-9-
f. Terdokumentasi dengan baik. Seluruh prosedur yang telah distandarkan harus didokumentasikan
dengan baik, sehingga dapat selalu dijadikan referensi bagi setiap mereka yang memerlukan.
G. Ruang Lingkup
Ruang lingkup SOP meliputi berbagai prosedur pelaksanaan kegiatan tugas pokok dan fungsi atau pemberian layanan baik pelayanan intern Badan
Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika maupun pelayanan ekstern kepada masyarakat atau kepada instansi pemerintah lain yang dilakukan oleh unit
kerja di lingkungan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.
-10-
BAB II JENIS DAN FORMAT SOP
A. Jenis SOP
Secara umum SOP dapat dibedakan ke dalam dua jenis, yaitu SOP teknis Technical SOP dan SOP administratif Administrative SOP. SOP
teknis digunakan untuk kegiatan yang bersifat teknis dan repetitif. Sedangkan SOP administratif digunakan untuk kegiatan yang bersifat
administratif. Dalam organisasi yang sifat kegiatannya tidak hanya administratif, tetapi juga teknis dapat mempergunakan penggabungan dari
kedua jenis SOP yang disebut SOP kognitif cognitive SOP. Perbedaan antara SOP teknis dan SOP administratif adalah sebagai berikut:
1. SOP Teknis
SOP teknis adalah standar prosedur yang sangat rinci dan bersifat teknis. Setiap prosedur diuraikan dengan sangat teliti sehingga tidak
ada kemungkinan-kemungkinan variasi lain. SOP teknis banyak digunakan
pada bidang-bidang
antara lain:
teknik, seperti:
pemeliharaan peralatan
meteorologi, klimatologi
dan geofisika,
pengoperasian peralatan meteorologi, klimatologi dan geofisika, dan lain- lain. Dalam penyelenggaraan administrasi pemerintahan, SOP teknis
dapat diterapkan pada bidang-bidang antara lain: pemeliharaan sarana dan
prasarana, pemeriksaan
keuangan auditing,
kearsipan, korespondensi, dokumentasi, pelayanan-pelayanan kepada masyarakat,
kepegawaian dan lainnya.
-11-
2. SOP Administratif
SOP administratif adalah standar prosedur yang diperuntukkan bagi jenis-jenis kegiatan yang bersifat administratif. Dalam penyelenggaraan
administrasi pemerintahan lingkup makro, SOP administratif dapat digunakan untuk proses-proses perencanaan, pengganggaran, dan
lainnya, atau
secara garis
besar proses-proses
dalam siklus
penyelenggaraan administrasi pemerintahan. Dalam lingkup mikro, SOP administratif
disusun untuk
proses-proses administratif
dalam operasional seluruh unit kerja di lingkungan Badan Meteorologi,
Klimatologi, dan Geofisika, dari mulai level unit organisasi yang paling kecil sampai pada level organisasi secara utuh, dalam menjalankan
tugas pokok dan fungsinya.
B. Format
Selain jenis SOP yang harus diperhatikan dalam penyusunan SOP adalah format SOP. Dengan memperhatikan format penyusunannya, maka
dapat mempermudah pengorganisasiannya sehingga memudahkan bagi para pengguna dalam memahami isi SOP tersebut serta lebih efisien dalam
penggunaan dan memberi kesesuaian dengan spesifikasi organisasi yang mengembangkannya. Dua faktor yang dapat dijadikan dasar dalam
penentuan format penyusunan SOP yang akan dipakai oleh suatu organisasi adalah : pertama, berapa banyak keputusan yang akan dibuat
dalam suatu prosedur, dan kedua berapa banyak tahapan yang diperlukan dalam suatu prosedur.
Format terbaik SOP adalah yang dapat memberikan wadah serta dapat menyampaikan informasi yang dibutuhkan secara tepat dan
memfasilitasi implementasi SOP secara konsisten. Setiap SOP harus diawali dengan lembar penetapan. Format SOP yang sampai dengan saat ini masih
relevan untuk digunakan adalah sebagai berikut:
-12-
1. Langkah sederhana Simple Steps Langkah sederhana Simple Steps dapat digunakan jika prosedur yang
akan disusun hanya memuat sedikit kegiatan dan memerlukan sedikit keputusan. Format SOP ini dapat digunakan dalam situasi dimana
hanya ada beberapa orang yang akan melaksanakan prosedur yang telah disusun. Dan biasanya merupakan prosedur rutin. Dalam Langkah
sederhana Simple Steps ini kegiatan yang akan dilaksanakan
cenderung sederhana dengan proses yang pendek.
