keteknikan untuk mendukung kelancaran tugas Tim Pemeriksa; 4. Dalam menyelenggarakan Pemeriksaan Tertentu, Tim Pemeriksa wajib : a. bekerja secara profesional, obyektif, berintegritas, serta selalu menjaga kerahasiaan proses dan data pemeriksaan serta hasil pemeriksaan yang dilakukan; b. menghindari dan mencegah penyalahgunaan kewenangan pemeriksaan yang dapat mempengaruhi proses pemilihan penyedia jasa yang secara langsung atau tidak langsung merugikan negara; c. menjaga independensi pihak-pihak terkait dalam pemilihan penyedia jasa, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 5. Tim Pemeriksa dalam pelaksanaan tugasnya wajib membuat Berita Pemeriksaan lengkap dengan tanggapan dari pihak yang diperiksa dengan menggunakan format sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran III surat edaran ini. 6. Tim Pemeriksa dapat mengembangkan teknis pemeriksaan sesuai dengan situasi dan kondisi nyata yang terjadi dalam rangka optimalisasi hasil pemeriksaan. 7. Laporan Hasil Pemeriksaan LHP mengikuti format sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran IV surat edaran ini dan diselesaikan paling lambat 7 tujuh hari kerja sejak berakhirnya pemeriksaan sesuai Surat Perintah Tugas. 8. Hasil Pemeriksaan Tertentu disampaikan kepada Menteri oleh Inspektur Jenderal dengan tembusan kepada Pejabat Eselon I terkait. 9. LHP memuat rekomendasi pemberian sanksi atas pelanggaran ketentuan dan prosedur pemilihan penyedia jasa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

IV. PEMANTAUAN TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN