8 Tegangan Residu Gaya Gerak Listrik GGL

30 5 Rugi – rugi Beban Stray Stray Load Rugi-rugi beban stray merupakan rugi-rugi yang disebabkan oleh arus pusar di dalam tembaga dan rugi-rugi inti tambahan di dalam besi, yang timbul karena pendistorsian fluks magnetik oleh arus beban tidak termasuk yang disebabkan oleh jatuh tegangan IR dan rugi-rugi hubung singkat komutasi. Besarnya rugi – rugi ini dinyatakan sebesar + 1 dari beban penuhnya.

II. 8 Tegangan Residu

Pada jenis generator arus searah penguatan terpisah dan sendiri memiliki perbedaan dari segi pemberian suplai arus medan untuk menghasilkan fluksi awal. Penguatan terpisah mendapatkan mendapatkan suplai arus medan yang berasal bukan dari generator itu sendiri yang berarti dari suatu sumber arus searah. Sedangkan pada penguatan sendiri berasal dari generator itu sendiri yang berasal dari tegangan residu yang dihasilkan dari fluksi sisa yang ada akibat adanya rugi Hysteresis. Apabila suatu generator ingin digunakan sebagai penguatan sendiri hendaknya memiliki tegangan residu, namun apabila tidak ada hendaknya generator tersebut digunakan terlebih dahulu misalnya sebagai motor arus searah. Hal ini terjadi apabila generator tersebut baru dipesan dari pabrik pembuatannya dan belum pernah digunakan. Fluksi sisa tersebut dihasilkan oleh adanya rugi histeesis yang terjadi pada inti, dan hal ini dapat terlihat pada kurva magnetisasi berikut ini yang diambil dari persamaan : 31 H B . µ = ……………………………………………. 2.24 Dimana : B = kerapatan medan magnet weber m 2 µ = permebilitas bahan Konstanta H = Kuat Medan Ampere turn H B Fluksi sisa Gambar 2.19 Kurva magnetisasi Pada dasarnya kurva di atas seharusnya berbentuk linear dikarenakan µ merupakan suatu konstanta yang nilainya tetap. Ini berarti secara teori pada saat H dinaikkan maka B akan ikut naik, dan pada saat H diturunkan seharusnya B juga ikut turun nilainya seperti pada saat sebelumnya.Akan tetapi pada kenyataannya pada saat H diturunkan hingga mencapai 0, nilai B tidak ikut nol melainkan sebesar B 1 , yang menunjukkan bahwa besarnya B 1 tersebut mewakili masih adanya fluksi yang tertinggal pada inti yang disebut dengan fluksi sisa. Hal ini menyebabkan adanya tegangan yang dihasilkan meskipun nantinya suplai media I f belum diberikan yang disebut tegangan residu. Namun tegangan residu diperlukan untuk generator arus searah penguatan sendiri sebagai suplai yang berasal dari generator itu sendiri. 32

BAB III TAHANAN DAN KECEPATAN KRITIS

PADA GENERATOR ARUS SEARAH PENGUATAN SHUNT III.1 Umum Generator arus searah sebagai salah satu pembangkit listrik arus searah banyak kegunaannya di bengkel – bengkel, pabrik – pabrik maupun dalam kehidupan sehari – hari. Dalam penggunaannya generator arus searah dapat ditempatkan tetap Stationary maupun bergerak dalam hal ini untuk yang ditempatkan tetap misalnya generator yang dipergunakan untuk mengisi accu pada perusahaan pengisi accu mobil, sedangkan untuk yang bergerak misalnya pada pengisi accu mobil. Di pusat – pusat tenaga listrik, generator arus searah berfungsi sebagai sumber penguat magnet Exciter pada generator utama. Di pabrik kita banyak menemui misalnya pada pabrik penyepuhan dan pabrik – pabrik yang banyak memakai motor – motor arus searah. Untuk las listrik dan masih banyak lagi kegunaan yang dijumpai dalam kehidupan sehari – hari. Untuk generator arus searah penguatan sendiri, magnetisasi awal berasal dari generator itu sendiri yang didapatkan dari fluksi sisa dari pemakaian mesin sebelumnya. Untuk mengatur arus magnetisasi pada kumparan medan I f kita membutuhkan rheostat yang dipasang seri pada kumparan medan.

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Jatuh Tegangan Terhadap Torsi Dan Putaran Pada Motor Arus Searah Penguatan Shunt (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

10 172 64

Pengaruh Penambahan Kutub Bantu Pada Motor Arus Searah Penguatan Seri Dan Shunt Untuk Memperkecil Rugi-Rugi (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

4 63 93

Studi Pengereman Secara Dinamis Pada Motor Arus Searah Penguatan Shunt Dengan Mikrokontroller ( Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-Usu )

1 44 53

Analisis Pengaruh Jatuh Tegangan Terhadap Torsi Dan Putaran Pada Motor Arus Searah Penguatan Shunt (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

0 0 12

Analisis Pengaruh Jatuh Tegangan Terhadap Torsi Dan Putaran Pada Motor Arus Searah Penguatan Shunt (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

0 0 1

Analisis Pengaruh Jatuh Tegangan Terhadap Torsi Dan Putaran Pada Motor Arus Searah Penguatan Shunt (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

0 0 5

Analisis Pengaruh Jatuh Tegangan Terhadap Torsi Dan Putaran Pada Motor Arus Searah Penguatan Shunt (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

0 0 23

Analisis Pengaruh Jatuh Tegangan Terhadap Torsi Dan Putaran Pada Motor Arus Searah Penguatan Shunt (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

0 0 1

SEARAH PENGUATAN SERI DAN SHUNT UNTUK MEMPERKECIL RUGI-RUGI (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

0 0 13

SEARAH PENGUATAN SERI DAN SHUNT UNTUK MEMPERKECIL RUGI-RUGI (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

0 0 13