Venturi Scrubber Orifice Plate Flowmeter

33 dianjurkan menggunakan filter atau catalyst. Udara yang akan masuk ke intake untuk recycled maksimal 30 dari gas buang, untuk pembakaran sebelum kompresi yang diperlukan hanya 30 - 40 [Ref. 3 hal. 103]. Berdasarkan temperaturnya, EGR dibedakan menjadi 2, yaitu: a. HOT EGR Udara buang diresirkulasi tanpa didinginkan, menyebabkan peningkatan suhu intake. b. COLD EGR Udara buang didinginkan menggunakan heat exchanger, menyebabkan penurunan suhu intake [Ref. 4]

2.4.1 Venturi Scrubber

Pada penelitian ini dibutuhkan sebuah Venturi Scrubber yang berfungsi untuk mendinginkan gas buang masuk melalui katub EGR. Adapun jenis – jenis desain Venturi Scrubber seperti gambar di bawah ini: a b c Gambar 2.9 Berbagai Konfigurasi Venturi Scrubber [Ref. 4 hal. 5-8] Liquid inlet Throat Inlet exhaust gas 0utlet exhaust gas 34 Pada penelitian ini digunakan desain venturi scrubber gambar c yang telah dimodifikasi dengan menambahkan poros media di bawah throat. Tujuan dari modifikasi ini untuk menyaring particulate matter atau partikel-partikel pada gas buang yang akan masuk ke dalam ruang bakar. Adapun alasan pemilihan desain venturi scrubber gambar c dikarenakan dalam proses perancangan dan pembuatannya lebih mudah dari desain yang lain dan dapat berfungsi dengan baik dalam penelitian ini [Ref.8 hal 3]. 2 orifice = 2.11 V 1 = V 2 . = =

2.4.2 Orifice Plate Flowmeter

Orifice plate adalah salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengukur laju aliran masa dari aliran, prinsip kerjanya aliran melewati orifice plate kemudian akan mengecil dan membentuk suatu daerah yang disebut vena contracta selanjutnya akan terjadi perbedaan tekanan aliran antara sebelum dan setelah melewati orifice plate, dan setelah itu laju aliran masa dari aliran dihitung menggunakan persamaan bernouli dan persamaan kontinyuitas. 35 Gambar 2.10 Kecepatan dan Profil pada Orifice Plate Flowmeter [Ref. 9 hal. 23-24]. Persamaan kotinyuitas: ∫ ∫ + ∀ ∂ ∂ = CV CS A d V d t   . ρ ρ 2.12 { } { } 2 2 2 1 1 1 A V A V ρ ρ + − = 2 2 1 1 A V A V = 4 1 2 2 1 2 2 2 1       =       =       D D A A V V 2.13 Persamaan Bernouli: 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 gz V P gz V P + + = + + ρ ρ 2.14               − = − 2 2 1 2 2 2 1 1 2 V V V P P ρ 2.15 Subtitusi persamaan:               − = − 2 1 2 2 2 2 1 1 2 A A V P P ρ 36 Sehingga 2 V teoritis:               − − = 2 1 2 2 1 2 1 2 A A P P V ρ 2.16 dan teoritis adalah : 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 A A A P P A V m teoritis               − − = = ρ ρ ρ  2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 P P A A A A V m teoritis −       − = = ρ ρ  2.17 Persamaan di atas kurang akurat karena diabaikan beperapa faktor seperti gaya gesek, oleh karena itu untuk mengurangi ketidaksesuaian tersebut ditambahkan satu koefisien baru yaitu C d discharge coefficient, dan β sehingga 2 1 4 2 2 1 P P A C m d − − = ρ β  2.18 Untuk nilai Cd ASME merekomendasikan persamaan yang dikembangkan oleh ISO adalah sebagai berikut [10]: 2 3 1 4 4 75 , 1 5 , 2 8 1 , 2 0337 , 1 09 , Re 71 , 91 184 , 0312 , 5959 , F F C d β β β β β β − − + + − + = − 2.19 Dengan µ ρ 1 1 1 Re D V = 2.20 37 Gambar 2.11 Berbagai Tipe Taping pada Orifice Flowmeter [Ref. 12] Nilai 1 F dan 2 F berdasar pada posisi tap seperti pada Gambar 2.10 adalah sebagai berikut: Corner taps : 1 F =0 2 F =0 D; 12D taps : 1 F =0,4333 2 F =0,47 Flange taps : 1 F =1D in 2 F =1D in Kemudian jika fluida yang diukur adalah fluida kompresibel maka ditambahkan factor expansion Y untuk mengurangi ketidaksesuaian yang dikembangkan oleh Perry [Ref. 9], dimana k adalah specific heat ratio, persamaannya adalah sebagai berikut:       − −       − −       − = − k k k k r r r k k r Y 2 4 4 1 1 1 1 1 1 β β 2.21 Dengan 1 2 P P r = sehingga persamaan laju aliran masa pada orifice plate untuk fluida kompresibel menjadi: 2 1 4 2 2 1 P P A YC m d − − = ρ β  2.22 38

