Pengembangan Enterprise Resource Planning untuk Perusahaan Ritel Menggunakan Model-View-Controller Pattern

PENGEMBANGAN ENTERPRISE RESOURCE PLANNING UNTUK
PERUSAHAAN RITEL MENGGUNAKAN MODEL-VIEWCONTROLLER PATTERN

HALIDA ERNITA

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2008

PENGEMBANGAN ENTERPRISE RESOURCE PLANNING UNTUK
PERUSAHAAN RITEL MENGGUNAKAN MODEL-VIEWCONTROLLER PATTERN

Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer
pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Pertanian Bogor

HALIDA ERNITA
G64104010


DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2008

Judul Skripsi : Pengembangan Enterprise Resource Planning untuk Perusahaan
Ritel Menggunakan Model-View-Controller Pattern
Nama

: Halida Ernita

NRP

: G64104010

Menyetujui:
Pembimbing I,

Pembimbing II,


Wisnu Ananta Kusuma, S.T, M.T

Rindang Karyadin, S.T, M.Kom

NIP 132 312 485

NIP 132 311 915

Mengetahui :
Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Pertanian Bogor

Dr. Drh. Hasim, DEA
NIP 131 578 806

Tanggal Lulus:

ABSTRAK
HALIDA ERNITA. Pengembangan Enterprise Resource Planning untuk Perusahaan Ritel
Menggunakan Model-View-Controller Pattern. Dibimbing oleh WISNU ANANTA dan

RINDANG KARYADIN.
Ritel memiliki peranan penting dalam proses pendistribusian produk dan jasa dari produsen ke
konsumen. Ritel membutuhkan pengaturan informasi bagi konsumen dan produsen mengenai
produk dan jasa yang tersedia dan yang diperlukan. Perubahan yang cepat pada lingkungan ritel
saat ini, menuntut pengusaha untuk lebih cerdas dan tanggap terhadap perubahan tersebut.
Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan sebuah sistem yang dapat mengatasi
permasalahan tersebut. ERP merupakan sebuah sistem yang mengintegrasikan proses bisnis
perusahaan sehingga dapat merampingkan aktivitas perusahaan, memfasilitasi interaksi antar unit
bisnis, dan memberikan kemudahan untuk mengakses informasi. Dipicu oleh perkembangan ecommerce saat ini, fungsi pada ERP juga mengalami penambahan yaitu adanya interaksi bisnis
secara elektronik.
Pada Penelitian ini dikembangkan sebuah sistem Enterprise Resource Planning untuk
perusahaan ritel di mana fungsi-fungsi dalam sistem ini disesuaikan dengan kebutuhan ecommerce. ERP ini akan dibangun dengan pendekatan berorientasi objek dan memanfaatkan
design pattern Model-View- Controller (MVC) pattern.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan ERP dengan menggunakan MVC pattern
membuat sistem ERP ritel ini menjadi mudah dikelola. Ketika terjadi perubahan pada proses
bisnis, maka yang perlu diubah hanya model dari sistem tanpa perlu mengubah view atau
antarmuka sistem dan controller. Dengan demikian sistem yang dikembangkan telah
mengakomodasi kebutuhan untuk pengembangan lebih lanjut.
Kata kunci: Enterprise Resource Planning (ERP), ritel, e-commerce, MVC pattern


RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggal 28 April 1986 di Banda Aceh. Penulis adalah anak ke-3
dari 5 bersaudara dari pasangan Hamzah Djuned dan Cut Ernawati. Penulis menyelesaikan
pendidikan menengah atas di SMA Negeri 1 Banda Aceh dan lulus pada tahun 2004.
Pada tahun yang sama penulis diterima sebagai mahasiswi Institut Pertanian Bogor,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Departemen Ilmu Komputer melalui jalur
Undangan Seleksi Masuk Institut Pertanian Bogor (USMI).
Semasa kuliah, penulis aktif di beberapa organisasi kemahasiswaan yaitu Himpunan
Mahasiswa Ilmu Komputer (Himalkom) sebagai staf Departemen Advokasi 2004-2005, Badan
Eksekutif Mahasiswa FMIPA sebagai staf Departemen Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa
2005-2006, dan Ikatan Mahasiswa Tanah Rencong sebagai sekretaris 2006-2007. Saat ini penulis
aktif di Java Campus Team Departemen Ilmu Komputer sebagai anggota. Penulis juga pernah
menjadi asisten praktikum mata kuliah Basis Data dan mata kuliah Pengembangan Sistem
Berorientasi Objek.

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan nikmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini. Sholawat dan salam semoga
senantiasa tercurah kepada Nabi besar Muhammad SAW, keluarganya, para sahabat, serta para
pengikutnya yang tetap istiqomah mengemban risalah-Nya.
Melalui lembar ini, penulis ingin menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada

Bapak Wisnu Ananta Kusuma, S.T, M.T selaku pembimbing I, yang telah meluangkan waktunya
untuk membimbing penulis, memberikan ilmu-ilmu yang berharga, serta dukungan selama
penelitian ini berlangsung. Bapak Rindang Karyadin, S.T, M.Kom selaku pembimbing II, yang
telah membimbing penulis, serta Bapak Irman Hermadi, S.Kom, M.S yang telah bersedia menjadi
penguji dalam pelaksanaan seminar dan sidang.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh keluarga, khususnya ayah, dan
bunda yang telah memberikan dukungan, kasih sayang, doa, dan pengorbanannya selama ini.
Terima kasih kepada kak ifnu, bang robi, kak ria dan diku yang selalu membantu, memberi
dukungan, pendapat dan inspirasi yang sangat berharga selama ini. Wie, Ina, Heni, Dian, Endang,
Tri, dan Syadid yang selalu memberikan semangat dan doanya untuk penulis, serta selalu ada
ketika penulis senang maupun sedih. Dani, Ardi, Lewe, Kikis, Rahmat, dan Pras sebagai teman
satu pembimbing. Semua teman-teman ilkomerz‟41, terima kasih untuk canda tawa, persahabatan,
dan kebersamaan selama kuliah di Ilkom IPB. Serta rekan-rekan Ilkomerz angkatan 40, 42, dan 43.
Terima kasih kepada teman-teman pondok Annisa yang telah mengisi kehidupan penulis
dengan keceriaan, serta menjadi keluarga selama penulis berada di Bogor. Ridha, Siti, dan temanteman IMTR yang selalu memberikan kebahagiaan dengan menghadirkan kebersamaan terutama
ketika penulis rindu akan kampung halaman.
Seluruh staf pengajar yang telah memberikan wawasan serta ilmu yang berharga selama
penulis menuntut ilmu di Departemen Ilmu Komputer. Seluruh staf administrasi dan perpustakaan
Departemen Ilmu Komputer yang selalu memberi kemudahan dalam mengurus segala macam hal
berkaitan dengan perkuliahan, serta pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Sebagaimana manusia yang tidak luput dari kesalahan, penulis menyadari bahwa karya
ilmiah ini jauh dari sempurna. Namun penulis berharap semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat
bagi siapapun yang membacanya.

