PEMENUHAN HAK NARAPIDANA TINDAK PIDANA KORUPSI DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN WIROGUNAN UNTUK MENDAPATKAN PENGURANGAN MASA PIDANA (REMISI).

JURNAL

PEMENUHAN HAK NARAPIDANA TINDAK PIDANA KORUPSI
DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN WIROGUNAN
UNTUK MENDAPATKAN PENGURANGAN MASA PIDANA (REMISI)

Diajukan Oleh :
Reymon Axel Amalo

NPM

: 100510399

Program Studi

: Ilmu Hukum

Program Kekhususan

: Peradilan Pidana


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
2016

1

PEMENUHAN HAK NARAPIDANA TINDAK PIDANA KORUPSI
DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN WIROGUNAN
UNTUK MENDAPATKAN PENGURANGAN MASA PIDANA (REMISI)

Reymon Axel Amalo,
Fakultas Hukum, Universitas Atmajaya Yogyakarta
Email: reymon.amalo@yahoo.co.id

ABSTRACT

This research aims to find out about the implementation of remission to corruption convicts in prisons
Wirogunan, Remission is a reduction in criminal past for convicts. corruption convicts have the rights to
be given remission. Based on research in prison wirogunan implementation of remission to corruption
convicts in prison Wirogunan has been running effectively in accordance with the law. This research uses

normative research methods, normative research methods is research that focuses on the norms of
positive law in the form of legislation. Data collections by interviews and legal facts.
(Keywords: remission, corruption convicts, rights, prison.)

terkandung dalam Pancasila. Sistem
1. PENDAHULUAN

Pemasyarakatan menitikberatkan pada

Sebagaimana tercantum dalam

usaha

perawatan,

pembinaan,

Undang-undang Nomor 12 Tahun 1995

pendidikan, dan bimbingan bagi warga


tentang Pemasyarakatan menegaskan

binaan

bahwa Sistem Pemasyarakatan bertujuan

memulihkan kesatuan hubungan yang

untuk mengembalikan Warga Binaan

asasi antara individu warga binaan dan

Pemasyarakatan sebagai warga yang

masyarakat.

baik dan untuk melindungi masyarakat

pemasyarakatan didasarkan atas prinsip-


terhadap

prinsip sistem pemasyarakatan untuk

kemungkinan

diulanginya

yang

bertujuan

Pelaksanaan

tindak pidana oleh warga binaan serta

merawat,

merupakan penerapan dan bagian yang


membimbing warga

tak terpisahkan dari nilai-nilai yang

membina,

untuk

pembinaan

mendidik
binaan

dan

dengan

2
tujuan agar menjadi warga yang baik


Anak Pidana yang selama menjalani

dan berguna.1

masa pidana berkelakuan baik berhak

Narapidana

memiliki

mendapatkan remisi.

hak-

Dengan

haknya sesuai dengan yang tertulis

demikian,


dalam pasal 14 ayat (1) undang-undang

disimpulkan

Nomor

perbuatan yang telah dilakukan oleh

12

Tahun

1995

tentang

bahwa

sejahat


dapat

terpidana

pemasyarakatan yang salah satunya

terpidana,

yaitu pada huruf I yaitu hak untuk

dilekati dengan hak untuk mendapatkan

mendapatkan remisi. remisi merupakan

remisi. Kita mengetahui bahwa setiap

hak yang diberikan terhadap narapidana

warga


dan anak pidana yang telah berkelakuan

hukum yang sama atau lazimnya disebut

baik selama menjalani pidana. Dalam

Equality before the Law yang berarti

Pasal 1 angka 6 Peraturan Pemerintah

bahwa terdapat persamaan kedudukan di

Nomor 32 Tahun 1999 tentang Syarat

hadapan hukum dimana setiap orang

dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga

tidak boleh dikesampingkan hak dan


Binaan Pemasyarakatan, Remisi adalah

kewajiban,

pengurangan masa menjalani pidana

melakukan kejahatan. Dalam konteks

yang diberikan kepada Narapidana dan

ini, terpidana korupsi pun memiliki hak

Anak Pidana yang memenuhi syarat-

untuk

syarat yang ditentukan dalam peraturan

sistem pemasyarakatan yang dianut oleh


perundang-undangan. Bahkan, dalam

Indonesia,

Pasal 34 Peraturan Pemerintah Nomor

nomenklatur antara terpidana korupsi

32 Tahun 1999 disebutkan secara

dengan terpidana tindak pidana lain.2

negara

tersebut

apapun

memiliki

walaupun

mendapatkan

tidak

kedudukan

dia

remisi.