-13-
Contoh Format SOP Langkah Sederhana Simple Steps
logo dan Kop Surat yang telah
dicetak
Penomoran berurutan dalam
satu tahun takwin
Judul SOP ditulis dengan huruf
kapital
Memuat peraturan yang menjadi
dasar ditetapkannya
SOP
Menunjukkan urutan
tindakan, pengorganisasian,
koordinasi, pengendalian,
dsb.
Kota sesuai dengan alamat
instansi dan tanggal
penandatanganan Memuat alasan
tentang perlu ditetapkannya
SOP
KOP SURAT
STANDARD OPERATING PROCEDURES SOP NOMOR
… TAHUN … TENTANG
…………………………………………….. BAB I
PENDAHULUAN 1. Umum
………………………………………………………………………………….
2. Maksud dan Tujuan
…………………………………………………………………………….……
3. Ruang Lingkup
…………………………………………………………………………………
4. Dasar
………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………
BAB II PROSEDUR
5. Standard Operating Prosedures SOP
…………….…. sebagaimana tercantum dalam Lampiran Standard Operating Prosedures SOP ini.
BAB III PENUTUP
6. Standard Operating Prosedures SOP ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan Ditetapkan di
………………. pada tanggal
….……….…… NAMA JABATAN,
tanda tangan dan cap instansi NAMA LENGKAP
-14-
BMKG
Nama Unit Kerja Nomor SOP
Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi
Tanggal Efektif Disahkan oleh
Standar Operasional Prosedur
Penanganan Surat Masuk Kepada Sekretaris Utama
Dasar Hukum: Kualifikasi Pelaksanaan:
1. 2.
… 1.
2. …
Keterkaitan: PeralatanPerlengkapan:
1. 2.
… 1.
2. …
Peringatan: Pencatatan dan Pendataan:
1. 2.
… 1.
2. …
Uraian Prosedur: 1. Staf penerima surat melakukan kegiatan menerima, mengagendakan,
memberi lembar disposisi dan menyampaikan surat masuk kepada Kasubbag Tata Usaha Sekretriat Utama.
2. Kasubbag Tata Usaha Sekretaris Utama meneliti dan menyampaikan surat masuk kepada Sekretaris Utama
3. Sekretaris Utama meneliti, menelaah, dan memberi disposisi untuk ditindaklanjuti
4. Kasubbag Tata Usaha Sekretaris Utama memilah surat yang telah didisposisi untuk diteruskan kepada pejabatpegawai yang dituju dalam
lembar disposisi melalui ekspeditur.
Disahkan oleh : Kepala Biro Umum
…………..
-15-
2. Tahapan berurutan Hierarchical Steps
Format ini merupakan pengembangan dari Langkah sederhana Simple Steps. Digunakan jika prosedur yang disusun panjang, lebih dari 10
langkah dan membutuhkan informasi lebih detail, akan tetapi hanya memerlukan sedikit pengambilan keputusan. Dalam Tahapan berurutan
Hierarchical Steps langkah-langkah yang telah diidentifikasi dijabarkan kedalam sub-sub langkah secara terperinci.
-16-
Contoh Format SOP Tahapan Berurutan Hierarchical Steps
logo dan Kop Surat yang telah
dicetak
Penomoran berurutan dalam
satu tahun takwin
Judul SOP ditulis dengan huruf
kapital
Memuat peraturan yang menjadi
dasar ditetapkannya
SOP
Menunjukkan urutan
tindakan, pengorganisasian,
koordinasi, pengendalian,
dsb.
Kota sesuai dengan alamat
instansi dan tanggal
penandatanganan Memuat alasan
tentang perlu ditetapkannya
SOP
KOP SURAT
STANDARD OPERATING PROCEDURES SOP NOMOR
… TAHUN … TENTANG
…………………………………………….. BAB I
PENDAHULUAN 1. Umum
………………………………………………………………………………….
2. Maksud dan Tujuan
…………………………………………………………………………….……
3. Ruang Lingkup
…………………………………………………………………………………
4. Dasar
………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………
BAB II PROSEDUR
5. Standard Operating Prosedures SOP
…………….…. sebagaimana tercantum dalam Lampiran Standard Operating Prosedures SOP ini.