Bogor, Juli 2008

Halida Ernita

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................................ v
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................................... v
PENDAHULUAN
Latar Belakang............................................................................................................................. 1
Tujuan Penelitian ......................................................................................................................... 1
Ruang Lingkup Penelitian ........................................................................................................... 1
Manfaat Penelitian ....................................................................................................................... 1
TINJAUAN PUSTAKA
Enterprise Resource Planning ...................................................................................................... 1
Ritel ............................................................................................................................................. 2

Electronic commerce (E-commerce) ........................................................................................... 2
Akuntansi..................................................................................................................................... 3
METODE PENELITIAN
Studi Literatur .............................................................................................................................. 3
Perumusan Masalah ..................................................................................................................... 3
Perancangan dengan Menggunakan MVC pattern ...................................................................... 4
Implementasi dengan Menggunakan MVC pattern ..................................................................... 4
Pengujian Sistem ......................................................................................................................... 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Perumusan Masalah ..................................................................................................................... 4
Perancangan dengan Menggunakan MVC pattern ...................................................................... 5
Implementasi dengan Menggunakan MVC pattern ..................................................................... 7
Pengujian ..................................................................................................................................... 9
Kelebihan Pengembangan Menggunakan MVC Pattern ............................................................. 9
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan ................................................................................................................................ 11
Saran .......................................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 11

iv


DAFTAR GAMBAR
Halaman
1 Konsep dasar ERP (Rashid et al. 2002). ....................................................................................... 2
2 Diagram metodologi penelitian. .................................................................................................... 3
3 Pemetaan three-tier-architecture menjadi MVC pattern. .............................................................. 5
4 Class diagram ERP pada modul general ledger............................................................................. 6
5 Sequence diagram untuk proses melihat list journal...................................................................... 6
6 Arsitektur MVC menggunakan JSF (Jacobi & Fallows 2006). ..................................................... 7
7 GLJournal.java. ................................................................................................................... 7
8 Implementasi facelets templating. ................................................................................................ 8
9 Implementasi halaman................................................................................................................... 8
10 faces-config.xml. ............................................................................................................. 9
11 GLJournalController.java. .......................................................................................... 9
12 AdminUser.java. ................................................................................................................... 9
13 userList.xhtml. ................................................................................................................ 10
14 Tampilan dalam bentuk tabel. ................................................................................................... 10
15 AdminUserController.java ......................................................................................... 10
16 User.xhtml. .......................................................................................................................... 10
17 Tampilan dalam bentuk grid. ..................................................................................................... 10


DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1 Use Case Diagram ....................................................................................................................... 14
2 Use case textual............................................................................................................................ 15
3 Fungsi aplikasi ............................................................................................................................. 44
4 Class diagram .............................................................................................................................. 45
5 Sequence diagram ........................................................................................................................ 52
6 Dokumen uji ................................................................................................................................ 58

v

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perusahaan ritel merupakan salah satu
bentuk usaha yang tidak melibatkan proses
pengubahan bentuk dari produk. Ritel
memiliki peranan penting dalam proses
pendistribusian produk dan jasa dari produsen
ke konsumen. Salah satu fungsi penting

tersebut adalah pengaturan persediaan barang
dengan menentukan jumlah barang, waktu dan
tempat yang tepat secara reguler atau berkala
serta menanggung resiko dalam penyimpanan
persediaan sebelum barang sampai ke
konsumen akhir (Manson et al. 1994, diacu
dalam Susilowati 2005).
Ritel membutuhkan pengaturan informasi
bagi konsumen dan produsen mengenai
produk dan jasa yang tersedia dan yang
diperlukan. Perubahan yang cepat pada
lingkungan ritel saat ini, menuntut pengusaha
untuk lebih cerdas dan tanggap terhadap
perubahan tersebut. Hal ini merupakan salah
satu tantangan bagi pengelolaan sistem
informasi perusahaan. Sistem informasi
dituntut untuk mendukung perusahaan dalam
menghadapi perubahan kondisi bisnis yang
cepat. Hasil penelitian beberapa industri
menyatakan bahwa sebuah Enterprise

Resource Planning (ERP) dapat mengatasi
permasalahan ini (Kranz 2000).
ERP merupakan sebuah sistem yang
mengintegrasikan proses bisnis perusahaan.
Sistem ini bermanfaat dalam merampingkan
aktivitas perusahaan, memfasilitasi interaksi
antar unit bisnis, dan memberikan kemudahan
untuk mengakses informasi secara real-time
(Themistocleous et al. 2001).
Perkembangan e-commerce saat ini
menuntut ERP untuk melakukan perubahan
agar dapat digunakan pada lingkungan ecommerce. Salah satu caranya adalah dengan
melakukan interaksi bisnis secara elektronik.
Hal ini melibatkan penambahan fungsi frontoffice pada ERP seperti toko elektronik,
katalog elektronik, pembayaran secara
elektronik, dan customer relationship
management.
Pada
bagian
back-end
perusahaan juga ditambahkan fungsi ecommerce seperti pengadaan barang secara
elektronik dan supply chain management
(Luttighuis & Biemans).
Berdasarkan pemaparan di atas pada
penelitian ini dikembangkan sebuah sistem
Enterprise
Resource
Planning
untuk
perusahaan ritel. Fungsi-fungsi dalam sistem

ini disesuaikan kebutuhan e-commerce. ERP
ini akan dibangun dengan pendekatan
berorientasi objek dan memanfaatkan design
pattern yaitu MVC pattern.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1 Mengembangkan aplikasi ERP berbasis
web untuk perusahaan ritel.
2 Menerapkan
proses
pengembangan
perangkat lunak yang berorientasi objek
menggunakan MVC pattern.
3 Mengimplementasikan
pengembangan
perangkat lunak dengan menggunakan
java framework.
Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah
pengembangan Enterprise Resource Planning
yang mencakup proses Business-to-business,
Business-to-customer,
dan
pengelolaan
akuntansi.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini merupakan penerapan
konsep bisnis ERP pada perusahaan ritel,
sehingga diharapkan dapat bermanfaat bagi
perusahaan
ritel
dalam
pengelolaan
perusahaan. Penelitian ini juga menggunakan
konsep pengembangan berorientasi objek
sehingga diharapkan menghasilkan sistem
yang fleksibel dan mudah dikembangkan.

