PENUTUP PENYELESAIAN KASUS PENGGELAPAN MOBIL RENTAL MILIK PERUSAHAAN RENTAL MOBIL DI SLEMAN.

53
 

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan yang telah diuraikan
dan dijelaskan diatas, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut :
1. Langkah-langkah yang diambil oleh Polres Sleman dalam mengungkap

kasus penggelapan mobil rental adalah:
a. preventif (pencegahan)
1) Memberikan penyuluhan kepada setiap pengusaha rental mobil
untuk memasang alat GPS yang letaknya sulit untuk diketahui letak
pemasangannya oleh penyewa.
2) Memberikan penyuluhan kepada setiap pengusaha rental mobil
untuk lebih selektif memlih penyewa agar tidak digelapakan oleh
penyewa.
3) Memberikan penyuluhan kepada setiap pengusaha rental mobil
untuk selalu mengecek keberadaan mobil yang disewakankan kepada
penyewa

b. represif (tindakan hukum).
1) Berusaha untuk menemukan kembali barang hasil penggelapan.
2) Memberikan sanksi melalui proses hukum.
3) Pembinaan terhadap pelaku penggelapan mobil rental untuk tidak
mengulangi lg perbuatannya.

53

54
 

2. Kendala yang dihadapi dalam penyelesaian kasus penggelapan mobil milik

rental mobil adalah sebagi berikut:
a) Hambatan yang berasal dari eksternal Polres
1) Sulitnya menemukan barang bukti.
2) Adanya jaringan sindikat pelaku penggelapan mobil rental yang
terkoordinir dan terorganisir.
3) Keterlambatan korban dalam melaporkan.
b) Hambatan yang berasal dari internal Polres

1) Adanya kemungkinan oknum aparat ikut terlibat dalam kasus
penggelapan mobil rental.

B. Saran
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, maka penulis
menyarankan:
1. Agar pihak Kepolisian Daerah Sleman

lebih menekankan kegiatan

pendekatan kepada masyarakat agar terjadi hubungan yang lebih baik dan
harmonis.
2. Agar pihak Kepolisian Daerah Sleman meningkatkan profesionalismenya
dengan meningkatkan kwalitas kemampuan baik secara individu (anggota)
maupun secara kelembagaan sehingga mampu melakukan upaya yang
lebih maksimal guna menanggulangi kasus penggelapan mobil rental.

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Abdulsayani, 1987, Sosiologi Kriminalitas, Remaja Karya, Bandung
Anton Tabah, 1993, Patroli Polisi, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Arrest.H.R., 1922
A.Z. Abidin, 1983, Bunga Rampai Hukum Pidana, Pradya, Jakarta.
Bambang Purnomo, 1984, Orientasi Hukum Acara Pidana Indonesia, Amarta,
Yogyakarta
Gerson W. Bawenang, 1977, Masalah Kejahatan Dengan Sebab Dan Akibat,
Pradya Paramita, Jakarta
Hartono Hadisoeprapto, 1993, Pengantar Tata Hukum Indonesia, Liberty,
Yogyakarta
Laden Marpaung, 1991, Unsur-Unsur Perbuatan Yang Dapat Dihukum (Delik),
Sinar Grafika, Jakarta
Moeljatno, 1993, Asas-Asas Hukum Pidana, Rineka Cipta, Jakarta
Momo Kelana, 1994, Hukum Kepolisian, Grasindo, Jakarta
Muhammad Kamal Darmawan, 1994, Strategi Pencegahan Kejahatan, Citra
Aditya Bakti, Bandung
Nanik Widiyati dan Panji Anoraha, 1987, Perkembangan Kejahatan Dan
Masalahnya, Pradya Pratama, Jakarta
P.A.F. Lamintang, 1989, Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia, Citra Aditya
Bakti, Bandung

Soerjono Dirjosisworo, 1986, Penanggulangan Kejahatan (Crime Prevention),
Alumni, Bandung
Soerdjono Soekanto, 1987, Penanganan Pencurian Kendaraan Bermotor (Suatu
Tindak Kriminal), Bina Aksara, Jakarta

Sudikno Merto Kusumo, 1991, Mengenal Hukum (Suatu Pengantar), Liberty,
Yogyakarta
Wirjono Prodjodikoro, 1986, Asas-Asas Hukum Pidana Indonesia, Eresco,
Bandung.

Peraturan Perundang-Undangan
Putusan Mahkamah Agung Nomor 308K/Kr/1957

Website
Sistem Pakar, www.google.com