BAB III PENUTUP
6. Standard Operating Prosedures SOP ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan Ditetapkan di
………………. pada tanggal
….……….…… NAMA JABATAN,
tanda tangan dan cap instansi NAMA LENGKAP
-17-
BMKG
Nama Unit Kerja Nomor SOP
Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi
Tanggal Efektif Disahkan oleh
Standar Operasional Prosedur
Pengajuan Cuti Tahunan
Dasar Hukum: Kualifikasi Pelaksanaan:
1. 2.
… 1.
2. …
Keterkaitan: PeralatanPerlengkapan:
1. 2.
… 1.
2. …
Peringatan: Pencatatan dan Pendataan:
1. 2.
… 1.
2. …
Uraian Prosedur: 1. Mengisi Form permintaan cuti tahunan
a. Form tersedia di Bagian Sumber Daya Manusia; b. Isi form dan serahkan kepada Bagian Sumber Daya Manusia untuk
diteliti mengenai hak cuti yang tersisa; c. Form diserahkan kembali kepada pegawai yang mengajukan
permintaan cuti setelah Bagian Sumber Daya Manusia memberikan pengesahan mengenai hak cuti yang akan diambil sesuai dengan cuti
yang tersedia. d. Pegawai yang mengajukan cuti menandatangani form pengajuan cuti
dan menyampaikan kepada atasan langsung yang bersangkutan. 2. Persetujuan atasan langsung dan pejabat yang berwenang memberi cuti;
a. Atasan langsung yang bersangkutan memberi persetujuan dengan memberikan tanda Langan pada formulir permintaan cuti dan
menyampaikan kepada pejabat berwenang memberi cuti.
-18-
b. Pejabat yang berwenang memberi cuti memberikan persetujuan dengan menandatangani form permintaann cuti dan kemudian
menyerahkan form dimaksud kepada atasan yang bersangkutan. 3. Pelaksanaan Cuti
a. Pegawai yang mengajukan cuti, menyampaikan satu berkas asli form permintaan
cuti kepada
Bagian Sumber
Daya Manusia,
menyampaikan satu berkas copy form permintaan cuti kepada Bagian Tata Usaha, dan menyimpan satu berkas copy form permintaan cuti
untuk dirinya sendiri untuk dokumentasi; b. Pegawai yang mengajukan cuti melaksanakan cuti dengan kewajiban
sebelum melaksanakan cuti melaporkan kemajuan pekerjaan- pekerjaan yang menjadi tugasnya kepada atasan langsung.
c. Pegawai yang melaksanakan cuti wajib melapor kepada atasan langsung setelah melaksanakan cuti.
Disahkan oleh : Kepala .................
3. Grafik Graphic
Jika prosedur yang disusun menghendaki kegiatan yang panjang dan spesifik, maka format ini dapat dipakai. Dalam format ini proses yang
panjang tersebut dijabarkan ke dalam sub-sub proses yang lebih pendek yang hanya berisi beberapa langkah. Hal ini memudahkan bagi pegawai
dalam melaksanakan prosedur. Format ini juga bisa digunakan jika dalam menggambarkan prosedur diperlukan adanya suatu foto atau
diagram.
-19-
Contoh Format SOP Grafik Graphic
logo dan Kop Surat yang telah
dicetak
Penomoran berurutan dalam
satu tahun takwin
Judul SOP ditulis dengan huruf
kapital
Memuat peraturan yang menjadi
dasar ditetapkannya
SOP
Menunjukkan urutan
tindakan, pengorganisasian,
koordinasi, pengendalian,
dsb.
Kota sesuai dengan alamat
instansi dan tanggal
penandatanganan Memuat alasan
tentang perlu ditetapkannya
SOP
KOP SURAT
STANDARD OPERATING PROCEDURES SOP NOMOR
… TAHUN … TENTANG
…………………………………………….. BAB I
PENDAHULUAN 1. Umum
………………………………………………………………………………….
2. Maksud dan Tujuan
…………………………………………………………………………….……
3. Ruang Lingkup
…………………………………………………………………………………
4. Dasar
………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………
BAB II PROSEDUR
5. Standard Operating Prosedures SOP
…………….…. sebagaimana tercantum dalam Lampiran Standard Operating Prosedures SOP ini.