TINJAUAN PUSTAKA
Enterprise Resource Planning
ERP merupakan sebuah framework
transaksi enterprise yang menghubungkan
proses pemesanan barang, manajemen
inventarisasi dan kontrol, perencanaan
distribusi dan produksi, dan keuangan. ERP
bekerja sebagai kekuatan lintas fungsional
perusahaan yang mengintegrasikan dan
mengautomatisasi berbagai proses bisnis
internal dan sistem informasi termasuk
manufacturing, logistik, distribusi, akuntansi,
keuangan, dan sumber daya manusia dari
sebuah perusahaan (O‟Brien 2005).
Sistem ERP mencatat arus sumber daya
bisnis (seperti uang, bahan mentah, dan
kapasitas produksi), dan status dari perjanjian
yang dibuat dalam proses bisnis (seperti
pesanan pelanggan, pesanan pembelian, dan
gaji pegawai), tidak peduli departemen mana

1

(manufacturing, penjualan, akunting, dan
sebagainya) yang memasukkan data ke dalam
sistem.
Konsep utama ERP dapat digambarkan
dalam satu diagram, seperti pada Gambar 1.

 Social demographic environment seperti
usia, jenis kelamin, pendidikan, sosial
budaya serta pola permintaan konsumen
terhadap barang dan jasa.
 Legal environment seperti peraturan dan
perundang-undangan.
 Economic environment seperti inflasi yang
menentukan daya beli masyarakat.
 Technology environment seperti teknologi
komputer, komunikasi dan elektronik.
Electronic commerce (E-commerce)

Gambar 1 Konsep dasar ERP (Rashid et al.
2002).
ERP dapat menghilangkan dinding
pemisah antardepartemen dan fungsional dari
proses bisnis, sistem informasi, dan sumber
daya informasi (Dhewanto & Falahah 2007).
Ritel
Menurut Berman (2001) ritel merupakan
aktivitas bisnis yang melibatkan penjualan
barang dan jasa kepada konsumen akhir.
Retailing merupakan aktivitas akhir dan
tahapan yang membutuhkan penghubung
untuk menyampaikan produk barang dan jasa
ke konsumen akhir (Dune et al. 2002, diacu
dalam Susilowati 2005).
Perusahaan ritel adalah suatu organisasi
bisnis yang mendistribusikan barang dengan
cara menjual barang dan jasa dari produsen ke
konsumen akhir. Sebagian besar perusahaan
ritel yang ada di Indonesia bergerak pada
bidang penjualan produk fisik seperti
makanan, minuman, pakaian, peralatan rumah
tangga dan sebagainya. Jenis perusahaan ritel
ini antara lain hipermarket, supermarket,
minimarket, department store, dan lain-lain.
Sedangkan perusahaan ritel bergerak pada
bidang jasa atau service hanya melakukan
penjualan jasa seperti fast food, on-line
banking, dry cleaning, dan penjualan jasa
lainnya (Susilowati 2005).
Perusahaan
ritel
harus
merespon
perubahan yang terjadi di lingkungannya agar
pengambilan keputusan sesuai dengan
harapan, situasi dan kondisi lingkungan
sekitar. Oleh karena itu, perusahaan ritel harus
memperhatikan
lingkungan-lingkungan
sebagai berikut (Gosh, diacu dalam Susilowati
2005):

E-commerce merupakan proses pembelian,
penjualan, pertukaran produk, layanan, atau
informasi menggunakan jaringan komputer,
termasuk Internet. Terdapat beberapa jenis ecommerce, jenis ini bergantung pada derajat
perubahan dari fisikal menjadi digital yang
dilakukan.
Derajat
digitalisasi
ini
berhubungan dengan produk atau layanan
yang dijual, proses, dan alat pengiriman.
Produk yang dijual bisa dalam bentuk fisik
atau digital, proses dapat berupa fisik atau
digital, dan alat pengiriman juga bisa dalam
bentuk fisik atau digital. Pada perdagangan
tradisional ketiga dimensi berbentuk fisik,
sedangkan pada e-commerce murni ketiga
dimensi berbentuk digital. Kombinasi yang
lain dapat berupa pengabungan antara dimensi
digital dan fisik. Jika terdapat paling kurang
satu dimensi digital, maka bisa disebut dengan
e-commerce, tetapi hanya partial e-commerce
(Turban et al. 2005).
Business-to-Consumer (B2C)
B2C merupakan salah satu tipe dari ecommerce. Pada transaksi B2C penjual
merupakan sebuah organisasi, sedangkan
pembeli merupakan individu. Kategori B2C
antara lain electronic retailing (e-tailing) dan
industri layanan online. E-tailing merupakan
penjualan produk secara langsung melalui
toko elektronik atau mall elektronik, biasanya
dalam bentuk katalog elektronik dan/atau
pelelangan. Produk maupun layanan pada tipe
ini dijual secara online. Contoh industri
layanan online antara lain adalah e-banking,
pencariaan pekerjaan, layanan perjalanan, dan
real estate (Turban et al. 2005).
Keuntungan dari B2C antara lain membuat
belanja menjadi lebih nyaman dan cepat,
penawaran dan harga bisa berubah dengan
cepat, dan dapat mengintegrasikan call center
dengan website (Chen 2006).