ada

tetap

telah

Dalam

pembedaan

eksplisit bahwa setiap Narapidana dan
2

1

http://www.hukumonline.com/pusatdata/download/
fl9389/node/13297

https://constituendum.wordpress.com/2016/01/21/
pemberian-remisi-bagi-terpidana-korupsi/

3
Berdasarkan ketentuan Pasal 2

apabila

narapidana

dan 3 Keputusan Presiden Republik

Anak

Indonesia Nomor 174 Tahun 1999

bersangkutan

tentang

menjalani pidana:

Remisi,

dikenal

jenis-

jenis/bentuk Remisi yaitu:
a. Remisi

Pidana

1) Berbuat

Umum

adalah

atau
yang
selama

jasa

kepada

negara;
2) Melakukan

remisi yang diberikan pada

perbuatan

Hari Peringatan Proklamasi

yang bermanfaat bagi

Kemerdekaan

Negara

Indonesia

Republik
tanggal

17

kemanusiaan;

Agustus;
b. Remisi

3) Melakukan
Khusus

atau

yang

adalah

perbuatan
membantu

remisi yang diberikan pada

kegiatan pembinaan di

hari besar keagamaan yang

Lembaga

dianut oleh Narapidana dan

Pemasyarakatan.

Anak

Pidana

d. Remisi dasawarsa adalah

yang

bersangkutan,

remisi

dengan

yang

diberikan

ketentuan jika suatu agama

kepada narapidana dan anak

mempunyai satu hari besar

pidana setiap 10 (sepuluh)

keagamaan dalam setahun,

Tahun

maka yang dipilih adalah

kemerdekaan

hari

pada tanggal 17 Agustus. 3

besar

yang

paling

sekali

pada

hari

Indonesia

dimuliakan oleh penganut
agama yang bersangkutan;
c. Remisi
remisi

tambahan
yang

adalah

diberikan

3

Dwijda Priyatno, 2006, Sistem Pelaksanaan Pidana
Penjara di Indonesia, PT Refika Aditama, Bandung,
hlm. 97.

4
3. HASIL DAN PEMBAHASAN

2. METODE

Penghuni

Lembaga

Jenis penelitian yang digunakan
Pemasyarakatan bisa narapidana (napi)
yaitu, penelitian hukum normatif yang
atau Warga Binaan Pemasyarakatan
merupakan penelitian yang berfokus
(WBP) dan bisa juga yang statusnya
pada norma hukum positif berupa
masih tahanan, artinya orang yang
peraturan

perundang-undangan.

Data
masih berada dalam proses peradilan

yang digunakan dalam penelitian hukum
dan belum ditentukan bersalah atau
normatif berupa data sekunder yang
tidak
terdiri

dari

bahan

hukum

oleh

hakim

atau

belum

primer.
memperoleh

putusan

pengadilan.

Metode pengumpulan data sekunder
dalam

penulisana

ini,

penulis

menggunakan cara studi kepustakaan

Penghuni Lembaga Pemasyarakatan
bisa narapidana (napi) atau Warga

yaitu dengan mempelajari data sekunder

Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan

yang meliputi bahan hukum primer,

bisa juga yang statusnya masih

bahan hukum

sekunder dan bahan

tahanan, artinya orang yang masih

hukum tersier. Metode pengumpulan

berada dalam proses peradilan dan

analisis

belum ditentukan bersalah atau tidak

data

dalam

penulisan

ini,

penulis menggunakan metode kualitatif,
yaitu data yang diperoleh dari studi
kepustakaan,

setelah

itu

oleh hakim atau belum memperoleh
putusan pengadilan.

diseleksi
Berdasarkan wawancara dengan

berdasarkan permasalahan yang dilihat
Ibu Desi Afneliza, A.Md. IP, sebagai
dengan

ketentuan

peraturan

yang
kepala bagian registrasi di Lembaga

berlaku,

kemudian

disimpulkan
Pemasyarakatan kelas IIA Yogyakarta,

sehingga

diperoleh

jawaban
jumlah penghuni lapas menurut perkara

permasalahan.
pidana, dilakukan penghitungan setiap

5
bulannya, tepatnya pada akhir bulan.