BAB III PROSEDUR PENGUJIAN

3.1 Diagram Alir Metodologi Pengujian

Didalam melakukan pengujian diperlukan beberapa tahapan agar dapat berjalan lancar, sistematis dan sesuai dengan prosedur dan literature yang ada. Gambar 3.1 Diagram alir metodologi penelitian. Keterangan: Bekerja baik: karena alat venturi scrubber pada penelitian ini dapat berfungsi dengan baik dalam menurunkan temperatur yang diinginkan. Mulai Tidak Ya Referensi Pendukung Selesai Pengolahan Data dan Pembahasan Persiapan Pengujian Pelaksanaan Pengujian dan Pengambilan Data Kesimpulan dan Saran Penbuatan dan Perakitan Validasi Alat Ukur Uji coba Sistem Kerja dan mesin Diesel Desain dan Persiapan Komponen Sistem Venturi Scrubber EGR beserta alat ukur Studi Pustaka Desain Venturi Scrubber Bekerja Baik

Dokumen yang terkait

EFEK PENGGUNAAN RING DIESEL MAGNETIK TERHADAP EMISI JELAGA MESIN DIESEL 2300CC BERBAHAN BAKAR SOLAR MENGGUNAKAN SISTEM COLD EGR - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 18

EFEK PENGGUNAAN RING DIESEL MAGNETIK TERHADAP EMISI JELAGA MESIN DIESEL 2300CC BERBAHAN BAKAR SOLAR MENGGUNAKAN SISTEM COLD EGR - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 11

EFEK MAGNETIK TERHADAP PERFORMA MESIN DIESEL PADA SISTEM COLD EGR MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR SOLAR - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 1 20

PENGARUH SISTEM VENTURI SCRUBBER - EGR TERHADAP EMISI JELAGA MESIN DIESEL MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR CAMPURAN SOLAR - MINYAK JARAK - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 21

KARAKTERISTIK MESIN DIESEL DENGAN COLD EGR (EXHAUST GAS RECIRCULATION) MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR CAMPURAN DIESEL DAN MINYAK JARAK - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 26

KARAKTERISTIK MESIN DIESEL DENGAN COLD EGR (EXHAUST GAS RECIRCULATION) MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR CAMPURAN DIESEL DAN MINYAK JARAK - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

1 4 51

KARAKTERISTIK MESIN DIESEL DENGAN COLD EGR (EXHAUST GAS RECIRCULATION) MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR CAMPURAN DIESEL DAN MINYAK JARAK - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 1

KARAKTERISTIK EMISI JELAGA MESIN DISEL MENGGUNAKAN VENTURI SCRUBBER EGR (EXHAUST GAS RECIRCULATION) DENGAN BAHAN BAKAR SOLAR - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 21

KARAKTERISTIK EMISI JELAGA MESIN DISEL MENGGUNAKAN VENTURI SCRUBBER EGR (EXHAUST GAS RECIRCULATION) DENGAN BAHAN BAKAR SOLAR - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 1

PENGARUH HOT EGR (EXHAUST GAS RECIRCULATION) TERHADAP EMISI JELAGA (SOOT) PADA MESIN DIESEL - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 16