2

Business-to-Business (B2B)
B2B juga merupakan salah satu tipe dari ecommerce. Pada transaksi B2B baik penjual
maupun pembeli adalah organisasi. Terdapat
beberapa model bisnis untuk aplikasi B2B
antara lain sell-side marketplaces, buy-side
marketplaces, dan pertukaran menggunakan
media elektronik. Pada model sell-side
marketplaces, organisasi berusaha menjual
produk atau layanan kepada organisasi lain
secara elektronik. Model ini secara umum
sama dengan model B2C, perbedaanya adalah
pembeli adalah sebuah organisasi. Buy-side
marketplace merupakan model di mana
organisasi berusaha untuk membeli barangbarang atau layanan yang dibutuhkan dari
organisasi lain secara elektronik. Pasar
elektronik yang melibatkan banyak penjual
dan pembeli disebut elektronic exchange.
Pasar ini biasanya dimiliki dan dioperasikan
oleh pihak ketiga (Turban et al. 2005).
Akuntansi
Akuntansi dapat didefinisikan sebagai
sistem yang memberikan laporan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan untuk
mengetahui kinerja ekonomi dan kondisi
perusahaan. Sistem akuntansi mencatat data
ekonomi mengenai kegiatan perusahaan dan
hal-hal yang terjadi pada perusahaan. Pihakpihak yang berkepentingan menggunakan
laporan akuntansi sebagai sumber informasi
utama untuk pengambilan keputusan (Fess
2006).
Informasi umum yang biasanya tersedia
pada sistem akuntansi yaitu General Ledger,
Account Receivable, Account Payable, Asset
Accounting, dan Legal Consolidation.
 General Ledger (GL)
GL menyediakan dukungan atas seluruh
aktivitas akuntansi keuangan. Secara umum,
GL akan mencatat semua transaksi yang
terjadi di perusahaan yang meliputi transaksi
atas kekayaan tetap (fixed asset), pembayaran
ke mitra kerja, pembelian, penjualan,
penerimaan dari konsumen, dan pengeluaran
untuk karyawan (gaji dan kompensasi lain).
 Account Receivable dan Account Payable
(AR/AP)
AR dan AP ini digunakan untuk mengelola
transaksi bisnis antara perusahaan dengan
mitra bisnisnya. Transaksi pada AR/AP
terintegrasi dengan data pada General Ledger
dan area pada bagian penjualan dan distribusi

dan manajemen material, sebagai tempat asal
data keuangan.
 Asset Accounting
Asset accounting berperan sebagai
subledger dari general ledger, dan
menyediakan informasi rinci mengenai
transaksi yang berhubungan dengan aset.
 Legal Consolidation
Pernyataan keuangan yang terkonsolidasi
harus terintegrasi secara efektif dengan data
operasional setiap individu pada perusahaan.
Dengan menggunakan berbagai metode
penilaian, modul ini dapat digunakan untuk
merencanakan strategi balance sheet yang
sesuai
dengan
kebutuhan
perusahaan
(Dhewanto & Falahah 2007).

METODE PENELITIAN
Penelitian ini akan dilaksanakan dengan
mengikuti tahap-tahap seperti pada Gambar 2.
Penelitian diawali dengan studi literatur, tahap
perumusan masalah, kemudian dilanjutkan
dengan perancangan sistem menggunakan
MVC pattern, implementasi menggunakan
MVC pattern, dan diakhiri dengan pengujian.
Studi Literatur

Perumusan masalah

Perancangan dengan
menggunakan MVC pattern
Implementasi dengan
menggunakan MVC pattern

Pengujian

Gambar 2 Diagram metodologi penelitian.
Studi Literatur
Studi
literatur
dilakukan
dengan
mempelajari proses bisnis dari ERP melalui
software ERP yang sudah ada sebelumnya dan
paper yang terkait dengan ERP.
Perumusan Masalah
Pada tahap ini dilakukan wawancara
dengan
sistem
analis
yang
pernah
mengembangkan sistem ERP sebelumnya, dan
paper yang terkait dengan perkembangan ERP
saat ini.

3

Perancangan dengan Menggunakan MVC
pattern
Perancangan sistem dilakukan berdasarkan
hasil perumusan masalah. Perancangan sistem
ERP
yang
berorientasi
objek
dan
menggunakan MVC pattern ini dilakukan
secara terpisah terhadap model, view, dan
controller.
Perancangan
dilakukan
menggunakan notasi UML yang terdiri atas
class diagram, use case diagram, dan
sequence diagram.
Implementasi dengan Menggunakan MVC
pattern
Implementasi
terhadap
sistem
ini
dilakukan dengan menggunakan MVC
pattern, sehingga implementasi terhadap
model, view, dan controller dilakukan secara
terpisah. Framework yang digunakan adalah
JSF framework dan Hibernate framework.
Lingkungan implementasi yang digunakan
adalah sebagai berikut:

 Sistem ERP klasik tidak bisa berinteraksi
dengan customer, supplier, dan partner
lainnya.
 Sistem ERP klasik hanya fokus pada
perusahaan tunggal
 Sistem ERP klasik menggunakan data dan
proses yang kaku.
Menurut Wang & Nah (2001), teknologi
web telah menyediakan jembatan antara
perusahaan dan rekan bisnis sehingga
membuat e-commerce menjadi lebih mudah,
dan e-commerce membuat sistem ERP
menjadi transparan. Oleh karena itu,
perusahaan saat ini memusatkan perhatian
terhadap bisnis yang menggunakan Internet
dan teknologi berbasis web.
Pada penelitian ini dilakukan beberapa
penyesuaian
terhadap
sistem
ERP
berdasarkan hasil analisis paper yaitu:
 Penambahan fungsi e-commerce

 Perangkat
Lunak:
Windows
Vista
Premium, Java EE 5, MySQL 5.1,
Netbeans 6.0, GlasssFish V2, Mozilla
Firefox 2.0, dan Internet Explorer 7.

 Pengembangan sistem ERP menggunakan
konsep berorientasi objek dan framework
sehingga
memudahkan
penambahan
fungsi-fungsi baru

 Perangkat Keras: Intel Core 2 Duo 2 Ghz,
RAM 1 GB, harddisk 250 GB, keyboard,
mouse, dan monitor.

 Adanya interaksi dengan customer dan
supplier
2 Deskripsi Umum Sistem

Pengujian Sistem
Pengujian terhadap sistem
menggunakan metode black-box.

dilakukan

HASIL DAN PEMBAHASAN
Perumusan Masalah
Pada tahap ini dilakukan analisis berbagai
kebutuhan terhadap sistem ini. Hasil analisis
pada tahap ini antara lain:
1 Analisis paper
Berdasarkan paper yang ditulis oleh
Luttighuis & Biemans terdapat beberapa
karakteristik sistem ERP klasik yaitu:
 ERP klasik tidak lengkap, fungsi-fungsi
yang
terdapat
hanya
melibatkan
perencanaan internal perusahaan.
 Setiap modul pada ERP klasik saling
terkait satu sama lain, sehingga sulit untuk
dikonfigurasi ulang atau ditambahkan.