BAB III PENUTUP
6. Standard Operating Prosedures SOP ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan Ditetapkan di
………………. pada tanggal
….……….…… NAMA JABATAN,
tanda tangan dan cap instansi NAMA LENGKAP
-20-
BMKG
Nama Unit Kerja Nomor SOP
Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi
Tanggal Efektif Disahkan oleh
Standar Operasional Prosedur
Pengajuan Cuti Tahunan
Dasar Hukum: Kualifikasi Pelaksanaan:
1. 2.
… 1.
2. …
Keterkaitan: PeralatanPerlengkapan:
1. 2.
… 1.
2. …
Peringatan: Pencatatan dan Pendataan:
1. 2.
… 1.
2. …
Uraian Prosedur:
a. Pegawai yang mengajukan cuti mengisi form
permintaan cuti tahunan b. Serahkan form permintaan
cuti tahunan ke Bagian Sumber Daya Manusia
c. Bagian Sumber Daya Manusia meneliti
ketersediaan cuti bagi pegawai yang mengajukan
dan menyerahkan kepada yang bersangkutan
d.
Pegawai menandatangani formulir dan menyerahkan
kepada atasan langsung a. Pegawai mengajukan
kepada atasan langsung b. Atasan langsung
menandatangani dan menyampaikan kepada
pejabat yang berwenang memberikan cuti
c. Pejabat yang berwenang memberikan cuti
menandatangani pengajuan dan
menyampaikan kembali kepada atasan langsung
pegawai yang bersangkutan
d. Atasan langsung menyampaikan kepada
yang bersangkutan a. Pegawai yang mengajukan
cuti menyampaikan form permintaan cuti kepada
Bagian Sumber Daya Manusia, copy untuk unit
kerjanya dan copy untuk yang bersangkutan.
b. Pegawai yang mengajukan cuti wajib melaporkan
kemajuan pekerjaannya sebelum cuti.
c. Pelaksanaan cuti oleh yang bersangkutan.
Disahkan oleh : Kepala .................
Isi Formulir Persetujuan
Cuti
-21-
4. Diagram Alir Flowcharts
Flowcharts merupakan format yang biasa digunakan jika dalam SOP tersebut diperlukan pengambilan keputusan yang banyak kompleks
dan membutuhkan jawaban ya atau tidak yang akan mempengaruhi sub langkah berikutnya.
Format ini juga menyediakan mekanisme yang mudah untuk diikuti dan dilaksanakan oleh para pegawai melalui serangkaian langkah-langkah
sebagai hasil dari keputusan yang telah diambil. Format SOP ini yang direkomendasikan untuk digunakan dalam penyusunan
SOP di
lingkungan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.
-22-
Contoh Format SOP Flowchart
logo dan Kop Surat yang telah
dicetak
Penomoran berurutan dalam
satu tahun takwin
Judul SOP ditulis dengan huruf
kapital
Memuat peraturan yang menjadi
dasar ditetapkannya
SOP
Menunjukkan urutan
tindakan, pengorganisasian,
koordinasi, pengendalian,
dsb.
Kota sesuai dengan alamat
instansi dan tanggal
penandatanganan Memuat alasan
tentang perlu ditetapkannya
SOP
KOP SURAT
STANDARD OPERATING PROCEDURES SOP NOMOR
… TAHUN … TENTANG
…………………………………………….. BAB I
PENDAHULUAN 1. Umum
………………………………………………………………………………….
2. Maksud dan Tujuan
…………………………………………………………………………….……
3. Ruang Lingkup
…………………………………………………………………………………
4. Dasar
………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………
BAB II PROSEDUR
5. Standard Operating Prosedures SOP
…………….…. sebagaimana tercantum dalam Lampiran Standard Operating Prosedures SOP ini.
BAB III PENUTUP
6. Standard Operating Prosedures SOP ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan Ditetapkan di
………………. pada tanggal
….……….…… NAMA JABATAN,
tanda tangan dan cap instansi NAMA LENGKAP
-23-
Contoh Format SOP Flowchart
BMKG
Nama Unit Kerja Nomor SOP
Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi
Tanggal Efektif Disahkan oleh
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SOP PENYUSUNANPENYEMPURNAAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DI LINGKUNGAN BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA
Dasar Hukum: Kualifikasi Pelaksanaan:
1. 2.