Pemasyarakatan

Berikut ini adalah data penghitungan

tanggal 20 September 2016 berjumlah

terakhir pada 31 Agustus 2016 di

452 (empat ratus lima puluh dua)

Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan:

narapidana,

yaitu

Wirogunan

397

(tiga

pada

ratus

Sembilan puluh tujuh) terdiri dari 322
Jenis perkara

Jumlah
penghuni

(tiga ratus dua puluh dua) laki-laki dan

korupsi

41

75 (tujuh puluh lima) perempuan juga

Perampokan

44

Penipuan

54

Pembunuhan
Perlindungan
anak

35

Narkoba

21

Pencucian uang

8

Penggelapan

12

Perjudian

12

kepada narapidana dan anak pidana

Penganiyayaan

13

yaitu, warga binaan pemasyarakatan

Ketertiban

11

Materai

3

Mata uang

2

Penadahan

3

Penculikan

6

Pencurian

44

padanya, Selain daripada itu warga

Lain-lain

9

binaan

TOTAL

396

tahanan yang berjumlah 55 (lima puluh
lima) tahanan terdiri dari 7 (tujuh) lakilaki dan 48 (empat puluh delapan)

78

perempuan.
Adapun alur pemberian remisi

harus terlebih dahulu telah menjalani
pidana penjara minimal 6 (enam) bulan
dari masa pidana yang dijatuhkankan

pemasyarakatan

yang

bersangkutan harus berkelakuan baik
di

selama menjalani pidana. Setelah itu

lembaga pemasyarakatan wirogunan tiap

barulah warga binaan pemasyarakatan

harinya berbeda di karenakan masuk

tersebut diusulkan remisi oleh Kepala

keluarnya

sebagai

Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan

Lembaga

yang ditujukan pada kantor wilayah

Jumlah

contoh

penghuni

penghuni

lapas,

penghitungan

di

lapas

kementrian hukum dan ham. Kemudian

6
Kementerian Hukum dan Ham akan

Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999

memberikan remisi setelah mendapat

Tentang

pertimbangan

Pelaksanaan

dari

Direktur

Jendral

Syarat
Hak

Dan

Tata

Warga

Cara
Binaan

Pemasyarakatan setelah itu Keputusan

Pemasyarakatan dan Pasal 1 Keputusan

Menteri Hukum dan HAM tentang

Presiden No. 174 Tahun 1999 tentang

remisi

Remisi.

diberitahukan

kepada

warga

Berdasarkan wawancara dengan

binaan pemasyarakatan.
Adapun alur pemberian remisi

Ibu Desi Afneliza, A.Md. IP, sebagai

bagi narapidana tindak pidana korupsi

kepala bagian registrasi, dapat diketahui

juga sama, yaitu telah menjalani pidana

bahwa dari awal tahun 1 Januari 2016

penjara

yang

sampai dengan tanggal 20 September

minimal

6

dijatuhkan

padanya
dan

2016, jumlah narapidana tindak pidana

tetapi ada

korupsi sebanyak 41 (empat puluh satu)

narapidana

orang, yang sudah diberikan remisi

bersedia

sebanyak 32 (tiga puluh dua) orang,

bekerjasama dengan penegak hukum

yang terdiri dari 30 (tiga puluh) laki-laki

untuk membantu membongkar perkara

dan 2 (dua) perempuan di Lembaga

tindak pidana yang dilakukannya dan

Pemasyarakatan Wirogunan.