Sistem ERP ini merupakan sebuah sistem
yang terintegrasi dan berbasis web. Sistem
yang dikembangkan pada penelitian ini terdiri
dari tiga modul utama yaitu:
a Modul pembelian
Modul ini merupakan modul yang
mengatur pengadaan barang dari supplier
hingga barang tersebut diterima dan
disimpan dalam gudang.
b Modul penjualan
Modul ini merupakan modul yang
melayani transaksi on-line dengan
customer. Dalam hal ini customer
melakukan pemesanan barang melalui
sistem dan kemudian sistem melakukan
pengaturan terhadap pemesanan dan
pengiriman barang hingga sampai ke
tangan customer.
c Modul akuntansi
Modul ini merupakan modul yang
mengatur laporan-laporan keuangan dari
perusahaan. Laporan tersebut terdiri dari

4

account receivable, account
jurnal, dan general ledger.

payable,

3 Analisis Kebutuhan Pengguna
Kebutuhan pengguna terhadap aplikasi ini
yaitu:
 Terdapat
fungsi
untuk
melakukan
autentikasi pengguna. Sehingga hanya
pengguna yang berhak saja yang dapat
mengakses sistem.
 Terdapat fungsi yang mengakomodasi
penjualan barang secara on-line yang bisa
diakses oleh pembeli.
 Terdapat fungsi yang mengakomodasi
pembelian barang secara on-line.
 Terdapat fungsi untuk mengatur inventory.
Fungsi ini tujuannya untuk menambahkan
data barang yang baru dibeli, dan
melakukan pemantauan terhadap jumlah
barang yang dimiliki.
 Terdapat fungsi untuk mengatur account.
Fungsi ini digunakan untuk menyimpan
data kode akun dari perusahaan. Kode
akun ini akan digunakan dalam setiap
transaksi perusahaan.
 Terdapat fungsi untuk mengatur keuangan.
Fungsi ini terdiri dari penerimaan
pembayaran dari pembeli dan pembayaran
yang dilakukan perusahaan kepada penjual
(supplier).
 Terdapat fungsi general ledger. Fungsi ini
mengatur akuntansi keuangan dari
perusahaan yang terdiri dari jurnal dan
posting jurnal ke buku besar.
Pengguna dari sistem ini terdiri atas
customer, supplier, warehouse manager,
purchase manager, payment manager,
delivery
service,
accountant,
dan
administrator.
Pengembangan sistem ini dibagi menjadi
tiga bagian yaitu Dian Indah Savitri pada
bagian modul pembelian dan membahas
permasalahan Object Relational Mapping.
Rhamdani mengembangkan modul penjualan
dan membahas software metrics. Sedangkan
pada bagian penelitian ini dilakukan
pengembangan
modul
akuntansi
dan
pembahasan pengembangan sistem.
Hasil analisis sistem dan kebutuhan
pengguna yang lebih detail dapat dilihat pada
use case diagram pada Lampiran 1 dan use
case textual pada Lampiran 2.

4 Analisis Kebutuhan Sistem
Sistem ini memiliki beberapa karakteristik
berikut:
 Perancangan yang terdiri atas beberapa
modul bisnis berbeda seperti keuangan,
manufacturing, akuntansi, distribusi, dan
sebagainya.
 Menggunakan Database Management
System (DBMS) yang terpusat.
 Modul-modul tersebut terintegrasi dan
menyediakan aliran informasi antar modul
yang
meningkatkan
transparansi
operasional melalui antarmuka yang baku.
 Fleksibel dan memberikan praktik bisnis
terbaik
 Menggunakan internet untuk mengakses
sistem.
Hasil analisis kebutuhan sistem dapat
dilihat pada fungsi kebutuhan sistem pada
Lampiran 3.
Perancangan dengan Menggunakan MVC
pattern
Aplikasi yang berskala enterprise seperti
ritel ERP dikembangkan dengan pendekatan
berbasis objek menggunakan three-tierarchitecture yaitu lapisan presentasi, lapisan
aplikasi, dan lapisan basis data (Rashid et al.
2002). Pada penelitian ini arsitektur tersebut
diakomodasi oleh Java EE dengan konsep
MVC (Model, View, dan Controller). Konsep
MVC memisahkan kode untuk tampilan dan
proses bisnisnya. Bagian proses bisnis berisi
tugas-tugas
validasi,
workflow,
dan
manajemen basis data. Gambar 3 merupakan
diagram pemetaan dari three-tier-architecture
ke dalam MVC pattern

Gambar 3 Pemetaan three-tierarchitecture menjadi MVC pattern.
Pada tahap ini diperoleh hasil rancangan
aplikasi ini yang meliputi:

5

1 Perancangan Model
Pada perancangan sistem menggunakan
MVC pattern, model berisi semua proses
bisnis. Sistem ERP
ini dirancang
menggunakan sebuah basis data terpusat yang
diakses oleh ketiga modul utama yaitu
pembelian, penjualan, dan akuntansi. Sistem
ini dikembangkan menggunakan konsep
berorientasi objek, sedangkan basis data yang
digunakan
adalah
basis
data
yang
menggunakan konsep relasional. Berdasarkan
hasil analisis yang dilakukan oleh Savitri
(2008) terdapat ketidaksesuaian antara basis
data relasional yang digunakan dan aplikasi
yang dikembangkan dengan pendekatan
berorientasi objek. Ketidaksesuaian tersebut
antara lain meliputi aspek granularity,
identitas, asosiasi, dan navigasi data. Untuk
mengatasi masalah ketidaksesuaian ini Savitri
(2008) menerapkan Object Relational
Mapping dalam pemetaan antara objek dan
basis data. Perancangan model sistem ini
dilakukan dengan membuat class diagram
yang merepresentasikan domain model untuk
setiap tabel. Hasil dari perancangan model
dapat dilihat pada class diagram pada Gambar
4.