… 1.
2. …
Keterkaitan: PeralatanPerlengkapan:
1. 2.
… 1.
2. …
Peringatan: Pencatatan dan Pendataan:
1. 2.
… 1.
2. …
NO URAIAN PROSEDUR
PENGUSUL SESTAMA
KARO HUKUM DAN
ORGANISASI KABAG
ORGANISASI DAN TATA
LAKSANA KASUBAG
TATA LAKSANA
MUTU BAKU KET
JFU SYARAT
WAKTU OUTPUT
1. Mengajukan surat
usulan penyusunan atau penyempurnaan
standar operasional prosedur SOP kepada
Sekretaris Utama untuk memproses lebih lanjut
2. Menerima dan
mendisposisikan usulan penyusunan atau
penyempurnaan SOP dan konsep keputusan
standar operasional prosedur kepada Kepala
Biro Hukum dan Organisasi
1 hari
-24-
3. Menerima dan
mendisposisikan usulan penyusunan dari
pengusul kepada Kabag Organisasi dan Tata
Laksana 1 hari
4. Menerima dan
menugaskan Kassubag Tata Laksana untuk
memeriksa dan melakukan koreksi
terhadap konsep SOP 2 hari
Memeriksa konsep SOP untuk menentukan:
a. Apabila sudah sesuai dengan Peraturan
Kepala BMKG tentang Pedoman SOP di
lingkungan BMKG, maka dilakukan
pembahasan; b. Apabila belum sesuai
dikembalikan kepada unit pengusul untuk
dilakukan perbaikan seperlunya.
3 hari
5. Melakukan
pembahasan SOP antara unit pengusul
14 hari 6.
Berdasarkan hasil Pembahasan
menugaskan JFU membuat konsep nota
dinas pengantar dan surat persetujuan
penetapan SOP kepada unit pengusul
2 hari
7. Menyusun konsep nota
dinas dan surat persetujuan dan
menyampaikan hasilnya kepada Kasubbag
Tata Laksana. 1 jam
-25-
8. Menerima dan
mengoreksi konsep nota dinas dan surat
persetujuan beserta verbalnya dan
menyampaikan hasilnya kepada Kabag Ortala
2 jam
9. Memeriksa dan
memaraf konsep nota dinas dan surat
persetujuan an menyampaikan kepada
Kepala Biro Hukum dan Organisasi
3 jam
10 Menerima dan memaraf
konsep surat persetujuan, dan
menandatangani nota dinas kemudian
menyampaikan hasilnya kepada Sekretaris
Utama 2 hari
Nota Dinas
11. Menerima, membaca,
dan menandatangani surat persetujuan yang
selanjutnya diproses lebih lanjut oleh TU
Biro. 3 hari
Surat Persetujuan
Disahkan oleh: Kepala Biro Hukum dan Organisasi,
……………………….
-26-
Hal penting yang perlu diperhatikan dalam penulisan SOP, dengan format manapun yang akan dipergunakan, terdapat beberapa informasi yang perlu
dimasukkan kedalam setiap SOP. Informasi tersebut antara lain perlunya judul yang jelas, nama jabatan yang bertanggung jawab akan SOP tersebut
dan tanggal SOP mulai efektif dioperasionalkan. Disamping itu, SOP juga harus memasukkan daftar bahan atau peralatan yang diperlukan untuk
menunjang pelaksanaan kegiatan yang termuat dalam SOP. Simbol-simbol yang dipergunakan dalam penyusunan SOP adalah sebagai berikut :
Startakhir proses
Persiapan Proses
Garis Alur
Proses Dokumen
Konektor untuk perpindahan
halaman Proses serempak
Konektor perpindahan
aktivitas dalam 1 halaman
Pengambilan keputusan
-27-
BAB III PROSEDUR PENYUSUNAN SOP
Prosedur penyusunan SOP merupakan sebuah siklus, yang dimulai dari persiapan, penilaian kebutuhan SOP SOP Need Assessment, pengembangan
SOP SOP Development, penerapan SOP SOP Implementation, hingga monitoring dan evaluasi SOP SOP Monitoring and Evaluation dan jika dari
hasil evaluasi perlu dilakukan penyempurnaan ataupun pembuatan SOP yang baru, maka proses dimulai kembali dari tahapan penilaian kebutuhan SOP.