berkelakuan
tambahan
tindak

(enam)

bulan

baik, akan
syarat

pidana

yaitu,
korupsi

telah membayar lunas denda dan uang
pengganti

sesuai

putusan

dari narapidana tindak pidana korupsi

pengadilan, sebagaimana diatur dalam

yang berjumlah 41 (empat puluh satu)

ketentuan Pasal 34 dan Pasal 34A

orang, pada tanggal 1 Januari 2016

Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun

sampai dengan 20 September 2016,

2012 Tentang Perubahan atas Peraturan

terdapat 32 (tiga puluh dua) narapidana

Pemerintah Nomor 28 Tahun 2006

tindak pidana korupsi yang terdiri dari

Tentang

30 (tiga puluh) orang laki-laki dan 2

Perubahan

dengan

Dengan demikian terlihat bahwa

atas

Peraturan

7
(dua) orang perempuan yang diberikan

penjara selama 6 (enam) bulan dari

remisi, sesuai dengan alur pemberian

keseluruhan

remisi bagi narapidana tindak pidana

dijatuhkan padanya, berkelakuan baik,

korupsi di Lembaga Pemasyarakatan

bersedia

Wirogunan,

menjalani

pemerintah untuk membongkar kasus

pidana penjara selama 6 (enam) bulan

tindak pidana yang dilakukannya dan

dari keseluruhan masa pidana yang

juga membayar ganti kerugian sesuai

dijatuhkan padanya, berkelakuan baik,

dengan jumlah yang ditentukan sesuai

bersedia

dengan

dengan keputusan pengadilan. Setelah

pemerintah untuk membongkar kasus

itu Kepala Lembaga Pemasyarakatan

tindak pidana yang dilakukannya dan

Wirogunan

juga membayar ganti kerugian sesuai

remisi

dengan jumlah yang dijatuhkan pada

Wilayah Kementerian Hukum dan Ham

sesuai dengan keputusan pengadilan.

Yogyakarta.

yaitu:

bekerja

telah

sama

masa

bekerja

bagi

pidana

sama

mengusulkan

yang

dengan

pemberian

narapidana ke

Kantor

Kantor

Wilayah

Kementerian Hukum dan Ham akan
memberikan remisi setelah memperoleh

4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian
dan analisis yang dilakukan oleh penulis
di

Lembaga

Wirogunan,

Pemasyarakatan
maka

pertimbangan dari Direktur Jenderal
Pemasyarakatan.
Berdasarkan

data

yang

penulis

diperoleh oleh penulis dari awal tahun 1

menyimpulkan bahwa pemenuhan hak

Januari 2016 sampai dengan tanggal 20

narapidana tindak pidana korupsi di

September 2016, jumlah narapidana

Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan

tindak pidana korupsi sebanyak 41

untuk mendapatkan pengurangan masa

orang, yang sudah diberikan remisi

pidana

sebanyak 32 (tiga puluh dua) orang,

(remisi)

narapidana

harus

yaitu pertama-tama
menjalani

pidana

yang terdiri dari 30 (tiga puluh) laki-laki

8
dan

2

(dua)

perempuan.

Dengan

Keputusan Presiden Republik Indonesia

demikian, menurut penulis pemberian

Nomor 174 Tahun 1999 tentang

remisi

Remisi.

sebagaimana

dilaksanakan

yang

di

telah

Lembaga
Website

Pemasyarakatan

Wirogunan

sudah

terlaksana sesuai dengan perturan yang
berlaku

dan

hak-hak

narapidana

khususnya narapidana korupsi sudah
terpenuhi.

http://www.hukumonline.com/pusatdata
/download/fl9389/node/13297
https://constituendum.wordpress.com/20
16/01/21/pemberian-remisibagi-terpidana-korupsi/

5. REFRENSI
Buku
Dwijda

Priyatno,

2006,

Sistem

Pelaksanaan Pidana Penjara di
Indonesia , PT Refika Aditama,

Bandung.
Peraturan Perundang-undangan
Undang-undang Nomor 12 Tahun 1995
tentang Pemasyarakatan.
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun
1999 tentang Syarat dan Tata
Cara Pelaksanaan Hak Warga
Binaan Pemasyarakatan.