menginisialisasi nilai kepada setiap atribut dan
untuk mendapatkan nilai tersebut. Setiap class
memiliki relasi antar class. Sebagai contoh
GLJournal dan GLJournalDetail
memiliki
hubungan
asosiasi,
setiap
GLJournalDetail
memiliki
satu
GLJournal. Hubungan ini menggambarkan
relasi antar tabel GL_Journal dan
GL_Journal_detail pada basis data.
Keseluruhan class diagram dapat dilihat pada
Lampiran 4.
2 Perancangan View
Pada tahap ini dilakukan perancangan
terhadap antarmuka sistem. Perancangan
antarmuka
ini
dilakukan
dengan
mendefinisikan
template
antarmuka.
Selanjutnya dilakukan penambahan komponen
antarmuka pada setiap halaman sesuai dengan
kebutuhan. Hal ini bertujuan menghindari
perulangan bagian view yang bersifat dekorasi
seperti header, menu, dan footer. Dengan
demikian secara umum ketiga modul utama
dari sistem ini memiliki tampilan yang sama.
3 Perancangan Controller
Pada perancangan controller dilakukan
pendefinisian bagaimana interaksi antara
antarmuka
dengan
input
dari
user.
Perancangan
controller
digambarkan
menggunakan sequence diagram. Sequence
diagram menggambarkan interaksi antara
actor dengan objek dari sistem berupa input
yang diberikan oleh actor dan objek dan
output yang diberikan kepada pengguna.
Beberapa contoh perancangan controller dari
aplikasi ini dapat dilihat pada Lampiran 5.
Gambar 5 merupakan salah satu sequence
diagram yaitu pada proses melihat journal
yang dilakukan oleh seorang accountant.

Gambar 4 Class diagram ERP pada modul
general ledger
Class diagram pada Gambar 4 merupakan
contoh dari beberapa class diagram yang
dihasilkan. Setiap class memiliki atribut yang
akan menjadi field pada tabel basis data.
Contohnya
pada
GeneralLedgerAccount
atribut id,
accCode, accountDescription, accountStatus,
createDate, dan updateDate akan menjadi field
pada tabel gl_account. Kemudian pada setiap
class dibuat method getter dan setter untuk

Gambar 5 Sequence diagram untuk proses
melihat list journal.

6

Pada
sequence
diagram
tersebut
digambarkan accountant yang merupakan
actor mengakses halaman web dan masuk ke
halaman GLJournal.xhtml untuk melihat
data journal. Halaman ini memanggil
controller untuk menampilkan data journal.
Controller kemudian memanggil service untuk
mendapatkan data journal. Service lalu
mengirimkan perintah kepada DAO (Data
Access Object) untuk mendapatkan data yang
dimaksud dan akan mengembalikan semua
object journal. Dengan demikian pada akhir
proses ini accountant bisa melihat data
journal yang disajikan dalam bentuk tabel.
Implementasi dengan Menggunakan MVC
pattern
Pada
tahap
ini
dilakukan
pengimplementasian sistem sesuai dengan
hasil perancangan pada tahap sebelumnya
yang
menggunakan
MVC
pattern.
Pengembangan aplikasi
ini
dilakukan
menggunakan JavaServer Faces (JSF) yaitu
sebuah web framework yang berbasis Java.
JSF merupakan component-based MVC
framework di mana setiap komponen dalam
halaman web seperti hyperlink, label, text box,
tombol, dan lain-lain dapat dipetakan ke
dalam suatu metode dalam kelas tertentu.
Arsitektur dari implementasi MVC pattern
dengan menggunakan JSF dapat dilihat pada
Gambar 6.

@Entity
@Table(name="GL_journal")
public class GLJournal implements
java.io.Serializable {
@Id
@GeneratedValue
(strategy=GenerationType.AUTO)
private Long id;
@Column(name="journal_code)
private String journalCode;
@Column(name="total")
private Double total;
@Column(name
= "create_date",updatable=false)
@Temporal
(javax.persistence.TemporalType.DATE)
private Date createDate;

Gambar 7 GLJournal.java.
Class
di
atas
bernama
GLJournal.java. Class ini menghasilkan
sebuah tabel yaitu GL_journal yang bisa
dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Deskripsi tabel GL_journal
Nama kolom

Tipe Data

Id

BIGINT

Journal_code

VARCHAR

Total

DOUBLE

Create_date

DATE

Not
Null

Auto
increment

Ya

Ya

2 Implementasi View
View terdiri dari beberapa komponen
yaitu:
a Komponen layout yang terdiri dari tabel,
grid panel, group panel, layout panel,
breadcrumbs, page separator, dan lainlain.
b Komponen input yang terdiri dari text
field, text area, password field, drop down
list, list box, radio button, checkbox,
calendar, dan file upload.
c Komponen output yang terdiri dari text,
message, dan image

Gambar 6 Arsitektur MVC menggunakan
JSF (Jacobi & Fallows 2006).
1 Implementasi Model
Pengimplementasian dari ORM ini
dilakukan
menggunakan
Hibernate
framework. Hasil dari implementasi model
adalah sebuah basis data yang merupakan
output dari sebuah class. Model yang
digunakan pada aplikasi ini merupakan hasil
penelitian Savitri (2008). Gambar 7
merupakan salah satu contoh class.

d Komponen non-visual yang terdiri dari
hidden field dan anchor.
e Komponen action dan link yang terdiri
dari button, hyperlink, dan tab.
Implementasi view pada aplikasi ERP ini
menggunakan Facelets.
Pembuatan view
menggunakan dua komponen JavaServer
Faces yaitu RichFaces dan Tomahawk.
Implementasi template dari sistem ERP ini
dapat dilihat pada Gambar 8 yang merupakan
isi dari template.xhtml.

7

1
2
3
4
5

6

7

8

9

10
11
12

13

14

15
16
17
18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28
29
30
31

32

33

34

35

36
37
38

Gambar 8 Implementasi facelets
templating.
Pada template di atas didefinisikan
tampilan dari antarmuka secara umum yang
terdiri atas header pada baris enam hingga
sembilan, toolbar pada baris sebelas hingga
lima belas, sidebar pada baris dua puluh tiga
hingga dua puluh enam, dan footer pada baris
tiga puluh satu hingga tiga puluh lima.
Template ini digunakan pada setiap halaman
dengan melakukan penambahan content
sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Gambar 9 merupakan implementasi kode dari
halaman. Kode ini hanya memasukkan link
dari template seperti pada baris dua, tidak
membutuhkan lagi pendefinisian ulang
terhadap toolbar, header, dan footer.