A. Persiapan penyusunan SOP
Agar penyusunan SOP dapat dilakukan dengan baik, maka perlu
dilakukan persiapan melalui pembentukan tim dan kelengkapannya.
Tim bertugas untuk melakukan identifikasi kebutuhan, mengumpulkan data, melakukan analisis prosedur, melakukan pengembangan, melakukan
uji coba, melakukan sosialisasi, mengawal penerapan, memonitor dan melakukan
evaluasi, melakukan
penyempurnaan-penyempurnaan, menyajikan hasil-hasil pengembangan mereka kepada pimpinan SOP, dan
tugas-tugas lainnya. Tim hendaknya terdiri dari tim yang melingkup SOP organisasi secara
keseluruhan, dan tim yang melingkup unit-unit kerja pada berbagai levelnya.
-28-
Agar tim memiliki kebebasan dalam melakukan inovasi-inovasi prosedur, sebaiknya tim diberi kewenangan dan kebebasan yang cukup untuk
melaksanakan tugasnya. Namun demikian perlu ditekankan prinsip- prinsip yang harus dipegang dalam melaksanakan tugas penyusunan SOP
lihat prinsip-prinsip penyusunan SOP. Beberapa hal berkaitan dengan pembentukan tim:
a. untuk level organisasional, tim dapat dibentuk dengan anggota dari unit yang secara fungsional menangani ketatalaksanaan internal organisasi,
dan didalam tim ini terlibat pula anggota yang berasal dari satuan kerja- satuan kerja;
b. untuk level satuan kerja, tim dibentuk dengan anggota dari unit kerja yang secara fungsional menangani ketatalaksanaan internal satuan
kerja dan didalamnya termasuk anggota dari unit kerja; Tim yang dibentuk juga harus dilengkapi dengan berbagai kelengkapan
lain, seperti kewenangan dan tanggungjawab. Kewenangan dimaksud meliputi kewenangan untuk: memperoleh informasi
dari satuan kerja atau sumber lain, melakukan riviu dan pengujian, melakukan identifikasi, melakukan analisis dan menyeleksi berbagai
alternatif prosedur
yang akan
distandarkan, menulis
SOP, mendistritusikan hasil kepada seluruh anggota tim untuk diriviu,
melakukan pengujian. Tim memiliki tanggungjawab untuk menyampaikan hasil-hasil yang telah
diperoleh kepada pimpinan.
Kelengkapan tim meliputi: a. Pedoman bagi tim dalam melaksanakan tugasnya.
Agar tim memiliki fokus yang jelas dalam melaksankan tugasnya, perlu disusun pedoman, yang berisi antara lain:
1 Ketua tim lingkup organisasi secara keseluruhan 2 Ketua tim dalam lingkup unit kerja
-29-
3 Tim pelaksana 4 Uraian tugas masing-masing
5 Kewenangan tim 6 Mekanisme kerja tim
7 Jadwal 8 Dan lain-lain hal yang relevan bagi tim dalam melaksanakan
tugasnya. b. Memberikan sumber-sumber yang dibutuhkan tim.
Agar tim dapat berkerja dengan baik, maka tim harus diberi fasilitas yang memadai, seperti : pembiayaan, sarana dan prasarana, dan
kebutuhan lainnya. c. Menekankan komitmen pimpinan kepada tim.
Agar tim memiliki komitmen yang kuat untuk melakukan tugasnya, maka pihak pimpinan harus memberikan menyuntikkan arahan-
arahannya kepada tim agar tim memiliki semangat tinggi dalam melaksanakan tugasnya.
d. Memberikan pelatihan-pelatihan bagi anggota tim. Agar tim dapat melakukan tugasnya dengan baik, maka seluruh anggota
tim harus memperoleh pembekalan yang cukup tentang bagaimana menyusun SOP. Petunjuk pelaksanaan penyusunan SOP ini menjadi
panduan bagi anggota tim dalam melaksanakan tugasnya. e. Memastikan bahwa seluruh unit tahu tentang upaya pimpinan untuk
melakukan perubahan terhadap prosedur-prosedur.
Agar seluruh satuan kerja dalam organisasi mengetahui adanya perubahan yang akan dilakukan, maka pimpinan-pimpinan unit
mengetahui hal ini.
-30-
B. Penilaian Kebutuhan SOP SOP Need Assessment