Analisis Algoritma Enkripsi Analisis Algoritma RSA-CRT 1

perkalian biasa, sehingga kompleksitasnya adalah Olg n 2 . Baris d menggunakan subrutin Euclid, sehingga kompleksitasnya adalah Olg n 2 . Baris e menggunakan subrutin Extended Euclid yang mempunyai kompleksitas sebesar Olg n 2 . Jadi total secara keseluruhan, kompleksitas algoritma pembangkitan kunci pada RSA adalah Olg n 3 . 2.2 Analisis Algoritma Enkripsi Diagram alir proses enkripsi pada algoritma RSA dapat dilihat pada Gambar 2. Plaintext Proses Enkripsi Pesan Kunci Publik n,e Ciphertext Gambar 2 Proses enkripsi pesan pada RSA Proses enkripsi pesan pada RSA adalah menghitung C, dimana C = M e mod n, dengan e adalah eksponen enkripsi, M adalah plaintext, C adalah ciphertext, dan n adalah modulus. Proses ini dilakukan menggunakan algoritma modular exponentiation , sehingga kompleksitasnya adalah Olg n 3 .

2.3 Analisis Algoritma Dekripsi

Diagram alir proses dekripsi pada algoritma RSA dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3 Proses dekripsi pesan pada RSA Proses dekripsi pesan pada RSA adalah menghitung M, dimana M = C d mod n, dengan d adalah eksponen dekripsi, M adalah plaintext, C adalah ciphertext, dan n adalah modulus. Proses ini dilakukan menggunakan algoritma modular exponentiation , sehingga kompleksitasnya adalah Olg n 3 . 3. Analisis Algoritma RSA-CRT 3.1 Analisis Algoritma Pembangkitan Kunci a Pilih bilangan prima p dan q secara acak, sehingga gcd p-1, q-1 = 2. b Hitung n = p x q. c Pilih 2 bilangan bulat dp dan dq secara acak, sehingga gcd dp, p-1 = 1, gcd dq, q-1 = 1dan dp == dq mod 2. d Cari suatu nilai d sehingga d == dp mod p -1 dan d == dq mod q-1. e Hitung e = d -1 mod n. Pada baris a menggunakan algoritma Miller-Rabin, sehingga kompleksitasnya adalah O lg n 3 . Baris b merupakan perkalian biasa, sehingga kompleksitasnya adalah Olg n 2 . Pada baris c, dp Є Z p -1 dan dq Є Z q -1 . Didapat Olg p-1 2 + lg q-1 2 = Olg n2 2 . Baris d merupakan operasi modular biasa, sehingga didapat, Olg p-1 + lg q- 1 = Olg n2. Baris e menggunakan subrutin Extended Euclid yang mempunyai kompleksitas sebesar Olg n 2 . Jadi total secara keseluruhan, kompleksitas algoritma pembangkitan kunci pada RSA-CRT adalah O lg n 3 .

3.2 Analisis Algoritma Enkripsi

Diagram alir proses enkripsi pada algoritma RSA-CRT dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4 Proses enkripsi pesan pada RSA- CRT Proses enkripsi pesan pada RSA-CRT adalah menghitung C, dimana C = M e mod n, dengan e adalah eksponen enkripsi, M adalah plaintext , C adalah ciphertext, dan n adalah modulus. Proses ini dilakukan menggunakan algoritma modular exponentiation, sehingga kompleksitasnya adalah Olg n 3 .

3.3 Analisis Algoritma Dekripsi