1
2
3
4
WELCOME
5
6
7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19
20
21

Gambar 9 Implementasi halaman.
3 Implementasi Controller
JSF memiliki servlet yang bernama
FacesServlet yang bertugas sebagai front
controller untuk menerima seluruh request
dari pengguna. Ketika menerima request,
FacesServlet akan membaca file konfigurasi
JSF dalam bentuk XML dan action-handler
atau even-handling yang akan ada di dalam
managed bean.
Seluruh konfigurasi controller ada dalam
file faces-config.xml. Gambar 10 merupakan
potongan kode dari file faces-config.xml.
Halaman ini mendefinisikan managed bean,
validator,
dan
navigasi
halaman.
yang didefinisikan pada
baris pertama hingga sembilan berfungsi
untuk menyimpan atau menampilkan data dari
dan ke UI component. Pada baris sepuluh
hingga
tiga
belas
didefinisikan
yang melakukan validasi
terhadap input yang dimasukkan pengguna.
Pada contoh di bawah didefinisikan sebuah
validator yang memvalidasi input yang berupa
alamat email. Pada bagian blok terakhir kode
yaitu pada baris empat belas hingga dua puluh
satu terdapat yang
mengatur perpindahan dari satu halaman ke
halaman lain.

8

1
2
glJournal

3

ilkom.erp.web.controller.generalLed
ger.GLJournalController

4
request

5

6

generalLedgerService

7

#{module
generalLedgerService}

8

9
10
11
emailValidator

12

ilkom.erp.web.validator.EmailValida
tor

13
14
15
/pages/generalLedger/
GLJournalDetail.xhtml

16
17
cancel

18

/pages/generalLedger/
GLJournal.xhtml

19

20
21

Gambar 10 faces-config.xml.
Managed bean akan memanggil class
controller untuk melakukan eksekusi terhadap
request yang dikirimkan. Gambar 11
merupakan salah satu contoh controller. Class
ini menerima request dari pengguna untuk
menampilkan objek journals.

public class GLJournalController{
private GeneralLedgerService
generalLedgerService;
private List journals;
@PostConstruct
public void initbean(){
journals =
generalLedgerService.getAllGLJournal();
}
public void setGeneralLedgerService
(GeneralLedgerService
generalLedgerService)
{
this.generalLedgerService =
generalLedgerService;
}
public List getJournals()
{
return journals;
}
}

Gambar 11
GLJournalController.java.
Pengujian
Pengujian
terhadap
sistem
yang
dikembangkan dilakukan menggunakan blackbox testing. Pengujian dilakukan terhadap
proses dari setiap modul baik penjualan,
pembelian,
maupun
akuntansi.
Hasil
pengujian menunjukkan kesesuain antara hasil
yang diharapkan dengan hasil pengujian.
Dokumentasi hasil pengujian dapat dilihat
pada Lampiran 6.
Kelebihan Pengembangan Menggunakan
MVC Pattern
Pengembangan
sistem
menggunakan
MVC pattern membuat aplikasi mudah
dikelola. Dengan demikian apabila terjadi
perubahan pada bagian view maka tidak perlu
dilakukan perubahan pada bagian model dan
controller. Gambar 12 merupakan contoh
class yang mengimplementasikan model.
@Entity
@Table(name = "ad_user")
public class AdminUser implements
java.io.Serializable {
@Id
@GeneratedValue
(strategy=GenerationType.AUTO)
private Long id;
@Column(name = "user_name)
private String userName;
@Column(name = "employee_id")
private String employeeId;
}

Gambar 12 AdminUser.java.
Class
AdminUser
di
atas
menghasilkan sebuah tabel yaitu ad_user.
Selanjutnya dibuat sebuah interface untuk
model tersebut. Gambar 13 merupakan

9

potongan kode yang mengimplementasikan
view bagi model di atas. Halaman ini
menampilkan isi dari tabel ad_user
dalam bentuk tabel, tampilannya dapat dilihat
pada Gambar 14 sedangkan controllernya
dapat dilihat pada Gambar 15.



















Gambar 13 userList.xhtml.

Gambar 14 Tampilan dalam bentuk tabel.

public class AdminUserController {
private AdminService adminService;
private DataModel adminUsers;
@PostConstruct
public void initbean(){
adminUsers = new ListDataModel
(adminService.getAdminUsers());
}
public AdminService getAdminService()
{
return adminService;
}
public void setAdminService
(AdminService adminService)
{
this.adminService = adminService;
}
public DataModel getAdminUsers() {
return adminUsers;
}
public void setAdminUsers
(DataModel adminUsers)
{
this.adminUsers = adminUsers;
}
}

Gambar 15
AdminUserController.java
Selanjutnya dibuat halaman view yang
berbeda
yang
menampilkan
tabel
ad_user dalam bentuk grid yang dapat
dilihat pada Gambar 16 sedangkan
tampilannya dapat dilihat pada Gambar 17.














Gambar 16 User.xhtml.

Gambar 17 Tampilan dalam bentuk grid.

10

Kedua view yang berbeda menggunakan
model
yang
sama
yaitu
class
AdminUser.java dan juga controller
yang
sama
yaitu
AdminUserController.java. Jadi view
yang berbeda bisa mempunyai satu model dan
controller yang sama.
Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa penggunaan MVC pattern membuat
program menjadi reusable. Model yang sudah
dikembangkan bisa digunakan untuk aplikasi
lain yang memiliki kegunaan yang hampir
sama. Pemisahan view membuat aplikasi
dapat memiliki multiple interface, di mana
aplikasi secara keseluruhan memiliki tampilan
yang
berbeda
namun
mengeksekusi
komponen model yang sama. Selain itu
dengan
adanya
pemisahan
controller
membuat pengembang dapat mendesain view
tanpa harus memperhatikan bagian lain secara
berlebih. Hal
ini
memudahkan tim
pengembang multiple interface bekerja secara
terpisah dari yang lain secara simultan.

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan

 Penambahan laporan laba rugi pada modul
akuntansi, sehingga bisa memprediksi laba
dan rugi perusahaan setiap bulannya.
 Integrasi dengan web service sehingga
sistem ini bisa digunakan pada multi
platform.
 Membuat sistem ERP yang bisa diakses
melalui perangkat mobile.
 Penggunaan JUnit pada pengujian sistem.

