Metode Penelitian S PLB 1106651 Chapter3

35 Shinta Dwi Mutiarawati, 2015 Pengaruh Latihan Menggambar Teknik Mozaik Terhadap Peningkatan Konsentrasi Anak Tunagrahita RinganD i Slb C Budi Nurani Kota Sukabumi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu stopwatch dan ketika anak sudah dianggap tidak bisa berkonsentrasi lagi sesuai dengan kriteria maka perhitungan waktu akan dihentikan. Dengan mengacu pada pendapat Maryam 2013: 34, anak dianggap sudah tidak mampu berkonsentrasi lagi ketika: 1 anak sudah mengalihkan perhatiannya pada objek lain dengan waktu yang relatif singkat sebanyak tiga kali, pada saat mengerjakan tugas, 2 anak mengalihkan perhatiannya pada objek lain dengan waktu yang relatif lama, pada saat mengerjakan tugas, 3 anak keluar dari tempat duduknya ketika mengerjakan tugas, 4 anak sudah tidak melanjutkan pekerjaannya, dan 5 anak meninggalkan perkerjaannya begitu saja.

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah disain penelitian eksperimen yang menggunakan disain subjek tunggal Single Subject Rerearch SSR. Single Subject Research SSR adalah penelitian eksperimen dengan menggunakan subjek tunggal, tujuannya untuk mengetahui seberapa besar pengaruh suatu perlakuan yang diberikan kepada suatu subjek. Disain yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah disain A- B-A. menurut Sunanto, dkk 2006: 44 menyatakan bahwa disain A-B-A merupakan salah satu pengembangan dari disain A-B. Desain A-B-A ini menunjukan adanya hubungan sebab akibat antara variabel terikat dan variabel bebas yang lebih kuat dibandingkan dengan disain A-B. Prosedur dasarnya tidak banyak berbeda dengan disain A-B hanya saja ada pengulangan kondisi baseline. Penggunaan desain A-B-A dalam penelitian ini adalah untuk melihat adanya hubungan sebab akibat antar variabel. Pengukuran dalam penelitian ini dilakukan secara off task yaitu penghitungan data yang dilakukan setelah intervensi diberikan. Intervensi dalam penelitian ini adalah latihan menggambar teknik mozaik yang dilakukan selama 30 menit dan pencatatan data untuk mengukur 36 Shinta Dwi Mutiarawati, 2015 Pengaruh Latihan Menggambar Teknik Mozaik Terhadap Peningkatan Konsentrasi Anak Tunagrahita RinganD i Slb C Budi Nurani Kota Sukabumi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kemampuan konsentrasi anak dilakukan setelah intervensi latihan menggambar teknik mozaik diberikan. Setelah intervensi diberikan maka tes selanjutnya yang digunakan untuk mengetahui kemampuan konsentrasi anak yaitu dengan memberikan tes untuk mengidentifikasi objek. Pelaksanaan disain A-B-A adalah mula-mula target behavior diukur secara kontinyu pada kondisi baseline A-1 dengan periode waktu tertentu. Setelah data stabil pada kondisi A-1, maka intervensi B diberikan dengan waktu 30 menit per sesi, pengumpulan data pada kondisi intervensi B dilakukan secara kontinu sampai data mencapai level stabil. Setelah pengukuran pada kondisi intervensi B selesai, maka dilakukan pengukuran pada kondisi baseline kedua A-2, penambahan kondisi baseline kedua A-2 ini dimaksudkan sebagai kontrol untuk kondisi intervensi sehingga keyakinan untuk menarik kesimpulan adanya hubungan fungsional antara variabel bebas latihan menggambar teknik mozaik terhadap variabel terikat kemampuan konsentrasi lebih kuat. Menurut Sunanto, dkk 2006: 45 hampir sama dengan struktur disain A-B, struktur dasar disain A-B-A adalah seperti terlihat pada grafik 3.1 Kemampuan Konsentrasi Sesi waktu Durasi Baseline A-1 Intervensi B Baseline A-2 37 Shinta Dwi Mutiarawati, 2015 Pengaruh Latihan Menggambar Teknik Mozaik Terhadap Peningkatan Konsentrasi Anak Tunagrahita RinganD i Slb C Budi Nurani Kota Sukabumi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Grafik 3.1 Desain A-B-A Keterangan :  Baseline A-1 Merupakan kemampuan dasar anak, dimana pengukuran dilakukan pada keadaan natural sebelum anak diberikan perlakuan apapun, dalam penelitian ini kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan konsentrasi. Anak diberikan tugas untuk mengidentifikasi objek, tugas ini diberikan untuk melihat sejauh mana anak dapat berkonsentrasi ketika mengerjakan tugas yang diberikan. Data diambil secara alami sehingga terlihat kemampuan awal yang dimiliki oleh anak, pengamatan data dilakukan secara berulang.  Intervensi B Kondisi anak selama diberikan perlakuan, perlakuan disini adalah pemberian latihan menggambar teknik mozaik secara berulang yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan konsentrasi anak selama diberi perlakuan. Intervensi B ini dilakukan setelah menemukan angka yang stabil pada tahap baseline A-1.  Baseline A-2 Pengamatan yang dilakukan tanpa intervensi, pengamatan ini dilakukan setelah anak diberikan perlakuan pada intervensi B. Baseline A-2 ini diberikan sebagai kontrol dari kegiatan intervensi B sehingga baseline ini berfungsi sebagai tolak ukur untuk keberhasilan yang dilakukan pada intervensi B, apakah intervensi B yang diberikan berpengaruh pada anak atau tidak.

C. Subjek dan Lokasi Penelitian