DAFTAR PUSTAKA
Berman B, Evans JR. 2001. Retail
Management, A Strategic Approach, 8th
edition. New Jersey : Prentice Hall.
Chen JJ. 2006. Tutorial on B2B & B2C.
http://www.comp.nus.edu.sg/~jinchen/b2b
b2c.pdf (25 Juni 2008).
Dhewanto W, Falahah. 2007. ERP (Enterprise
Resource
Planning),
Menyelaraskan
Teknologi Informasi dengan Strategi
Bisnis. Bandung: Penerbit Informatika.
Dune P, et al. 2002. Retailing 4th
Southwestern Australia

edition.

Perkembangan e-commerce menuntut ERP
klasik melakukan perubahan yaitu dengan
menambahkan fungsi e-commerce dan
menggunakan konsep berorientasi objek
dalam pengembangan sistem.

Fess, WR. 2006. Pengantar Akuntansi, edisi
21. Jakarta: Salemba Empat.

Pegembangan
sistem
yang
mengimplementasikan
MVC
pattern
membuat sistem ERP ritel ini menjadi mudah
dikelola dan menjadi reusable. Ketika terjadi
perubahan pada proses bisnis, maka yang
perlu diubah hanya model dari sistem tanpa
perlu mengubah view atau antarmuka sistem
dan controller dan juga sebaliknya. Selain itu
pemisahan view membuat
model dapat
memiliki multiple interface. Oleh karena itu
sistem
yang
dikembangkan
telah
mengakomodasi
kebutuhan
untuk
pengembangan sistem lebih lanjut.

Jacobi J, Fallows JR. 2006. Pro JSF and
Ajax: Building Rich Internet Components.
New York: Apress.

Saran
Saran bagi penelitian selanjutnya yang
terkait dengan ritel ERP ini yaitu:
 Penambahan modul-modul yang belum
terdapat dalam sistem ini seperti
pengelolaan sumberdaya manusia, supply
chain
management,
dan
customer
relationship management.

Gosh, Avijith. 1994. Retailing Management,
The Den Press 2nd edition. Newyork:
Newyork University.

Kranz RS. 2000. Is True Retail ERP
Available? –Statistical Data Included.
DSN Retailing Today.
Luttighuis PO, Biemans F. ERP in the Ecommerce Era. Netherlands: Telematic
Institute.
http://citeseer.ist.psu.edu/326252.html (8
Desember 2007).
O‟Brien. 2005. Introduction to Information
System. Ed ke-12. McGraw-Hill.
Rashid MA, et.al. 2002. The Evolution of ERP
System: A Historical Perspective. USA:
IRM Press.
Savitri DI. 2008. Penerapan Object Relational
Mapping pada Pengembangan Enterprise
Resource Planning. Prosiding Seminar
Nasional Informatika 2008 ISSN:19792328: 72-81

11

Susilowati Y. 2005. Analisis Determinan
Jumlah Omset Ritel Modern di Indonesia
Pasca Liberasasi Perdagangan [skripsi].
Bogor: Departemen Ilmu Ekonomi,
Fakultas Ekonomi dan Manajemen,
Institut Pertanian Bogor.
Themistocleous M et al. 2001. ERP Problems
and Application Integration Issues: An
Empirical Survey. Di dalam: Proceeding of
the 34th Hawaii International Conference
on System Sciences.
Turban E et al. 2005. Decision Support
System and Intelligent Systems. Ed ke-7.
New Jersey: Prentice Hall.
Turban E et al. 2005. Introduction to
Information Technology. USA : Willey
Publishing.
Wang B, Nah FH. 2001.ERP + E-Business =
A New Vision of Enterprise System. USA:
University of Nebraska-Lincoln.

12

LAMPIRAN

Lampiran 1 Use Case Diagram

14

Lampiran 2 Use case textual
UC1 : Penjualan Barang
Goal of use case:


Customer mendapatkan barang yang diinginkan.

Preconditions:




Katalog produk ada
Status barang pada gudang di-refresh.
Customer sudah menjadi anggota sistem (sign up).

Success Post Condition:

Paling sedikit satu produk dapat diantarkan ke customer

Customer diperlihatkan oleh sistem barang mana saja yang akan diantarkan.

Customer melakukan pembayaran di bank yang telah ditentukan oleh sistem.

Sistem melakukan permintaan kepada delivery service untuk mengirimkan barang yang tersedia.
Failed Post Conditions:


Error State ditampilkan pada sistem yang menunjukkan bahwa tidak satupun barang yang dipesan dapat
diantarkan.

Aktor:

Customer, Sistem, Sales manager, Delivery service
Triggers:

Proses ini dimulai oleh Customer.
Aliran Normal:
Percabangan
Langkah

Aktor / Sistem

Deskripsi

1

Customer

2

Sistem

Sistem melakukan validasi.

3

Sistem

Sistem menampilkan list barang.

4

Customer

5

Sistem

6

Customer

7

Sistem

8

Customer

9

Sistem

10

Kondisi

Lokasi

Username
dan
password tidak
valid.

ALT1

Customer
mengakses
Shipping
yang
telah dibuatnya.

ALT2

Customer
langsung
menambah
barang ke dalam
cart-nya
tanpa
melihat
detil
barang.

ALT3

Customer
menekan tombol
kembali.

Langkah 4

Customer log in dengan mengisikan username dan password.

Customer melihat list barang.

Sistem menampilkan list barang yang tersedia pada katalog.

Customer melihat detil salah satu barang yang terdapat pada list
barang.

Sistem menampilkan detil barang yang dipilih oleh customer.

Customer melakukan add to cart atas barang tersebut.

Sistem menampilkan kembali halaman catalog tapi barang yang
sudah di add to cart tidak bisa diakses lagi.
Langkah 5 sampai 8 dapat dilakukan berulang kali.

15

Lampiran 2 lanjutan
Percabangan
Langkah

Aktor / Sistem

11

Customer

12

Sistem

13

14

Customer

Sistem

Deskripsi

Customer mengisi jumlah barang yang sudah ada di dalam cart-nya.

16

Customer

Customer mengetikkan alamat pengiriman barang.

19

Sistem

Customer

Customer memilih membayar secara tunai